310. Such a fancy night.
Perjalanan mereka memeakan waktu sekitar empat puluh lima menit dari kediaman Yoongi.
Setelah melakukan scenting pada Omenganya tadi, dan aroma mereka telah tercampur tidak akan ada yang berani menggoda pasangan ini.
Semua orang yang mengenal Yoongi cukup takut jika lelaki itu sudah bertindak.
Selain pebisnis sukses sebagian orang tau Yoongi pemilik organisasi paling kejam disini.
Sementara Jimin yang lengannya terus bertautan posesif dengan Yoongi.
Hoseok dan Jungkook berjalan di belakang mereka.
Setelah berhasil menghindari para reporter di depan sana.
“Okay let’s get started this event.” Suara dari mikrofon terdengar jelas.
Semua tamu duduk di mejanya masing-masing yang sudah di beri nama.
Saat Jimin menatap kursi yang bertuliskan namanya ini terasa benar-benar seperti mimpi.
Tapi ada satu hal yang aneh.
Namanya berubah menjadi “Min Jimin” Disini.
Alpha itu sepertinya paham dari ekspresi wajah Omeganya.
“You’re mine, jadi saya daftarkan dengan nama depan saya.” Ucap Yoongi.
“Tapi jangan sembarangan ganti juga dong, terus lo gaada diskusi juga sama gue.” Gumam omega itu.
Hoseok dan Jungkook ikut menawar, memang awalnya mereka berniaf untuk mendapatkan semua senjata di pelelangan kali ini.
Tapi itu akan terlalu membuang uang pikir Yoongi.
Dan puncak pelelangan pada malam hari ini adalah : Revolver Colt 45 Wyatt Earp. Yang sudah di lapisi dengan emas murni di sekitar pegangannya.
Di buka mulai dari harga $ 193.000 USD dan berlaku kelipatan $ 33.000 USD.
“Okay the star for tonight this gun.” Ucap host acara tersebut.
Semua orang memperhatikan harganya di sebuah layar.
Ada lima orang yang menaikan sign untuk mengambil pistol itu termasuk Yoongi.
“Naikin gi.” Bisik Hoseok.
Hoseok itu memang suka sekali mengompori Yoongi pada saat seperti ini.
Sementara Jimin hanya terkagum dengan suasana malam ini, dan tentu saja Alphanya begity seksi saat ia terus menaikan harga penawarannya pada pistol tersebut.
“$ 132.000 USD.” Ucap Yoongi sudah empat kelipatan dari setiap penawaran.
“$ 363.000 USD.” Ucap seorang laki-laki bernama Gilbert.
Dia adalah musuh Yoongi di setiap acara pelelangan senjata.
Semua orang langsung menengok pada sumber suara itu. Lelaki dengan senyum liciknya menatap Yoongi.
Jangan sebut Min Yoongi jika hanya hama kecil seperti Gilbert tidak bisa ia kalahkan malam ini.
“$ 759.000 USD. I will bring that pretty gun.” Ucap Yoongi.
Semua tatapan dan perhatian kembali tertuju kepadanya.
Saat host tersebut menentukan bahwa Yoongi lah pemenang pelelangan malam ini. Suara riuh tepuk tangan dan tatapan kagum pada seorang Min Yoongi di ruangan itu.
Gilbert dengan rasa kesalnya pergi begitu saja.
“God, ini penawaran lo paling gila Yoongi.” Gumam Hoseok
Jimin ikut bertepuk tangan tapi ia benar-benar tidak habis pikir dengan Alphanya itu.
Menghabiskan uang sebegitu banyaknya hanya untuk sebuah pistol.
“You’re so crazy Alpha Min.” Bisik Jimin.
Yoongi menarik tangan Omega itu untuk ia cium pada pergelangan tangannya.
Satu kecupan ia berikan.
Oh lagi-lagi suara riuh menggoda pasangan itu terdengar ramai.
“This winner tonight is Mr Min.”
Saat orang itu menghampiri Yoongi untuk melakukan transaksi, Alpha itu berbicara bahwa meminta tanda terima dengan nama Jimin sebagai gantinya.
“Please change the name to be Min Jimin.” Ucap Yoongi.
Omega itu terbelalak saat mendengar Alphanya mengatakan hal yang benar-benar tidak masuk akal.
“Kok jadi nama gue?” Tanya Jimin
“Ini memang hadiah untuk kamu, Omega Park.”
“Jangan bercanda ya Yoongi brengsek.”
“Saya tidak bercanda.”
Alpha itu tersenyum dan kembali mengelus pergelangan tangan Omeganya.
Sementara Jungkook dan Hoseok hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Min Yoongi menjadi seorang yang menyebalkan saat jatuh cinta.
Saat Hoseok dan Jungkook pulang lebih dulu dan membawa senjatanya.
Pasangan ini malah sibuk berciuman di dalam mobil yang masih terparkir di basement.
Aroma feromon Omega itu malam ini lebih memabukkan dari biasanya.
Aroma manis, sedikit mawar membuat Alpha itu ingin menelanjangi Omeganya saat itu juga.
Suasana hati mereka berdua begitu baik malam ini.
Sampai Jimin memberanikan diri untuk berpindah tempat duduk menjadi diatas pangkuan Yoongi lagi.
Mereka berdua sibuk berciuman dan bertukar saliva bahkan tidak menyadari saat pinggul Omega itu sedikit terbentur steer mobil karena perutnya yang semakin membesar.
Yoongi mengelus punggung Omega itu dengan lembut dan memundurkan sandaran kursi pengemudi agar mereka berdua lebih leluasa melakukan hal tidak senonoh di public seperti ini.
Oh tenang semua mobil Yoongi sudah memiliki pelindung kaca.
Omega itu terus mencari tempat dimana feromon Alphanya berasal, ia menghirup dan menjilatnya dengan tergesa-gesa.
Sial Alpha itu benar-benar menelanjanginya di tempat seperti ini.
Ia terus bermain di sekitar dada Omega itu dan membuatnya semakin melenguh kenikmatan.
“Ah—”
“Moan omega.” Ucapnya.
Tangannya tidak tinggal diam mencoba membuka celana Omega itu.
Jimin membantu mengangkat tubuhnya dan menurunkan sedikit celana yang ia pakai.
“Shit, ini celana gue susah banget fuck.” Umpatnya.
“Oke, now what?” Tanya Yoongi.
Menyebalkan Alpha itu masih sempat meledeknya pada saat seperti ini.
Yoongi memasukan dua jarinya pada mulut Omega tersebut dan segera di lumatnya.
“Ah— shit” Omega itu terus bergerak berantakan.
Lagi-lagi dia hampir gila hanya karena jari sialan itu.
Tiba-tiba lampu mobil di depannya menyala.
Mengekspos kegiatan gila mereka.
Gilbert. Menunggu Yoongi menyelesaikan aktivitasnya lalu memanggil Alpha itu untuk berbicara.
Saat Yoongi keluar dan mengobrol Jimin kembali merapihkan pakaiannya.
“Really you fuck pregnant slut in here?” Ucap Gilbert dengan tawanya yang meledek.
“He is my husband. Bukan jalang seperti yang kamu panggil.”
Omega itu tidak tahan dengan kalimat-kalimat merendahkan dirinya dan Yoongi yang Gilbert ucapkan.
Ia mengambil pistolnya yang tadi terselip di dalam celananya. Memutar peluru tersebut lalu kemudian melepaskan pelatuknya tepat mengenai leher belakang Gilbert.
Pria itu seketika terjatuh di lantai basement dengan begitu banyak darah keluar dari sumber tembakan tersebut.
Sementara Yoongi yang terkejut dan ada rasa bangga pada Omeganya yang sekarang sudah mulai berani menunjukan siapa dirinya.
“He’s gone Alpha, ayo pulang.” Ucap Jimin.
; Just realized both of them haven’t dared to say “i love you” to each other.