Karina
Jessica sedikit mengaduh ketika mendengar alarmnya berbunyi. Ketika membuka matanya, suasana tidak familiar menyapanya. Ini bukan kamarnya.
“Shit,” Jessica mengumpat, langsung membuka selimutnya dan menghela nafas lega, setidaknya dia masih memakai baju lengkap.
Ketika Jessica turun dari kasur, dia mendapati setumpuk baju ganti dan disposable panties diletakkan di meja. Akhirnya Jessica menyadari bahwa ini kamar Winter ketika melihat foto Winter saat wisuda, bersama seorang wanita yang terlihat sangat bahagia juga.
“Must be Karina,” Jessica terkekeh sebelum mengambil baju itu dan berjalan ke kamar mandi yang terletak di sebelah kamar.
***
“Pagi!” sesosok wanita dengan rambut kuning menyala menyapa Jessica yang berjalan ke arah dapur
“Hi, pagi juga,” Jessica tersenyum ketika melihat Winter menoleh kepadanya dan menarik kursi di sebelahnya untuk mempersilakan dia duduk
“Ryujin, roomate gue,” kata Winter
“Yang bantu kakak naik ke atas kemaren,” Ryujin nyengir lebar, mendapatkan kekehan pelan dari Winter
“Thank you ya. Emm, gue ga tidur berdua sama Winter kan?” Jessica bertanya pelan, namun kedua perempuan lainnya malah terbahak
“Tuh kan uda gue bilang mana mungkin gue nyimpen sugar mommy,” Winter menendang kaki Ryujin sambil tetap terbahak, membuat Jessica bingung.
“Itu, Ryujin semalem ngira lo simpenan gue. Uda gue bilang lo udah nikah dia masih ga percaya. Gue kemaren tidur di sofa kok, gausah khawatir,” terang Winter yang diamini oleh Ryujin.
“Ya abis muka lo tengil,” Jessica menyentil kepala Winter gemas, “Mana lo gapernah panggil gue kakak lagi, ga sopan.”
“Anda ini kan pernah hidup di Amerika, ga ngaruh kali kalo gue panggil langsung nama,” Winter membela diri.
“Emang nyebelin dia kak, tabok aja,” Ryujin mengompori, “Eh, gue harus berangkat kerja.”
“Kalian berdua kerja apa?” tanya Jessica
“Fotografer,” jawab Winter, “Gue lagi libur, Ryujin nih lagi banyak kerjaan.”
“Haha, numpuk emang,” Ryujin mengambil tas kameranya, “Kakak ga kerja?”
“Dia mah yang punya perusahaan,” sela Winter yang mendapatkan sentilan lagi dari Jessica
“Paling dateng abis makan siang, gada yang urgent sih,” jawab Jessica sambil mengunyah sandwich di meja, “Thanks sarapannya.”
“Anytime, Kak. Gue berangkat dulu ya, nice to meet you,” kata Ryujin
“Drive safely!” kata Jessica ketika Winter hanya mengangguk pada roomatenya itu
****
“Mobil lo masih di Bar btw,” kata Winter ketika Jessica sudah selesai berberes, “Mau gue anterin buat ambil?”
“Gausah, ntar biar diambil sopirku,” jawab Jessica, “Gue mau langsung balik aja, muter-muter kalo ke Synk dulu.”
“Yauda kalo gitu,” Winter membuka pintu apartemennya
“Makasi ya semalem,” canda Jessica
“Iye, lo berat anjir,” Winter bales bercanda.
Namun candaan mereka terhenti karena di balik pintu, ada sesosok wanita berambut hitam dengan pandangan yang tajam, menatap lurus ke arah Winter.
“Karina?”
Oh, here comes the trouble batin Jessica