019 – EUPHORIA.
Taehyung sesekali bersenandung, menikmati bagaimana sesi belanja dengan Seokjin yang benar-benar memilah dengan teliti promo, tanggal kadaluwarsa hingga harga makanan yang akan mengisi kulkas apartement keduanya.
“Kak, beli jajangmyeon satu ya?”
“Ambil aja, lagian gue larang juga pasti lo umpetin dibawah troli sampe kasir.”
“Hehehe tau aja, btw Kak Jinie mau nyetok makanan kesukaan Angel's nggak?”
Seokjin mengangguk sekilas, sebelum memasukkan beberapa makanan ringan dalam troli yang didorong oleh Taehyung. “Nyetok aja bear, dia sering bilang mau pergi lama tapi tiba-tiba udah di Seoul aja.”
“Bener—eh?!”
Hoseok dibuat jengah, ketika harus mendorong troli dengan isi dua buah semangka, tiga belimbing, dua mangga muda dan satu kilo cabai hijau.
Sementara Yoongi tersenyum cerah ketika mendapati sederet buah-buahan segar pada rak di hadapannya.
“Yoon, lo niat mau bikin rujak di apartement Jekay ya?”
“Yoi, udah ngidam dari lama nih kebetulan.”
Hoseok menggeleng pelan, “Yaudah lanjutin aja deh, gue ke rak makanan ringan bentar ya. Sekalian mau stok buat nonton drama barunya bapak Choi nanti malem.”
“Oke, kalau ada apa-apa langsung call aja Hoba.”
Hoseok mengacungkan jempolnya sebelum melangkah ke rak makanan ringan, mengambil beberapa ragam snack yang menurutnya bisa mengganjal perut selama ia menonton drama semalaman.
Tidak banyak kok, mungkin hanya sampai ia kesusahan melihat karena banyaknya snack dalam gendongannya.
Sampai-sampai ia tidak menyadari, ketika tanpa sengaja pinggulnya menyenggol troli belanjaan seseorang. Membuat ia hampir terjungkal jika pinggangnya tidak ditahan erat dan membiarkan snack di gendongannya menjadi berhamburan.
“KAK SEOKJIN!”
“HOBA.”
Hoseok yang disebut namanya masih memejamkan mata, takut-takut bila orang yang menahan pinggangnya akan mengamuk besar sebab kecerobohannya. “Hei, kamu baik-baik aja kan? Maafin Taehyung ya nggak perhatiin troli nya.”
“Eh?”
Hoseok memberanikan diri, membuka matanya perlahan hanya untuk disambut senyum teduh dan tatapan khawatir dari raut yang terbilang diluar nalar baginya. Aduh, Tuhan. Boleh nggak Hoseok pingsan dan dibawa pulang stranger ganteng ini?