Mobil terparkir sempurna di basement sebuah gedung yang ternyata sebenarnya adalah gedung agensi industri hiburan yang namanya cukup besar di negeri itu namun sahamnya dibeli oleh keluarga Louis sekitar 63% sehingga kepemilikan perusahaan berada di tangan keluarga Louis.
Pandangan mata seseorang yang cukup jauh dari mereka berdiri tak ayal seperti seorang singa lapar yang siap menerkam mangsanya.
Louis merasakan itu, namun tidak dengan Neo yang masih saja sibuk dengan dashboard mobilnya.
“Dah, ayo masuk” ucap Neo sembari menarik paksa tangan Louis yang saat itu masih memandangi sekitar.
Tepat dilantai 30 lift terbuka. Menampilkan banyak sekali orang berlalu lalang atau sekedar duduk sambil memegangi map file.
Tepat ketika mereka berdua keluar dari lift, puluhan pasang mata menatap mereka. Mungkin hanya sedikit terganggu dengan kedatangan orang lagi.
Neo dan Louis mengambil tempat duduk yang tidak begitu jauh dari pintu kaca yang cukup besar bertuliskan “Aula pertemuan”. Para kakak mereka memang mengatakan kalau mereka akan dikumpulkan di aula pertemuan, jadi Neo dan Louis mengambil tempat yang tidak jauh dari situ agar bisa mendengar pengumuman kalau mereka dipersilahkan masuk.
“Disini kosong?” Tanya seseorang yang menggangu aktifitas Neo dan Louis. Secara bersamaan mereka berdua mengangkat kepala dan melihat ke si punya pertanyaan.
“Disini aja bang. Disitu tempat taruh tas kita” Jawab Neo menunjuk tempat duduk kosong di sebelah kanan nya padahal yang ditanya adalah tempat duduk disebelah kiri Louis.
Orang tadi hanya tersenyum dan mengangguk sambil duduk disamping Neo.
“Apaan sih, orang disini kosong juga” Louis menyikut lengan Neo yang sedang memainkan ponsel pintar nya. Tampak Neo juga tidak mengindahkan protes dari sahabatnya itu.
Beberapa menit berlalu, semua calon talent yang sedang menunggu di luar dipersilahkan masuk ke dalam aula pertemuan.
Tak lama masuk beberapa orang yang sudah sangat tidak asing dimata Neo dan Louis. Ya, mereka adalah saudara dari mereka berdua, Arm dan juga Tay serta diikuti oleh ke 2 kakak dari Louis, Toptap dan Book.
“Perkenalkan nama saya Arm Weerayut dan ini Tay Tawan, kami berdua merupakan pemilik dari Infinity Star corp. Sedangkan ini adalah 2 adik saya, Toptap Jirakit dan Book Kasidet. Mereka merupakan manager dari perusahaan ini” Arm dengan tegas memperkenalkan diri di depan semua calon talent.
Bisik bisik samar pun mulai terdengar memenuhi aula. Ada yang memuji arm, ada yang memuji tay bahkan memuji kedua kakak Louis yang lainnya.
Louis dan Neo hanya tertawa geli mendengar bisik bisik yang diucapkan para calon talent yang ada di sekitar mereka.
“Dia, mirip kamu dan dia mirip kamu” ucap seseorang yang duduk di belakang Neo dan Louis sambil menunjuk book dan Louis bergantian serta tay dan neo bergantian.
Neo dan Louis sedikit panik mendengar pernyataan dari orang di belakang mereka. Namun, kepanikan mereka tidak berlangsung lama karena pintu aula terbuka.
“Maaf pak, saya terlambat” ucap seseorang diambang pintu.
“Gemini?” Ucap Neo dan Louis bersamaan sambil menatap satu sama lain.