——
“Sayanggg-“ jeno taruh asal kunci diatas nakas dekat ruang tamu dan naiki tangga ke lantai dua apartment mewah ini.
Ia atur nafasnya sejenak, berlari dari lift dan telusuri apartment sebesar ini ditambah fantasinya mengenai apa yang ada dibalik pintu mahony ini buat oksigen susah masuki relungnya.
“Ren-“ ia ketuk dahulu “aku masuk ya”
Jeno berani bersumpah, puluhan tahun ia hidup, didepannya ini adalah hal paling cantik dan mendebarkan yang pernah ia lihat
Renjun dengan polosnya duduk ditepi kasur yang langsung tatap pintu, tubuhnya dibalut kemeja putih milik jeno yang tak sampai tutupi paha mulusnya.
“Ren?”
“Suprise for u”
Jeno terkekeh, sungguh suaminya memiliki seribu satu cara untuk kejutkan dirinya
“You are so pretty hun” jeno mendekat dan kecup pucuk kepala renjun
Renjun peluk perut suaminya, sembunyikan rasa malu disana
“Kok malu sih, kamu yang mulai loh”
Jeno rasakan gelengan kecil pada perutnya, duh gemasnya
“kata winwin bagus kalo pake kemeja gitu without panties katanya”
Holy shit...
“So you don’t wear panties inside?”
Renjun dongakkan kepala, dengan mata yang berkilat ia menggeleng polos
“Bener hun? Coba aku cek” Tangan jeno usap paha dalam renjun hingga selangkangannya.
Tak sampai sentuh kemaluan sang suami tapi sukses buat renjun pejamkan mata
Jeno terkekeh, renjun sungguh sukses godanya,
Look so sexy and jeno loves this moment very very much!!
“Jen, mmh” renjun tahan tangan jeno supaya tak terus goda nafsunya, ia berdiri dan kalungkan tangan ke leher sang suami
“Kamu kenapa kok ngide gini?” Jeno terkekeh gemas dan kecup hidung pujaan hatinya
“A gift for u pa”
Dada jeno bergemuruh,, pa??
“Gimana sayang maksutnya?”
Jeno tiba-tiba fikirkan sebuah skenario bahagia di kepalanya
Renjun kecup bibir jeno dan lumatnya lembut, sungguh lembut hingga buat keduanya pejamkan mata dan buat tangan jeno remat pantat sintal yang tadi pagi ia puji.
“Wanna open this shirt??”
Jeno mengangguk,
Ia lepas dua kancing atas kemeja miliknya yang dipakai renjun
Ia usap puting kanan sang suami dengan usil
“Nggh, jen!!”
“Gemesss aku liat kamu, pengen aku makan”
Renjun terkekeh,
Tangan jeno bergerak buka kancing ketiga.. kancing keempat..
Jeno buka lebar-lebar kedua belah bibirnya saat lihat lipstick merah mengukir sebuah tulisan di perut si manis
there’s a baby here!!
“Sayang? Ren? Beneran??”
Jeno tampak gagap
“is this true? Im gonna be a dad? Is it true? Ren?”
Renjun mengangguk dengan kedua bibir yang tak kunjung hilangkan senyum manis
Jeno bawa renjun di gendongannya, baringkan sang suami keatas kasur empuk nan mahal yang dari awal jeno persiapkan supaya renjun rasa nyaman saat istirahat
“Eh wait-“ renjun tarik sebuah box dari bawah bantalnya
Tiga buah testpack yang tadi ia coba, tiga testpack yang winwin belikan untuknya
“Ren.. you just-“ jeno tersenyum bahagia saat lihat isi dari box kecil pemberian renjun
“-unpredictable baby, makasih sayang”
Jeno bergerak untuk lumat lembut bibir sang kekasih, ia tukar salivanya dengan milik suaminya dan bubuhi jilatan dan gigitan hingga buat bibir tipis renjun menjadi sedikit bengkak
“Pantes kamu moody, terus agak berisi”
Renjun terkekeh “apasih u, baru berapa minggu juga, mana keliatan sih”
“Tuh kan galaknya keluar..” jeno buka kemeja putih yang balut tubuh renjun
“You know what drives me crazy a lot ren?”
Renjun menggeleng
”Imagine what’s behind my shirt”
Ia turunkan kecupannya pada leher jenjang renjun, ah aroma yang ia sukai, buatnya candu hingga sesap kulit renjun karena tak kuasa tahan nafsunya.
“Jen.. ahh”
Renjun kembali menggila saat suaminya mainkan lidah diatas putingnya
“Nen ya..” jeno meminta persetujuan walaupun lidahnya sudah mengulum, dan menjilat puting renjun. “Besok aku iri banget kalo harus bagi nen sama baby”
Renjun terkekeh “u apasih jen haha, baby aja belum lahir loh” ia usak dan remas lembut belakang rambut jeno yang sedang mainkan mulut di putingnya
“Ren feel me-“ jeno bawa tangan renjun untuk usap penisnya yang menegang dibalik jeans biru dongker yang ia pakai
“That’s so hard.. i lepas belt u dulu ya”
Jeno mengangguk “i do it slow ya, trisemester pertama harusnya nggak boleh terlalu sering, walaupun biasanya hormon kamu lebih tinggi”
Renjun cemberutkan bibirnya “padahal.. pengen.. mentok”
“Ren.. bibir kamu sebelum keluarin kalimat kaya gitu mikir dulu enggak sihh” jeno pusing tujuh keliling....
Renjun terkekeh lagi “mau blowjob dulu?”
Jeno menggeleng, ia sentuh penisnya dan urut sejenak, bawa penisnya yang keluarkan precum untuk sapa lubang sang suami
“Nggh.. Jenn.. mau fingering dulu”
Jeno mengangguk “this is more exciting than fingering baby, just feel it”
Ia bawa kepala penisnya untuk sapa lubang renjun, tak sampai masuk seluruhnya, hanya sedikit secara berulang.
“Ahh!! Jen why did u!!!” Renjun gila.. seluruh aktivitas seksual yang jeno lakukan selalu bisa hadirkan rasa nikmat
“Mau keluar...” renjun mengerang manja
Jeno mainkan jarinya dipenis renjun, buat suami cantiknya mendesah hebat saat pelepasannya keluar
“I don’t even put it in!!” Jeno terkekeh
“Penis u gede banget.. pucuknya doang keluar masuk tuh gatel tau!! Bikin i kelonjotan!! Sebel”
Jeno kembali terkekeh
“Gantian ya.. kamu yang kempotin lubang buat jeno juniorr”
“Tapi mau di nen” renjun tatapnya dengan kerlingan manja
Sumpah jeno bisa gila bila harus berhadapan dengan renjun saat sedang bercinta
Cantik.. sexy.. dan menggairahkan..
Jeno turuti apa maunya si manis
Ia kembali kulum puting renjun yang membengkak akibat aktivitas lidahnya beberapa menit lalu
“Kalo u kenyot gitu nanti dede nggak kebagian susunya”
“Ren.. besok besok kalo kita lagi bercinta aku kulum bibir kamu ajaya.. biar gabisa dirty talk gini”
Renjun keluarkan senyum nakalnya “kenapa? Gatahan ya kalo i udah dirty talk”
Jeno mengangguk “jangan nangis ya kalo dimentokin, kan kamu yang minta”
Renjun mengangguk, usap usap penis sang suami dan arahkan ke lubangnya
“Eat me”
Duh renjun,
Jeno tersenyum puas saat renjun mengerang hebat merasakan penisnya penuhi lubang renjun
“Nghh. It just always this big!! And never fit in”
“Ahh babe!!” Jeno menggila, bahkan belum sepenuh penisnya masuk tapi lubang renjun telannya begitu hebat “always tight.. aahh”
Ia berulangkali tapi perlahan masuk dan keluarkan penisnya
Renjun dengan peluhnya tampak seribukali sangat sexy saat ini
“Angkat dikit.. ngghh.. pantatnya sayang” jeno bawa kedua tangannya angkat sedikit pantat sang suami, tak lupa curi remat sedikit
Renjun menggeleng, “nggak bisa, ngghh, penuh banget,, u just.. dont grow bigger inside.. ahhh!!”
Jeno terkekeh “kamu ngeremetnya kuat banget”
“Ahh.. nghh.. jennn” renjun sentuh perut berotot suaminya “fuck!! If you thrust it deeper!! Maybe u will meet ur child”
Jeno basahi bibir bawahnya dengan lidahnya
Fuck, lee jeno knows how to look hot in this situation!!
“Great idea hun.. nggh” jeno kembali hantam lubang renjun dengan penisnya
“Baby juga pasti penasaran bentuk ayahnya gimana”
“Jangan banyak omong ah u.. aaahh” renjun lengkungkan tubuhnya saat kembali sampai putihnya
Ia sungguh lemas
“Sebentar aja-“ jeno sedikit cepat untuk maju mundurkan alat kelaminnya didalam lubang renjun
“Ahh.. hun.. im gon came!!”
“Ahhhhh” jeno sampai putihnya
Ia lumat bibir renjun sekilas, gigit kecil bibir bawahnya..
“Thank u hun” jeno kecup dahi renjun dan usap usap perut renjun lembut
“Jangan ditarik penisnya” renjun goyangkan pantatnya sensual
“Ren ya tuhan!! Hormon hamil kamu..” jeno mengangguk kemudian
Ia kecup bahu polos renjun dari belakang
“I love you always”
“I love u more jen”