I'm Hybrid
“Ya! Lee jihoon!” tegas seokmin menyapa seekor hybrid kucing yang baru saja siuman dari pengaruh bius operasi tadi.
“Y-ya! Kamu Kenapa disini?” Tanya seokmin kepada sahabat satu klannya.
“seokmin-ah! Ya kamu.. kenapa disini juga?” bertanya kembali dengan nada kesal bercampur keraguan.
“JIHOON-AH!!!~”
“SEOKMIN-AH!!~”
Saling menyaut nama satu sama lain, mereka pun berpelukan seperti sudah sekian lama tak berjumpa dan tak lupa pula suara rintihan jihoon yang kesakitan akibat goresan luka dibadannya masih basah.
“A!-Ah! Maafin aku!. Ya! Kamu kenapa disini? Klan kucing gimana kabarnya? Terus kamu kenapa begini?”
membuat jarak dan membantu menidurkan jihoon sambil melontarkan pertanyaan kepadanya.
“Kacau~. Kita dijajah oleh klan rubah, dan aku tidak tahu bagaimana aku bisa sampai sini” ucap jihoon sambil menutupkan matanya dengan lengan kanannya.
“Kau mungkin tertarik magnet gravitasi portal waktu yang ada di seberang perbatasan klan rubah dan kucing. Makanya kau masuk ke dunia manusia” Jelas seokmin dengan santai kepada jihoon.
“Dari mana kau tau itu? Apakah itu juga alasan kau berada disini?” tanya si kecil sampai membuat ia terduduk.
“Mungkin? Tapi untunglah aku bisa mendapatkan master baik hati yang mau mengadopsi ku”
Jihoon menenglengkan kepalanya karena setiap pengucapan bahasa korea seokmin agak kaku untuk ia jadikan lawan bicara. Penjelasan seokmin juga terbata namun santai, tapi kemana perginya telinga dan ekor kucing seokmin?
Iya, seokmin adalah seekor hybrid yang menjelma menjadi manusia dan ia bekerja sebagai dokter hewan dan ahli bedah Umum di rumah sakit ini bersama dengan soonyoung teman manusianya dan juga teman masa kecil masternya itu.
Jihoon menyipitkan matanya sambil menggerakan ekornya ke kiri dan ke kanan yang bertanda ada yang aneh disini baik itu seokmin dan ruangan ini.
“Yaa?! Naon waeiree?” (ya?! kamu kenapa?) tanya seokmin.
Karena jihoon mengibaskan ekornya sehingga memperlihatkan sebatang katana dengan sarung berwarna hitam tengah menampakan diri di sela ekornya.
Tok! Tok! Tok!
“Gue da-”
singhhhhh//suara mata pisau yang hampir mengenai kulit.
“Naon nugura?~” ucap jihoon kilat mengambil posisi dibelakang soonyoung sambil meluruskan mata pisau katananya tepat pada jakun manusia didekapan lengannya.
“Jihoon-ah! Dia mastermu!” ucap seokmin dalam bahasa korea sambil menunjuk ke arah soonyoung yang sedang dirangkul dengan lengan telanjangnya.
“Mwo?~” bisik jihoon sambil menyipitkan matanya bingung.
“Seok! D-dia kenapa? K-kok gue pengen di g-gorok anjir!” ucap soonyoung yang sudah bergetar hebat sambil menahan nafas agar apple adamnya tak berdarah.
“Jihoon-ah! Lepaskan! Dia mastermu! Tuan mu!” tegas seokmin kembali menghentikan jihoon yang sudah meneliti inci yang akan ia hunuskan.
Jihoon bergidik kaget, kemudian berhenti dan menyembunyikan kembali katana pada ekornya.
“Jjeosounghamida! Masternim! Akhh!” (maafkan hamba, tuan master!) ucapnya sambil merintih sakit akibat luka operasi di bagian perutnya terlipat akibat membungkuk.
“Lah hei! Jangan bungkuk itu jaitannya masih basah allahu!” inisiatif soonyoung langsung menegapkan badan dari empu sang ekor putih lebat nan bertelanjang dada ini.
“Tolong ya~ jangan banyak gerak dulu. Ntar sakit kalo jaitannya lepas! -aduh seok gue ngeri tapi gue juga bingung lo berdua ngomong bahasa apa dah!” jelas soonyoung setelah menidurkan jihoon kembali sambil mengacak rambutnya didepan seokmin.
“Bang!” sapa seokmin sambil menunjuk lehernya.
“Apa?”
“DARAH BANG!” tegasnya sambil berteriak
“AKHH!! DIMANA?!”
seisi ruangan itu tengah kalut karena melihat secuil darah menitik di bagian leher soonyoung. Memang bukan tepat di bagian nadi tapi itu juga termasuk daerah rawan rentan luka.
Seekor hybrid diruangan itu juga sama kalutnya dengan mereka. Tak berhenti meminta maaf dengan tutur bahasa yang berlawanan dengan sang korban/alias masternya. Ia pun kerintihan super amat sakit di bagian yang sudah di operasi akibat membungkuk sujud.
Kini soonyoung sudah diobati dengan diberikan seokmin plaster dan juga obat merah. Si ekor putih juga sudah terlelap karena suntikan penenang agar kekalutan mereda. Seokmin 20 menit kemudian juga izin pulang karena jisoo sang masternya sudah menjemput diluar.
Diruangan Itu hanya menyisakan soonyoung dan lee jihoon si hybrid yang sudah berubah menjadi kucing.
Malam ini sungguh malam yang berat bagi soonyoung, karena kejadian ini membuat dirinya terhuyung lemah meniduri kasur inap pasien hybridnya. Hingga ia banyak melewatkan informasi bahwa seokmin juga seekor hybrid dari klan jihoon.