180. Goodbye, George.
Seperti yang di perintahkan Jimin mengkonsumsi vitaminnya, muscat, satu porsi salmon panggang, dan susunya.
Jam berjalan begitu lambat, Jimin hanya ingin malam segera tiba dan menghabisi George dengan tangannya sendiri.
Merendam tubuhnya dengan bathbomb yang kemarin ia beli di pusat perbelanjaan membuat tubuhnya menjadi rileks.
Ia benar-benar berdandan malam ini, mengoleskan tipis-tipis make up di wajahnya dengan kilapan lipbalm di bibir plump itu membuatnya semakin terlihat begitu seksi.
Yoongi memilihkan kemeja berwarna putih satin untuknya kemarin dengan ukuran oversized yang menutupi setengah pangkal pahanya.
Tapi kali ini Jimin menambahkan lapisan stocking transparan berwarna hitam membalut kaki putihnya.
Saat ia mengenakan bondage di kedua kaki nya, oh bahkan dirinya sendiri pun tidak pernah merasa begitu memikat.
Ia mengencangkan sabuk itu di atas perut nya yang sudah mulai membuncit.
Lucu.
Bayinya akan ikut dengan kegiatannya malam ini.
Ketukan pintu terdengar dan Yoongi masuk sudah dengan jaket kulitnya, pakaian Yoongi malam ini terlihat begitu cocok dengan warna hitam mendominasi dan tambahan topi.
Rambut panjangnya semakin membuat ia terlihat begitu tampan.
Yoongi memutari tubuh Jimin, terlihat begitu terpesona.
Ia berdiri di belakang omega itu, mengeluarkan satu buah pistol mengangkat sedikit kemeja Jimin lau kemudian menempatkan pistol itu diantara pinggul Omeganya.
Ia kemudian memberi satu kecupan pada bahu Jimin.
Feromon sang omega begitu manis malam ini, mungkin suasana hati nya begitu bahagia.
Alpha itu membawa satu buah kotak sepatu.
Kemudian memakaikan nya kepada Jimin. Sepatu boots berwarna hitam mengkilap dengan heels sekitar lima centi meter.
“You look so pretty tonight, Omega.” Ucap Yoongi
Jimin tersenyum ia tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang memerah karena pujian itu.
“Thank you, Alpha.” Gumam Jimin
“Let’s go.” Yoongi menarik tangan Jimin ke mobilnya untuk menuju gudang keluarga min dimana Goerge di sekap.
Lima belas jam penerbangan dan langsung tertangkap oleh Min Yoongi, lelaki bernama George itu di sekap di sebuah gudang selama hanpir dua belas jam tanpa air dan makanan yang masuk ketubuhnya.
Saat tiba di tempat itu Yoongi benar bahwa emosinya akan lebih mendominasi jadi sebisa mungkin Jimin harus mengontrol dirinya.
Suara sepatu itu mendekat pada telinga George, sedangkan Jimin tengah tertawa karena kata-kata Yoongi yang menggodanya.
Dengan tangan yang di borgol, mata tertutup, tubuh terikat, dan mulut di lakban.
Amarah George begitu siap untuk meledak kapan saja.
Jimin berdiri di depan lelaki itu, sedangkan Taehyung, Namjoon dan beberapa anak buah Min menatapnya dengan begitu segan dan Omega ini terlihat begitu cantik. Sialan.
Namjoon membuka ikatan mata dan mulut pada George.
Lelaki itu tercengang saat melihat Jimin dengan penampilannya yang berubah seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya.
“Oh Park Jimin.” Ucap George
Jimin mendekat pada lelaki itu.
“Yes, Park Jimin mantan anak buah lo dan ibu nya yang di bunuh karena lo.” Gumam Jimin kini tubuh itu mengelilingi George.
“Don’t believe Min Yoongi. Dia cuma jadiin kamu sebagai mainan.”
Jimin tersenyum acuh
“Lebih baik lepaskan saya, dan pergi dari sini. Saya bahkan bisa merawat kamu lebih baik daripada Alpha bajingan yang menghamili kamu.”
Jimin mendesis kala Alpha nya di hina seperti itu, hanya ia yang boleh bilang seperti itu pada Yoongi.
Omega itu meludah tepat pada wajah George.
Lelaki itu begitu marah, sedangkan semua orang yang berada di gedung itu hanya membiarkan Jimin melalukan keinginannya.
Yoongi hanya memperhatikan dan berdiri di depan mobil nya dengan satu batang nikotin mengepul dari bibirnya.
Saat George dan Jimin terus beradu mulut, Hinaan demi hinaan pada omeganya Yoongi sangat tidak sabar ingin membunuh orang itu.
Tapi Jimin masih senang dengan mainan itu rupanya.
Taehyung memberi Jimin satu buah kayu untuk memukul lelaki itu.
Yoongi hanya tersenyum bangga dari belakang.
Dan terakhir George berteriak akan membunuh bayi dalam kandungan Omega itu.
Jimin melepaskan satu peluru pada kepala George, dan darah mengalir tepat seperti yan ibunya alami.
Satu tembakan lagi tepat di jantungnya.
Darah merah pekat mengotori kemeja berwarna putih milik George.
Semua oran tercengang bahwa omega itu membunuh seorang Alpha hanya dengan satu tembakan di kepala.
Insting Omega menjadi begitu sensitif saat seseorang berusaha untuk menyakiti bayi nya.
Seperti suara beberapa mobil menghampiri gudang itu.
Rupa nya anak buah George melakukan penyerangan, seluruh anak buah keluarga Min menghadapi nya begitu pula dengan Namjoon dan Taehyung.
Sementaraa itu Jimin berbalik kearah Yoongi yang masih berdiri di depan mobilnya.
Mobil itu memang memasuki gudang tersebut.
Jimin mendekat tanpa aba-aba ia mencium sang Alpha.
Mencium dengan penuh penuntutan agar sang Alpha segera meladeni nya.
Omega itu mengalungkan kedua tangannya kepada leher sang Alpha.
Ciuman yang begitu terburu-buru.
Ciuman dengan dominasi amarah yang menggebu.
Alpha itu membalasnya, mencium sang omega dengan penuh nafsu.
Ia membuka mulutnya agar sang Alpha bisa dengan bebas menjelajahi dirinya.
Jimin tidak bisa mengontrol dirinya, ia hanya ingin aroma Yoongi menengangkan amarah yang berkumpul di kepala.
“Hei calm down.”
“He’s gone.”
“George, died. My omega you did so well.”
Jimin terengah-engah kala melepaskan ciuman itu.
“Let’s go home, baby.” Ucap Yoongi kini menuntun Jimin untuk memasuki mobil itu.
Ketika Yoongi menduduki kursi pengemudi, Jimin melepaskan seatbeltnya.
Ia naik kepangkuan sang Alpha dengan terburu-buru kembali menciuminya.
Alpha itu hanya membiarkan sang Omega seperti kejadian di hongkong beberapa waktu lalu.
Omega itu duduk tepat diatas milik sang Alpha.
Ciuman yang begitu berantakan dan panas.
Lumatan bibir bertukarnya saliva satu sama lain.
Bibir ranum itu semakin merah merona karena hisapan sang Alpha.
Ia menciumi kelenjar aroma milik sang omega.
Mencium, menjilat, dan sedikit menggigitnya hingga membuat Omega itu melenguh dan terus menerus menggerakan tubuhnya.
Sial.
Alpha itu sebisa mungkin menahan dirinya untuk tidak melecehkan Omega itu di dalam mobil seperti ini.
Disaat mereka sibuk berciuman.
Alpha itu merobek sedikit stocking transparan milik sang omega.
Cairan licin dan basah milik omega itu membasahi jari-jarinya di bawah sana.
“Let my finger to fuck you first.”
Tanpa disangka omega itu menaikan kemeja nya agar Alphanya lebih mudah bermain di bawah sana.
Di depan mayat George mereka bercumbu di dalam mobil.
Saat Namjoon kembali untuk membereskan mayat George. Ia memutar tubuhnya kembali karena pemandangan sialan apa?
Bisa-bisa nya mereka bercinta dalam keadaan seperti ini?
Lihat Omega itu terengah-engah hanya dengan jari sang Alpha.