Happy Boyfriend Day
Tepat pukul 06.30, suara deru mobil terdengar jelas di depan rumah berlantai 2 bercatkan kuning gading itu. Tampak seorang wanita dengan umur kepala 5 membukakan gerbang dan menyuruh si empunya mobil untuk masuk. Setelah bersalaman dan bercerita singkat dengan sang bunda, pemuda yang sudah berjanji akan menjemput pacarnya segera naik ke lantai 2 tempat kamar si pacar kecilnya berada karena ia mendapat informasi bahwa pacar kecilnya kembali tertidur pulas.
“Aku sudah bilang akan menjemput mu satu jam dari sekarang, tapi kamu malah tidur lagi” gumamnya sambil melihat wajah pria kecilnya.
Ia dekatkan wajahnya dan mengambil satu ciuman dari pria kecilnya. Tanpa sadar pria kecilnya malah melumat lembut bibirnya tanda bahwa ia sebenarnya sudah bangun dan menikmati ciuman pagi mereka.
“Morning kiss, hehehe” kata si kecil dengan wajah innocent tak bersalahnya.
“Sudah mandi?” Tanya yang bertubuh lebih besar. Yang ditanya hanya mengangguk sampai bergoyang helaian rambutnya.
“Kamu keluar dulu, aku mau ganti baju” perintah si kecil sambil mengambil satu setel pakaian berwarna putih dengan model sedikit terbuka di bagian bahunya.
“Kenapa aku harus keluar? Bukankah aku sudah sering melihat mu bahkan tidak mengenakan sehelai benangpun?” Jawab si jangkung dengan frontal nya.
“Aku hanya tidak ingin membatalkan acara kita hanya karena meladeni permintaan mu yang bahkan gak cukup hanya 2 kali saja” jawabnya ketus
Si jangkung tertawa terbahak dan akhirnya menyerah memilih keluar kamar. Sesampainya di luar ia mendapati ibu dari pacar kecilnya sedang menyiapkan beberapa makanan diatas meja.
“Sepertinya Neo dan Louis gak sarapan di rumah ma. Kami akan makan bakmi di depan komplek” katanya sambil membantu sang ibu menata piring.
“Loh? Kenapa? Mama udah nyiapin ini” tanya sang ibu bingung, karena biasanya pacar anak bungsu nya akan selalu makan di rumahnya.
“Hari ini hari pacar sedunia. Jadi Neo mau menghabiskan waktu berdua dengan Louis” Jawabnya jujur. Sang ibu hanya tersenyum mendengar jawaban jujur dari “calon” menantunya.
“Mau pulang jam berapa? Sepertinya mama, papa dan kakak hari ini ada kegiatan keluar rumah hingga malam atau kemungkinan akan pulang besok. Bawa kunci sekalian ya dek” ujar sang bunda saat melihat bungsunya menurunin tangga.
“Iya ma, ayo pergi, sudah hampir jam 7” Ajaknya setelah berhasil mendaratkan semua kakinya di anak tangga paling akhir.
“Padahal kamu yang membuat lama” Jawab si jangkung gemas.