the rebel one
soonyoung masih menggenggam handphonenya dengan layar yang menyala dan menampilkan roomchat imessagenya dengan wonwoo, sang manager.
soonyoung— atau hoshi, seorang idol yang separuh hidupnya selalu dikekang dan dibatasi oleh managernya.
namun ada beberapa hal yang orang lain tau dan tidak tau.
yang orang lain tau: hoshi mempunyai hubungan sangat baik dengan manager seventeen yang tak kalah tampan, jeon wonwoo.
yang orang lain tidak tau: hoshi dan wonwoo mempunyai hubungan lebih dari seorang idol dan manager— hubungan spesial. tidak ada yang tau karena keduanya pun bukan sepasang kekasih. bahkan enam member seventeen yang lain tidak mengetahui akan hal ini.
wonwoo yang selalu mengatur hoshi: hoshi harus ini, hoshi harus itu, hoshi tidak boleh ini, hoshi tidak boleh itu, hoshi harus seperti ini, hoshi tidak boleh seperti ini.
terkadang memang hoshi muak dibuatnya. namun selalu saja, di pengujung hari, wonwoo akan mengetuk kamar hoshi lalu memeluknya dengan erat sampai keduanya tertidur pulas. terkadang dengan pakaian, terkadang pakaiannya sudah entah terlempar kemana.
dan hoshi, selalu terbuai akan hal itu.
hoshi suka. hoshi menikmati. hoshi selalu menerima perlakukan wonwoo sebagai manager yang mengatur dan mengekangnya sepanjang hari, sepanjang minggu, atau bahkan sepanjang masa promosi. kemudian pada malam hari ia dipeluk sedemikian erat dan kadang meninggalkan bekas kecupan di leher atau dadanya.
selain hubungan mereka yang tidak jelas statusnya, wonwoo juga selalu melakukan manipulasi kepada hoshi. sebelum hoshi ditempatkan—dipindah dari apartemen ke kost yang jauh dari kantor agensi, wonwoo sempat mengatakan janji seperti “nanti saya kesana setiap malam atau dua hari sekali”, “saya akan hubungi kamu tiap saya ada waktu”, “saya akan urus masalah ini secepatnya agar kamu bisa kembali aktif jadi idol”.
namun nihil.
semua janjinya kepada hoshi nihil adanya.
maka hari ini, setelah dirinya mengirimkan pesan kepada wonwoo, hoshi akan memulai sebuah pembangkangan. wonwoo bukan lagi managernya. wonwoo bukanlah siapa-siapanya.
dan disinilah hoshi atau soonyoung — yang sedang tidak menjadi seorang idol, duduk di sebuah kantin fakultas seni rupa dan desain universitas terdekat dari kostnya.
di hadapannya ada chan— teman kamar sebelah kostnya, lalu di samping chan ada temannya yang kalau hoshi tidak salah dengar namanya hansol, sedangkan di samping hoshi sendiri ada temannya chan yang lain, seungkwan.
keempatnya saling diam. namun hoshi bisa menangkap beberapa kali hansol menyikut lengan chan, mungkin meminta penjelasan. dan chan sendiri menatapnya jengah dan sedikit kesal.
bagaimana chan tidak kesal, hoshi tiba-tiba datang ke kampusnya dengan penampilan seperti idol atau aktor terkenal yang sedang di bandara menuju ke luar negeri, atau yang biasa disebut dengan airport fashion.
hoshi terlihat begitu stylish dengan kaos putih berlogo sebuah brand mahal dibalut jaket hitam kebesaran dengan motif logo brand yang sama di punggungnya serta baggy jeans dan sepatu warna coklat yang chan yakin tidak ada satupun mahasiswa di kampus ini yang memilikinya.
penampilannya disempurnakan dengan hoshi yang memakai riasan wajah, yang mana membuat chan sedikit banyak terkejut dan dengan tidak sadar terus memandang hoshi dengan berbagai pertanyaan di kepalanya.
dengan hoshi—soonyoung yang datang tiba-tiba ke kampusnya dengan penampilan seperti ini, mau tidak mau semua mata menuju pada meja mereka. meja yang berisikan empat orang laki-laki, tiga diantaranya memakai kaos dan kemeja biasa sedangkan satunya memakai pakaian dengan logo brand mahal lengkap dengan aksesoris di leher dan kacamata hitam tergantung di kaosnya.
mie ayam dan nasi goreng yang tersaji di mejanya seakan begitu timpang tindih dengan pakaian hoshi dari atas hingga bawah. orang dengan penampilan seperti hoshi rasanya tidak pantas makan di sebuah kantin fakultas dengan menu makanan mie ayam seharga lima belas ribu rupiah.
chan jengah ditatapi seperti itu. ia juga tau kalau semua orang disini pasti menatap soonyoung yang memang terlihat luar biasa bak seorang model sekarang. berbeda dengan chan, soonyoung terlihat seperti menikmati situasi saat ini, menyebabkan chan merasa semakin kesal.
yang pertama, dirinya dan teman-temannya bukanlah sebuah pertunjukkan. hampir tidak pernah dalam hidupnya ditatap oleh begitu banyak pasang mata.
yang kedua, soonyoung di hadapannya menarik perhatian semua orang namun chan bukanlah siapa-siapanya. maka ia kesal. ia jengah. ada rasa kesal di dadanya mengetahui kalau semua orang menatap soonyoung sementara dirinya tidak terima.
“cepet pada abisin makanannya!” chan mendengus kesal kepada tiga orang di sekelilingnya.
hansol dan seungkwan hanya bisa bersikap canggung, saling tatap satu sama lain.
“lu bisa diem gak?” bentak chan kepada hansol yang masih menyikut lengannya. “sakit, njing!”
“seungkwan, buruan, katanya mau review materi!” chan masih mendumel.
yang diprotes langsung melahap habis makanannya, takut-takut chan semakin meledak amarahnya.
chan beralih ke soonyoung yang sedang tersenyum mengobservasi ketiga laki-laki yang usianya lebih muda daripada dirinya, “pulang deh lo bang, gue kelas bentar lagi.”
senyuman di bibir soonyoung makin lebar. tidak lama, soonyoung bangkit dari duduknya. lalu ia mengedipkan sebelah matanya kepada chan.
“see you at home, chan-ah.” soonyoung melangkah pergi meninggalkan meja chan dan kedua temannya.
setelahnya, terdengar suara orang-orang yang terkejut dan suasana di kantin yang semula hening berubah menjadi kaos.