129 – EUPHORIA.
Hoseok memaksa kakinya untuk berlari berkelok-kelok dari ruangan putih penuh tawa dan raungan untuk mencapai titik dimana seluruh kegaduhan terjadi begitu menarik perhatiannya.
Disana, kamera saling menyorot seorang pemuda yang terduduk gemetar dengan tangis memilukan.
Sementara orang-orang berdiri menonton dan seorang tokoh menghakimi dirinya penuh sarat kebencian.
“Gara-gara kamu, kamu—BRENGSEK! KARIR MILIKKU HANCUR KARENA AKTOR TIDAK BERGUNA SEPERTI DIRIMU!”
“Lihat, pasti kamu yang melaporkan seluruh perbuatanku selama ini kan? Kamu tidak terima, dan mulai berani melawan ku kan?!”
Tangannya tergantung di atas, berniat memukul keras sosok Kim Mingyu yang meraung ketakutan. Namun seperti seorang pahlawan, disana Kim Seokjin berakting apik dengan membiarkan wajahnya menjadi samsak pengganti amarah Soo Jang.
“Sekarang kamu berlagak seperti pahlawan Dokter Seokjin?”
Seokjin mengabaikan perkataan Soo Jang, dirinya lebih memilih ingin menggapai pemuda dibawahnya dalam dekapan tapi penolakan keras didapatinya, ketika Mingyu menggeleng ketakutan dan menjauhinya.
“J-jangan.. Takut.. Ttakut.. PERGI!”
“Lihat, seperti ini aktor yang menurut kalian sangat berbakat itu. Dia orang gila! Orang bermental rendah, menjijikkan.”
“Mingyu..”
Kini perhatian Hoseok diambil alih paksa pada sosok pemuda cantik yang menaruh seluruh pusat khawatirnya pada seorang Kim Mingyu yang dengan gemetar berusaha memeluknya erat.
“Tarik nafas Mingyu, calm okay.” Tangan mungilnya menepuk-nepuk punggung besar Mingyu, membuat pemuda yang awalnya gemetar ketakutan itu berangsur tenang.
Seolah-olah menyaksikan keajaiban, Hoseok bahkan dibuat tidak bisa ikut campur selain menjadi penonton yang menganga lebar ketika dengan satu kalimat lembut menjadi obat penenang bagi kegelisahan seorang Kim Mingyu.
“Angel's, Angel's...”
“I'm here, Mingyu.”
“D—” “Harusnya hama pengerat kaya lo tuh membusuk di jalanan, bukannya jadi benalu di kehidupan Kak Gyu.”