Mc Donald
WARN : FRONTAL, CRINGE.
“selamat siang, selamat datang di layanan drive thru mcd, ada yang bisa kami bantu?“
suara intercom berbunyi nyaring menyadarkan kedua insan yang sedari tadi berpandangan selama mengantri menunggu giliran mereka.
“mau pesen apa sayang?” bara bertanya dengan tangannya yang sibuk mengusap jemari yang lebih kecil.
“panas 2 aja, terus sama mc flurry oreo. kamu jangan minum soda, minumnya air mineral aja”
bara mengangguk, lelaki jangkung itu kemudian mengeluarkan kepalanya sebatas kaca untuk menyampaikan pesanan mereka,
“mba, mau panas 2 nya 2, terus mc flurry oreonya 1 sama mineral waternya 2”
“baik kak, saya ulangi ya? panas 2 nya 2, mc flurry oreo 1 sama mineral waternya 2. apakah sudah betul kak?”
bara menganggapi dengan sepatah kata “iya mbak”
“totalnya Rp. 124.500,00 ya kak“
mendengar totalan yang harus dibayar, bara dengan cekatan mengeluarkan dua lembar seratus ribuan dari dompetnya untuk ia serahkan kepada sang pelayan drive thru tersebut.
“uangnya Rp. 200.000 ya kak“
bara hanya mengangguk, mengalihkan kembali pandangannya kepada lelaki mungil disebelah sembari mengambil uang kembali dari sang kasir.
“terimakasih kak“
“sama sama mbak”
setelah mengucapkan terimakasih dan mengambil pesanan, kedua sijoli itu kini telah duduk santai di dalam mobil cr-v milik bara dengan aga yang sibuk membuka flip table bagi keduanya.
“taruh makanannya disini”
bara menurut, meletakkan semua pesanan mereka tadi sembari memperbaiki posisinya menghadap aga “sayang, siniin tangannya coba”
aga yang sedang sibuk mengatur makanan dihadapannya hanya berdecak malas sebelum memberikan tangan kirinya untuk digenggam bara, lelaki itu bahkan gemar sekali menyisipkan kecupan kecupan halus pada jari jari kurusnya.
“cantik banget kalau lagi fokus gini”
yang dipuji tersenyum malu “coba mulut kamu tuh dipakai untuk hal hal yang bener. jangan bisanya gombal mulu”
bara mengerinyitkan dahinya sebentar, tak tahu hal hal benar yang dimaksudkan oleh raga adalah hal baik yang bagaimana
“hal hal baik apa? mulut aku bisanya dipake buat makan kamu doang” tuturnya dengan frontal.
raga yang menjadi korban dari kata kata frontal yang dilontarkan oleh bara sontak merasakan pipinya memanas, oh tuhan lelaki ini dan mulut manisnya benar benar tidak bisa dihindarkan. “baraaaaa ah! stop hish”
cup cup cup
lelaki leo yang menjadi dalang dari pemberontakan aga hanya tertawa riang sembari mengecupi jari jari mungil milik sang submissive.
“kamu lucu kalau blushing. suapin aku bby, tanganku sakit gabisa dipake makan, bisanya menggengam tangan kamu doang soalnya” ungkapnya dengan nada jenaka yang dibuat buat.
“BARA!!!” dihadiahi pukulan pada bisep kekarnya oleh sang pujaan hati.
“makan bara, jangan liatin aku mulu” sungut aga pada lelaki di depannya saat melihat bara sama sekali tidak menyentuh makanannya.
lelaki itu hanya sibuk memperhatikannya makan tanpa melepas tautan tangan mereka yang kalau boleh jujur membuat aga pegal sedari tadi.
“aaaaa~ makan! nasinya nangis nanti kalau ga di makan” pintanya dengan tegas tak lupa menyuapkan setangkup nasi juga ayam kepada bara.
yang dimanjakan sontak merasa senang, membuka mulutnya lebar lebar guna menerima suapan dari aga. tangannya tak berhenti mengusap jemari si mungil yang sedang menyuapinya.
adegan suap-menyuap itu terjadi secara berulang hingga tak sadar pesanan mereka tadi sudah raib sepenuhnya. aga bergerak membersihkan meja tersebut kemudian menyimpannya pada dashboard mobil bara.
“sayaaaang, bibir aku berminyak.”
“terus?”
“bersihiiinnnnnnn~“
rengekan manja terdengar memekkan telinga, aga yang memang pada dasarnya sudah terbiasa dengan sifat bara yang seperti ini lalu beralih membersihkan bibir tersebut dengan tisu yang sedang ia genggam, menyapu bersih sudut bibir bara yang berantakan seusai makan juga merapihkan jaket denim lelaki leo tersebut sekaligus membenarkan tatanan rambutnya.
bara yang menyaksikan betapa lihainya aga dalam mengurus dirinya dengan berani mengalungkan lengan kekarnya pada pinggang ramping lelaki aries hingga jarak tiada berarti bagi mereka,
“sayang?”
“hm?”
“stay with me, ya?”
aga yang sedang sibuk dengan kegiatannya merapihkan tatanan rambut bara sontak terhenti sebentar, tangannya ia gunakan untuk menangkup wajah bara yang posisinya jauh lebih rendah untuk ia kecupi sesuka hati.
cup cup cup
“I will always stay bara, I. Will. Always” katanya dengan sungguh sebelum menyatukan dahi keduanya.