cw // mention part of body, pokoknya gaada adegan intim ya! cuman adegan riki memandikan sunoo aja.
Kedua mata Riki terbelalak disaat melihat bulu putih Sunoo sangatlah kotor.
Riki sangat frustasi karena ia baru pulang kerja, lalu dibikin pusing dikarenakan ulah Sunoo.
Sunoo yang masih menjadi kucing menatap Riki dengan tatapan tidak nerasa bersalah.
'Meowwww'
Kan, udah gue duga pasti dia mengeong supaya ga dimarahin.
Riki memutarkan kedua bola matanya, kemudian ia bergegas menuju lemari bajunya, lalu membuka pintu lemari dan mengambil satu potong baju handuk kimono berwarna putih.
Terpaksa harus pakai handuk baru yang udah lama didalam lemari.
Disaat Riki ingin memutar balikan badan, tiba tiba saja ia dikejutkan dengan Sunoo yang sudah berubah menjadi manusia kucing lalu berdiri tepat dibelakang Riki.
“Ya Tuhan.”
Riki sangat terkejut, hampir saja handuk yang ia pegang jatuh ke lantai.
“Onuuuu kamu tuh ya, bisa ga sih jangan suka kagetin dari belakang?!”
'Meoow?'
“Nih handuknya buat mandi kamu.”
Sunoo tidak mengerti apa yang diucapkan oleh Riki. Dirinya hanya menatap Riki dengan sangat polos, sekaligus menggerakan kedua telinganya.
Karena hari semakin malam, Riki tidak berpikir panjang lagi. Ia langsung menuntun Sunoo ke arah kamar mandi.
“Kamu masuk ke kamar mandi, terus buka semua baju kamu” intruksi Riki yang kini mereka berdua sudah sampai tepat didepan pintu kamar mandi.
“Kamu paham?” Tanya Riki dengan nada pasrah.
Sunoo hanya menatap polos ke sang lawan bicara. mungkin dalam benaknya bertanya tanya 'apa itu mandi?'
'Meow?'
Gue mandiin aja kali ya biar cepet? Badan dia kotor terus bau.. Gakuat gue anjir.
Eh tapi jangan deh.. Aduh woiii gimana ini?!
Dengan cepat, Riki kembali meraih tangan Sunoo, lalu menggandengnya masuk ke dalam kamar mandi.
“Oke nih aku ajarin. Pertama tama kamu ambil gayungnya, terus kamu ambil air yang dibak, kemudian siram badan kamu pakai air tersebut.” Jelas Riki yang sembari memperagakannya.
Sunoo memiringkan kepalanya, ia masih tidak mengerti apa yang disampaikan oleh Riki.
Kedua telinga Sunoo bergerak ke sembarang arah, serta diikuti ekor panjangnya.
'meooow?'
Riki memutarkan kedua bola matanya. Dirinya hampir mencapai diambang kata 'menyerah' saat itu juga.
“Kamu ikutin aku ya? Biar cepat aku mandiin aja deh.” Tutur Riki yang dibarengi menaruh gayung ke bak mandi.
“Oke, pertama kamu buka baju nya dulu ya, ikutin aku!” Intruksi Riki yang dirinya juga memberi contoh membuka baju atasan.
Setelah dada bidang Riki ter-ekspose, dirinya langsung menggantung baju pada paku yang menempel pada dinding kamar mandi.
'Meow!'
Kedua bola mata Sunoo membulat besar melihat Riki yang sudah bertelanjang dada.
“Udah cepetan kamu buka bajunya.” Perintah Riki pada Sunoo dengan memasang wajah datar.
Sunoo menganggukan kepalanya dengan cepat tanda ia mengerti
Kemudian ia melakukan hal yang sama apa yang Riki lakukan tadi. Sunoo dengan perlahan membuka baju atasan yang ia kenakan.
'Meoww'
Setelah berhasil membuka baju yang ia kenakan, Sunoo langsung menyodorkan bajunya ke arah Riki.
'Meow?'
Riki yang melihat hal itu langsung terdiam. Sebab, ia melihat dada Sunoo yang begitu putih dan mulus serta ditambah kedua putingnya yang berwarna merah cerah yang menggantung. Mungkin siapa saja yang melihat hal ini bisa meningkat nafsunya.
Pikiran gue tolong dikontrol..
'Meoww!'
Mendengar meongan Sunoo, lamunan Riki langsung buyar begitu saja.
“Ahh iyaa, pinter kamu mengerti apa yang aku contohin!” Puji Riki sembari mengusak rambut sang empu dengan gemas.
Setelah cukup puas mengusak rambut Sunoo, Riki langsung mengambil baju yang ada ditangan Sunoo lalu menggantungnya tepat disebelah baju miliknya yang ngegantung.
Riki tersenyum sembari menatap Sunoo. Sebenernya ia masih panik dan takut jikalau Sunoo membuka celananya dan pasti akan terpampang jelas penis milik Sunoo. Ya walaupun mereka berdua sama sama satu jenis, tetapi Riki melihat badan mungil Sunoo yang tak berbalut pakaian entah kenapa libido nya seketika meningkat drastis.
Tuhan, gue harus ngapain? Masa celana Sunoo harus dilepas juga sih?
'Meoww'
Sunoo mengeong serta meraih tangan kanan Riki. Sebenarnya Sunoo melihat Riki yang sedari tadi termenung, membuat Sunoo takut kalau ada apa apa dengan Riki.
Riki yang menyadari akan hal itu, langsung menatap Sunoo. “Ahh iya, ayo mandi!”
Yaudah deh, kali ini gue mandiin tanpa dibuka celananya Sunoo.
Riki mengambil gayung yang berada dibak mandi dibarengi mengambil air. Kini gayung yang digenggam Riki sudah dipenuhi air. Saat Riki ingin menuang air itu tepat diatas kepala Sunoo, tiba tiba saja Sunoo menahan tangan Riki.
'MEOWWW!'
Sunoo berteriak sembari memasang wajah cemberut.
“Apa lagi?” Tanya Riki yang kembali menaruh gayung pada bak mandi.
Bukannya menjawab, Sunoo dengan cepat membuka celana yang ia kenakan.
Riki membulatkan kedua matanya, dirinya sungguh tidak sanggup dengan apa yang ia lihat sekarang.
ONUUU GUE GA NYURUH BUKA CELANA LOH?!
Riki menelan salivanya dengan kasar, serta memandangi penis mungil Sunoo berwarna merah cerah yang menggantung indah.
Setelah melepas celananya, Sunoo bergegas menuju gantungan baju lalu ia berjinjit dan menggantung celananya. Tidak lupa dengan kedua belah pantat sintal Sunoo yang menggantung sempurna menambah kesan 'gemas' bagi Riki.
Tuhan.. Walaupun gue sama Sunoo memiliki 'benda' yang sama, tetapi kenapa sekarang gue kea orang gelagapan?
Riki menghela nafasnya, dan memejamkan kedua matanya berharap ini adalah mimpi.
'Meow!'
Sunoo mencubit pelan pergelangan tangan kanan Riki.
'Meoww.'
Sunoo mengernyitkan dahinya, ia bingung sebenarnya ini jadi mandi atau tidak.
Riki sontak terkejut mendapatkan cubitan kecil dari Sunoo, dirinya kali ini benar benar tidak fokus.
“Ahh iyaa.. maaf maaf. Kali ini aku mandiin kamu ya? Tapi lain kali kamu mandi sendiri, ok?!”
Sunoo mengangguk anggukan kepalanya tanda ia paham.
Untungnya saja Sunoo menurut dan tidak banyak gerak saat dimandikan oleh Riki. Mungkin sedikit demi sedikit ia mulai paham.
Malam semakin larut. Saat itu suasana kamar kosan Riki sudah sengan keadaan gelap gulita. Kini hanya cahaya dari layar handphone Riki yang menyala.
Riki sudah memastikan kalau Sunoo sudah tertidur pulas. Jadinya ia bisa leluasa memainkan handphonenya.
'Hahahaha'
Riki cekikikan sendiri sembari melihat video lucu yang terputar dari handphonenya.
Secara tidak sadar tiba tiba kedua telinga kucing milik Sunoo muncul dari balik selimut.
Sunoo dengan cepat memindahkan posisinya tepat disamping Riki, kemudian mengamati Riki yang sedang asyik bermain dengan handphonenya.
Sunoo membulatkan kedua matanya sembari memegang erat selimut milik Riki.
Riki yang belum menyadari hal itu, masih saja asyik meng-scroll beranda youtubenya.
Entah kenapa lagi lagi rasa penasaran pada diri Sunoo timbul kembali. Dirinya sangat penasaran sebenarnya benda apa yang sedang dimainkan oleh Riki.
Sunoo menggerakan kedua telinganya, sembari menatap wajah Riki dari bawah. Untungnya saja lampu kamar sudah dimatikan, jadi Riki tidak bisa melihat dengan jelas bahwa ada yang memperhatikannya dari bawah.
'Meow?'
Tanya Sunoo sembari mendongak.
Riki yang mendengar meongan Sunoo merasa terkejut. Bukannya seharusnya Sunoo sudah tertidur? Pikirnya saat ini.
“Loh kamu belum tidur?” Tanya Riki sembari memandangi balik wajah Sunoo didalam kegelapan.
Sunoo bukannya menjawab apa yang ditanyakan oleh Riki, malah ia menunjuk ke arah handphone milik Riki.
Nah kan mulai ia penasaran lagi sama hal baru..
“Apa? Kamu mau main HP? Gaboleh. Belajar baca dulu baru bisa main HP.” Tegas Riki yang sembari mematikan HP nya, kemudian menaruh HP nya diatas meja samping kasurnya itu.
Bukannya menjawab, Sunoo bangkit dari tengkurapannya, lalu menyenderkan dada nya pada pundak Riki.
Sunoo mencemberutkan bibirnya sembari menunjuk ke arah handphone Riki yang berada diatas meja.
Mulai deh..
Riki mendengus kesal, “udah malam sayang. Mending tidur yuk? Besok aku ajarin belajar baca deh, nanti aku beliin gambaran huruf alphabet yang buat anak anak TK belajar.” Jelas Riki sembari mengusap lembut pucuk kepala Sunoo.
'Meow?'
“Iyaa, sekalian kamu belajar baca dan berbicara juga.” Balas Riki yang diakhiri senyuman.
Sunoo dengan cepat memeluk pinggang Riki dengan erat, lalu menenggelamkan wajahnya pada pinggang Riki.
'Meow..'
Jawab Sunoo dengan nada pelan. Sedangkan Riki yang merasakan kehangatan pelukan yang diberikan oleh Sunoo pada pinggangnya.
Riki reflek mengusap kembali pucuk kepala Sunoo. “Iyaa, semoga kamu suka ya nanti pas aku ajarin kamu?”
Sunoo tidak menjawab apa yang dilontarkan Riki padanya.
“Onuu?”
Loh pantesan.. Anaknya udah tidur dong.
Tak berpikir panjang, Riki langsung memindahkan Sunoo ke tempat posisi yang selayaknya untuk tidur.
“Sleep well, manis.” Bisik Sunoo tepat di telinga kanan Sunoo.
Sepertinya setiap malam sebelum tidur gue gabakal absen ucap 'sleep well, manis' deh.
Riki tersenyum lalu mencium kembali pucuk rambut Sunoo.
