#HOLD ME TIGHT
.11.
WARNING – NSFW
anal sex, bxb/mxm.
Ada petir melintas di kepalanya. Seolah dunia di kepalanya runtuh, hilang, digantikan bisikan bisikan setan yang membara. Di depan nya berdiri sosok anggun yang berhasil membuatnya naik hanya dengan melihatnya sekilas. Kelelahan yang menggelegar tadi hilang begitu saja tanpa sisa, digantikan energi baru yang bergelora.
Indahnya Atsumu terpampang jelas di depan matanya. Rambut pirang nya terpapar matahari yang masuk melewati celah celah kecil jendela. Kulit putihnya seolah olah sedang menyapanya anggun tak terbaca. Wajahnya menunduk, kedua tangannya menarik erat baju kurang bahan yang sedang di gunakannya saat ini.
'apa ini?' jelas ia tidak tau.
Atsumu terlihat kikuk. Jantungnya berdentum dentum seirama jarum jam yang terdengar begitu keras di telinga saat ini. Ia ingin mengangkat wajahnya dan melihat reaksi kekasihnya, namun urung karena terlalu gugup.
Ia terus terusan bertanya dalam hati, 'apakah harus menggoda Kiyoomi sekarang? atau tetap diam dan menunggu kekasihnya datang sendiri?'
Pada akhirnya tidak ada yang bicara di antara mereka berdua. Baik Kiyoomi atau Atsumu, keduanya sama sama diam dengan pikiran masing masing yang linglung.
“ hei.. “
Terlalu fokus menatap lantai, ia sudah tak lagi menyadari bahwa Kiyoomi sudah berjalan ke arahnya dan sekarang berhenti di depan nya. Ia mendongak, menatap Kiyoomi yang juga menatapnya tajam. Refleks kakinya mundur beberapa langkah, namun Kiyoomi bergerak cepat menarik nya kembali mendekat.
Ia seperti seekor rubah yang sudah kehilangan akal tuk menipu sang singa yang hendak mengambil keuntungan darinya. Wajahnya memerah, membuat nya semakin manis hingga Kiyoomi yang awalnya masih bertahan menjadi bajingan yang kehilangan akalnya.
Dengan jantung berpacu, Atsumu mengalihkan pandangannya mencoba lari dari singa pemangsa yang sudah siap mengigitnya sampai mati. Namun tangan Kiyoomi yang kuat melingkari pinggangnya yang kecil.
Qipao seksi yang digunakannya membuat Kiyoomi benar benar kehilangan kendali. Ia mengangkat tangan kanan Atsumu, sementara tangan kirinya melingkar erat di pinggang Atsumu untuk menbuatnya tak memberontak.
Kiyoomi mendekatkan wajah mereka, menempelkan dahi mereka tuk kirimkan panas yang bergelora dalam darahnya. Mata mereka bersinggungan dekat, melebur bersama dalam keintiman. Selanjutnya bibir mereka menyatu. Atsumu terkejut, ia ingin memberontak namun Kiyoomi dengan kuat menahannya.
Ini bukan pertama kalinya ia dan Kiyoomi berciuman, namun ini terasa lebih memalukan dari yang sebelum sebelumnya. Atsumu bahkan tak bisa melukiskan perasaan ini.
“ Hmmph— “
Lidahnya melesat masuk, bertarung ganas dengan dirinya yang mencoba untuk mengimbangi teknik Kiyoomi yang sama sekali bukan main main. Kiyoomi terus menciumnya, menyedot bibirnya dengan ganas, panas hingga Atsumu tak lagi berdaya.
Tangan yang tadinya memeluk pinggannya, berpindah mulai menjelajahi bagian tubuh Atsumu yang bisa dijangkaunya. Kain tipis yang menutupi pantat nya disinggapnya, lalu mengelus lembut pantat Atsumu yang sudah tidak lagi berlapiskan celana dalam.
Atsumu melenguh di tengah ciuman mereka. Kiyoomi terus memberikan elusan ringan di pantat sintalnya. kakinya menjadi semakin lemas, ia pun semakin jatuh dalam genggaman Kiyoomi.
Bibir mereka terpisah setelah Atsumu yang sudah kehabisan nafas menarik diri tuk berhenti. Wajah cantiknya merona, matanya basah, air liur mengalir di sekitar dagu dan lehernya bersinar akibat terpaan cahaya.
“ siapa yang ajarin kayak gini um? ” suaranya santai namun bisa terdengar jelas bahwa pria ini juga sedang menahan nafsunya.
Atsumu masih linglung, ia harus mengakui kehebatan ciuman Kiyoomi yang berhasil membuatnya hilang akal. Ia memandang wajah tampan kekasihnya, tanpa sadar tatapannya mengantarkan Kiyoomi pada gejolak tertinggi nafsunya.
Gerakannya kasar, ia mendorong tubuh Atsumu ke kasur. Terdengar lenguhan pelan dari si cantik yang semakin membuatnya gila. Dengan pikiran kusut Atsumu hanya bisa mengikuti permainan Kiyoomi kedepannya. Tatapan pria itu tajam, nafasnya terengah-engah, jakun nya bergerak gerak sembari matanya terus tatap si cantik dengan tajam dan mengancam.
Atsumu sudah tak mau tau lagi. Ia sudah tegak di bawah sana, ia ingin di hancurkan Kiyoomi hari ini. Ia tak mau lagi peduli dengan apapun, ia hanya ingin Kiyoomi menghancurkannya, menggertak nya sampai menangis tersedu sedu, ia gatal ingin diisi penuh, ia ingin Kiyoomi menjadi miliknya.
Tangannya terulur mengalun di leher putih Kiyoomi. Kakinya yang jenjang dan ramping memeluk pinggang kekasihnya erat tak membiarkan singa yang sudah melihatnya sejak tadi kabur.
“ omi.. “
Godaannya seperti petir yang bersautan di kepala Kiyoomi. Dengungan melintas ribut di telingannya. Tak lagi peduli dengan apapun, ia berkata dingin; “ jangan minta berhenti, kamu yang minta ini sendiri. “
Atsumu tersenyum manis, memainkan jemarinya di belakang leher Kiyoomi hendak mengundangnya bermain lebih jauh. Dengan sengaja ia menggerakkan area bawahnya hingga bergesekkan dengan kejantanan Kiyoomi yang masih terbungkus celana.
“ lakukan semau mu. “
Kiyoomi tersenyum miring. Menurunkan kepalanya ia mencium lembut pipi gembul kekasihnya. Perlahan ia menjauh dari Atsumu namun pandangannya tetap mengarah ke si cantik yang sudah berbaring tak sabar di kasur. Kakinya bergerak gelisah, membuatnya semakin terlihat bersemangat.
Melepas bajunya, Kiyoomi menampakkan tubuh indah proposional. Kulitnya putih sedikit kuning langsat menyerupai tan membuatnya sangat hangat ketika mata memandang. Dadanya kencang, perutnya terbentuk dengan baik, otot lengannya tak terlalu menonjol namun kencang dengan urat urat di sekitar lengannya.
Aroma Kiyoomi menyeruak membuat Atsumu semakin panas ketika pria itu membuka celananya. Panjang nya membuat Atsumu tersentak kaget, meskipun sudah sering melihatnya ketika mandi bersama. Ketika melihatnya hari ini, dan memikirkan tentang bagaimana benda panjang dan berurat itu akan masuk ke anal nya— membuat Atsumu tiba tiba merasa frustasi.
'apakah ia akan berdarah?'
Kiyoomi kembali naik ke tempat tidur, lalu duduk di samping Atsumu. Ia bergerak agak kasar menempatkan tubuh Atsumu membelakanginya sementara ia dibelakang Atsumu memeluknya sayang.
Tangannya mengarah ke bagian bawah Atsumu yang sudah tegak degan pre cum membuat basah penis tak seberapannya. Kiyoomi mengelus sayang penisnya, sedikit menyingkap baju kekurangan bahan yang tengah digunakannya. Ia menoleh memperhatikan bagaimana Kiyoomi memberikan stimulasi mulus pada bagian bawahnya.
Atsumu mendongak kenikmatan dengan jari jamari Kiyoomi yang memainkannya dengan apik dan manis. Lenguhan panas keluar memberikan aroma gairah yang semakin pekat di ruangan dimana biasanya mereka tertidur saling berpelukan hingga pagi.
Punggungnya menempel erat pada dada bidang Kiyoomi. Ia bisa merasakan gesekan ringan dari penis besar Kiyoomi di pantat nya. Membuatnya semakin bersemangat dan tidak sabar untuk menelan benda itu utuh di anal nya.
Kiyoomi menggigit dan menjikat telinganya. Ia menggigil dan menggelinjang kenikmatan hingga tak sampai lima menit ia sudah keluar mengotori tangan Kiyoomi yang dengan pria itu dijilat dan ditelannya sedemikian rupa.
Atsumu masih linglung pasca keluar, namun Kiyoomi kembali merangsangnya dengan memasukan satu jarinya di lubang Atsumu yang sudah gatal minta dihancurkan. Atsumu semakin membuka kakinya, memberikan akses lebih pada Kiyoomi untuk mempersiapkannya.
“ Ah.. ah... “
“ udah masukin sendiri tadi? ” tanya nya pelan.
Atsumu menggeleng, memdesah pelan ketika Kiyoomi terus menggali analnya dengan tiga jari yang sudah masuk di dalamnya. Lubangnya masih bersih, bahkan ia tak pernah berani memasukkan jari jarinya sendiri ke dalamnya. Rasanya sangat sensitif ketika Kiyoomi mengaduk-aduk anal nya dengan jari jari pria itu.
“ masuk omi.. ah.. “
Kiyoomi menciumnya lembut, jemarinya keluar lalu mengarahkan kejantanan besar nya ke arah pintu masuk yang sudah tertutup lagi. Perlahan kejantanan besarnya masuk, itu terasa seperti Atsumu sedang dibelah dua. Dibuka dengan kejantanan sebesar itu siapa yang bisa tahan untuk tidak menangis? Atsumu mengalirkan air matanya. Kiyoomi melakukannya perlahan, hingga ketika sudah masuk setengah pria itu menariknya lagi, lalu kembali memasukkannya ke dalam dengan kekuatan penuh.
Atsumu terkesiap kesakitan, air mata semakin deras mengalir, desahannya semakin indah mengalun. Bulatan kepala penis nya langsung menekan titik manis nya, membuat Atsumu semakim kehilangan akal sehatnya.
Setelah masuk secara utuh, Kiyoomi masih berbaik hati untuk tidak langsung menggoyangkan pinggulnya dengan brutal. Memberilan ciuman penenang, Kiyoomi mengantarkan Atsumu pada rasa nyaman hingga pria kecil manisnya terbiasa sedikit di dalam sana.
“ bergeraklah.. “
Kiyoomi mendengarkan instruksi kesayangannya. Ia mengangkat kaki Atsumu kemudian mulai bergerak, menyetubuhi Atsumu dengan irama yang semakin naik semakin brutal. Atsumu tak bisa menahan kenikmatan lenguhannya, ia menikmatinya namun masih juga merasa sakit di bawah.
“ Ah... ah!!.. aaahhh!.. ” Atsumu berteriak dengan kepala mengadah, matanya linglung ia sungguh gila merasa bisa menikmati semuanya sampai mati.
Kiyoomi terus memberikan tumbukan brutal, dimana kepala penis besarnya terus terusan mengenai titik manisnya. Dengan kejam ia menarik penisnya hingga hampir keluar, menyisakan ujungnya, namun ketika Atsumu hendak protes, Kiyoomi kembali memasukkannya sekali hentakan.
Dada Atsumu membusung kenikmatan, merasakan sakit dan nikmat ia akhirnya kehilangan dirinya sendiri. Kepalanya terdorong kebelakang, bersandar pada dada Kiyoomi ia sudah pasrah dengan segala kenikmatan ini.
“ u..um terus..ah! lagi uh.. lagihh omii! Ah! enak.. um.. enak lagi.. Ah! lagi... ” Atsumu tak peduli apa apa lagi, ia hanya ingin Kiyoomi menyetubuhinya sampai keduanya hancur.
Suara cabul dari daging bertemu daging menjadi alunan lembut merdu namun bergelora di siang ini. “ Ah! Ah! Ah! Ah! ” suara Atsumu indah menambah geraman Kiyoomi yang semakin menjadi jadi.
Cairan kenikmatan menyembur ke depan, cum kedua kalinya terasa sangat menyenangkan. Bola mata Atsumu hilang, dingantikan putih. Atsumu merasa berkunang kunang, kehilangan tenagannya di saat itu juga.
Ia sudah keluar dua kali, namun Kiyoomi sekalipun belum. Ia menoleh, memeperhatikan Kiyoomi yang juga tengah memperhatikannya sabar dengan senyuman manis di wajah tampan nya.
“ omihh.. “
Ia memanggil kekasihnya sembari menggerakkan pinggulnya menggoda. Kiyoomi tertawa. Melepaskan Penisnya, pria itu kemudian membalik posisi hingga ia di atas Atsumu.
“ jangan nangis, kita belum selesai. ” ujarnya sembari menjilat air mata Atsumu.
Siang itu, angin berseliur lembut menghantarkan sejuknya musim semi. Membuat kedua insan itu terus melakukannya hingga senja menyingsing. Bahkan ketika akhirnya Atsumu kehilangan kesadarannya, Kiyoomi tak peduli terus mengeluar-masukkan kejantanannya hingga sedikir puas.
•••
Tak peduli akan dunia, sejak awal rubah manis itu miliknya. Ia merasa pria kecil nan manis itu harus dihancurkan olehnya sepanjang waktu hingga si manis terus menangis di pelukan nya.
'Dor! Dor!'