yourxje

meet with stranger

sangmil au

cw // harusnya aman sih.


Hyunjae itu orangnya jahil. ia sangat suka mengerjai teman-teman di sekolahnya. well, omong-omong dia termasuk murid yang berprestasi sih. walaupun dengan tingkah laku seperti itu, ia tetap memiliki banyak teman.


bosan, bosan dan bosan. Hyunjae sangat bosan saking tidak ada kerjaannya. bersih-bersih sudah, mengerjakan tugas sudah, belajar sudah, bermain game tidak seru, ingin chating dengan teman malas, hahh kenapa hidupnya sangat flat sekali.

ia sedari tadi hanya memainkan ponselnya, melihat timeline dari aplikasi twitter tanpa minat. isinya kebanyakan base yang ia follow. “bosan~”

saat asik scrolling, jarinya berhenti di sebuah tweet seseorang yang berisikan link. katanya itu merupakan semacam video call yang bisa  berhubungan dengan orang asing dari seluruh dunia. wow, teknologi sekarang sudah sangat canggih ya.

karena Hyunjae tertarik untuk mencobanya, ia langsung berpindah posisi ke meja belajar. membuka laptop dihadapannya, lalu mencari link tersebut.

pertama ia harus mengisi jenis kelamin dan juga bendera negara. Hyunjae memilih ♂️ dan 🇰🇷. setelah itu, ia harus memilih hal yang sama pada orang yang akan diteleponnya nanti.

“sebentar, harus peremuan atau laki-laki ya yang harus kupilih?”

“hm, jika peremuan sepertinya akan canggung. baiklah laki-laki.”

klik ♂️

“lalu, hm bendera negara ya... aku tidak mau memilih Korea. bisa saja ia akan mengenali ku nanti.” Hyunjae tampak berpikir. bendera manakah yang harus ia pilih?

“A-me-ri-ka. itu jauh kan ya dari Korea? baiklah itu saja. toh, aku sekalian memperlancar bahasa Inggris ku kkkk.”

klik 🇺🇸

sebelum ia memencet mulai, Hyunjae tampak merencanakan sesuatu yang jahat? “biasanya orang Amerika itu pada hot dan sexy kan ya? hihi, baiklah ayo kita coba sesuatu yang pernah Chanhee beritahu.”

start

loading

“hm, lama~”

ting

suara itu berati ia sudah mendapatkan pasangannya.

Hyunjae dengan antusias memanggilnya terlebih dahulu, karena video pasangannya sangat gelap dan tidak ada orang.

hello, daddy~!”

tidak ada balasan. cih, kenapa orang itu sangat sombong? kalau begini kan Hyunjae yang malu jadinya.

daddy?”

dad, if you don't answer my call, I'll end this!”

w-wait” ucap seseorang dari layarnya.

sial, kenapa suara orang itu terdengar sangat sexy.

orang itu duduk di kursi. wajahnya tidak terlalu kelihatan, karena ruangannya sangat gelap.

sorry, I just wear my clothes.”

wait, I'll turn on my lamp first.”

klik

ruangannya kini sudah jauh lebih terang. dammm, orang itu tidak terlihat seperti bule, tapi Hyunjae akui ia cukup tampan. rambutnya terlihat basah, sepertia pria di depannya itu baru saja selesai mandi.

“loh, orang Korea?” tanya orang itu.

Hyunjae terkaku ketika pria tersebut dengan fasih dapat berbicara bahasa Korea. “ahh y-yes. I'm Korean.”

“haha. tidak usah terlalu kaku gitu. saya juga orang Korea kok.”

“eh? jadi anda memalsukan bendera negara kah?” tanya Hyunjae polos.

orang itu terkekeh. “tidak juga. bendera negara tidak harus dari negara asal kan? lagian saya lagi berada di New York. kangen ngobrol dengan bahasa Korea, makannya saya memilih Korea.”

New York? asiknya bisa keluar negeri tanpa harus mikirin biaya hidup, Hyunjae kan juga mau.

“kok kamu cemberut gitu?”

“e-eh maaf kak.”

“kok tiba-tiba minta maaf? dan kak? perasaan tadi kamu manggil saya daddy.”

wajah Hyunjae memerah. ahh bodoh sekali tindakannya, ingin tenggelam saja T____T

“t-tadi aku cuma bercanda...”

“tidak bercanda juga tidak masalah kok.”

“eh?”

“nama daddy Sangyeon. 32 tahun. kamu?” ucap Sangyeon sengaja menekankan kata daddy untuk menggoda Hyunjae.

“a-aku Jaehyun. err 20 tahun” bohongnya. yah tidak masalah kan? nama dia kan memang Jaehyun, walaupun banyak nama Jaehyun di Korea. dan soal umur, toh mereka gak bakal ketemu, jadi gak masalah dong sedikit berbohong.

“20 tahun? mahasiswa?”

“i-iya...”

“jurusan apa?”

“dokter...”

“wahh keren banget. semoga anak saya bisa ketularan pinter kaya kamu ya.”

“mwo? anak?”

“iya anak. saya punya anak laki-laki, tapi dia masih SMA sih. dan sifatnya seperti preman, saya heran kenapa dia bisa jadi kaya gitu.”

“o-ooh yah... mungkin gara-gara lingkungannya.”

“kalo Jaehyun sendiri? lagi sibuk apa?”

“c-cuma belajar dan mengerjakan tugas seperti biasa kok.”

“rajin banget.”

“biasa aja kok. lagian itu kan kewajiban.”

“benar. tugas seorang siswa itu belajar. gak kaya anak saya, kerjaannya berantem dan buat ulah mulu.”

“haha.” Hyunjae reflek menggaruk lehernya yang tidak gatal, karena demi tuhan ini sungguh canggung.

“Jaehyun.”

“ya?”

“berikan nomor rekening mu.”

“untuk apa?”

“saya mau memberikan uang jajan.”

“hee? gak usah...”

“gapapa. anggap saja ucapan terima kasih sudah mau menemani saya ngobrol.”

“lagian saya juga lagi senggang, ngapaiin dikasih uang jajan.”

“biasanya anak saya selalu minta uang jajan, tapi kamu malah gak mau.”

yaiyalah pak, anda kan orang asing ^____^

“haha. saya gak bisa nerima uang dari orang asing. apalagi tanpa usaha apapun.”

“maksudnya?”

“saya biasa harus bekerja dulu, untuk menghasilkan uang.”

“kerja? kamu part time?”

“iyap, untuk biaya hidup.”

“jadi kamu gak mau uang jajan dari saya, secara cuma-cuma?”

“i-iya gitu deh.”

“kalau begitu, coba lakuiin apa yang saya suruh.”

“apa?”

“anggap saja, saya memberikan kamu pekerjaan.”

“o-oke? saya harus apa?”

“hm, buka baju sama celana kamu.”

️️

️️

“ehh?”

“haha. saya hanya bercanda, Jaehyun. saya gak sebejat itu kali.”

Hyunjae udah faceplam aja. gila kali ya, emangnya dirinya ini apaan?!

“saya cuma bercanda soal tadi, Jaehyun. jangan dipikirin. jadi, kamu beneran gak mau uang jajan?”

“i-iya gak usah, kak.”

“di umur saya ini, udah gak pantes kali dipanggil kak. panggil saja daddy, kaya awal kamu manggil saya tadi.”

“errr— o-okay, daddy?”

“kamu lucu banget, saya jadi suka. boleh minta nomor telepon? agar saya dapat dengan mudah menghubungi kamu nanti.”

“ahh, jam 10! udah jam 10 dad. saya harus pergi tidur. maaf ya, daddy.” Hyunjae dengan cepat mematikan panggilan itu.

fyuhh hampir saja. Hyunjae akui wajahnya cukup tampan karena muka tegasnya itu, tapi masa levelnya sama seorang ayah yang sudah punya anak satu sih? mana seumuran sama dia lagi, hihh.

udahlah, yang penting gak bakal ketemu lagi kan, setidaknya;

tw // tattoo , a lil bit kiss scene , angst , major character death , drama gak jelas 🙏


“kenapa lihatin aku?”

“gapapa. aku suka tato kamu.”

“hm? yang mana?”

“semuanya. boleh disentuh gak?”

“biasanya juga gak izin.”

“hehe. boleh ya?”

“sini.”

Hyunjae mengusap lengan Kevin yang dipenuhi beberapa tato berukuran kecil.

cupp

“aku selalu takjub sama kamu dan tato kamu. indah banget.”

“kamu lebih indah kok.”

“gombal~”

kkkk serius. pacar aku paling indah dari segalanya.”

“idih.” “sakit gak sih buat tato?”

“kan aku udah pernah bilang. awalnya emang sakit banget sih, cuma kalo udah kebiasa ya biasa aja. kenapa nanya?”

“gapapa. kepo aja.”

“mau buat juga?”

“gak ah. sakit.”

“lemah.”

“biarin.”

cuddle gak?”

“ayo!”


“kamu nambah tato lagi?!”

“hehe, sorry Jae.”

“kok gak izin!!”

“lupaaa. lagian kalo izin pasti gak bakal dikasih.”

“tapi setidaknya biarin aku tau dulu, Kevin.”

“maaf deh. besok-besok aku bakal izin, janji.”

“apaan besok-besok?! berati mau nambah tato lagi dong?!”

“iya.”

“pacaran aja sama tato kamu!!”

“eh, sayaaang. maafiin.”


hiks.”

“sayang? kok nangis?” Kevin menghampiri Hyunjae yang sedang duduk di tepi ranjang kamarnya.

“lepas ah, jangan pegang-pegang.”

“kamu marah gara-gara aku buat tato baru?”

“engga.”

“terus kenapa nangis?”

“pikir aja sendiri!”

“aku mana tau. aku bukan dukun.”

“bodo.”

“aku salah apa lagi, hm?” Kevin mengusap buliran air mata Hyunjae. “look at me, Lee Jaehyun.” ia menangkup wajah Hyunjae ke arahnya.

“bilang salah aku apa, biar aku gak ngulangin lagi.”

“kamu...”

“kamu... buat tato baru. bukannya aku gak suka sama tatonya. tapi, aku gak suka sama cara kamu yang selalu bertindak tanpa izin aku...”

Kevin masih terdiam, menunggu Hyunjae untuk menyelesaikan kalimatnya.

“aku cuma pengen dihargaiin, Kevin. aku gak mau jadi pacar yang suka ngekang ini itu ke kamu, but at least, please tell me everything.” tangisan Hyunjae semakin jadi yang membuat Kevin terdiam.

damm, why he's so stupid! Hyunjae cuma ingin dimengerti, tapi kenapa dirinya tidak pernah peka? he's the worst boyfriend ever.

“Hyunjae... I'm really sorry. I didn't mean. maaf sayang, jangan nangis. aku yang salah. maaf.” Kevin menenangkan Hyunjae. memeluknya dengan erat.

hey, listen to me. aku bukannya gak pernah bilang apa-apa ke kamu. aku cuma gak mau buat kamu kepikiran. aku sayang kamu, Hyunjae.”

“jangan nangis, aku ikutan sedih kalo kamu nangis.”

I really mean it, when I said I love you.”

you're everything to me, Hyunjae.”

“maafin ya?”

ucapan Kevin bagaikan sihir yang selalu dapat membuat Hyunjae luluh. mereka memang jarang atau bahkan tidak pernah bertengkar hebat. karena salah satunya akan selalu berusaha mengembalikan hubungannya seperti sedia kala. itulah yang membuat mereka dapat mempertahankan hubungan ini selama 2 tahun.

wanna kiss?”

Hyunjae mengangguk. sua insan itu pun mulai mengikis jarak mereka. menyatukan bibir mereka, saling melumat lembut tanpa adanya paksaan. mereka merasakan seperti ada kupu-kupu di perut mereka. this is how kiss feels.


“Kevin~”

“apa?”

I'm thinking about...” Hyunjae melirik Kevin sekilas. “what the best symbol that suits me_?”

context?”

“lambang tato. I wanna make one on my shoulder.”

“Hyunjae, are you serious?” tanyanya tidak percaya.

“baru rencana kok. aku lagi nyari-nyari lambang yang indah dan punya arti yang bagus.”

“hm apa ya.” “butterfly?”

“kupu-kupu?”

“iya.”

“kok? isn't it too girly?”

“kata siapa? tato gak mandang gender, Hyunjae.”

“serius? kenapa kamu pilihin aku kupu-kupu?”

“serius. karena kupu-kupu itu hewan yang misterius dan juga cantik, kaya kamu.”

“dih, ujung-ujungnya gombal.”

“loh, I tell the truth.” “lagian arti dari simbol kupu-kupu itu bagus.”

“masa? apa?”

butterfly it means reborn.”


️️

️️

hyung! akhirnya sadar jugaaa.”

“Eric?”

“sebentar, Eric panggil dokter dulu.”

dokter? ini di rumah sakit?

️️

️️

“kata dokter, hyung baik-baik aja. seminggu lagi hyung boleh keluar dari rumah sakit” jelas Eric sehabis dokter memeriksa Hyunjae.

“kok aku bisa di rumah sakit? Kevin mana?”

h-hyung, gak laper? Eric suapin ya!”

“Eric? jawab aku. Kevin mana?” tanya Hyunjae selidik.

“K-kevin h-hyung dia... kecelekaan.”

“kecelakaan?! kok bisa?” Hyunjae hendak bangkit dari kasur jika saja Eric tidak menahannya.

“k-kata dokter hyung harus istirahat yang banyak..”

“lepas, Eric. hyung harus lihat keadaan Kevin dulu.”

Hyunjae membrontak ketika Eric menahannya dengan kuat. “h-hyung! dengerin Eric dulu.”

“gak. hyung harus lihat sendiri.”

hyung harus istirahat dulu.”

“lepas, Eric.”

“K-KEVIN HYUNG UDAH GAK ADA.” teriakkan Eric menggema dalam satu ruangan. Hyunjae terdiam. apa maksud dari maknaenya ini?

“maksud kamu?”

“Kevin hyung, dia kecelakaan buat nyelamatin Hyunjae hyung. pemakamannya udah dilakukan dua hari yang lalu, karena hyung dari kemarin gak sadar-sadar.”

bohong. pasti Eric sedang membohonginya. memangnya tanggal berapa sekarang? bukan 1 April kan? ah 13 September. Hyunjae ingat, dua hari yang lalu ia berulang tahun ke 24. ia ingat dirinya sedang merayakannya dengan Kevin, kekasihnya. tapi, kenapa jadi begini?

“Eric gak bohong. dua hari yang lalu, Kevin hyung nyelamatin hyung dari kecelakaan mobil. untung saja hyung gak papa. nanti kita ke makamnya ya, habis hyung sehat?”


Hyunjae datang ke makam kekasihnya. tertera nama 'Kevin Moon' serta tanggal lahir dan tanggal kematiannya di sana.

13 September. Hyunjae benci tanggal itu. ia harus kehilangan kekasih kesayangannya di hari ulang tahunnya. bukankah tuhan terlalu jahat kepadanya?

ia terduduk di depan makam Kevin. mengeluarkan air matanya.

“Kevin... apa kabar?”

I miss you a lot.”

“biasanya, hari-hari aku diisi bareng kamu. but now, I'm alone. I'm dying, Kevin.

after 2 years kita bersama, kok kamu tega buat ninggalin aku duluan sih? you said you love me, tapi kenapa?”

am I nothing to you?”

“jawab Kevin.”

hiks

you know what? finally I made a butterfly tattoo on my shoulder. like you said, it looks so pretty and suits to me.”

butterfly it means reborn, right?”

should I congratulate myself because I can bravely made a tattoo.... or should I cry over you, right now?”

answer me, Kevin Moon.”

I really hope you can be reborn, for me.”

pada dasarnya, hal yang paling berat dari kepergian adalah mengikhlaskan;

𝒇𝒊𝒏.

finger — kyumil !!

HYUNJAE SUBMISSIVE ONLY YA JANGAN SALAH LAPAK ATAU KAMU AKU GIGIT

cw // nsfw , foreplay , blowjob , vanilla sex , kinda bdsm ???? and masokis ???? T____T + frontal words


“telat 15 menit, Jaehyun.”

“anjing kaget.” “lo ngapaiin gelap-gelapan di kamar gue sih?!”

“nungguiin lo lah. lama banget sih.”

Changmin menarik Hyunjae kepangkuannya dan menata surai rambut Hyunjae yang berantakan.

“kenapa?”

“cantik.”

“emang.”

“kok pulangnya lama banget? padahal kan gak terlalu jauh.”

“huum, tadi jajan dulu di mini market.” Hyunjae memainkan surai rambut Changmin seperti anak kecil.

“dasar. kebanyakan jajan kamu, makannya gendut.”

“ish enak aja!” “jangan natap gue kaya gitu dong, Min.”

“kenapa emang? lo cantik kok.”

“iyaa tau gue cantik. tapi malu juga kali kalo ditatap kaya gitu.”

“hm? padahal biasanya udah sering lihat yang lebih. kok gak malu?”

“aw aw sakit Hyunjae.” cubitan Hyunjae itu sakitnya bukan main.

“diem ah.”

“iya-iya.”

keduanya terdiam. saling larut pada pikirannya masing-masing di tengah ruangan yang gelap dan sunyi. tidak ada yang ingin memulai pembicaran sama sekali. mungkin seperti itulah bentuk love language mereka, hanya saling berdiam diri sambil berpelukan.

“Jae.”

“hm?”

“gue cinta lo.”

cringe.”

“dih.”

kkkk. gue juga cinta lo, Ji Changmin.”

“lo masih gak mau coba itu sama gue?”

“Changmin... lo kan tau gue takut.”

“gak sakit kok.”

Hyunjae menggeleng. “tetep aja. punya lo gede. mana muat kalo masuk ke gue.”

“muat, Hyunjae. lonya belum pernah coba, makannya gatau.”

“punya lo di mulut gue aja udah penuh banget, apalagi di lubang gue.”

“Hyunjae, please?”

“lo kan udah janji, kita bakal ngelakuiin itu dengan keinginan masing-masing dan tanpa paksaan.”

“gue gak maksa lo. gue ngajak lo.”

“tapi dengan setiap malem lo kaya gini, sama aja kaya maksa gue, Ji Changmin.”

eungh” satu desahan lolos dari mulut Hyunjae, dikarenakan Changmin meremas bokong sintalnya.

“jangan mulai deh.”

“apa?” tanyanya tanpa dosa.

“tangan kamu, lepas ah.”

“aku gak ngapa-ngapaiin.”

“u-udah ih.” Hyunjae menarik tangan kanan sang kekasih dari bokongnya. ia menatap jari-jari itu sekilas. “jari lo panjang, gue suka.”

Hyunjae mengemut jari panjang Changmin satu persatu. mengemutnya dengan nafsu. Changmin memasukkan jarinya lebih dalam lagi ke mulut Hyunjae. akibatnya, jarinya menjadi basah gara-gara saliva dari mulut Hyunjae.

bagian bawah mereka bergesekkan satu sama lain. Hyunjae dapat merasakan milik Changmin yang sudah menegang. tapi Changmin hanya diam saja. padahal, biasanya pria itu akan selalu minta Hyunjae untuk membantunya. Changmin hanya memejamkan matanya, dan terlihat seperti menahan sesuatu, yang tentu saja dapat Hyunjae sadari.

“Changmin” panggil Hyunjae.

“hm?” Changmin membuka matanya, menatap kekasihnya yang berparas cantik.

“kamu marah sama aku?”

“engga kok.”

“masa?”

“iya.”

“bohong ya?”

“emangnya aku harus marah ke kamu gara-gara apa?” tangan kirinya ia gunakan untuk menyingkap helaian rambut Hyunjae yang menutupi mata.

“gara-gara aku pulang telat?”

“terus kamu mau aku marahin?”

“engga sih.”

“yaudah.” Changmin semakin mengeratkan pelukannya. Hyunjae masih asik memainkan jari panjang Changmin.

“Changmin.”

“hm?”

“Ji Changmin.”

“kenapa, Hyunjae?”

“kalo kamu mau sekarang, aku gak masalah kok.”

“mau apa?”

“ini.” Hyunjae sedikit menekan milik Changmin yang masih terbalut celana kulit.

Changmin menahan geramannya, tapi napasnya sedikit lebih memburu. “aku bisa sendiri nanti.”

“aku kan bisa bantu kamu.”

“aku tau. tapi gak usah.”

“tuhkan! kamu marahhhhh.”

“aku gak marah, Hyunjae.”

“bohonggg!” Hyunjae sedikit membrontak. ia bergerak ke sana ke sini di atas pangkuan Changmin, yang membuat miliknya terus bergesekkan.

“Jae, jangan gerak-gerak.”

“biarin. habisnya kamu nyebelin!!”

karena merasa tak tahan, Changmin mendorong tubuh Hyunjae ke kasur dan segera mengukungnya.

“aku gak marah. aku gak nyebelin. aku cuma lagi nahan diri buat gak nerkam kamu saat ini, Hyunjae.”

Hyunjae agak sedikit terkejut dengan aksi Changmin tadi. ah sial, walaupun ruangan ini gelap, tapi Hyunjae dapat melihat dengan jelas wajah Changmin yang sedang menahan diri. wow, he looks so fucking hot.

Hyunjae menarik tangan kanan Changmin lagi, yang membuat sang dominant sedikit goyah. ia mengemut jari-jari panjang itu seperti anak kecil.

I told you that I'll help you.”

no.” Changmin menarik paksa tangannya dari mulut Hyunjae. “aku gak mau nyakitin kamu. aku pergi dulu. kamu jangan tidur malem-malem.” ia hendak meninggalkan kamar, jika saja Hyunjae tidak menahannya.

“kalo aku bilang aku udah siap, kamu mau ngelakuiin sekarang kan?”

“gak, gak, gak. kamu kepaksa, Hyunjae.”

“aku beneran udah siap, Changmin.”

Changmin menghela napasnya. apa ini gara-gara kelakuan dirinya tadi yang membuat Hyunjae jadi merasa bersalah?

“Hyunjae. gue sampe kapan pun gak mau dan gak bakal maksa lo buat ngelakuiin itu.”

you don't forced me. gue udah mikirin ini dari lama. I'm ready, Ji Changmin.” ia membuka kancing kemejanya satu persatu.

“Hyunjae, stop!”

“kenapa? kamu kan udah sering lihat ini juga.” perintah dari Changmin, Hyunjae tidak pedulikan. ia malah semakin berani untuk melepas sabuk yang Changmin gunakan.

what the fuck are you doing, Lee Jaehyun?!”

I'm helping you.”

stop.” Changmin menahan tangan Hyunjae yang hendak menurunkan resleting celananya.

“ini gak kaya lo.”

“emang gue biasanya kaya gimana?”

“Hyunjae, please. gue gak suka kaya gini.”

“terus gue harus apa?”

“mending sekarang lo mandi, bersih-bersih dan tidur.”

“Changmin.” suaranya ia sengaja rendahkan. wajahnya terlihat sayu dan butuh sentuhan. Hyunjae menarik tangan Changmin dan menempatkannya di dada. “I'm yours. do whatever you want.”

sigh

“jangan salahin gue kalo lo bakal kesakitan dan susah jalan.”


Changmin melepaskan celananya dan juga punya Hyunjae.

since this will be our first time, dan gak ada lube juga, jadi lo kulum dulu punya gue.”

seperti biasa, Hyunjae sudah mahir dalam memberikan blow job kepada sang kekasih. ia keluar masukkan milik Changmin dari mulutnya. Changmin merasakan miliknya yang menghangat di dalam mulut Hyunjae.

ssshhh you're so good Jaehyun.”

Changmin menekan tengkuk Hyunjae untuk semakin memperdalam kulumannya. benda panjang itu menyutuh kerongkan Hyunjae, dan membuatnya tersedak. “uhukk.”

Hyunjae menepok paha Changmin, disaat milik Changmin hampir keluar. “telan, baby.” dan Hyunjae menelan cairan itu tanpa tersisa setetes pun.

“sekarang basahi ini.” Changmin menyuruh Hyunjae untuk mengemut jarinya. jari Changmin adalah bagian paling favorite untuk Hyunjae. karena bentuknya yang sedikit ramping dan panjang. sangat enak untuk diemut, apalagi saat jari itu masuk ke lubangnya yang dapat langsung mengenai sweet spotnya.

ahhh C-changminnn_” badan Hyunjae sedikit tersentak ketik dua jari Changmin masuk dan bermain-main di lubangnya.

“Hyunjae, lo yakin mau ngelakuiin ini? ukurannya mungkin bakal 10x lipat dari dua jari gue loh? dan rasanya beda dari sex toys yang sering kita pake.”

“iya ih. masukkin aja.”

Changmin mengocok miliknya sebentar agar sedikit licin. ia melebarkan paha Hyunjae, memposisikan miliknya tepat di depan lubang yang berkedut itu.

I'm in, baby.”

mmhhh” Hyunjae menutup mulutnya dengan kedua tangannya, sebisa mungkin ia menahan desahannya, karena demi tuhan ini sakit sekali.

“s-sakit, Changmin.” padahal hanya ujung miliknya saja yang baru dapat masuk, tapi Hyunjae sudah mengeluh kesakitan.

“mau udahan aja?”

“j-JANGAN!”

Changmin melepaskan sebentar tautanya, lalu langsung masuk lagi dalam sekali hentakan. tubuh Hyunjae sedikit terdorong karena ulah kekasihnya yang sadis.

AKHHHH” alih-alih mendesah, Hyunjae malah berteriak kesakitan.

“jangan diketatin, sayang. punya aku kejepit nih.”

s-sakiithh” Hyunjae mengeluarkan buliran air mata. Changmin hanya mendiamkannya. kalau sudah begini, kekasihnya itu tidak akan mendengarkan siapapun.

️️

️️

️️

sudah 10 menit berlalu, dan tangisan Hyunjae sedikit mereda.

“udahan nangisnya?” tanya Changmin yang miliknya masih tertanam di dalam. Hyunjae hanya menangguk pelan. “m-masih sakit.”

“aku mau gerak, kamu cakar aku aja kalo sakit.”

Hyunjae memegangi kedua tangan Changmin yang digunakan untuk menumpu badannya. “p-pelan-pelan, ya?”

Changmin mengecup bibir ranum Hyunjae. “iya, sayang.” kecupan itu perlahan turun ke leher jenjang Hyunjae, meninggalkan bekas tanda kepemilikan. ia menyesap, memilin dan menggigit puting merah Hyunjae.

sang submissive hanya menikmatinya. ia meremat surai Changmin dengan mata terpejam. “mhhh Changminn

Changmin perlahan menggerakkan pinggulnya. membiarkan Hyunjae terbiasa terlebih dahulu.

nghhhh

ahhhh ahhh

lama kelamaan temponya menjadi cepat. Hyunjae reflek membusungkan dadanya, ia mencakar punggung sang kekasih sebagai bentuk pelampiasan rasa sakit. “shhh Hyunjae

Changmin terus menghantam lubang Hyunjae. karena terlalu bernafsu, ia mencekik leher Hyunjae yang membuat sang submissive tercekik dan desahannya tertahan.

eunghh C-changmin.”

Hyunjae tidak pernah mempermasalahkan Changmin yang diam-diam suka melakukan 'kekerasan' tehradapnya. ia malah menyukainya, karena dapat membuat nafsunya bertambah.

mereka memang tidak pernah berhubungan sex sebelumnya, tapi bukankah tidak masalah jika hanya sebatas melakukan BDSM saat Hyunjae memberikan sebuah serviece terhadap sang master? mungkin para member akan terkejut jika mengetahui hobi bejat keduanya.

“m-mau keluarr”

beg for me, baby.”

hhahh pl-please daddy, let me cumhh

Changmin untuk membantu milik Hyunjae untuk keluar. dan cairannya mengenai kaos yang Changmin kenakan.

“m-maaf daddy” sesalnya dengan mengeluarkan wajah puppy eyesnya. sial, kalau begini Changmin mana tahan.

“tak masalah. mau ronde 2?”

Hyunjae mengangguk malu.

“menungginglah, babe.”

plak

“pantatmu sunggu kenyal dan sexy seperti mochi.”

plak sebuah tamparan kedua di pantat mulus Hyunjae.

“lihat. lubangmu sunggu berkedut, seakan meminta lebih.” Changmin meniup lubang Hyunjae.

mmhhh

“haruskah aku masukkan milikku lagi, hm?”

Hyunjae hanya mengangguk sebagai jawaban. tetapi, Changmin yang tidak menyukai hal tersebut dan menjabak surai coklat Hyunjae. “aku tidak memiliki kekasih yang bisu. berbicara jika aku bertanya.”

y-yess daddy, please fuck me harder.”

good boy.”

heunghhh” Hyunjae kembali mengeluarkan lenguhannya disaat milik Changmin masuk sepenuhnya.

plak tamparan ketiga dari Changmin membuat Hyunjae reflek menggigit bantal.

“kenapa ditahan, hm?”

plak

moan for me, baby.”

ahhhh ahh

do you like it, huh?”

yeshh right theree daddy

napas keduanya saling memburu disaat Changmin mengeluar masukkan miliknya dengan kasar. lubang Hyunjae terasa sangat perih dan seperti akan robek.


kegiatan mereka berakhir sekitar satu setengah jam. sebenarnya Changmin masih menginginkan yang lebih, tapi setelah melihat wajah Hyunjae yang kelelahan akhirnya ia mengalah.

“aku lelah. peluk aku, Changmin.”

Changmin membuka kaosnya yang kotor, lalu ia berbaring dan memeluk Hyunjae. jangan lupakan miliknya yang masih di dalam lubang Hyunjae.

“kenapa?”

“tidak~ aku hanya ingin menyentuh absmu kkkk.”

Changmin menuntun tangan Hyunjae untuk menyentuh dadanya. “sentuh aku sepuasmu.”

Hyunjae membuat pola acak di dada kekasihnya. “kau sangat hot~”

“kalau begitu, kau sangat sexy, Hyunjae.” ia mengecup telapak tangan Hyunjae dengan sayang. mengusap sensual paha sang kekasih.

I love you.”

I love you more.”

I trust you, Ji Changmin. don't leave me.”

I won't.”

Hyunjae memandangi wajah tegas Changmin. gantengnya punyaku.

“kenapa lihatin aku kaya gitu?”

“gapapa. pacarku ternyata ganteng.”

“baru tau?”

“iya :D”

“tidur yuk.”

“huum. minta jari.”

Changmin memberikan jarinya seperti biasa untuk Hyunjae emut.

“suka banget sama jari aku ya?”

“iya~ abis enak, panjang~”

“padahal penis aku lebih panjang, deh” ucapnya sambil menggerakan pelan di bagian bawah sana.

ahh jangan gerak. sakit.”

“enakkan jari aku apa penis aku?”

“jari kamu dong~!”

“yaudah buruan tidur.”

“gak mandi?”

“besok aja. ngantuk.”

“tadi suara aku keras banget ya?”

“iya.”

“kalo didenger sama yang lain gimana?”

“biarin.”

“ada Juyeon loh di kamar sebelah.”

“nanti aku pukul kalo dia ngapa-ngapaiin kamu.”

“emang berani?”

“kamu lupa kalo aku punya boneka annabelle sama chuuky?

“oh boneka itu. aku gak suka sama mereka~”

“kenapa?”

“nyeremin.”

kamu lebih serem, Hyunjae. “iya, serem. udah yuk tidur, aku capek.”

“padahal aku yang ngedesah.”

“mau lagi emang?”

“gakkk. ayo bobo.”

𝙛𝙞𝙣.

birthday party

  • sangbbangmiljuric
  • pokoknya mil bottom only anti tuker-tuker club

  • mengandung konten haram 🙏🙏 ** cwnya nyusul ya authornya udah ga ada tenaga lagi


hyung~ happy birthday!”

tepat jam 00.00, Eric mengucapkan selamatnya kepada hyung kesayangannya itu. Hyunjae yang tadinya sedang menonton televisi, terkejut dengan aksi Eric yang tiba-tiba berteriak dan menciumi pipinya.

“terima kasih, Eric.”

happy birthday, Jae.” Juyeon yang tak mau kalah dari sang maknae langsung mengecup pipi kanan Hyunjae.

“terima kasih, Juyeonie~”

“mana para member yang lain?” tanya Juyeon.

“sepertinya mereka sudah terlelap. oh, tapi Kevin dan Jacob sempat mengucapkannya lewat SNS tadi.”

cklek

suara pintu depan terbuka, menampilkan Sangyeon dan Younghoon yang baru saja pulang.

“sepertinya ada yang bertambah tua hari ini” gurau Younghoon.

“wah siapa ya?~”

“selamat ulang tahun, Hyunjae.” Sangyeon membawa sebuah cake yang baru saja dibelinya dengan Younghoon tadi, dan menaruhnya di atas meja ruang televesi.

“terima kasih hyung.”

“met ultah, kesayangan gue~”

Juyeon langsung menatap sinis Younghoon, karena aksi nekatnya yang memeluk erat Hyunjae, yang merupakan sang kekasih. ah ngomong-ngomong mereka diam-diam berpacaran dan hanya Younghoon lah yang tau rahasia itu, setidaknya.

kkkk muka lo judes amat Ju” ledek pria bermarga Kim itu.

Hyunjae yang mengerti akan situasi ini langsung mengalihkannya dengan mengambil pisau untuk memotong kue. “udah. ayo makan kuenya~”

“gak mau panggil yang lain dulu?” tanya Sangyeon yang hendak bangkit dari duduknya.

“gak usah hyung. mereka pasti lelah. nanti disaiin aja” jawab Hyunjae dan dibalas anggukkan oleh Sangyeon.


mereka makan kue itu dengan tenang dan nikmat sambil menonton acara televisi. Hyunjae sudah hampir memakan 4 potong cake dan mukanya terlihat sedikit— mabuk? Juyeon yang pertama kali menyadarinya.

“Jae, kamu mabuk?”

Sangyeon dan Younghoon yang lagi asik menonton televisi langsung menoleh ke arah keduanya.

“eh di cakenya kayaknya ada kandungan alkohol.”

“beneran? pantas Eric merasa sedikit pusing.”

Hyunjae yang memang memiliki toleran alkohol paling rendah di antara kelimanya sudah hampit terlelap, terlebih ia sudah hampir memakan 4 potong, sementara member lain baru menghabiskan 1-2 potong.

Sangyeon dan Younghoon menelan ludahnya dengan susah payah karena pemandangan di depanya ini terlihat sangat indah. Hyunjae yang sedang mabuk itu, terlihat 100% lebih sexy. mukannya yang memerah karena efek alkohol, bibirnya yang berisi dan tubuhnya yang meneteskan keringat. ingatkan Juyeon untuk menyuruh Hyunjae tidak mengenakan short pantsnya nanti.

“baiklah karena bintang kita akan segera terlelap, mari kita sudahi pesta kecil ini” Juyeon yang pertama kali bangkit. ia berencana untuk memindahkan kekasihnya terlebih dahulu ke kamar, baru membersihkan barang di ruang televisi.

“bentar Ju.” Younghoon menahan tangan Juyeon.

“kenapa?”

“mumpung Hyunjae sedang mabuk, tidak bisakah kita mencicipnya?”

Juyeon menaikkan alisnya, bingung maksud dari pernyataan Younghoon.

“maksudnya?”

“oh ayolah~ jangan pura-pura gak tau sama maksud gue.”

“gak. enak aja.”

“gue tau lo juga lagi pengen kan. bukannya Hyunjae terlihat sangat sexy” goda Younghoon yang semakin membuat Juyeon geram.

“walaupun gue pengen, gue gak bakal bagi ke siapa-siapa kali.”

“pelit lo, Ju. emang lo siapanya?”

“gue pa—” ucapan Juyeon terputus, mengingat ia tidak bisa sembarangan mengatakan hubungannya dengan Hyunjae.

“hm? pa? pa apa? pacar? kkkk.” Younghoon semakin memancing amarah Juyeon.

“Kim Younghoon. mau lo apa sih?”

“biarin kita nyobaiin Hyujae juga.”


sebenarnya Sangyeoon tidak terlalu terkejut mengenai hubungan Juyeon dan Hyunjae. karena mereka memang terlihat sangat dekat dan selalu skinship. yang Sangyeon kagetkan adalah pernyataan dari seorang Kim Younghoon, yang mengajaknya untuk bercinta dengan Hyunjae secara bersama. hei yang benar saja? bukankah ini termasuk tindakan pelecehan?

“kau gila, Kim Younghoon.”

“benarkah? bukankah hyung juga sama saja? menjadikan Hyunjae sebagai objek fantasimu? hm?” bantah Younghoon.

Juyeon langsung menatap Sangyeon. “hyung?

“lo tau gak Ju? gue sempet denger Sangyeon hyung mendesahkan nama Hyunjae di kegiatan solonya kkkk.”

“yAK KIM YOUNGHOON.”

“ayo lah~ jangan ada yang berlagak suci di sini.”

Eric sedari tadi hanya diam saja, mendengarkan ketiga hyungnya berdebat.

heungh E-eric g-gerahh” Hyunjae terbangun dari tidurnya, memeluk Eric yang berada di sampingnya. posisinya sekarang Hyunjae menindihkan Eric di sofa. ia membuka kancing piyamanya satu persatu, disaksikan langsung oleh Eric yang berada di depanya.

kenapa hyungnya ini sangat sexy sih?

h-hyung tolong aku~” Eric meminta pertolongan kepada ketiga hyungnya dari aksi random Hyunjae yang sedang mabuk.

“ayo Jae, ke kamar aja” ajak Juyeon dan dibalas dengan tepisan dari Hyunjae. “Jae?”

“J-jujuu, Jeje pusing~” rengeknya sambil memeluk Juyeon yang sedang berdiri.

“gimana Ju? Hyunjae juga lagi needy tuh~”

sigh

“yaudah” final Juyeon terhadap keputusannya.


Eric sungguh tidak paham dengan aksi ketiga hyung dihadapannya ini. apakah mereka sudah gila? Hyunjae hyung sedang tidak sadarkan diri dan mereka akan memerkosanya?

“J-ju? m-mau ngapaiin?” tanya Hyunjae yang masih setengah tersadar.

“main, sayang.”

“s-sama kalian berempat?”

“iya” balasnya tanpa berdosa.

“argh lepasin.” Hyunjae membrontak ketika Younghoon dengan paksa ingin melepaskan piyama kemejanya yang kancingnya sudah hampir terlepas semua.

h-hyung jangann.” ia mempertahankan celananya yang akan diturunkan oleh Sangyeon.

“J-juuu tolongin aku.”

alih-alih menolong, Juyeon malah melepaskan sabuk yang ia kenakan, lalu mengingat tangan Hyunjae yang sempat membrontak dengan sabuk tersebut. tubuh Hyunjae ia rebahkan di sofa. penampilan naked Hyunjae sungguh sexy. leher jenjangnya yang putih, pinggang yang ramping, paha yang mulus dan bokong yang sintal. keempat seme itu tidak sabar untuk mencicipi hidangan tengah malamnya.

“k-kalian mau ngapaiin?!” Hyunjae semakin panik ketika ketiga namja itu melepaskan celananya masing-masing.

“kan udah dibilangin Juyeon. kita mau main.”

kaki Hyunjae yang terbebas, ia gunakan untuk menendang angin sebagai tanda ia membrontak.

“Eric gak mau ikutan?” tanya Younghoon. “kalo gak mau ikutan, tidur aja sono di kamar.”

“E-eric mau ikut!”

“E-eric jangan, please” mohon Hyunjae.

tadinya Eric tidak tega, tapi setelah melihat langsung betapa sexynya tubuh Hyunjae, dirinya juga butuh perlakuan lebih. apalagi aksi random Hyunjae yang membuka kancing kemejanya persis di depannya, membuat Eric semakin bersemangat.

“maaf ya, hyung. hyung sexy banget sih.” Eric mengusap sensual kaki Hyunjae hingga pahanya.

heunghh

satu desahan lolos dari mulut Hyunjae, membuat keempatnya semakin ingin menerkam anak domba di depanya.


ahhh lepasiin...” padahal mereka baru menyentuh dan mengusap setiap inci tubuh Hyunjae, tapi pria itu sudah mengeluarkan cairan precumnya.

“ayo lah Jae. kapan lagi lo bisa merasakan kenikmatan ini dari kita berempat~” ucap Younghoon.

“S-sangyeon hyung, please jangan.”

“maaf, Jae. hyung juga mau coba.” Sangyeon melumat bibir Hunjae yang sedikit kering. ciuman itu lama-lama turun ke leher jenjang Hyunjae. mengecupnya, menjilatnya.

emphh J-juyeon tolong.” Hyunjae melirik ke arah Juyeon yang hanya menatapnya. Juyeon mengalihkan pandangannya, berusaha mengacuhkan Hyunjae.

“udahlah Jae. nikmatin aja sih.”

“j-jangann Ericcc.”

Eric seperti sudah kehilangan akal sehatnya. ia memberikan rangsangan di area paha Hyunjae. mengelusnya, merabanya, lalu memberikan remasan di milik Hyunjae.

“boleh juga lo, Ric” puji Younghoon, dan ia segera memulai aksinya. ia memasukkan tiga jaringa sekaligus lubang Hyunjae dalam keadaan kering.

AKHH

ia keluar masukkan jari-jari itu. tiga rangsangan sekaligus membuat Hyunjae semakin pusing, bahkan ditambah efek alkoholnya yang belum hilang. Juyeon masih saja berdiam, melihat mereka bermain-main di tubuh kekasihnya.

“gak mau ikutan Ju?” tanya Younghoon yang masih bermain dengan lubang Hyunjae.

Juyeon menyuruh ketiganya berhenti terlebih dahulu. ia mengangkat tubuh Hyunjae dan memangkunya.

“J-ju?”

uke on top, baby” ucap Juyeon lalu mengecup sekilas bibir Hyunjae. ia memegang pinggang ramping itu, “ride me” lanjutnya.

Hyunjae melakukan perintah yang dikatakan Juyeon. ia mengangkat sedikit tubuhnya, memasukkan junior Juyeon ke lubangnya dengan susah payah.

akhhhmilik Juyeon terasa sangat kering di dalamnya. dengan bersusah payah, Hyunjae menaik turunkan tubuhnya. menggoyangkan tubuhnya di atas Juyeon.

Sangyeon, Younghoon dan Eric menonton kegiatan panas mereka serta merasa iri dengan Juyeon. cih, dasar privilege pacar.

suara desahan Hyunjae dan tontonan yang di depannya benar-benar membuat milik mereka terbangun. karena tidak tahan lagi, mau tidak mau ketiganya melakukkan kegiatan menyolo.


setelah 2 menit berlalu, Hyunjae berhenti karena kelelahan.

baby udah capek, hm?” Juyeon mengusap keringat di dahi Hyunjae.

“Jeje capek daddy~” keluh Hyunjae sambil menaruh kepalanya di bahu Juyeon.

sebentar, apa-apaan panggilannya itu. kenapa terdengar sangat kinky?

“lo kaya orang mesum, Ju.”

“setuju” sahut Eric.

kkkk kenapa? kami biasa seperti ini saat bercinta. right baby?” ia kecupi wajah Hyunjae yang terlihat lelah.

“hum. Jeje ngantuk~”

“sayangnya kegiatan kita belum selesai.”

“mwo?”

“siapa yang mau ikutan masuk?” tawar Juyeon.

“J-juuu?” Hyunjae sedikit panik dengan tawaran Juyeon kepada ketiga membernya itu.

“ssst baby, diamlah.”

“kita semua boleh masuk?” tanya Sangyeon.

“boleh. tapi, gak langsung berempat. kasihan Hyunjae nanti. jadi bagi dua aja. double penetration, gimana?”

call!” jawabnya serempak.

“siapa yang mau coba duluan sama gue?”

“gue?” Sangyeon mengajukan dirinya sendiri.

“oke.”

Sangyeon sudah siap di posisinya, ia berdiri di belakang Hyunjae dan mensejajarkan tubuhnya di lubang milik Hyunjae yang masih diisi punya Juyeon.

plak

“menungging, baby.”

Hyunjae sedikit menunggingkan tubuhnya lagi, agar milik Sangyeon dapat masuk.

khhhh

AKHHHH” rintihan suara Hyunjae menggema di satu ruangan disaat milik Sangyeon sudah masuk sepenuhnya.

h-hiks s-sakit Ju.”

“gerak hyung.” Juyeon seakan menulikan rintihan sang kekasih, dan malah menyuruh Sangyeon untuk gerak. dasar Lee kinky Juyeon!

️️

️️

️️

ahhh yeshh rightth theree daddyhh

siapa yang tadi sempat memberontak serta menolak dan nyatanya ia malah menikmatinya sekarang?

sial, mereka bertiga terlihat sangat asik dan melupakan bahwa masih ada dua orang yang butuh sentuhan.

“h-hyung. punya Eric tegang lagi~”

“sama Ric. punya gue juga. nyolo lagi ajalah sambil nunggu giliran.”


nghhh

ahhhh Hooonnn

kini sudah giliran Younghoon dan Eric yang menikmati tubuh Hyunjae. Hyunjae sangat kewalahan, dikarenakan tubuhnya yang sudah lelah ditambah Younghoon terus memainkan miliknya.

“m-mau keluarrrhh”

Hyunjae mengeluarkan cairannya untuk ketiga kalinya. cairan tersebut mengotori baju yang Younghoon kenakan.

ahhh h-hyung Eric juga mau keluar.”

“ayo Ric.”

keduanya mengeluarkan cairan mereka secara bersamaan di dalam Hyunjae.

️️

“AH HYUNG! maaff Eric ngeluarin di dalem.”

Eric meminta maaf ke Juyeon, yang baru saja mencuci piring kotor bekas mereka makan. kemana perginya Sangyeon? karena merasa lengket, ia pergi mandi tadi di jam 2 pagi.

Juyeon hanya menatap datar. Eric sudah melepaskan tautannya, sementara Younghoon masih dengan santainya sedikit menggesekan miliknya di dalam Hyunjae.

sorry ya bro, kelepasan.”

Juyeon memutar bola matanya malas. “sengaja kalo lo mah.”

“udah sini, Hyunjae udah mau capek tuh.”

“gak mau coba masukkin bertiga?”

Juyeon memukul lengan Younghoon.

“gila. udah buruan, gue ngantuk.”

“iya iya. galak amat.”

Juyeon menggendong Hyunjae ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh Hyunjae.

“Jujuu, Jeje ngantukk~” gumamnya.

“iya, nanti tidur ya. sekarang bersihin lubang kamu dulu.”

“sakit Ju~”

“iya nanti diobatin ya.”

sangmilju prompt au

cw // slight nsfw , incest (?)


“pagi dad, pagi mas Ju~” sapa Hyunjae kecil ke dua orang tersayangnya, sambil mengucek mata untuk menghilangkan kantuknya.

“pagi sayang / pagi dek” jawab mereka bersamaan.

“hummm wangiii, dad masak apa?” tanya Hyunjae kecil yang mengalungkan tangannya di pinggang daddynya yang sedang memasak.

“awas Jae, nanti kamu kena cipratan minyak.”

Hyunjae malah semakin menguatkan pelukannya. “dad, hangat sih~ Jeje gak mau lepas jadinya>~<.”

“peluk aku aja sini dek” sahut Juyeon, yang merupakan kakak laki-laki Hyunjae.

“gak mauu. mas Ju bauu.”

“kurang ajar kamu, dek.” Juyeon berdiri dari duduknya dan siap menjahili adik kesayangnya.

“huwaa dadddd mas Ju jahatttt sama Jejee.” Hyunjae berlindung ke arah daddynya dari serangan kakaknya.

“aduh kalian udah besar, jangan berantem terus.”

“mas Ju tuh!” adu Hyunjae sambil nunjuk Juyeon.

“kok aku?!” jawab Juyeon merasa tak terima.

“kalian berdua.” “udah, duduk yang manis. sekarang kita sarapan.”

“owkayy daddy !”


10 tahun kemudian

“dek” panggil Juyeon.

“kenapa kak?”

“kamu kenapa gak angkat telfon mas daritadi sih?”

“oh, hp Hyunjae mati.”

“dasar. nanti daddy mau jemput, jadi kamu jangan pulang sendiri lagi, nanti mas yang repot.”

“huum” Hyunjae mengangguk patuh.

“oh Juyeon~, ini adek lo yang manis itu?”

“yang tadi lo telepon terus ya? terus gak diangkat?”

“siapa tuh namanya? dek Jeje?”

“cie lo dipanggil mas tuh, Ju.”

“huwaa manis banget dek Jeje.”

mereka adalah teman-temannya Juyeon yang tiba-tiba datang dan dengan enaknya mencela obroloan sang kakak-adik.

“apaan sih.”

baik Juyeon dan Hyunjae sama-sama merasa risih dengan kehadiran mereka. Juyeon juga gak suka kalo adiknya digodaiin seperti itu, selain oleh dirinya. Sedangkan Hyunjae, ia merasa risih dikarenakan—

“kak Juyeon, sini bentar deh.” Hyunjae mengajak Juyeon pergi menjauh dari mereka.

“yah dek Jeje kok pergi sih~”

“bawa kita juga dong, jangan masnya aja~”

berisik -lhj dalam hati.

“kenapa dek?”

“mas jangan panggil Hyunjae pake dek Jeje lagi!”

“loh emang kenapa? kamu kan suka? lagi dari dulu kan mas emang sering manggil kamu kaya gitu.”

“ih mas! itu kan dulu. pokoknya panggil Hyunjae ya pake nama aja. Hyunjae juga gak bakal manggil pake mas Ju lagi. kalo di sekolah pura-pura gak kenal aja.”

sehabis Hyunjae berbicara seperti itu, dirinya pergi meninggalkan Juyeon yang tengah kebingungan.

Juyeon bingung, kok adeknya tiba tiba kaya gitu? apaa lagi puber kali ya? kemana sifat adiknya yang manis itu?

— yap, Hyunjae tuh malu kalo masih ada yang manggil dirinya dengan sebutan adek, ataupun Jeje. daddynya saja keheranan, kalau masih manggil dia kaya gitu, nanti Hyunjae monggok makan. Hyunjae tuh malu. Hyunjae sudah besar, sudah SMA, bukan bocah lagi!

tapi tetap saja, walaupun sudah besar, di mata daddynya ataupun kakaknya, Hyunjae tetap menggemaskan, apalagi kalo lagi ngambek.


saat pulang sekolah, Juyeon menjatuhkan kasar tubuh Hyunjae di kasurnya.

“mas gak suka ya, kalo punya mas di sentuh sama yang lain.”

“apaan sih kak?!”

Juyeon mendekatkan dirinya ke arah wajah Hyunjae. melumatnya kasar. awalnya, Hyunjae tak membiarkan lidah kakaknya masuk, tetapi dengan rematan di bokong Hyunjae, dirinya menjadi tak sengaja membuka mulutnya.

heunghh

ciuman berlangsung selama 2 menit tanpa henti. Hyunjae memukul dada -yang agak bidang- Juyeon untuk menandakan bahwa dirinya sudah kehabisan oksigen. merasa mengerti, Juyeon melepaskan ciumannya. ia melihat bibir Hyunjae yang menjadi bengkak gara-gara perbuatannya.

kak-hhh

Juyeon menggigiti leher putih Hyunjae.

s-stophh kakhh“ “heunghhh

ahhh

Juyeon meninggalkan banyak tanda di leher Hyunjae. setelah puas dengan leher putih itu, ia membuka kancing kemeja Hyunjae satu persatu. menampilkan pinggangnya yang mulus nan ramping untuk ukuran seorang laki-laki.

adiknya ini sungguh indah.

Juyeon meremat puting sebelah kiri Hyunjae, sedangkan puting sebelah tangannya ia emut seperti bayi yang menyusu.

ahhhh

satu desahan lolos dari mulut Hyunjae, yang membuat Juyeon mengeluarkan senyum miringnya.

“YAK LEE JUYEON APA YANG KAU LAKUKAN?!”

ice cream

bbangmilsun bot Hyunjae only!

cw // jorok , oral sex , blow job , vanilla sex , threesome

Hyunjae itu, sangat suka es krim. ia akan lebih memilih untuk makan es krim satu box daripada berkencan dengan pacarnya, Kim Younghoon, saat malam minggu.


“Hyunjae, kamu ke kamar duluan aja di atas. aku mau ambil cemilan dulu” ujar Younghoon kepada sang pacar.

“okeei~ es krimnya jangan lupa.” ️️

️️

“oh ini pacar lo bang? yang suka makan es krim mulu? pantesan gendut kkkk.”

“yAK KIM SUNWOO.” “huwee Younghoon~ aku dikataiin gendut sama adek kamu~” adu Hyunjae.

“heh bocil! ngapaiin lo ke sini sih?!”

“mau ambil minum, napa emang?”

“ck. minta maaf dulu ke Hyunjae. abis itu pergi ke kamar.”

“males. ngapaiin minta maaf, emang kenyataan kok.”

“Kim Sunwoo!!”


saat ini Hyunjae tengah tiduran di paha sang pacar yang sedang fokus mengerjakan tugas kuliahnya. sedangkan Hyunjae, sedari tadi hanya menonton drama korea kesukannya sambil memakan es krim.

“jangan makan sambil tiduran, Hyunjae. blepotan tuh jadinya.”

“biarin. nanti tinggal dibersihin.”

Younghoon yang sangat suka kebersihan, sedikit risih melihat cara makan Hyunjae, yang berantakan seperti itu.

sisaan es krim yang masih berbekas di mulut Hyunjae, Younghoon bersihkan dengan lidahnya. ia jilat sisaan es krim itu hingga bersih. yang dijilati hanya diam saja tanpa ada protesan apapun.

“udah bersih” ujarnya.

“padahal nanti aja kan bisa.”

“emang gak ngerasa lengket apa?”

nope~”

“dasar.”

“aku masih sebel sama adek kamu yang ngataiin aku gendut!”

“dia kan emang gitu. namanya juga masih remaja.”

“aku kelihatan gendut banget apa, Hoon?”

“iya. kaya sapi.”

“ISH.” Hyunjae menggeplak paha Younghoon kencang.

“aduh~ sakit, sayang~”

“bodo.”

️️

️️

saat dua pasangan itu sedang asik bercanda satu sama lain, tiba-tiba adik Younghoon datang dan duduk di depan mereka.

“ngapaiin sih lo ganggu kita mulu.”

“nih.” Kim Sunwoo, yang merupakan adik dari Younghoon, menyerahkan sebuah plastik berukuran sedang.

“apaan?” sang kakak menerimanya dan mengecek isi dari plastik itu.

“es krim? buat apa?”

“buat kak Hyunjae.”

“hah?” keduanya terheran dengan tingkah laku bocah SMA di depanya.

“itu es krimnya buat kak Hyunjae, tapi gantinya tolong ajarin gue fisika buat ulangan lusa.”

Younghoon dan Hyunjae saling menatap. bingung harus bereaksi apa.

“apaan sih lo dek. pergi sana. nih gue balikkin es krimnya” usir Younghoon.

“apaan sih bang. gue kan minta tolongnya ke kak Hyunjae, bukan ke lo.” “mau kan kak, ajarin gue? ya? pleaseee.”

“gausah Jae. biarin aja.”

“nanti kalo nilai gue jelek, gue salahin lo ye bang.”

“bangsat.” “kamu mau ngajarin Sunwoo, Jae?”

Hyunjae sejenak berpikir. sebenarnya sih dia gak masalah untuk ngajarin, cuma setelah diingat-ingat dirinya masih kesal dengan perilaku Sunwoo tadi.

“minta maaf dulu sama aku.”

“kak Hyunjae yang baik hati, tidak sombong dan rajin menabung. Sunwoo minta maaf dari hati yang paling dalam, sudah berperilaku tidak sopan ke kakak. sebenernya kakak cantik kok.”

Younghoon berdecih malas. dasar kalo ada maunya aja, pasti jadi baik.

kkk yaudah sini aku ajarin. tentang apa?”

“yeay! ini kak materinya.”


sudah 1 jam berlalu. Younghoon baru saja menyelesaikan tugas kuliahnya. ia meregangkan badannya karena merasa pegal. kenapa jadi sepi?

Younghoon melirik ke samping kanan tempat Hyunjae berada. ternyata sang pacar tengah tertidur bersama sang adik. pantesan sepi.

“Hyunjae, Sunwoo, bangun. jangan tiduran di lantai” ucap Younghoon sambil menggoyangkan tubuh keduanya.

yang pertama bangun duluan adalah Hyunjae, karena dia termasuk orang yang gampang dibangunkan.

hngh Younghoon? jam berapa sekarang?” tanya Hyunjae sambil mengucek matanya.

“jam 1.30. belum makan siang juga kan?”

“huum. laper~”

“aku masakkin dulu ya. kamu tunggu sini, sambil bangunin Sunwoo.”

“ayey captain~”

Younghoon beranjak dari tempatnya dan pergi menuju dapur. Hyunjae yang masih setengah tersadar mencoba membangunkan Sunwoo.

“Sunwoo~ disuruh bangun sama Younghoon.” ia goyangkan tubuh Sunwoo dengan brutal.

“hmmm iya-iya bangun” gumamnya dengan mata yang masih terpejam.

“ish bangunnn.”

dengan tidak sengaja tangan Sunwoo menumpahkan es krim Hyunjae yang sudah mencair hingga mengenai dirinya.

“akhh” teriak histeris Hyunjae. “yak Kim Sunwoo!” Hyunjae menggeplak tangan adik pacarnya, hingga membuat Sunwoo terbangun.

“aduh kak Hyunjae, apaan sih?!” Sunwoo langsung terduduk dari tidurnya sambil mengelus tangannya yang tadi digeplak Hyunjae.

“apaan-apaan! lihat tuh ulahmu! celana aku jadi lengket kena es krim.”

“yaudah lepas aja” ucapnya santai.

“hah?!”

“lepas celananya. pake punya bang Younghoon aja.” Sunwoo dengan santainya mengambil barangnya, lalu pergi meninggalkan Hyunjae begitu saja.

“BANGSATTT.”


“kok jadi pake celana pendek?” tanya Younghoon.

“tau tuh. tanya aja Sunwoo!” balas Hyunjae dengan judes.

Younghoon langsung menatap sinis sang adik, yang duduk di depannya.

“tadi gue numpahin es krim, terus kena celana kak Hyunjae. ya terus gue suruh ganti pake celana lo ae, bang.”

“udah minta maaf?”

“belum tuh!”

“Sunwoo.”

“iya-iya. maaf kak Hyunjae.”

“huum.”

Younghoon lelah, pake banget. gak adiknya, gak pacarnya sama-sama childish dan gak mau kalah. mana pacarnya ini suka ngambek. sabar, Hoon. sabar. orang sabar dikasih jatah sama Hyunjae.


sehabis makan, Younghoon dan Hyunjae memutuskan untuk menonton televisi di ruang tengah. walaupun yang menonton hanya Hyunjae, sementara dirinya sedang fokus dengan ponselnya.

“Hyunjae, makannya yang bener.”

“iya ih. nanti dibersihin.”

tes

es krim yang dimakan Hyunjae terkadang menetes mengenai paha mulusnya, karena es krimnya sudah sedikit cair. kapan pacarnya ini bisa makan es krim dengan bener sih?

“arrghh stop eating like that, Jaehyun” geram Younghoon.

Younghoon menahan tangan Hyunjae yang hendak menyendokkan es krim itu.

“aku gak suka ngelihat makan kamu berantakan kaya gini, Jae. you're 20 now.”

“ish tapi makan es krim kan susah, Younghoon.”

“kalo gitu kamu gak usah makan es krim aja sekalian. siniin es krimnya.” ia mengambil paksa es krim yang berada di genggaman Hyunjae.

noooo. Younghoon pleaseee, jangan.”

“gak. sampe kamu bisa makan dengan bener, baru aku kasih.”

“aku janjii bakal makan yang bener ih.”

nope. hari ini kamu udah kebanyakan makan es krim.”

“ah seterah kamu! aku mau pulang.” Hyunjae beranjak dari duduknya, dan malah pergi ke kamar Sunwoo.


Hyunjae hanya berbaring diam di kasur milik Sunwoo. sang pemilik kasur itu tidak terlalu memperdulikannya, karena sedang fokus bermain game di ponselnya.

“Sunwoo. abang kamu nyebelin banget.”

“emang.”

“kok betah sih tinggal sama dia.”

“ya kalo gak sama dia, gue bakal tinggal di mana lagi emang? kalo kak Hyunjae sendiri? kok bisa betah pacaran sama bang Younghoon.”

“kena pelet kali.”

”....oke.”

suasana menjadi hening kembali.

ini kenapa Younghoon gak nyamperin sih? -lhj

“lagi berantem sama abang ya?” tanya Sunwoo setelah menyelsaikan gamenya.

“ya gitu deh.”

“gara-gara apa?”

“dia nyita es krim aku.”

“hoo. mau es krim punya gue?”

Hyunjae melirik sekilas ke arah Sunwoo yang sedang mengemut es krim batangan.

“m-mau.”

“nih.” alih-alih memberikan batang es krim itu, Sunwoo malah menempelkan bibirnya ke bibir Hyunjae. memberikan es krim yang tadi sempat ia gigit, ke mulut Hyunjae.

hmpp” Hyunjae mendorong tubuh Sunwoo yang berada di atasnya dengan sekuat tenaga.

“a-apaan sih, Sunwoo?!”

“haha. enak kan.” Sunwoo menjilati area sekitar bibirnya.

“gak jelas!!” Hyunjae segera beranjak dari kasur Sunwoo, tapi segera ditahan.

“mau kemana?”

“nyamperin Younghoon.”

“di sini aja.”

“gak ah.”

“main sama aku.”

“aku gak ngerti game kamu.”

“bukan main game ponsel kok. tapi main itu.”

“hah?”

“hadeh lemot. main ini nih.” Sunwoo meraba junior Hyunjae yang masih terbalut celana.

tanpa pikir panjang Hyunjae langsung memukul kepala Sunwoo.

“gak sopan!”

“aduh sakit kak~”

“biarin.” Hyunjae langsung berdiri untuk meninggalkan Sunwoo.

“mau main sama bang Younghoon, ya?”

“hah kata siapa?”

“abisnya punya kak Hyunjae tegang tuh.”

“a-apaan sih.”

“oh bener. maunya main sama bang Younghoon doang ya?”

“gak jelas banget kamu.”

“kalo gitu threesome aja mau gak?”


Younghoon sungguh tidak mengerti dengan dua orang di depannya ini. Hyunjae yang datang ke kamarnya sedang terisak, dan adiknya yang menyusul dengan tampang tengilnya.

sigh

“jadi, kenapa lagi?”

“Younghoon~ hiks. adek kamu tuh.” Hyunjae langsung memeluk tubuh Younghoon, yang sedang duduk di tepi kasur.

“Sunwoo, kamu ngapaiin Hyunjae lagi?”

“oh jadi boleh diceritaiin nih, kak?”

duk

Hyunjae menendang kaki Sunwoo yang tengah berdiri. “aduhhh.”

“kalian abis ngapaiin, sih?” tanya Younghoon penasaran.

“tanya aja kak Hyunjae.”

“Jae...?”

“adek kamu jahilin akuuu.”

“Sunwoo?”

“aku cuma mau bantuiin kak Hyunjae.”

Younghoon menaikkan satu alisnya. “bantuiin apa?”

“bantuiin biar punya kak Hyunjae gak tegang lagi.”

duk

tendangan kedua dari oknum Hyunjae.

“Sunwoo ngajakkin kita threesome!”

️️

️ ...

tidak ada balasan lagi dari Younghoon, karena dirinya terlalu terkejut dengan apa yang baru saja Sunwoo dan Hyunjae katakan. ia memijat pangkal hidungnya, berusaha tidak meluapkan emosi kepada keduanya.

hahh. Hyunjae... kamu tau threesome?”

tidak ada balasan dari Hyunjae.

“Hyunjae?”

“dia lagi tegang bang, dari tadi~”

“kok bisa?”

“tadi Sunwoo cium, hehe.”

sabar Younghoon, sabar. dia adek lo.

“Hyunjae, mau dibantu?”

Hyunjae hanya menangguk sebagai balasan. ia semakin mengeratkan dekapannya dengan Younghoon.

“aku tanya sekali lagi. kamu mau coba threesome?”

“Jae, jawab kalau ditanya.”

Hyunjae melirik Younghoon dari bawah dengan wajah yang memelas. “b-boleh?”

“kamu needy banget ya. boleh aja, kalo kamu mau.”

“J-jae mau coba.”

“yaudah, ayo.”


kini Hyunjae sudah full naked, sementara dua dominannya itu memilih untuk half naked dengan menyisakan kaos saja.

Hyunjae merasa malu ditatap intes oleh keduanya.

“jadi, gimana bang?”

“lo bagian atas. gue bawah.”

“oke.”

Sunwoo menarik kepala Hyunjae, menyuruhnya untuk menghisap milik Sunwoo. Sunwoo sangat menikmati kuluman dari Hyunjae. merasakan miliknya yang basah karena saliva di dalam mulut Hyunjae.

ahhhh enakk kakk.”

sedangkan Younghoon sibuk memainkan jarinya di dalam lubang hangat Hyunjae. ia keluar-masukkan jari-jari itu, yang membuat sang empu mendesah tertahan karena milik Sunwoo yang masih berada di mulutnya. ia sesekali memainkan lidahnya di dalam Hyunjae, sesekali mengecupnya.

Hyunjae memejamkan matanya, menikmati setiap sentuhan yang diberikan Younghoon. dirasanya milik Sunwoo yang menegang dan mengeluarkan precum di mulutnya, ia telan cairan kental itu tanpa rasa jijik.

heunghh Hooon.” Hyunjae bergerak tidak nyaman, ketika pacarnya bermain kasar di bawah sana. ia mendorong pantatnya agar jari Younghoon dapat lebih masuk ke dalam.

eeunghhh ahhhh

so tight, baby~ I can't wait to put my dick into you.”

“gantian dek” pinta Younghoon ke Sunwoo.

double aja lah bang.”

Younghoon mengangguk. “kulum ini juga, Jae.”

Hyunjae memajukan bibirnya ke benda yang sudah menegang itu. memberikan oralan dengan dua penis sekaligus. milik Younghoon dan Sunwoo saling berhimpitan merasakan dinding mulut Hyunjae. duo kim itu menggerakkan pinggulnya, mengeluar-masukkan dari mulut Hyunjae.

uhukkk” Hyunjae terbatuk ketika salah satu penis itu masuk terlalu dalam hingga mengenai kerongkongannya. ia melepas paksa kedua penis itu dari mulutnya.

“kenapa berhenti, sayang?”

“s-susahh. s-sesek.”

“yaudah napas dulu.”

Younghoon membiarkan Hyunjae mengambil oksigen yang banyak, sambil sesekali ia kecupi leher putih itu dan meninggalkan tanda. ia tidak mau kegiatan panasnya berakhir dengan asma Hyunjae yang kambuh.

merasa bosan, Sunwoo mendapatkan sebuah ide aneh ketika ia melihat es krim yang sudah lumayan mencair di meja sang kakak. ia colek es krim itu, lalu ia oleskan di lubang Hyunjae.

hnghhhh.”

Hyunjae terhentak karena merasakkan lubangnya menjadi dingin dan juga lengket.

“lo ngapaiin anjir, dek.”

“ngolesin es krim?”

“buat apaaan... jorok banget.”

“pengganti lube lah, biar licin.”

astagfirullah sabar Kim Younghoon, lo pasti bisa ngadepin adek dakjal lo ini.

“H-hoon dingin.” Hyunjae memegang erat pergelangan tangan Younghoon sebagai bentuk pelampiasannya. ia menggeliat tidak nyaman disaat es krim itu mengalir memenuhi lubangnya.

“bersihin, Sunwoo.”

“iya deh~”

alih-alih membersihkannya dengan tisu, Sunwoo malah menjiliati es krim itu.

slurpp

hmmhhh” Hyunjae makin megeratkan pegangannya.

“u-udahh.”

“woy anjir udah!” Younghoon menggeplak kepala Sunwoo untuk berhenti. “sinting lo.”

sorry bang. kelepasan.”

“Y-younghoon...”

“hm? kenapa Jae?”

“m-masuk.”

“apa?”

“k-kamu masuk...”

“masuk?”

“ish bego banget lo bang! itu kak Hyunjae minta dimasukkin bodohh.” ini abangnya pernah melakukan sex gak sih? bego amat punya abang.

“o-oh iya. kamu udah gapapa?”

Hyunjae mengiyakan, dan Younghoon segera merubah posisinya. ia memangku Hyunjae.

“aku masukkin ya.”

ahhh sempit bangett.” Younghoon berhasil memasukkan penuh miliknya di dalam lubang hangat itu. mendiamkannya sebentar agar Hyunjae dapat terbiasa.

“gue boleh ikutan masukkin gak bang?”

Younghoon menatap malas sang adik. dasar. “izin Hyunjae dulu.”

“kak Hyunjae, Sunwoo boleh ikutan masukkin gak?”

“i-iya.”

“boleh kan bang?” tanya Sunwoo memastikan.

“yaudah, pelan-pelan.”

Sunwoo memasukkan miliknya ke wadah berisi es krim tadi. melumurinya dengan es krim yang mencair. ew menjijikan -kyh

“jorok banget si lo dek.”

“gue masuk ya kak.”

emphhh” Hyunjae menahan desahannya ketika Sunwoo berusaha memasukkan miliknya dengan paksa.

“desah aja, gapapa Jae” ujar Younghoon di telinga Hyunjae, lalu ia raup daun telinga itu.

ahhhh

d-dinginhh

“j-jangan digigit, Hoon. s-sakithhh Sunnnh

heunghhh p-penuhh.”

Hyunjae terus mengeluarkan desahannya. dua dominat itu benar-benar memanjakan setiap inci tubuhnya. Younghoon di bagian atas, dan Sunwoo yang hampir memasukkan penuh juniornya.

“sempit banget gila” ucap Sunwoo takjub.

“punya gue kerasa lengket banget gara-gara ide aneh lo.”

“hehe, sorry bang. gerak bareng gak?”

“ayo.”


aahnggg hnggh” baik Younghoon dan Sunwoo menggerakkan pinggulnya dengan cepat.

tangan Sunwoo yang bebas ia gunakkan untuk memijat milik Hyunjae, sedangkan Younghoon sibuk memilin nipple merah itu.

double penetration. gila, ini sungguh gila. rasanya sakit sekaligus nikmat secara bersamaan.

Younghoon meremas gemas bokong sital itu.

“_ahhh baby, you look so sexy~”

henghhh m-mau keluarrrhh

Sunwoo menutup mulut penis Hyunjae, agar sang submissive tidak keluar lebih dulu.

“S-sunwoo l-lepasss.”

“gak akan. keluar bareng.”

“H-hooniee tolongiin aku.” Hyunjae menatap layu Younghoon untuk meminta pertolongan.

“hm? tolong apa?”

“a-aku mau keluar. t-tapi Sunwoo nahan aku~”

“nanti ya sayang.” Younghoon mengecup sang pacar. “tunggu kita, biar keluar bareng” lanjutnya.

️️

️️

️️

ahhhhh H-hooon, Sunwooo

yes baby, just moan our name

hnghhh f-fasterrhh pleasee

“kak Hyunjae nakal~”

nghhh

ahhh yesshh right theree

nyahhh

desahan Hyunjae makin tak tertahankan ketika Younghoon dan Sunwoo mengenai sweet spotnya.

“bang, gue mau keluar.”

“ayo bareng.”

Sunwoo melepaskan jarinya yang sempat menahan ujung Hyunjae.

Hyunjae lebih dulu keluar dan mengenai kaos yang Sunwoo kenakan.

“keluarin di luar, dek.”

“iyeee.”

dirasanya ingin keluar, Sunwoo langsung melepaskan tautannya dan cairan itu langsung keluar mengenai perut Hyunjae. sementara, Younghoon mengeluarkannya di dalam Hyunjae.

“curang lo bang. masa lo di dalem sih” protes Sunwoo.

“dia pacar gue.”


cklek

“abang, adek kemana? kok di kamarnya gak ada?” tanya bunda yang tiba-tiba masuk ke kamar Younghoon.

“o-hh bunda. kok udah pulang? tumben gak minta jemput.” Younghoon berpura-pura berhenti dari kegiatan membaca bukunya.

“tadi bunda bareng sama temen pulangnya.” “loh, kok adek tumben tidur di sini? oh ada Hyunjae juga toh?”

“iya. tadi Hyunjae ngajarin Sunwoo buat ulangan. terus mereka ngantuk, jadinya abang suruh tidur di sini aja sekalian” jelasnya dengan lancar.

“oalah. bagus deh kalo si adek mau belajar. udah pada makan siang?”

“udah. tadi abang masak kok.”

“oke bagus. bunda turun dulu ya. ada kue juga, kalo Hyunjae udah bangun suruh makan.”

“siap bunda.”

wanita itu pergi keluar dari kamar Younghoon. beruntunglah wanita itu tidak sampai membuka selimut yang mereka bertiga gunakan sekarang, karena mereka sama sekali belum mengenakan celana, terutama Hyunjae yang masih full naked. dan beruntunglah, Sunwoo sempat mendengar suara langkah kaki yang menaiki tangga sebelum sang bunda benar-benar masuk ke kamar Younghoon dan memergoki kegiatan mereka yang tak senonoh.

“bunda udah pergi tuh.”

“fyuhh. untung aja gak ketahuan.”

“udah sana pergi, hush.” Younghoon menendang tubuh Sunwoo hingga hampir terjatuh dari kasur.

“sialan.”

“H-hoon....” Hyunjae menarik kaos yang Younghoon kenakan.

“kenapa Jae?”

“l-lengket... bawah aku...”

“ohh iya. ayo bersihin dulu.”

Younghoon membantu Hyunjae bangun dari tidurnya.

“sakit banget?”

“i-iya. perih.”

“nanti aku kasih salep.”

setelah Sunwoo mengenakan pakiannya dengan benar, ia mengecup pipi kiri Hyunjae.

thank you kak Jae. tadi enak banget. kapan-kapan lagi ya.”

“yAKK BOCAHH!!”

𝙛𝙞𝙣.

pertemuan

— nightmares au

loh? dimana gue? kok gelap banget. masa gue mimpi buruk lagi? takut.... tolong gue, siapapun. Younghoon? lo dimana? hiks

ada suara orang? siapa? ini dimana? please gue gak bisa gerak. jangan kejar gue, gue gak salah apa-apa. maaf.


“AAAAAAAAA”

“lo ngapaiin teriak kaya orang gila sih?!” ucap seseorang tiba-tiba.

Hyunjae tersadar dari lamunannya. loh? kok tempatnya rame? gue dimana? gumamnya sambil melihat sekeliling.

“Y-younghoon, itu lo?”

Hyunjae yabg sedari tadi sedang berjongkok, segera menatap orang yang tadi bicara dengannya.

“j-JUYEON?!”

orang yang diteriaki tadi menaikkan satu alisnya. bingung dengan situasi saat ini. apakah orang di depannya ini benar-benar gila?

“siapa Juyeon?”

“eh? lo Juyeon, kan?”

“bukan. gue gak tau dan gak kenal siapa lo dan Juyeon yang lo sebut itu. yang jelas, lo jangan teriak di tengah kota kaya gitu lagi. dilihatin banyak orang tuh.” orang tersebut menunjuk orang-orang yang sedang berlalu-lalang sambil menatap aneh keduanya.

tunggu, sejak kapan dirinya sedang berada di tengah kota? bukankah tadi ia sedang berada di tempat gelap?

“J-juyeon gue dimana?”

“dibilangin nama gue bukan Juyeon. dan ini kita di Seoul. lo kenapa dah?”

Hyunjae terdiam. kenapa hal seperti ini dapat terjadi kepada dirinya sih? oh tuhan, kalau ini hanyalah mimpi, kumohon bangunkan saja aku.


“oh, jadi lo sadar kalo ini mimpi lo?”

Hyunjae mengagguk.

pasalnya pemuda tadi sungguh tidak tega meninggalkan Hyunjae sendiri dengan kebingungan. wajahnya yang manis itu dipenuhi bulir-bulir air mata yang keluar. makannya, ia berinisiatif membawa Hyunjae ke cafe terdekat, dan menyuruh Hyunjae untuk menceritakan semuanya.

“terus, kenapa gue bisa ada di mimpi lo?”

“gue juga gak tau.”

“Juyeon itu siapa? pacar lo?”

“i-iya.”

“kok ragu-ragu jawabnya?”

“J-juyeon emang pacar gue. tapi dia udah gak ada sejak satu bulan yang lalu, gara-gara kecelekaan.”

“oh- sorry gue gak tau.”

“gak papa. maaf juga, gue tadi sempet ngotot buat manggil lo Juyeon. padahal bukan.” Hyunjae menundukkan kepalanya sambil memainkan jari-jemarinya.

“Joel.”

“hee?”

“gue juga punya nama. nama gue Joel. kalo lo?”

“H-hyunjae.”

“oke Hyunjae. salam kenal ya.”

band

hyunjae harem – sangmil & milric

cw // nsfw 🙏🙏


sorry gue telat dikit, ada masalah tadi” ucap Juyeon yang telah memasukki ruangan studio yang telah disewa.

teman-teman Juyeon yang lagi bersiap-siap untuk latihan malah menatap intes orang yang di belakang Juyeon.

“pacar lo, Ju?” tanya Kevin.

“eh iya. kenalin ini pacar gue yang tadi gue bilang, Hyunjae namanya.” Juyeon memperkenalkan Hyunjae yang tengah berdiri canggung di belakangannya.

“h-hai? g-gue Hyunjae. salam kenal.”

oke mari flashback sebentar gimana Hyunjae mau ke sini.


karena kelalaian Juyeon yang selalu lupa dengan jadwalnya, Juyeon mau tidak mau harus membatalkan janjinya dengan Hyunjae untuk menonton bioskop.

tapi, karena sebuah ide cemerlang dari Kevin, sahabat baiknya. akhirnya, Juyeon membawa Hyunjae untuk menemaninya latihan, lalu mereka akan pergi nonton.

ada sedikit perdebatan di antara Juyeon dan Hyunjae. apalagi saat di mobil tadi.

“sayang, udah sampe. ayo turun” ucap Juyeon yang lagi melepas sabuk pengemudinya.

“gak mau. aku tunggu di mobil aja.”

“loh? kok gitu? panas di sini sayang.”

“biarin aja.

“ayoo dong ikut ke dalem aja. masa aku ninggalin kamu di mobil?”

“gapapa.”

“Hyunjae.”

“aku malu, Juyeon.”

“kamu kan pake baju? ngapaiin harus malu?”

“ISH. seterah ah, udah buruan latihan. udah telat tuh.”

sigh

“yaudah, seterah. aku pergi dulu.”

“kok mobilnya dimatiin?!”

“biar hemat aki mobilnya.”

“ihh nanti pengappp.”

“kan aku udah bilang.”

shhsjsjsjsj Hyunjae mau marah aja rasanya. pacarnya ini benar-benar menyebalkan.

“YAUDAH AKU IKUT KE DALEM.”


dan berakhirlah mereka berdua memasukki ruang studio itu, dengan Hyunjae yang memasang muka cemberutnya.

teman-temannya Juyeon hanya diam menanggapi salam Hyunjae. mereka masih memperhatikan Hyunjae dari atas hingga ke bawah.

“gue tarik pesan gue yang di chat tadi, kalo pacarnya bang Juyeon nyebelin” bisik Sunwoo ke Eric yang masih terdengar oleh Changmin.

“sama. gak jadi bilang pacarnya bang Juyeon annoying, soalnya manis bangeeet” balas Eric yang juga berbisik.

“ekhem.” Changmin berdehem untuk melepas suasana yang canggung.

“halo Hyunjae, gue Changmin. vokalis di sini.”

“gue Kevin, pianist.”

“kita pernah ketemu kan? gue Younghoon.”

“i-iya pernah.”

“haloo kak Hyunjae~ gue Sunwoo, gitarist di sini. salam kenal.” Sunwoo menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Hyunjae, yang langsung di tepis Eric.

“aku Ericcc. maknae di sini. aku yang main drum! salam kenal kak Unje~~”

“s-salam kenal juga, semua.” Hyunjae menampilkan senyum manisnya kepada semua orang.

MANISSSNYAAAA.

“permisi, maaf saya telat. ada panggilan darurat tadi.” Sangyeon, penanggung jawab sekaligus komposer band mereka.

“kak Sangyeon~! gapapa kak. kita juga baru mulai latihan. yuk.”


“pacarnya Juyeon ya?”

setelah memberikan beberapa arahan kepada anak-anak, Sangyeon mengawasi mereka latihan dari ruangan yang berbeda, bersama Hyunjae yang duduk di sampingnya sambil memainkan ponselnya.

“eh, i-iya kak?” jawab Hyunjae ragu-ragu.

“haha. iya panggil kakak aja kaya yang lain, dan santai aja ya.” “bosen ya nunggu?”

“b-biasa aja kok, kak.”

“kata Juyeon, abis ini mau nonton di bioskop ya?”

“J-juyeon cerita ke kakak?”

“haha engga kok. dia bilang di group, katanya mau izin latihan buat jalan sama kamu.”

“m-maaf kak.” Hyunjae menunduk malu. benar-benar pacarnya ini, awas aja nanti.

“gapapa. saya dulu juga gitu kok, pas punya pacar.” “udah pacaran berapa lama sama Juyeon?”

hngh kak?”

“hm?”

Sangyeon tanpa dosa mengelus paha Hyunjae yang masih dibalut dengan celana. Juyeon dan anggota band lainnya tidak memperhatikkan mereka berdua, karena sedang fokus memanikan alat musik masing-masing. terlebih, bagian bawah Sangyeon dan Hyunjae tidak akan terlihat karena ada tembok yang menjadi pembatas ruangan itu.

saat musik selesai dimainkan, Juyeon buru-buru menghampiri pacarnya dan Sangyeon kembali seperti biasa aja.

“gimana? aku keren gak?” ucapnya sambil nyengir.

“i-iya keren kok.” “Ju, aku mau ke toilet dulu.”

“mau aku anter?”

“gak usah. aku sendiri aja.”


Hyunjae mencuci tangannya di wastafel sehabis pipis. ia menghela napas dan bercermin sebentar.

fyuh harus bilangin ke Juyeon apa engga ya?”

cklek

“oh? kak Hyunjaee~” panggil Eric dari pintu masuk toilet.

“h-halo, Eric?”

“iya Eric kak~! kakak abis pipis?”

“i-iya.”

“kak...”

“hm?”

“kakak manis banget deh~” pujinya.

“m-makasih?”

“kakak pacarnya bang Juyeon?”

“iya.”

“hee. udah pernah ciuman belum?”

wajah Hyunjae langsung memerah seperti kepiting rebus. apa-apaan bocah di depannya ini. menanyakkan privasi milikknya, gak sopan!

“b-belum kok.”

“masa?” tanyanya lagi tidak percaya. “muka kakak merah, tuh.”

“haha. udah ya, kakak mau keluar.”

“tunggu, kak.” Eric langsung menarik tangan Hyunjae, menubruknya ke arah dinding.

“a-aduh, sakit Ric.”

“maaf kak, Eric kelepasan.”

Hyunjae mengusap-usap kepalanya yang mengenai dinding tadi, dibantu dengan Eric. posisi mereka sangat dekat, bahkan hampir tidak ada jarak di antara keduanya.

“a-aku bisa sendiri, Eric.”

“gapapa, Eric kan mau tanggung jawab~” Eric sengaja berbicara di telinga Hyunjae, dengan iseng ia meniup telinga itu juga.

hngh jangan ditiup.”

“abisnya kakak menggoda banget sih~”

“udah ya, Eric. kakak mau per— hmpph

Eric membungkam mulut Hyunjae yang terbuka dengan ciumannya. Eric sedikit berjinjit untuk meraih bibir Hyunjae. ia mengelus bagian bawah Hyunjae.

Erichh stoph

“hm? punya kakak tegang tuh. mau dibantu?”


keduanya sudah berpindah tempat ke dalam bilik toilet, dengan posisi Hyunjae dipangku Eric yang duduk di atas kloset yang tertutup. Hyunjae sudah menurunkkan celanannya dengan sedikit paksaan dari Eric.

“E-eric, ini memalukkan.”

“gapapa~ lagian Eric kan cuma mau bantu kakak.”

mmmhh” Hyunjae menahan desahannya yang keluar disaat Eric mengocok cepat miliknya itu.

ahhh Ericc

“enak ya kak?”

j-jangan digigit

“tenang. gak bakal ninggalin bekas kok~”

a-ahh Eric, kakak mau keluarr.”

“keluarin aja kak~”

karena Eric yang mengocoknya dengan tempo yang semakin cepat, cairan Hyunjae keluar begitu saja mengenai lantai.

“udah enakkan, hm?” Eric memberikan kecupan di leher Hyunjae.

“u-udah, makasih ya, Ric.”

“sekarang gantian aku yang dipuasin kakak.”

“h-hah?”

Eric menunrukan Hyunjae sebentar, lalu ia membuka celanannya.

“Eric ngapaiin buka celana?”

“gantian dong. yang tegang kan bukan cuma punya kakak doang~”

#streamer ; di sekolah

cw // slight nsfw ( kiss )


“gue kepagian kah?”

pukul 6.59 Hyunjae sudah sampai di kelasnya yang masih sangat sepi karena belum ada orang yang hadir.

“pagi Hyunjae. rajin banget lo udah dateng jam segini.”

“oh, pagi Juyeon. lo sendiri udah dateng juga tuh?”

“gue tadi ada urursan sebentar, jadi harus berangkat pagi.”

Hyunjae menangguk dan menaruh tasnya di meja yang ia tempati.

“Jae gue mau minta maaf.”

“soal?”

“yang kemarin malem. gue dengan beraninya nyium lo. gue kemarin kebawa suasana. maaf ya.”

“haha, gapapa Juyeon. gue juga malah ngebales lo kan.”

“lo gak marah?”

“engga kok.”

“gue boleh cium lo lagi gak?”

“h-hah?” gugup Hyunjae.

“abisnya, gue kaya jadi ngerasa candu banget sama bibir lo.”

“y-yaudah cium aja.”

awalnya Juyeon hanya menciumnya biasa, tetapi lama kelamaan menjadi sebuah ciuman tuntutan.

J-juyeon.”

rintihan Hyunjae membuat Juyeon tersadar sepenuhnya.

s-sorry, Jae.”


kerja kelompok adalah hal yang paling memalaskan bagi para murid. entah itu pembagian kelompok yang tidak adil, anggota kelompok yang malas dan masih banyak lagi yang bikin sebal.

Juyeon meminta Hyunjae menjadi anggota kelompoknya, tentu saja mendapatkan bantahan dari seorang Choi Chanhee. enak aja kalo duo pinter di kelasnya di satuiin, bisa-bisa nilai sempurna yang ada.

karena Juyeon memiliki orang dalam (read: kepercayaan guru-guru serta pencintraan yang dilakukannya), guru tidak mempermasalhkan hal itu. malahan bagus jika mereka berdua bersekelompok bareng, para murid lain (read: Younghoon & Chanhee) jadi tidak harus bergantungan dengan keduanya.

“sialan, kenapa gue malah sekelompok sama lo si Hoon.”

“gue juga males kali sekelompok sama lo.”

“akh Hyunjae guee~” lebay Chanhee.

“kerjaiin lo yang bener. gue tinggal terima jadi aja.”

plak

Chanhee memukul kepala Younghoon dengan tenanganya.

“ngomong lo sekali lagi kaya gitu, siap-siap wajah tampan lo ilang.”

“eyy berati gue tampan dong?”

“NAJIS.”

dasar mereka, pasangan bukan kdrt iya.


saat Hyunjae sedang menulis, Juyeon yang duduk di sampingnya memperhatikannya dengan sangat dekat dan lekat. semua gerakkan Hyunjae terlihat sangat sexy, apalagi di bagian bibirnya yang merah menggoda.

“loh, Jae. lo punya tahi lalat di leher ya?”

Hyunjae langsung menutupnya dengan tangannya. “e-eh iya. kelihatan ya?”

“kenapa ditutup?” Juyeon menurunkan tangan tersebut.

“g-gapapa. gue malu aja?”

“kok malu? cantik kok.”

“h-hah?”

“woy, kerja kelompok bukannya malah pacaran” teriak Chanhee dari belakang mereka.

“C-chanhee apaan sih.”

Juyeon udah masang muka masam aja. dasar Choi Chanhee, penganggu.

“kantin gak? udah istirahat nih, gue laper.”

“a-ayo.”

“ikutttt.”


“ngapaiin lo berdua jadi ikutan ditraktir Hyunjae sih. lo berdua kan udah kaya. kasihan Hyunjae harus traktir orang macem lo pake uang kerja sambilannya” omel Chanhee.

uhuk Hyunjae kerja sambilan?” tanya Juyeon yang keselek.

“gapapa kok Chanhee. gue baru gajian juga. iya kadang kerja sambilan, Ju.”

“nanti kalo uang lo kurang minta Juyeon aja, oke Je?” ucap Younghoon.

Hyunjae hanya tertawa menanggapinya.

#streamer ; menginap

cw // slight nsfw 🔞 ( kiss )


“Juyeon? maaf gue lama mandinya.”

“eh- iya gapapa.” Juyeon langsung menaruh hpnya sehabis chatan dengan Younghoon. ia tertegun melihat penampilan Hyunjae saat ini. rambutnya yang masih basah karena sehabis keramas, setelan piyama minion yang lucu.

“lo mau mandi gak, Ju? gue pinjemin anduk sama bajunya kak Sangyeon nih.” “Ju?”

“oh iya mandi. gue mau. thank you Jae.”


pukul 12.17

hujan di luar semakin lebat. keduanya sedang berada di ruang tamu hanya untuk sekedar nonton acara televesi yang ditayangkan. Hyunjae sedari tadi terus menggonta-ganti channel tanpa minat.

“lo gak tidur aja, Jae? lo kelihatan ngantuk tuh.”

“iya. lo tidur di kamar gue aja, Juyeon.”

“terus lo tidur dimana?”

“di sini.” Hyunjae menepuk sofa lembut yang diduduki keduanya.

“masa gue tamu, tidur di kamar lo si?”

“justru karena lo yang tamu, jadi tidur di kamar gue aj—

jder

“aaAAAA.”

suara petir yang terdengae itu membuat Hyunjae reflek memeluk Juyeon yang sedang duduk di sampingnya. Hyunjae menutup telinganya rapat-rapat, berharap suara petir itu tidak masuk dalam indra pendengarannya.

Juyeon yang peka dengan situasi tersebut membantu menutup telinga Hyunjae dengan kedua tangannya. “gapapa, gapapa. ada gue kok di sini.” ia mengecup kening Hyunjae.

“tidur yuk? biar petirnya gak kedengeran lagi.”


“Juyeon-” tangan Juyeon ditahan saat hendak pergi keluar.

“kenapa Jae?”

“lo, tidur di sini aja ya? sekalian nemenin gue? please?”

“gapapa emang?”

Hyunjae menangguk sebagai jawaban. lalu di saat itu juga, Juyeon membaringkan dirinya di samping Hyunjae.

“boleh peluk gak?” tanya Hyunjae yang masih sedikit menangis.

“b-boleh kok.” Juyeon jadi kikuk sendiri dengan sifat manis Hyunjae. padahal di sekolah, Hyunjae terlihat sangat pendiam dan jarang berbicara jika tidak perlu. tapi, itulah yang menjadi daya tarik seorang Lee Jaehyun.

Juyeon merasa dirinya beruntung bisa melihat sifat manis Hyunjae di antara seme lain yang mengincar pemuda manis di sampingnya ini. kalo nikahan enakkan outdoor apa indoor ya?

hiks

“Jae? masih nangis?”

Hyunjae menggeleng di dalam dekapan Juyeon. Juyeon hanya bisa menghela napas. dasar, Hyunjae kan gak bisa bohong. dirinya mengusap punggung Hyunjae agar lebih tenang.

“kenapa?” Juyeon memberhentikan usapannya saat Hyunjae menatap wajahnya.

“m-makasih.”

my pleasure.”

“m-maaf gue ngerepotin.”

“gapapa, Jae.”

“j-jangan ninggalin gue, ya.”

“iya.”

“terus—”

Juyeon memotong ucapan Hyunjae dengan menaruh jari telunjuknya di mulut Hyunjae.

“ssst. udah gapapa. tidur aja. gue ga bakal ninggalin lo kok.”

Hyunjae terdiam dengan perlakuaan Juyeon. Juyeon yang sedang terbawa suasana memasukkan jarinya ke dalam mulut Hyunjae.

mmmh” Hyunjae malah membalas aksi Juyeon dengan mengemut jari itu seperti ia sedang mengemut sebuah lolipop.

“J-jae.”

Hyunjae menahan jari Juyeon yang hendak keluar dari mulutnya. “s-stop Jae.”

“m-maaf Ju.”

“jangan jari gue yang lo emut. gak enak.”

“eh? maksudnya?”

Juyeon malah mencium bibir cherry Hyunjae. melumatnya. mereka saling beradu lidah, di tengah hujan yang turun.