Boom Tarani, siapa sih yang tidak kenal dengan dia?? Seorang ketua club futsal sekolah, koor divisi seni dan olahraga OSIS, kapten timnas U-16 kota dan termasuk jajaran kakel hits di sekolah SMA Dirgantara. Semua orang mengangumi Boom, banyak cewek maupun cowok yang mengejar cintanya namun mereka harus menelan kekecewaan karena kakel yang terkenal cuek dan galak itu telah memiliki kekasih bahkan mereka telah berpacaran hampir 4 tahun.
Kisah mereka dimulai saat dimasa SMP, dimana orang bilang cinta monyet. Boom dengan tidak sengaja menendang bola kencang dan mengenai kepala Louis kecil yang saat itu lewat dengan teman temannya.
Boom yang tubuhnya lebih tinggi hampir 10cm atau bahkan lebih panik karena bola yang ditendang nya menyebabkan bocah cilik bermata bulat tersungkur jatuh.
“Maaf maaf, kamu gak apa apa?” Tanya Boom panik. Bocah cilik itu mendongak dan ternyata keluar darah segar dari kedua hidungnya. Boom yang memang sudah panik dan ternyata takut darah malah pingsan di tempat yang menyebabkan 4 orang tersebut panik bukan main.
“Kak?? Kak boom??” Tanya bocah cilik itu sesaat setelah Boom sadar.
“Maaf, kamu gak apa apa? Kepala kamu sakit? Hidung kamu...” Tanya Boom tak kalah paniknya sambil memeriksa seluruh kepala bocah cilik itu.
“Enggak kak, tadi udah dibersihkan sama bu ploy kok” jawabnya sambil memberikan senyum terbaiknya.
Boom mengecek nametag dan juga classtag yang ada di baju bocah kecil itu.
“Louis Thristas, kelas 7?” Tanya Boom mengeja nametag Louis. Yang ditanya hanya mengangguk hingga bergerak rambutnya.
“Kenapa kita kalau ketemu selalu setahun aja kak?” Tanya si kecil di sela sela memakan es krim nya.
“Kita kan bedanya 2 tahun sih sayang jadi ya wajar aja kalau kita ketemunya cuma setahun” jawab yang lebih tua.
“Terus nanti kakak jadi kuliah di luar kota?” Tanya Louis sedih. Yang ditanya hanya tersenyum manis dan mengecup bibir si kecil singkat.
Akhir tahun pembelajaran sudah hampir dekat. Para siswa kelas 10 dan 11 sudah libur sedangkan kelas 12 memasuki masa masa ujian.
Sudah seperti kewajiban atau peraturan tidak tertulis, setiap ujian Boom dan juga Louis tidak akan memegang hp atau alat komunikasi lainnya. Namun, ada yang aneh dengan kali ini. Boom menghilang, benar benar menghilang. Bahkan dicari disekolah pun fisiknya tidak ada.
Tak ada yang tau dimana ia berada, teman teman terdekatnya juga tidak ada yang tau dia dimana. Mereka seakan diam bungkam dengan keberadaan Boom.
“Hari ujian terakhir gue emang liat Boom, dia kayak buru buru pergi tapi setelah itu kita semua bener bener kehilangan Boom” jawab gawin teman dekat Boom saat ditanya kemana keberadaan Boom.
Louis yang panik selalu bertanya kepada seluruh temannya, spam semua akun sosmednya tapi nihil, tak ada jawaban apa apa dari Boom. Boom bener bener hilang, seperti hilang dari muka bumi.
Setahun berselang setelah Louis kehilangan Boom, Louis mencoba membuka lembaram baru dan juga hati. Seorang siswa dari SMA Pelita Bangsa berhasil menyembuhkan luka Louis sedikit demi sedikit.
Louis yang masih trauma bahkan belum berani untuk menjawab pertanyaan Neo tentang kesediaan menjadi pacarnya. Namun diakuinya kalau luka dihatinya sudah hampir sembuh sempurna.
“Permisi Pak Tawan, saya mau izin atas nama Louis Thristan” Seorang laki laki dengan perawakan tinggi besar masuk ke kelas 11 IPA 1 dan membuat geger kelas.
Ya, itu Boom, Boom Tarani, lelaki yg tiba tiba menghilang dari hidup Louis. Ia kembali, ia kembali setelah menghancurkan hati dan hidup Louis.
Louis bahkan ketakutan saat melihat Boom lagi. Seperti melihat sesuatu yang menakutkan. Badan Louis bergetar hebat bahkan memangis di pelukan Book.
“Kakak kenapa datang lagi? Kakak gak tau apa yang udah terjadi sama Louis setahun ini?? Kakak gak kasian sama dia?? Kakak kemana?? Kakak menghilang kemana??” Hardik Phuwin
“Louis hampir gila karena nyari kakak, Louis dulu yang kami tau ceria setahun ini jadi manusia paling pendiam yang kami kenal. Louis depresi kak!! Tiap malamnya Louis nangis, teriak teriak ketakutan, teriak teriak panik. Difikiran Louis kakak benar benar udah pergi. Kakak bahkan gak ngucapi sekata pun saat pergi! Kakak sengaja?? Kakak sengaja pergi dari Louis??? Iyaa??? Sekarang kakak senang kan? Kakak senang udah buat sahabat kami kayak gitu kak?? Kakak senang kan?” Phuwin tersulut emosi hingga hampir memukul Boom yang tingginya hampir sama dengannya.
“Phu, dengerin kakak dulu. Kakak punya alasan kenapa pergi phu. Kakak gak bermaksud ninggali Louis Phu” jawab Boom menahan tangisnya setelah melihat Louis yang ketakutan di pelukan Book.
“Bullshit!!! Alasan!!! Kakak cuma cari cari alasan aja kan?” Emosi phuwin tak lagi terkendali.
“Oke, kakak minta maaf, kakak minta maaf karena pergi tiba tiba dan tanpa kabar apapun. Tapi kakak punya alasan. Klub bola timnas kakak mengadakan pelatihan, kami gak diperbolehkan memegang alat komunikasi apapun sampai selesai pelatihan” jelas Boom.
“Setahun?? Setahun pelatihan gak boleh komunikasi?? Gak mungkin kak!! Gak mungkin!!! Sekarang kakak pergi dan tinggali Louis! Tolong tinggalkan dia, karena bukan kakak lagi orang yang dicintai dia! Kakak udah menghancurkan hatinya” Phuwin sedikit mereda.
“Tolong sudahi ini semua, sudahi kisah ini supaya Louis bisa tenang dan bahagia dengan hidup barunya. Aku mohon kak” Phuwin memohon
Boom melihat Louis yang masih menangis dalam pelukan Book mencoba meraih kepalanya namun dengan cepat Louis menghindar.
“Kak... Aku mohon.. tinggali aku.. aku mohon...” Louis memohon seperti merintih kesakitan.
“Aku minta maaf ya, kalau kamu mau nya gitu, aku bakal pergi, bahagia yaa, karena bahagia kamu juga bahagianya aku” Boom tersenyum dengan air mata yang jatuh.
“Aku pergi ya, sehat selalu dan sampaikan salam ku kepada dia yang berhasil nyembuhkan hati kamu. Sampaikan makasih ya sama dia. Ingat selalu, aku masih tetap sayang kamu” Boom pergi dengan tangis yang tak lagi bisa ia tahan.
Louis bisa bernafas lega dan melihat seseorang yang dulu sangat ia cintai sudah benar pergi, benar benar pergi dari hidupnya.