I can’t unlove you, Sel.
Di perjalanan menuju tempat tinggal mereka, Ansel tidak henti-hentinya menggoda Eric bahwasanya terlihat aneh karena jarang sekali Eric bersikap romantis seperti hari ini. Satu bouquet bunga mawar di dalam mobil.
“Oke, so kita 3 bulan cuma mau staycation di pantai aja?” Tanya Eric
“Ya enggak lah? kita harus pindah tempat juga. Jangan bilang kamu mikirin kerjaan lagi” Jawab Ansel kemudian memalingkan wajah nya ke sisi jendela
“Hehe enggak sayang, untungnya kerjaan aku tuh bisa di bawa kemana aja dan kebetulan aku belum terima kerjaan yang harus turun ke lapangan kaya kemarin” Ucap Eric lalu sebelah tangannya mengelus pelan rambut Ansel
Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk pergi pada malam harinya, menuju pantai terdekat dari tempat tinggalnya
“Let’s go” Ansel terlihat sangat bersemangat memasuki mobil
Eric hanya tersenyum menatapnya kemudian menyusul Ansel berjalan di belakang
“Aku gaakan bobo, aku udah minum kopi jadi kamu nyetirnya gaakan ngantuk”
“Halah kamu belum setengah jalan juga udah tidur pasti” Ejek Eric
Dua jam berlalu, sebelumnya alunan musik dan suara nyanyian Ansel bergema di dalam mobil dan sekarang hening, Eric menurunkan volume musik kemudian menatap Ansel yang tengah tertidur pulas ia merendahkan sandaran kursi Ansel agar tertidur lebih nyaman.
Tidak memerlukan waktu lama untuk sampai di hotel tempat mereka menginap, kini keduanya telah berada di dalam kamar hotel tersebut dengan interior mewah kaca besar menghadap tepi pantai bahkan bisa membayangkan jika matahari terbit atau terbenam cahaya nya akan masuk kedalam kamar itu.
“Eric sepatunya di lepas dulu coba” Ucap Ansel kemudian mengambil dua cangkir kosong untuk di isi air hangat
“Aku ngantuk, tadi katanya mau temenin ngobrol di jalan kamunya malah tidur” Gumam Eric dengan posisi satu bantal menutupi wajahnya
“Hehe lagu terakhir yang aku denger tuh melow banget jadi ngantuk”
Ansel telah selesai mencuci muka memakai beberapa skincare-nya dan mengganti pakaiannya. Begitupun Eric telah mengganti pakaian dan kini tengah sibuk memainkan ponsel di atas kasur
“Sayang sini deh” Eric menepuk kasur di sebelahnya
“Apa?”
“Mau re-charge peluk sama cium yang banyak” Rengek Eric kemudian merentangkan kedua tangannya. Oh tuhan lihat dia bersikap seperti bayi lagi malam ini
Ansel menarik Eric kedalam pelukannya, membelai rambut milik lelakinya itu. Pelukan Ansel tidak berubah masih tetap sama hangat seperti dulu dia harum dan lembut.
Eric tertidur pulas di dalam pelukan Ansel. Entahlah keduanya merasa lelah bukan hanya fisik saja banyak sekali masalah yang datang belakangan ini.
Suara deburan ombak dan pelukan hangat milik Ansel di jam 2 pagi membuat Eric merasa lebih nyaman. Langit gelap menuju pagi dan pelukan erat dari Eric membuatnya bersyukur.
Bersyukur ada Eric yang akan melakukan apapun untuk melindunginya, dan bersyukur Eric masih berada di pelukan nya sampai detik ini karena ia berhasil menurunkan egonya agar mau mendengarkan semua penjelasan Eric di masalalu.
“Mau liat laut”
“Eric i love you”
“Eric, i’m glad to have you”
“Eric you’ll always be my fav human”
“Eric, what if i call you daddy?” Bisik Ansel tepat di telinga Eric
Eric mengerjap, menatap Ansel heran “Aku tidur dulu sebentar, and i’ll fuck you tomorrow” Eric mencium kening Ansel lalu mengecup bibir ranum itu.
“Ericcccc aku nya sesek jangan di peluk gini” Protes Ansel