Konten 🔞 !!
Mohon kebijakan nya dalam memilih bacaan ya!
Tay melempar ponsel nya ke samping kasur nya, ia merasa sangat jengkel mengingat betapa bahagia nya New ketika menari bersama Joss. Tay sangat tidak suka.
Kemudian ia berjalan menuju tas gendong yang ia bawa untuk mengambil earphone nya, tapi saat ia merogoh tas nya tersebut ia terkaget dengan sebuah kotak yang ia ingat di berikan oleh sahabat nya Jumpol sesaat sebelum ia berangkat.
Buka nya pas disana aja, gue titip adek. itulah kata-kata yang Jumpol ucapkan sesaat setelah memberi kotak tersebut pada Tay.
Kotak nya tidak terlalu besar, Tay pun membuka nya.
Saat kotak tersebut ia buka, ia hanya tersenyum kecut melihat isi nya. Kotak tersebut berisikan satu pack kondom dan juga sebotol lube berukuran sedang. “Bangke” ucap Tay sebari tersenyum
Selain berisikan dua hal tersebut ada secarik kertas yang sahabat nya itu sisipkan, Tay pun kembali tersenyum membaca isi dari kertas tersebut.
“Gakan kepake juga nih Pol kaya beginian.” ucap Tay lirih kemudian menyimpan kotak nya tersebut di laci nakas samping kasurnya, kemudian ia memilih untuk membaringkan tubuhnya di kasur.
Tak berselang lama pintu kamar villa Tay terbuka tanda ada seseorang masuk, Tay tahu itu merupakan kekasihnya.
Akan tetapi Tay lebih memilih diam dan tetap membaringkan tubuhnya.
New kemudian berjalan menuju samping kasur Tay dengan sedikit hentakan “Kamu kenapa sih?!”
Bukan nya menjawab pertanyaan kekasih nya, Tay memilih membalikan tubuhnya ke arah berlawanan dan memunggungi New.
“Sumpah ya, cemburu kamu tuh jelek banget ya Tay Tawan.”
“Aku kan udah minta izin sama kamu, bahkan kamu udah kasih izin! Aku kalau kamu gak kasih izin gak akan lakuin!” ucap New sedikit berteriak.
New menarik nafasnya dengan kasar “Kamu gak mau ngobrolin ini?” Tay masih memilih diam.
“Tayaaaang, heyy...”
“Yaudalah terserah kamu aja.” New kemudian bangkit menuju kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi dengan kencang.
Tay kemudian mengusak wajahnya kasar, New memang benar seharusnya Tay tidak harus marah karena saat New meminta izin Tay dengan legowo memberikan izin nya. Entah lah, Tay lebih memilih memejamkan mata nya berharap emosi nya ikut menghilang saat ia tertidur.
New yang kini berada di dalam kamar mandi sedang berusaha menahan air mata nya agar tidak jatuh, New lebih memilih kekasih nya mengungkapkan amarah nya di bandingkan memberikan sikap yang dingin seperti ini.
New pun akhirnya memilih untuk mandi karena menurutnya saat ini kepala nya butuh sesuatu yang dingin untuk meredam amarahnya.
Setelah New selesai mandi, dilihat nya jam yang berada di atas kasurnya baru menunjukan pukul 10 malam, dan ketika ia melihat kekasih nya Tay masih saja memilih untuk diam dalam tidurnya.
Awalnya New berniat untuk pergi tetapi ia berfikir saat ini kedua nya sedang emosi, salah satu dari kedua nya harus ada yang mengalah.
Akhirnya New lebih memilih untuk naik ke kasur dan membaringkan tubuhnya di samping kekasih nya tersebut.
New pun mendekatkan tubuhnya ke tubuh Tay, di peluknya tubuh kokoh Tay. “Maafin aku udah teriak.”
“Jangan diem kaya gini.. Tawan.” lirih New.
Tay yang sebenarnya tidak tidur tapi ia memilih untuk tetap diam tidak merespon yang kekasih.
“Hiks..Jangan gini, maaafin.. Hiks..” New kini mulai menangis karena kekasih nya tersebut masih saja tidak merespon dirinya.
Tay mulai panik ketika mengetahui punggung nya terasa basah oleh air mata dari kekasihnya. Ia pun segera membalikan tubuhnya agar bisa menatap wajah sang kekasih.
“Hey..Hey... Kok nangis sihhh??” Tay mengangkat wajah New.
“Hiks..Maafin, jangan diemin aku hiks..”
“Sumpah aku gak ada hikss.. Apa-apa sama Joss hiks..”
Tay kemudian memeluk kekasih nya tersebut, “hey hey.. Udah-udaaah. Aku yang salah, aku yang kasih izin tapi aku yang malah marah.”
“Udah jangan nangis ya Ay..”
“Aku lebih baik di marah-marahin daripada kamu cuekin gini yang..” lirih New sebari berusaha menghentikan tangisan nya.
“Iya iyaaa maaaf yaaaa, udah jangan nangis lagi.”
“Maafin ya, aku jelek banget cemburu nya, maaafin aku yaaa?” ucap Tay lagi.
New semakin mengeratkan pelukan nya “Aku seneng Tayang cemburu, artinya Tayang sayang aku tapi ternyata aku sedih banget kalo dicuekin Tayang.”
Tay pun mencium pucuk kepala kekasihnya tersebut, kemudian mengangkat dagu sang kekasih sehingga mata keduanya saling bertatapan.
Malam ini entah mengapa Tay merasa wajah New seratus kali lebih menenangkan dan membuat jantung Tay jauh lebih berdebar.
Diraihnya bibir ranum milik New, sehingga bertemu dengan bibir tebal milik Tay. Tay mengecup bibir tersebut dengan lembut, kemudian mulai mengisap bibir bawah milik New dan Tay berikan gigitan kecil sehingga New membuka sedikit mulutnya.
Lidah Tay pun menerobos masuk mengajak lidah sang kekasih untuk saling bertautan.
New dengan lincah mengimbangi permainan ciuman Tay, dengan spontan New pun meletakan lengan nya mengitari leher Tay.
“Mmhhh..” lenguh New saat lidah Tay dengan sigap mengitari gigi New.
Setelah beberapa menit bergelut dalam ciuman nya keduanya melepas tautan nya.
“Pegel..”. ucap New manja.
“Mau duduk.”
Tay hanya tersenyum mendengar permintaan kekasihnya tersebut, lalu mengangkat tubuhnya dari posisi tidur menjadi duduk. New pun mengikuti kekasih nya tersebut.
Kedua nya kini duduk dan saling berhadapan kembali.
“Terus abis duduk mau ngapain?” goda Tay.
New hanya tersipu malu mendengar pertanyaan dari sang kekasih, tapi entah mengapa New merasa Tay malam ini sangat sexy dan nafsu New sedikit naik, apalagi setelah permainan bibir yang panas antar keduanya. Malam ini New ingin jadi milik Tay seutuhnya.
“Mau cium lagi.” nada suara New di buat manja.
“Sini.” ucap Tay yang kini menarik tubuh New untuk naik duduk di paha nya, kemudian kembali mencium bibir New lalu turun mencium leher putih sang kekasih.
Di jilat dan di hisapnya leher jenjang New, yang membuat New sedikit mendongakkan kepalanya sehingga Tay lebih mudah menelusuri lehernya.
“Mmmhhh yang..” lengguh New.
Tangan Tay kini mulai masuk menerobos baju yang New kenakan, dengan lembut Tay mengelus punggung kekasihnya tersebut sebari tetap sibuk melahap leher milik kekasihnya.
New yang semakin terpenuhi nafsu kini mendorong tubuh Tay agar melepas ciuman di lehernya, Tay yang bingung melihat perlakuan kekasihnya, langsung bertanya “Kenapa Ay?”
New hanya menyunggingkan bibir nya “Aku kangen 'ini' Tayang” sebari mengelus milik Tay yang masih tertutup celana jeans yang Tay gunakan.
New pun menurunkan tubuhnya sehingga kini wajahnya sudah berada tepat di hadapan milik Tay.
“Boleh yaaa?” New bertanya sebari mengelus kembali milik Tay.
“Nakal ya kamu.” ucap Tay sebari sedikit terkekeh lalu tangan nya bergegas ingin membuka kancing celana nya yang langsung di tahan oleh New.
“Nakal nya sama kamu doang kok.” New mengedipkan mata nya menggoda.
“Udah kamu diem aja, biar aku puasin kamu.” New langsung menarik celana yang Tay gunakan sehingga kini menyisakan celana dalam milik Tay.
New kembali mengelus milik Tay, lalu mencium milik Tay, menggoda.
“
“Fuck! Ayang aku kenapa jadi liar gini sih?!” Tay memijit pelipisnya.
“Tayang sexy banget sih, aku gakuat.” jawab New sembarang dan langsung memijit milik Tay yang kini sudah tidak ditutupi sehelai kain pun.
New memijit milik Tay dengan gerakan ke atas dan kebawah lalu meludahi milik Tay kemudian memasukan milik kekasihnya tersebut ke mulut nya memaju mundurkan dengan perlahan.
“Anjirrrr Ayyyy..” Tay mendonggakkan kepalanya karena menikmati apa yang dilakukan oleh kekasih nya tersebut.
New semakin mempercepat permainan blowjob nya, ia mengisap milik Tay sampai memenuhi mulutnya.
New kemudian beralih ke bola kembar milik Tay, dihisap dan dijilatnya.
Lalu kembali menghisap milik Tay kembali.
Tay mendorong kepala New agar lebih memperdalam hisapan nya. “Fuck! New!!!! Anjirrrrr, aku mau keluar.”
Dengan sigap New makin memperdalam hisapan nya, karena ia tau sepertinya kekasihnya sebentar lagi akan menyemburkan cum nya, dan benar saja setelah New menghisap dengan kuat, milik Tay berkedut dan dengan tiba-tiba menyemburkan cum nya memenuhi mulut New.
New pun dengan susah payah menelan seluruh cum yang kekasihnya keluar kan.
Tay yang kini sudah diselimuti dengan nafsu kemudian menarik New untuk kembali naik ke pangkuan nya “Aku boleh buka ini?” menunjuk baju yang New kenakan.
Senafsu-nafsu nya Tay, Tay tetap ingin mendapatkan izin dari kekasihnya tersebut untuk melangkah ke step selanjutnya.
New dengan malu-malu menganggukan kepalanya “Boleh.”
Dengan sigap Tay melepas baju yang menutupi tubuh New lalu melempar baju tersebut dengan sembarang.
Mata Tay terbelak melihat tubuh mulus kekasihnya tersebut, kemudian dengan lembut Tay mulai menjilati nipple New “Mmhhh Tayanggg.. Gelii...”
Kemudian Tay mengubah posisi keduanya, kini New sudah tidur terlentang dan Tay mengukung tubuh New.
Bibir Tay masih dengan sibuk bermain dengan kedua nipple New tapi tangan dengan cekatan melepas celana yang New kenakan sehingga dengan singkat kini New sudah bertelanjang bulat tanpa ditutupi oleh benang sehelai pun.
Diraihnya kini milik New yang sudah sedikit menegang, ternyata milik New juga bisa di bilang berukuran sedikit besar walaupun tidak sebesar milik Tay, dengan cekatan Tay mengocok penis New sebari kembali menciumi bibir kekasihnya tersebut.
New yang di gempur habis-habisan hanya bisa mengeluarkan rintihan desahan nya “Tayang mmhhh, mau keluar..”
Tak lama milik New pun menyemburkan cairan putih miliknya
Gila, New bisa gilaaa. Hanya dengan permainan tangan Tay saja New sudah bisa mencapai puncaknya, dan sudah sedikit keawalahan.
Tay kemudian melepas ciuman nya lalu mengambil tissue yang ada di samping tempat tidurnya untuk membersihkan tangan nya yang kini dipenuhi oleh cairan milik New.
Tay kemudian menatap kekasih nya, “Aku mau kamu malem ini, boleeeh?” tanya Tay meminta izin dari New.
“Gak usah nanya, aku juga nunggu-nunggu moment ini Tayang.”
“Aku milik kamu malem ini.” ucap New sebari mengecup singkat bibir Tay.
Tay tersenyum kemudian bangun melepas kaosnya lalu menuju laci nakas samping kasurnya, dikeluarkan lah kotak yang tadi ia fikir isi nya tidak akan bisa ia gunakan malam ini. Ia keluarkan isinya.
New hanya bisa menatap punggung kekasihnya yang kini sama sepertinya, telanjang bulat.
New makin tidak sabar dengan pengalaman sex pertamanya yang mungkin akan ia alami malam ini, pengalaman yang selama ini selalu ia dengar dari sahabat-sahabat nya. Pengalaman yang selalu memancing pertanyaan dalam otaknya emang seenak itu ya?
Tay kini sudah berbalik dan kini berdiri dihadapan New, di tangan nya kini sudah ada sebuah kondom yang juga sebotol yang New yakini itu adalah lube
Tay kemudian naik kembali ke kasur dan memposisikan dirinya memeluk New dari belakang. Di ciumi nya bahu mulus New sebari tangan nya mengelus perut New.
“Ayang, aku preparein kamu yaa?”
“Pasti bakal gak enak dan agak sakit, kamu boleh gigit aku atau cakar aku.”
New mengangguk mengerti.
Tay kemudian melepaskan kondom nya lalu menutupi jari telunjuk dan jari tengahnya lalu ia lumurkan lube dengan banyak “Aku mulai yaaa?”
New mengangguk lemah, sesaat saat jari Tay mulai memasuki lubang New, New mulai mengeluarkan suara ringisan. “Aakhhhh....”
Ada perasaan sedikit tidak nyaman yang New rasakan.
Tay yang paham bahwa kekasihnya tersebut merasa kurang nyaman akhirnya menciumi leher dan kuping New berharap bisa mendistract rasa kurang nyaman yang kekasihnya rasakan.
Setelah dua jari Tay masuk, ia mulai membuat gerakan masuk keluar dengan jarinya dengan perlahan, kemudian membuat gerakan menggunting untuk sedikit membuka lubang dari kekasih nya tersebut.
Ringgisan New kini sudah sedikit berubah menjadi desahan, New mulai terbiasa dengan permainan jari dari kekasihnya tersebut “Jangan pake jari, masukin yang Tayang.” pinta New dengan suara yang berat penuh dengan nafsu.
“Aku ambil kondom lagi, bentar.”
“Gak usah.” tahan New.
“Buat first time jangan pake apa-apa”
“Tapi Ay..” Tay sedikit ragu.
“Gapapa. Aku yang minta.” ucap New meyakinkan.
Tay pun memeluk kekasihnya tersebut, lalu kini mulai mengocok penisnya sendiri dan melumuri penisnya dengan lube “Aku masuk ya Ay..” bisik Tay tepat di hadapan kuping New.
Tay yang berada di belakang New, kini sedikit membuat New melebarkan kakinya dengan perlahan ia mulai memasukan penisnya ke lubang milik kekasihnya.
New yang baru pertama kali merasakan sensasi seperti ini sedikit terkejut dan merasakan perih yang luar biasa ketika milik kekasihnya mencoba menerobos lubang miliknya “Awwww... Sakiiiiiittt..”
Tanpa sadar New meneteskan air mata nya karena rasa sakit yang ia rasakan di tubuh bawah nya.
Tay tau semakin perlahan ia memasukan miliknya maka semakin lama juga New merasakan sensasi sakit nya, maka Tay memilih mendorong sekaligus miliknya agar langsung masuk ke dalam lubang milik kekasihnya tersebut.
“AAAAAW! TAYANGGG... SAKIT.. HIKS..” Nen berteriak seketika saat Tay dengan satu kali hentakan menerobos lubang miliknya.
*“Ssssttt, sayangggg.. Maaaf.”
“Kalo dikit-dikit nanti kamu nya makin merasa sakit,maaaf ya.” ucap Tay yang kini memeluk tubuh New dari belakang dengan tubuh keduanya sudah menyatu.
“Sakiiit.. hikss.. Kamu gak pelan-pelan.. Hiks..” ucap New sebari menitikan air mata karena menahan kesakitan yang luar biasa.
“Iya..Maaaf yaaa..”
“Sakit banget yaaa? Mau aku lepas aja?” Tay benar-benar khawatir, ia memang sangat menginginkan New malam ini, tetapi apabila New tidak sanggup maka ia dengan lapang hati akan berhenti.
“Jangan, gakmau.”
“Jangan di lepas, Tayang diem dulu.”
“Jangan gerak, masih sakit.” ucap New.
Tay mengangguk kemudian mencium bahu New “Iyaa, aku gakan gerak Ay..”
Kemudian Tay mulai menciumi leher New kembali sebari tangan nya mulai memainkan kembali nipple milik New.
Beberapa menit telah berlalu, Tay masih saja sibuk menjilati leher kekasihnya tersebut sampai New berkata “Tayang, boleh gerak. Pelan-pelan tapi yaaaa”
Tay yang sedari tadi sudah menahan hasratnya untuk tidak menggerakan pinggulnya kini setelah mendapat lampu hijau dari New dengan perlahan mulai menggerakan tubuhnya “Aku gerak ya Ay.”
Dengan perlahan Tay mulai menggerakan pinggulnya.
“Aaaahh Fuckk!” Gila! Tay bisa gila, sensasi yang ia rasakan benar-benar gila, ini bukan pertama kali Tay melakukan sex tapi sex-sex sebelumnya tidak pernah menghasilkan sensasi senikmat ini.
Lubang New sangat rapat, dan seolah mencengkram penis Tay dengan lahap membuat nya ingin mempercepat gerakan nya, tapi Tay sadar ini merupakan pengalaman pertama bagi New. Tay harus membuat nya menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi New, dan Tay harus sedikit menahan nafsu nya agar ia tak menyakiti kekasihnya tersebut.
Tay mencoba bergerak selembut mungkin sebari terus mendekap tubuh kekasihnya dari belakang, menghujam lubang New dengan lembut
“Yanggg, Mmhhhh Ahhhh...”
“Hmhhhhhh... Akhhh dii..situ yang Ahhhh.” desahan New saat Tay menghujam titik nikmat milik New.
Kini kamar mereka berdua sudah penuh oleh suara desahan dari mulut New dan juga suara erangan dari Tay.
Kedua nya merasakan kenikmatan yang luar biasa yang mungkin baru pertama kali mereka rasakan.
Tay merubah posisinya kembali, kini ia membuat New berada di bawah kendalinya, Tay mengukungnya.
Dengan gerakan perlahan Tay kembali menghujami lubang kekasihnya tersebut. New hanya bisa menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.
Ternyata benar ucapan teman-teman nya, inilah yang dinamakan kenikmatan duniawi.
New hanya bisa mendesah merasakan kenikmatan yang luar biasa yang ia dapatkan dari kekasihnya.
Gerakan Tay kini sedikit lebih cepat membuat desahan New semakin menggila “Aaaahhhh Fuckkkk mmmmmhhhhh yaaaangggg Ahhh..”
Nafas New menjadi sedikit lebih pendek dan ia mulai mencengkram lengan Tay, Tay sadar sepertinya kekasih nya sudah kembali mencapai puncaknya maka dari itu bukan nya melemahkan gerakan nya, Tay dengan sengaja semakin menghujam titik nikmat milik kekasihnya tersebut agar keduanya bisa mencapai orgasme secara bersamaan.
“Tahan Ay, aku dikit lagi Aaaah.”
“Barengan Ay...” ucap Tay sebari terus menghujam titik nikmat New.
New yang merasakan titik nikmat nya terus menerus di beri sentuhan oleh penis Tay semakin tak kuasa menahan desahan nya, New merasa Tay sedikit lagi mencapai puncaknya maka New membantu dengan menggerakan pantatnya ke arah berlawanan dengan Tay.
*“Ahhh Shit!! New!” erang Tay.
Akhirnya keduanya mencapai orgasme hampir di waktu bersamaan, Tay melihat ekspresi wajah nikmat New saat orgasme seolah melihat pemandangan yang sangat luar biasa, kekasih nya tersebut terlihat begitu menawan dan sangat sexy saat pelepasan nya.
Ah New, Tay bisa gila!
Sesaat setelah New mencapai orgasme nya tak lama Tay pun melepaskan cum nya didalam lubang milik kekasihnya tersebut, kini lubang New penuh oleh cairan putih milik Tay.
New merasakan hangat di lubangnya.
Tay kemudian mencabut miliknya dari lubang milik New, lalu mengempaskan tubuh lemah nya di samping New kemudian langsung menarik tubuh kekasihnya ke dalam pelukan nya.
Pelepasan keduanya begitu dahsyat sehingga sedikit menguras tenaga kedua nya. Nafas kedua nya masih ssdikit terengah-engah karena lelah, akan tetapi hati kedua nya penuh dengan kebahagian.
New membenamkan kepalanya tepat di dada Tay, New bisa mendengar detak jantung kekasihnya tersebut.
Tay kemudian berulang kali mengecup pucuk kepala sang kekasih.
“Makasih sayang.” ucap Tay.
New mengelengkan kepalanya “Aku yang makasih, makasih Tayang kasih pengalaman yang gakan pernah bisa aku lupain. Makasih Tayang berusaha selembut mungkin padahal aku tau, tayang pasti tadi pengen cepet-cepet kaaan?”
“Makasih yaaa Tayang, buat jadi first time aku.. Aku sayang kamu...”
Tay sedikit mendorong tubuh New agar mereka dapat saling bertatapan.
“Iya sama-sama Ayang.”
“Aku juga makasih ya, kamu udah mau kasih aku kesempatan buat jadi first time kamu..”
“I love you New Thitipoom.”
Kemudian Tay mengecup dahi New dengan lembut,lalu kembali mendekap tubuh sang kekasih yang kini sudah menjadi miliknya seutuhnya.
Sisa malam ini mereka habiskan dengan saling mendekap dan saling mengucap syukur karena keduanya merasa saling beruntung karena bisa memiliki satu sama lain.