63
iridescent on the way.
“mau langsung pulang ga?” tanya gerhana sembari merangkul pundak hansel dan mengeluarkan kunci motor miliknya.
mereka berdua baru saja keluar dari kelas yang sama.
hansel menggeleng pelan, sedikit memasang wajah sedih serta bibir cemberut. “maaf, tapi gue harus ke taman perpustakaan. mau ada ketemuan buat bahas acara nanti.”
mengangguk paham, gerhana lantas menggandeng tangan hansel dan berjalan menuju parkiran fakultasnya. “gue anter, ayo. sekalian jalan-jalan nih.”
“ayooo!”
kini kedua terlihat berlari kecil menuju parkiran dengan tangan bergandengan. persis anak sekolah dasar baru pulang sekolah.
sesampainya di parkiran, gerhana langsung menaiki motor scoopy miliknya. “mau pake helm?” tawar gerhana sembari menyodorkan helm bogo ke hansel.
“engga mau. kan cuma mau ke perpustakaan aja, ngapain pake helm.”
“iya juga ya... ya udah, ayo naik.”
hansel pun lantas naik ke jok belakang motor scoopy dengan warna coklat itu.
perlahan gerhana mulai melakukan kendaraan roda dua miliknya menyusuri jalan kampus mereka yang luas. sesekali juga hansel atau gerhana akan menyapa beberapa orang yang mereka kenal. seperti saat ini.
“CIE CIEEEEE YANG BERDUAAN.”
uh— satu ini bukan sapaan, sih, lebih tepatnya ledekan yang disampaikan buat renda dan jevais yang terlihat berduaan di pinggir jalan. pemandangan langka.
“BERISIK!” teriak rendra yang justru di balas tawa oleh gerhana dan hansel.
motor berpenumpang dua orang itu terus melaju, berbelok ke kanan dan di kiri mereka terdapat pemandangan danau kampus. tinggal sedikit lagi sampai tujuan.
“nah, sampaaaii.” gerhana memberhentikan motornya hanya sampai gerbang perpustakaan.
hansel turun dari motor. tak lupa mengucapkan terimakasih diiringi lambaian tangan kepada gerhana. setelahnya gerhana kembali melajukan motor kesayangannya untuk di bawa jalan-jalan.
“hansel!” baru dua langkah berjalan, namanya sudah di panggil.
“eh, nathan.”
ya, yang panggil hansel itu nathan.
nathan mendekat ke hansel dan berdiri di hadapannya. “baru sampai?”
mengangguk cepat tak lupa senyum manis, “iya, baru aja sampai. mau langsung ke taman?”
“boleh.”
keduanya masuk ke area perpustakaan. begitu masuk, mereka sudah sampai di taman perpustakaan yang di maksud shon maupun yafizan.
keadaan taman perpustakaan kini ramai. walaupun jam sudah menunjukkan pukul lima belas lewat lima menit, mahasiswa dan mahasiswi nampaknya enggan meninggalkan gedung yang penuh buku ini.
tak butuh waktu lama untuk mencari keberadaan shon. ia terlihat sedang duduk sesekali mengobrol dengan mahasiswa lain. nathan dan hansel menghampirinya.
“oh, udah dateng! duduk sini, sini, siniii.” ucap salah satu panitia kepada hansel dan nathan.
kedua sudah duduk nyaman dengan samping kanan dan kiri terdiri dari jejeran panitia lainnya dan juga shon dan yafizan.
“kita langsung mulai aja ya. disini cuma mau sedikit aja yang mau diomongin. jadi gini...”
sekumpulan mahasiswa/i itu mulai fokus dengan apa yang mereka bahas. di temani dengan semilir angin sejuk pada sore hari yang mengelilingi mereka.