203. What should i do?
Hoseok sampai di apartement Jimin dalam tiga puluh lima menit, di sambut dengan keramahan para pekerja.
Apartement ini bahkan seperti hotel, tidak mungkin bukan keamanan nya kurang?
Hoseok merasa lift naik begitu lambat, fikiran nya sedari tadi memikirkan Jimin.
Sampai pintu lift terbuka ia langsung berlari menuju unit milik Jimin.
Menekan passcode melalui pintu, tempat ini masih terlihat sama seperti terakhir ia masuki.
Mengetuk pelan pintu kamar Jimin agar ia merasa tidak semakin ketakuan.
“Jimin?” Panggil Hoseok
“Lo di dalem kan? gue masuk ya…”
“Iya kak masuk aja.” Jawabnya
Hoseok menghampiri Jimin yang sedang berkutat dengan laptop di atas meja.
“Gimana ceritanya kok bisa…?”
“Gue juga gatau kak, tapi ini gue cek cctv tuh bersih gaaada apa-apa loh.” Jimin berbalik menghadap Hoseok, ia kebingungan.
“Oh iya ini dompet lo.” Hoseok memberikan dompet itu
“Thanks kak.”
“Di cek dulu.”
“Engga us—”
“Di cek atau gue bilangin Yoongi tentang kejadian ini.” Seru Hoseok
Jimin menurut, membuka dan mengecek semua isi dompetnya.
“Tuh masih utuh.” Jimin menatap Hoseok kesal
“Coba biar sini gue yang cek rekaman cctv lo.”
Hoseok mengambil alih laptop milik Jimin. Empat puluh lima menit berlalu ia masih memutar ulang semua video itu.
Kini Jimin datang dengan dua gelas jus jeruk, hanya itu yang ia punya di kulkas nya.
“Minum dulu.” Jimin memberikan gelas itu kepada Hoseok “Gaada apa-apa kan.” Gumam Jimin
Hoseok masih fokus dengan beberapa video dari rekaman cctv.
“Laptop ini lo tinggal? pake password ga?” Tanya Hoseok penasaran menunggu jawaban Jimin.
“Iya di tinggal, enggak pake password.” Jawab Jimin tanpa merasakan sesuatu yang aneh.
“Shit.”
“Eh kenapa?” Jimin terkejut mendengar Hoseok mengumpat apakah umpatan itu untuk dia arau bukan.
“Besok-besok jangan ceroboh deh, ini ada beberapa video yang tanggal nya berantakan alias gak berurutan.” Hoseok menghela nafas
“Maksud lo? ada video yang di hapus?” Jimin masih kebingungan apa yang sedang terjadi sekarang ini
“Iya Jimin.”
Jimin merasa dia baru saja di pukul oleh sesuatu, apartement nya yang ia tinggal hampir tiga bulan ini di masuki seseorang dan yang paling membuat Jimin merasa ingin muntah adalah.
Mereka bercinta di tempat ini.
“Kak ayo ikut gue ke bawah, ke bagian keamanaan gue mau cek semua nya tolong.”
Jimin menarik tangan Hoseok agar mengikuti nya.
“Sudah tidak ada tuan Jimin, karena memang rekaman cctv setelah tiga puluh hari akan selalu di hapus.” Ucap salah satu petugas keamanan
“Masa kalian gak punya backup nya?” Jimin frustasi
Ia masih berharap setidak nya ia bisa melihat laki-laki atau perempuan yang memasuki unitnya.
Agar ia bisa lebih waspada lagi kedepan nya.
Di selimuti emosi dan rasa takut, tapi Jimin masih berpura-pura tidak terganggu dengab kejadian ini.