— us, and the plot twist.
Karena tidak ingin merepotkan Yoongi ia memilih pulang menggunakan taxi, dan ya dia belum ingin menunjukan Yoongi di hadapan teman-temannya karena ada suatu alasan.
Karena ini terbilang sudah hampir pukul tujuh malam Jimin berinisiatif membeli makan malam untuknya dan Yoongi nanti, dalam perjalanan pulang ia berhenti di suatu tempat makan.
Sementara Taehyung dan Jungkook dalam perjalanan pulang juga, tapi mereka ingin mampir ke suatu tempat lebih dulu.
Mobilnya sudah terparkir di basement sebuah bangunan yang terbilang cukup elit ini, apartment minimalis nan cantik ya sangat cocok untuk pasangan yang baru saja akan memulai hidup baru.
Netranya mengerling saat mobil berhenti dan terheran, bahwa ini pertama kalinya Taehyung mengajak Jungkook ketempat seperti ini.
“Lo mau ngapain ngajak gue kesini?” Tanya Jungkook pandangannya mengitari basement itu.
Taehyung melepaskan seatbeltnya dan mengajak Jungkook untuk keluar dari mobil.
“Yuk ikut.” Ucapnya kemudian menarik lengan lelaki itu.
Restoran tempat Jimin membeli makanan jaraknya tidak terlalu jauh dari apartment Yoongi dan ia sedang dalam perjalanan kembali saat ini.
Taehyung memasukan passcode dan pintu itu rerbuka secara otomatis.
Tempat yang satu tahun lalu terakhir ia kunjungi karena sang pemilik unit harus pergi karena pekerjaanya.
“Kok pulang sendiri, kan aku ma—” Gumam Yoongi berjalan menuju pintu depan.
Betapa terkejutnya saat wajah Taehyung dan Jungkook yang berada di depannya sekarang.
“Lo lagi nunggu siapa Min Yoongi? terus mau apa.” Goda Taehyung
“Kak Yoongi?” Ucap Jungkook saat netranya terus menatap lelaki yang tengah membeku di hadapannya.
“Gue kira lo gajadi kesini ya tai, astaga Jungkook haha makin lucu aja lo.” Ucap Yoongi kemudian meletakan cangkirnya diatas meja.
“Gue nunggu Jungkook nih dia baru selesai nonton, tadinya gue mau ajak Jimin tapi dia balik duluan.”
Mereka kini tengah duduk di ruang tengah apartment Yoongi yang kini mulai terisi oleh beberapa barang-barang baru yang terakhir Taehyung lihat hanya ada sebuah televisi mengisi tempat itu.
“Gue pesenin makan dulu ya, pasti lo berdua belum makan.”
Yoongi pergi ke sisi dapur untuk menghubungi Jimin lebih dulu bahwa ada Taehyung dan Jungkook di tempatnya, tapi tidak ada hasil ponsel kekasihnya itu tidak aktif.
Lima belas menit berlalu makanan sudah di pesan, ketiga lelaki itu tengah bermain game dan menikmati cemilan di temani dengan obrolan-obrolan ringan.
Tiba-tiba suara pintu terbuka membuat ketiganya menoleh secara bersamaan.
Itu Jimin dan semua tatapan tertuju padanya, tubuhnya reflek berputar kembali keluar dan menutup pintu.
Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat, memproses apa yang baru saja ia lihat apakah itu benar-benar kedua sahabatnya atau dia hanya berhalusinasi?
Yoongi membuka kembali pintu itu dan menarik pergelangan tangannya.
“Mi.” Ucapnya
“Kak, itu beneran Taehyung sama Jungkook disini?” Tanyanya pelan.
“Iya, gapapa ya sayang? tadi aku udah telpon kamu tapi gak aktif.”
Jimin ingat ponselnya kehabisan daya, jadi ya ia pikir tidak akan ada sesuatu mengejutkan seperti ini.
“Mau masuk, atau mau aku suruh mereka pulang?” Tanya Yoongi berhati-hati
“Masuk aja, gapapa kan ya kak?”
“Gapapa sayang, ada aku tenang aja ya.”
Ketika mereka membuka pintu tetapi Taehyung dan Jungkook sudah ada di balik pintu itu dengan ekspresi mengintimidasi seakan miminta penjelasan atas semua ini.
“Hehe hai.” Sapa Jimin pelan ia bersembunyi di belakang punggung Yoongi.
“Mi, orang gila.” Ucap Jungkook
Cengkraman tangannya mengerat disekitar baju Yoongi.
Kembali ke ruang tengah untuk berbicara dan menjelaskan apa yang terjadi kali ini, tubuh kecil Jimin terus menempel pada Yongi.
“Yaudah iya ini lo minta kenalin ke pacar gue kan kemarin?”
“Nih pacar gue, kak Yoongi sepupu Taehyung sekaligus crush lo Jungkook.” Ucap Jimin.
Yoongi dan Jungkook hampir tersedak mendengar kalimat terakhir yang Jimin ucapkan.
“Mi.” Taehyung menatapnya
“Min Yoongi, lo bener-bener ya.”
Yoongi tau ini pasti akan mengejutkan sepupunya itu, bagaimana tidak mereka sudah memiliki hubungan selama satu tahun ini.
“Haha sumpah, gue gak macem-macemin Jimin apalagi sampe porotin dia.”
Ya dari semua hal yang mengejutkannya ini setidaknya ia bisa bernafas lega bahwa Jimin memiliki orang yang tepat, Yoongi tidak akan brengsek padanya.
“Happy for you both.” Ucap Taehyung.
Kini giliran Jungkook menatap tajam pada Jimin.
“Terus alesan lo apa ya Jimin sembunyiin ini setahun dari kita?” Ucapnya.
“Hehe gaenak sama Taehyung, sama lo juga.”
“What do you mean bitch.” Marah Jungkook.
“Gue gaenak, setahun lalu lo bilang naksir kak Yoongi dan itu baru banget gue jadian sama dia.” Ucapnya malu-malu.
“Terus lo percaya kalo gue suka sama kak Yoongi padahal gue pacaran sama Taehyung?”
“Iya.”
“Ya Tuhan Mi, gimana gak di begoin orang terus kalo gitu.” Sambung Taehyung
“Haha yaudah-yaudah, daripada ribut mending kita makan dulu ya tuh makanannya juga udah dateng biar gue ambil dulu.”
Yoongi berdiri dan Jimin perlahan melepaskan pegangannya, lelaki itu menangkup wajah kecil Jimin dengan kedua tangannya lalu mengecup bibirnya.
Ketiga orang itu berteriak bahwa apa yang baru saja Yoongi lakukan itu benar-benar mengejutkan, satu lemparan bantal sofa melayang dan mengenai tepat pada punggung Yoongi.
Iya itu Taehyung yang melemparkan bantal dan berteriak.
“Min Yoongi brengsek, temen gue lo cium-cium.”
“Jimin pacar gue kalo lo lupa.” Jawabnya dengan tawa menyebalkan.
Oke, hubungannya memang tidak di sembunyikan lagi. Sungguh satu tahun menyebalkan telah berlalu sekarang ia bisa memamerkan kepada dunia betapa cantik dan lucu kekasihnya itu.