Melebur Semesta
“Akhirnya beneran jadi adik ipar gue lo” Ucap Pond sambil bersalaman kepada Neo. “Main nya hati – hati, gue tau walau lo udah dua tahun pacaran sama adek gue tapi lo gak pernah nyentuh adek gue” lanjut Pond sambil berbisik ke telinga Neo, menggoda nya.
“Shit Pond!!” Neo sedikit mendorong tubuh Pond sebelum Pond semakin berbicara asal.
Pond tertawa terbahak melihat raut muka Neo yang langsung berubah seperti maling yang ketahuan mencuri sesuatu. Neo langsung tersadar setelah melihat sesuatu ditangan nya, hadiah pemberian dari Pond.
“Anjir Pond! Akhlak lo kemana?” Neo setengah berteriak di karenakan Pond yang sudah pergi menjauh bersama kekasihnya, Phuwin.
Louis kaget dan langsung menatap Neo. Sadar ditatap oleh suami kecilnya buru-buru ia memasukkan benda tadi di kantong jas nya.
Hari berganti malam. Acara resepsi pernikahan kedua anak manusia -Neo Trai dan Louis Thanawin telah selesai. Diluar juga turun hujan, sangat cocok sebenarnya bagi kedua insan ini saling melebur kebahagiaan. Tapi keduanya seperti orang linglung dan bingung ingin berbuat apa. Yap benar kata Pond, mereka telah 2 tahun lebih berpacaran tapi Neo benar benar menjaga Louis seperti janjinya dulu kepada Pond, Kakak Louis.
“Ummm aku mandi dulu ya sayang, badan ku gerah” Izin Neo kepada suami kecilnya sambil melepas jas yang ia pakai tadi.
Louis mengangguk mengizinkan suaminya untuk mandi. Sembari menunggu, ia melipat jas yang tadi di gunakan suaminya sedangkan jasnya sendiri telah selesai ia lipat. Louis mendapati sesuatu di kantung jas suaminya. Seketika muka dan telinga nya memerah dan badan nya seketika panas.
Sayang aku udah.... Eh sayangggg” Jerit Neo sambil merebut benda kecil yang di pegang oleh Louis. “Kamu.. mandi dulu sana” perintah Neo kepada suami kecilnya yang masih terdiam bingung.
Louis segera masuk ke kamar mandi dengan perasaan yang campur aduk. “Arghh!! Lo bener bener Pond!!” kesal Neo sambil mengacak acak rambutnya yang masih setengah basah. Setengah jam kemudian Louis keluar kamar mandi dengan menggunakan kaos overize yang Neo yakini itu adalah kaos Pond karena kaos tersebut sangat kebesaran di tubuh suami kecilnya. Louis juga cuma menggunakan celana pendek selutut yang menampilkan kaki putih yang membuat Neo meneguk ludah karena melihat keindahan di depannya.
“AC nya kurang dingin ya ay?” tanya Louis yang sedikit heran melihat suaminya berkeringat. Neo langsung menggeleng dan menyuruh suami kecilnya untuk naik ke tempat tidur.
“Kamu capek sayang?” Tanya Neo sambil mengusap surai hitam suaminya yang saat ini tertidur di paha nya. Yang ditanya hanya menggeleng kecil yang membuat celana pendek Neo sedikit terangkat karena ulahnya. Tiba tiba Louis sedikit terbangun dengan posisi telungkup menatap Neo.
“Kamu sendiri udah ngantuk ya ay? Kalau udah ngantuk yaudah kita bobok aja” Ujar Louis hampir membangunkan tubuhnya namun segera ditahan oleh Neo. Louis langsung tertahan dan melihat sebuah tatto kecil bergambar kupu-kupu di paha Neo yang terbuka.
“Kamu ada tatto gambar kupu-kupu juga?” Tanya Louis sambil memainkan jemari nya di tatto Neo. Neo langsung menahan tangan Louis yang membuatnya kegelian itu.
“Jangan di sentuh gitu, nanti ada yang bangun” Kata Neo seduktif dengan suara berat di telinga suami kecilnya.
Louis langsung terdiam dan kembali merebahkan tubuhnya di tempat tidur dengan paha Neo sebagai bantalnya. Hening kembali diantara mereka dan hanya ditemani suara hujan yang deras di luar sana.
“Eh sayang, tadi kamu bilang juga. Apa kamu punya juga?” Tanya Neo sambil masih memainkan surai hitam suami kecilnya yang kini berada di pangkuan nya.
Dengan semangat Louis bangun dan mengangguk hingga rambutnya yang sedikit panjang bergoyang goyang. Dengan semangat ia menunjuk ke arah antara tulang selangka dan belikatnya. “Nih disini” . Neo mengerutkan kening karena tidak menyangka kalau suami kecilnya juga memiliki tatto kupu – kupu dan bahkan tempatnya lebih terbuka dari miliknya. “kamu gak pernah lihat karena aku gak pernah pakai kaos begini kalau sama kamu dulu” Cicit Louis malu setelah menunjukkan tatto nya.
“Aku lihat ya” Izin Neo sambil melihat perpotongan tulang selangka dan belikat suami kecilnya, tapi karena harum yang sangat menguar dari suaminya membuat Neo tidak bisa berfikir bersih lagi. Lantas ia mencium perpotongan leher suami kecil nya dengan lembut.
Ciuman di leher berubah menjadi sebuah isapan kecil yang semakin berarah ke telinga Louis. “Malam ini, kita akan saling melihat kupu-kupu di sini ya sayang. Di kamar kita sendiri. Hanya kamu, aku dan sang kupu-kupu” Setelah berkata begitu Neo menjilati belakang telinga Louis dan menggigit kecil cuping telinganya. Cengkraman mulai terasa di lengan Neo karena ulah suami kecilnya.
Ciuman kembali ke leher Louis. Neo semakin memperdalam ciuman nya di ceruk leher suaminya. Tak hanya ciuman, ia juga mulai meberikan hisapan yang kuat hingga membekas kemerahan di bagian leher Louis. Neo menyudahi aktifitas mengendus leher suami kecilnya dan melihat suami nya dengan raut wajah yang menikmati ulahnya. Neo tersenyum melihat raut wajah suami nya.
“Boleh aku melebur semesta bersama mu?” Tanya Neo hati hati sambil menidurkan Louis di bawahnya. Louis kaget karena melihat suaminya berada diatasnya sekarang. Louis sedikit tersenyum dan malu saat dipandangi oleh suaminya. Tanpa fikir panjang, Neo menciumi setiap inci wajah Louis, mulai dari kening, mata, hidung, pipi kanan dan kiri, namun terhenti saat di depan bibir. Louis yang sudah kepalang menikmati akhirnya memajukan wajahnya dan mencium Neo. Neo tersenyum menang saat tau suami kecilnya juga menginginkannya. Di ciumnya bibir kecil Louis yang saat ini terlihat lebih agresif. Perlahan lahan Neo melumat habis bibir Louis lalu menggigitnya kecil hingga lidahnya masuk dan mengabsen gigi rapi Louis. Seluruh mulut Louis terjamah habis oleh lidah Neo yang sudah berhasil masuk. Lidah mereka saling bertaut menciptakan bunya kecapan yang kuat. Lidah Neo ditarik paksa oleh Louis dan lahap habis olehnya. Sembari lidah mereka berperang, Neo dengan hati hati menaikkan baju Louis, dan ciuman mereka terhenti saat Neo melepas baju Louis.
Ciuman kembali terjadi, kali ini disertai dengan Neo yang mulai mengusap usap perut dan seluruh tubuh Louis yang mengakibatkan Louis bergerak gerak kegelian dan sedikit menggigit bibir Neo. “Kenapa sayang? Hmm?” Tanya Neo saat dirasa suami kecilnya mulai bergerak tak beraturan. Yang ditanya malu dan menutup matanya, tidak mau melihat suaminya.
Saat Louis sedang menutup matanya, Neo lantas menciumi kedua nipple Louis secara bergantian yang menyebabkan Louis semakin bergerak tidak karuan.
“Ssshhh Nemoooo” desahnya sambil semakin menahan kepala Neo agar terus menjilati kedua nipple nya. Tak hanya menjilati, Neo menghisap habis dan memainkan lidah nya dengan gerakan memutar di nipple nya. Satu nipple masuk ke dalam mulut, sedangkan nipple lainnya di mainkan oleh tangan Neo. Louis semakin bergerak tak karuan, mengarahkan bagian selatannya keatas mengenai perut Neo dan mulai menggesek gesekan nya. Neo tersenyum di tengah aktifitas nya. Masih sambil menghisap dan menjilati nipple Louis, tangan kirinya bergerak ke bawah dan menggapai bagian bawah Louis.
“Ahhh Nemoooo” Jerit Louis saat Neo berhasil masuk kedalam celana pendeknya dan sedikit meremas bagian selatannya. Kepala Louis pening karena menerima seluruh rangsangan yang diberikan suaminya.
“Bukain baju aku sayang” Perintah Neo sedikit manja setelah selesai memberikan rangsangan ke Louis. Tanpa fikir panjang, Louis segera membuka kaos hitam pendek yang digunakan Neo. Louis menegak ludah saat melihat tubuh Neo yang atletis hasil dari workout nya selama berpacaran dengan Louis.
“Dilihatin aja? Gak mau dicobain?” Tanya Neo tersenyum nakal. Louis langsung membuka celana yang dipakai Neo dan menampilkan kejantanannya yang sudah tegak berdiri.
Louis langsung mendorong tubuh Neo hingga tertidur dan gantian Louis mengungkung tubuh Neo dibawahnya. Dengan cekatan Louis memegang kejantanan Neo dan mengocoknya dengan tempo yang sedang, setelah dirasa sudah berdiri tegak. Louis memasukkan kejantanan Neo ke dalam mulutnya dan mulai mengocoknya menggunakan mulutnya. Neo terkejut dan akhirnya menikmati servis yang diberikan suami kecilnya. “Ahhhh iya sayang, enak sayang Ahhhh.. Kamu pinter sayang” racau Neo sambil sesekali mengehentakkan pinggulnya agar kejantanan nya masuk lebih dalam ke mulut suami kecilnya.
Akhirnya Neo mengangkat muka suami nya dan menatapnya sambil duduk. “Kamu nakal” katanya sambil kembali melumat habis bibir suami kecil nya. Kembali di dorongnya suami kecilnya sampai terkungkung di bawahnya. Digesek gesekan nya kejantanan Neo di lubang kenikmatan suami kecilnya. Terlihat Louis semakin meracau tak karuan. Dikocoknya kejantanan suami kecil yang ada dibawahnya dengan tempo yang lumayan cepat sambil bibirnya kembali menciumi dan memberikan hisapan yang membuat seluruh tubuh Louis berwarna merah keunguan.
“Nemoo... Aaahhhhh.. Akuuuu mauuu keluar Ahhhh....” Jerit Louis saat ia sudah sampai pencapaiannya. Neo semakin cepat mengocok kejantanan suami kecilnya agar bisa melakukan pelepasan. “Nemoooo...... Ahhhhhhh” Louis sudah sampai waktu pelepasannya. Ia terengah engah karena sampai pada pelepasannya. Cairannya mengotori tangan dan juga seprai tempat tidur mereka.
Neo tersenyum puas melihat keadaan suaminya saat ini. Diambilnya lubricant dan mengolesinya di jari nya. Tak lupa juga ia mengolesi di sekitar lubang kenikmatan suami kecilnya. Louis bergerak tak karuan saat jari Neo menyentuh lubang nya.
“Sayang, kamu udah bersih ya?” Tanya Neo saat tau Louis sudah membersihkan diri.
“Aku bersihin pas mandi tadi gara gara barang itu” Kata Louis malu sambil menunjuk barang kecil di atas nakas.
Neo langsung melihat benda yang dimaksud. Sebuah kotak kondom berwarna biru kehitaman yang diberikan kakak dari suaminya sendiri, Pond Naravit.
“Kamu mau pakai itu sayang?” Tanya Neo. Louis menggeleng dan mengarahkan mulutnya ke telinga suaminya, “Aku gak mau kamu pakai itu. Aku mau ngerasai punya kamu langsung di dalam aku” Kata Louis yang di rasa Neo sangat seksi dan mengundang.
Tanpa fikir panjang Neo kembali mendorong tubuh Louis dan memasukkan satu jari nya ke lubang surgawi suami kecilnya. Tanpa mendengarkan rintihan suami nya, Neo semakin gencar memasuk keluarkan jarinya. Setelah masuk satu jari, ia memasukkan satu lagi jarinya. Ia buat gerakan menggunting guna melebarkan lubang yang sempit itu.
“Nemooo.. enak... disituuuu.. Ahhhh Nemooo” racau Louis saat tangan Neo mengenai prostatnya.
“Disini ya sayang? Disini enak?” Tanya Neo sambil terus memaju mundurkan jarinya mengenai prostat suami kecilnya.
Akhirnya Neo memasukkan satu lagi jarinya, hingga tiga jari masuk semua ke lubang kenikmatan nya. Setelah dirasa lubang suami kecilnya siap, ia mengeluarkan jarinya dan mengolesi lubricant di kejantanan nya sendiri.
“Sayang, kalau sakit kamu bisa cakar punggung aku ya sayang” perintah Neo. Yang di perintah hanya bisa mengangguk dengan raut wajah yang takut.
Tanpa membuang waktu, Neo memasukkan kejantanan nya sedikit demi sedikit ke lubang suami kecilnya. Setelah masuk semua Neo mendiamkan kejantanan nya di lubang Louis yang berkedut. Neo kembali mencium suami kecilnya untuk meredakan rasa sakit dibawah.
Neo mulai menggenjot lubang suami kecilnya dengan tempo yang lama kelamaan semakin cepat. Louis mendesah dan meracau tak karuan saat Neo menggenjot lubang nya.
“Sayang... kamuu enak sayanggg.. Ahhhhh.. Lubang kamuu ahhhh enak sayangggg” racau Neo saat lubang suami kecilnya menjepit kejantanan nya.
“Nemooo... disituuuu... Ahhhh iyaa Nemooo.. Cepetin sayangggg” racau Louis saat prostat nya ditubruk oleh kejantanan Neo semakin cepat. **“Nemooo.... enak kann?? Lubang aku enak kan.. Ahhhh” Tanya Louis di sela sela pergumulan mereka.
“Kamu yang paling enak sayang... Lubang kamu enak bangett sayanggg” racau Neo tak kalah. Sembari menggenjot yang dibawahnya, ia juga mengocok kejantanan pria dibawahnya.
Louis semakin pening dibuat suaminya karena berbagai rangsangan yang diterimanya. “Nemooooo... Akuuuu udah mau keluar....” Teriak Louis saat ia sudah hampir sampai pelepasannya. “Sayanggggg, barengannn... aku juga mau keluarrr” ucap Neo semakin mempercepat genjotannya.
“Ahhhhhh.....” akhirnya Louis keluar hingga cairan nya mengenai perut dan tangan Neo.
“Sayanggggg.. aku keluarrrr” teriak Neo saat pelepasan nya dan memenuhi lubang Louis dengan cairan cintanya.
Tubuh Neo tumbang menimpa tubuh kecil Louis di bawahnya. “Sayang, kamu kok bisa seenak itu sih?” Tanya Neo sambil mengusap keringat yang bercucuran di dahi suami kecilnya. Louis yang malu menepuk pundak Neo yang berada diatasnya.
“Terimakasih udah mau sama sama melihat kupu kupu itu ya sayang. Aku sayang kamu” Kata Neo sambil mencium seluruh wajah Louis.
Dengan iseng Neo kembali menggoyangkan kejantanan nya yang masih menempel di dalam lubang Louis. “Nemooo ihhh...” pukul Louis lagi. “Biarin ya sayang. Kalau aku pegen lagi, aku tinggal genjot kamu aja. Hehehe” Ujar Neo jujur. Louis yang malu segera menarik wajah Neo dan menciumi bibir Neo hingga suara kecapan beradu dengan suara hujan diluar.
Malam ini, mereka akhirnya bisa saling melihat kupu – kupu yang indah diiringi nyanyian alam berupa rintik hujan untuk melebur semesta hingga mentari pagi menyapa tubuh kedua nya yang basah karena cairan cinta dan keringat perjuangan bercampur menjadi satu.