yourxje

#streamer ; awal mula

“hi manis, siapa bapakmu?” sapa seseorang sok akrab.

Chanhee yang sedang mengerjakan tugas kimia pun terganggu dan menampilkan raut wajahnya yang tidak suka terhadap orang itu.

“najis, Hoon.”

kkkk ngapaiin lo di sini sendirian?”

“mata lo sendirian. gak lihat depan gue ada tas orang apa?”

“oh— sama siapa lo?”

“Hyunjae.” “ett ngapaiin lo duduk di sini?!” usir Chanhee karena Younghoon tiba-tiba duduk di sampingnya.

“barengan dong. tempatnya udah penuh. lagian kita kan saling kenal.”

“ah anj, ganggu lo” akhirnya Chanhee mengalah.

“nyontek tugas Hyunjae ya lo.”

“bacot.”

“gue mau lihat juga dong, bagi. mau pap.”

“izin dulu bego.”

“santai, Hyunjae ini.”

berakhir lah dua orang itu beradu mulut.

sementara itu di kasir

“mba, mau pesen mcflurry matcha oreo.”

“ada lagi kak?”

“sama menu taste of japan setnya 4. itu aja mba” ucap seseorang tiba-tiba yang muncul dari belakang.

“oke, totalnya 295.000 rupiah ya kak.”

“nih mba.” orang itu langsung membayarnya dengan kartu ATM milikknya.

“ditunggu ya kak pesanannya, nanti akan diantar. terima kasih.”

“yuk, Jae.” ia menggenggam tangan Hyunjae dengan santai. membawanya ke meja yang sudah ditempati oleh sahabatnya.

“J-juyeon. kok lo di sini?”

“mau ngerjaiin laporan, sama Younghoon.”

“oh.” “btw, ini uangnya gue ganti. lo ngapaiin bayarin gue dah.” Hyunjae hendak mengeluarkan dompetnya tapi ditahan.

“gak usah, gitu doang elah. udah yuk duduk.”

akhirnya mereka berdua duduk berempat.


“wahh, thank you banget loh Ju, gue sampe dibeliin juga” ucap Chanhee dengan bahagia.

“gue gamau bilang thank you ya Ju. soalnya kan emang ini bayaran buat gue” lanjut Younghoon.

“iye iye.” “kenapa gak dimakan? gak suka?”

“eh— su-suka siih. cuma gapapa lo beliin kita?”

“santai elah, Jae. Juyeon orang kaya” jawab Younghoon .

“t-tapi”

“sesekali gue traktir temen sekelas gue elah. santai.”

“ma-makasih ya, Ju.”

Juyeon hanya mengangguk, dan melanjutkan makannya.


sekarang waktu menunjukkan pukul 11 malam. sudah hampir satu jam setengah mereka di sana.

“udah jam 11. lo berdua gak pulang?” tanya Juyeon.

“eh iya anjir, kok gak kerasa” panik Chanhee.

“pegel banget gue~” Younghoon merenggangkan badannya yang terasa pegal.

“Chanhee, pulang yuk. gue capek~” ajak Hyunjae.

“ayok pesen gojek dulu.”

“lo berdua naik gojek?”

“iya. tadi berangkat juga naik gojek.”

Younghoon dan Juyeon saling melirik.

“lo berdua kita anter aja. daripada naik gojek jam segini” tawar Juyeon.

“gak usah nanti ngerepotin.” Hyunjae menolak tawaran itu.

“udah sih, biarin. kita bawa motor ini. lagian rumah kita kan searah Je~”

Juyeon menendang tengkuk kaki Younghoon, yang membuat Younghoon menjadi hampir terjatuh dan jalan sempoyongan.

“Hyunjae dianter gue aja. Chanhee dianter Younghoon. kan lo tau rumah Chanhee tuh, Hoon.” Juyeon udah ngode-ngode Younghoon sambil natap sinis.

sebenarnya rumah Hyunjae, Younghoon dan Chanhee sih gak terlalu jauh dari MCD tempat mereka kumpul. hampir berdekatan gitu satu sama lain, cuma rumah Juyeon aja yang agak jauh dari mereka. tapi, Juyeon tetep kekeh mau antar Hyunjae. hitung-hitung sekalian modus, hehe -ljy.

Chanhee dan Younghoon udah pergi duluan daritadi, karena ibunya Chanhee sudah meneleponi anaknya. sementara Juyeon masih nunggu Hyunjae yang mampir ke minimarket sebentar yang berada di dekat MCD tadi.

“udah, yuk.”

“bentar, lo gak pake jaket?”

“ini?” Hyunjae menunjukkan cardigan yang dikenakkannya.

“jaket apaan itu tipis banget. nanti masuk angin yang ada. nih pake jaket gue.” Juyeon membuka jaketnya yang sedari tadi ia gunakkan.

muka Hyunjae memerah sedikit, karena Juyeon ternyata menggunakkan kaos sleveless.

“n-nggak usah Ju. n-nanti lo yang malah masuk angin.”

“santai. gue udah biasa.”

Juyeon langsung saja mengenakkan jaket milikknya ke Hyunjae.

“wangi Juyeon.”

“karena gue cuma bawa helm satu, lo pake aja.”

“g-gak usah Juyeon. gue gapapa. lo aja yang make.”

“gak bisa gitu. nanti gue diapa-apaiin temen lo, kalo lo sampe lecet sedikit pun.”

Hyunjae tidak menolak, disaat Juyeon memakaikannya helm.

“udah yuk, naik.”

#nerd ; bagian 4

cw // nsfw toilet sex


Hyunjae melangkahkan kakinya malas menuju toilet yang dimaksud. melihat pria berkelahiran januari itu sedang berdiri menyender meja wastafel sambil memainkan ponselnya.

“kenapa, Ju?”

“sayang~ aku kangen kamuu.”

“kamu manggil aku buat bilang gitu doang?”

“iya.”

bye.”

“ehh sayang bercandaaa.” Juyeon segera menahan Hyunjae yang ingin beranjak dari toilet. menarik tangannya, lalu mendorongnya pelang ke wastafel.

akh sakit, Ju.”

kini gantian Hyunjae yang tengah mendorong Juyeon yang sedang menghimpitnya.

“aku gak mau putus sama kamu” ucapnya tiba-tiba.

“apa?”

“aku minta maaf sama kamu, kalo aku selalu maksa kamu. apalagi sampe posesif kaya gini. tapi aku gak mau kita putus, Jae.”

pft Ju. kamu nanggepin tweetan aku dengan serius?”

Juyeon menampilkan wajah lucunya. “tweetan kamu itu gak serius?”

“iya.”

“yang kamu bilang kamu capek sama aku, itu bohongan juga?”

“ya ga sepenuhnya bohong sih. aku emang capek sama tiap kelakuanmu, tapi ya ga mungkin sampe mau putus juga kali.”

“lagian— yang suka cowok nerd itu kan cuma kamu” lanjutnya menggoda.

“nyebelin. aku udah panik pas kamu ngetweet gitu tau. mana pas aku chat gak dibales lagi.”

kkkk maaf. abisnya tadi ada guru~ terus aku males buat bales juga, jadi yaudah kudiemin. sesekali ngerjaiin kamu, asik juga.”

“udah ah, Ju. jangan ngedusel di leher. geli~”

“biarin. aku lagi marah.”

“yaudah, jangan di sini aah

“aku kangen kamu.”

“ini kita lagi ketemuan.”

“bukan kangen itu. aku kangen tubuh kamu~” ucapnya tanpa dosa.

”...” “YA SEMALEM KAN BARU MAIN?!”

“kurang :( ini gara-gara kamu minta berhenti karena ada bang Sangyeon.”

“y-ya abisnya kak Sang ngetok pintu kamaraku?!”

“yaudah, sekarang lanjutin aja. mumpung sepi.”

“gila kamu, Ju.”

I'm crazy over you~”


Juyeon menangkat tubuh Hyunjae agar sang pacar dapat duduk di atas meja wastafel. dirinya membuka lebar paha Hyunjae dan berdiri di antara kedua pahanya. mengelus paha sexy  itu, lalu  berhenti di bokongnya dan meremasnya.

mmmh Juyeon

diciumnya bibir merah Hyunjae, sambil membuka kancing kemeja seragamnya satu persatu.

oh my god, you're so sexy, babe~

wajah Hyunjae yang memerah, kemeja seragam yang berantakan, resleting celananya yang terbuka, serta kacamatanya yang sedikit miring.

nikmat apa yang kau dustakan -ljy


Juyeon membalik tubuh Hyunjae di depan wastafel. Hyunjae bisa melihat jelas bahwa Juyeon sedang menurunkan celananya.

seriously? mau main di sini?”

why not?“ “don't you look so pretty?” ia memilin dua buah tonjolan di dada Hyunjae yang sudah mengeras.

hnghh Ju

“nungging, sayang.”

Hyunjae mengikuti perintah Juyeon. ia sangat malu jika harus melakukkan hubungan sekskual di depan cermin seperti ini. Juyeon terus saja menatap lekat lubang Hyunjae yang sedang berkedut.

“Ju, jangan dilihatin gitu ah!”

“kenapa?”

“m-malu.”

“tumben.”

“udah ah, kalo gak mau main aku pergi.”

plak

akhh Juyeon?!!” “sakit ih.”

“hari ini kamu nakal banget, hm?” “berani ngerjaiin aku, terus nyuruh aku?”

Ia menjabak surai Hyunjae.

“Ju sakithh” Hyunjae merintih kesakitan saat jambakan itu semakin kuat.

“belajar dari siapa kamu jadi anak nakal kaya gini?”

“a-ampun Ju.”

Juyeon langsung memasukkan dua jarinya sekaligus ke dalam hole Hyunjae. ia keluar masukkan jarinya dengan tempo cepat.

hnghhh Juyeonn“ “t-tambahh Ju

alih-alih menambah jari sesuai suruhan Hyunjae, Juyeon malah langsung memasukkan milikknya yang besar tanpa aba-aba.

Juyeon membekap mulut Hyunjae dari belakang. takut jika suaranya mengundang orang-orang masuk.

hmmmpphhh

sssh Jae. padahal semalem baru main, udah sempit lagi aja lubangmu.”

Hyunjae hanya bisa pasrah dan menikmati saja ketika Juyeon bermain kasar.

grrrh babe, you're so fucking hot.” dirinya melihat Hyunjae yang sangat sexy sedang menahan desahannya lewat pantulan cermin.

“punyamu udah tegang juga?”

Juyeon mengelus punya Hyunjae yang sedang menegang juga. mengocoknya benda itu, lalu menutup lubang pipisnya dengan jempolnya.

“Juyeonn, j-jangan ditutupp”

hngg Juyeonnn

“Ju lepash jempolnyaa ahhh

“nanti, babe. aku belum mau keluar.”

sesekhh Ju

“sebentar.”

disaat mereka sedang asik bercumbu, terdengar suara orang dari luar yang akan memasukkin toilet tersebut.

Juu a-ada orang mau masuk.” Hyunjae menepuk lengan Juyeon yang masih asik mengocokki punyanya.

hhh ganggu aja.”

akhirnya mereka pindah tempat ke dalam bilik toilet. menunggu orang yang akan masuk itu pergi lagi.


hnghh Juyeon.”

sst nanti suara kamu kedengeran.”

“k-kamunya jangan gerak dong.”

mereka bersembunyi di dalam salah satu bilik toilet tanpa melepaskan tautan bawahnya. posisinya adalah Juyeon duduk di atas kloset yang tertutup, sambil memangku Hyunjae.

“loh? ini kacamata siapa ketinggalan?”

“punya lo kali.”

“gue mana pake kacamata.”

mampus. itu kan kacamata Hyunjae. ia baru sadar jika kacamatanya terjatuh saat buru-buru masuk ke bilik toilet.

“J-ju.”

“hm?”

“k-kacamata aku.”

“kenapa?”

“ketinggalan di wastafel...”

“biarin aja.”

Juyeon malah dengan santainya terus ngedusel di leher Hyunjae.

“oh, ngomongin soal kacamata, gue jadi keinget nerd itu.”

“kenapa dia?”

“kalo dilihat-lihat sexy gak sih? siapa namanya?”

“Jaehyun?”

“iya itu. gue kemarin sempet lihat dia pas olahraga. beuhh, pahanya semok abis bro. terus pantatnya tuh kaya remes able banget. apalagi keringetnya bercucuran kan, gila. horny gue anjir.”

Juyeon terus mendengarkan obrolan dua orang itu. dirinya menjadi panas, bisa-bisanya mereka membicarakan pacaranya dengan fantasi liarnya itu.

“katanya ada rumor kalo dia pacaran sama Juyeon.”

“yaelah rumor doang. palingan juga si Hyunjae gampangan dan Juyeonnya mah cuma mau mainin dia aja wkwkwk.”

“J-ju.”

Juyeon mendorong Hyunjae agar tautannya terlepas. ia sudah siap untuk menghajar mereka yang sedang merendahkan pacarnya, tapi Hyunjae dengan sigap menahannya.

“j-jangan.” Hyunjae memeluk posesif Juyeon. menahan agar Juyeon tidak usah keluar dari bilik toilet.

“dia ngelecehin kamu, Jae. aku mana bisa tahan.”

“b-biarin aja. aku gak mau kita kena masalah.” “tahan ya Ju. demi aku? please.”

sigh

Juyeon membalas pelukannya. “sekali ini aja. kalo dia berani macem-macem sama kamu, aku pastiin dia gak masuk sekolah lagi.”

“iya-iya. makasih ya, sayang.” “lagian kamu belum pake celana, masa mau keluar kaya gini.”

“yaudah kalo gitu lanjutin lagi aja.”

“cium aku.”

mendengar pernyataan dari sang pacar, Juyeon langsung saja menyatukan bibir mereka. menarik tengkuk Hyunjae untuk memperdalam ciumannya.

ahhh Juyeonn

p-pelan pelannn

Juyeon kembali memasukkan miliknya ke dalam lubang Hyunjae. bergerak cepat dengan tempo yang berantakan.

pembicaraan yang dilakukkan dua orang tadi masih teringat jelas diotaknya. ia sangat marah dan emosi, ketika pacarnya dilecehkan begitu saja. dengan bodoh, Juyeon malah melampiaskan amarahnya ke Hyunjae dengan bermain semakin kasar.

ARGHHH JUYEONN

ahhhh ahh ahhh

s-stopp Juu

suara desahan nikmat dan rintihan kesakitan secara bersamaan itu tidak bisa Hyunjae tahan lagi. Juyeonnya benar-benar lepas kendali, tanpa memperdulikan mereka yang masih berada di area sekolah dan orang-orang dapat mendengar suara laknat itu.

J-juuyeon” Hyunjae mencakar lengan Juyeon sebagai bentuk pelampiasan sakitnya.

arghh Ju- aku mau keluarr.”

“bersama, baby.”

Juyeon mengeluarkan spermannya di dalam hingga memenuhi diri Hyunjae.

baby, you okay?”

“Ju, kalo kamu main kasar lagi, awas aja. kamu gak akan dapet jatah selama 3 bulan.”

#siblings ; new car (jumil)

cw // nsfw ( car sex , uke on top (?) , blowjob )


pagi ini Hyunjae bangun agak siang dari biasanya. mungkin ia akhir-akhir ini sedang terlalu lelah dengan tugas kuliahnya. Hyunjae beranjak dari ranjangnya, pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka serta menggosok giginya terlebih dahulu. lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk saudara kembar dan adiknya seperti biasa. ia hanya membuat american pancake yang mudah dibuat.

“selamat pagi, sayang~” ucap Juyeon yang sudah memeluknya dari belakangnya.

“pagi, Ju.”

morning kiss?”

no. aku masih marah denganmu.”

“ayolah~ bibirku mati rasa jika tidak menciummu.”

“siapa suruh merokok?!”

hahh, baiklah aku minta maaf.”

“hmm. lepaskan pelukkan mu, Ju. aku mau lanjut masak.”

“tidak mau~”

sigh

akhirnya Hyunjae melanjutkan masakknya sambil dipeluk Juyeon dari belakang. bikin risih saja – lhj

“selamat pagi, kak Jae.”

“oh Eric, pagi.”

“aku? aku tidak disapa?” protes Juyeon.

“tidak mau~”

“yak, aku kakakmu juga, bocah.”

“malas ah~ aku ingin cuci muka dulu bye.”

“kau menyebalkan sih, Ju kkkk” kompor Hyunjae.

“oh ngomong-ngomong,–” Eric memberhentikan langkahnya sebenetar sebelum memasukki kamar mandi. “-kalian terlihat sangat clingy jika seperti itu.” lalu dirinya kabur agar tidak diamuk sang kakak.

“Yak Eric Lee!” “grr bocah itu, menyebalkan” geram Juyeon.

“Jae~ kita dikatai clingy.”

Juyeon semakin mengeratkan pelukan ke Hyunjae, yang ternyata masih dilihat Eric tanpa sepengetahuan keduanya.

“biarkan saja.”


tadi di saat mereka sarapan, Eric memaksa kakakknya untuk mengantar dirinya ke sekolah terlebih dahulu. padahal Eric punya mobil dan motor miliknya sendiri. mau tidak mau si kembar itu akhirnya menuruti permintaan adiknya. mengantarnya dengan mobil baru milik Juyeon.

suasana di mobil sedikit hening, hanya terdengar suara radio dari mobil. Juyeon ingin mengajak ngobrol Hyunjae, tapi dirinya takut membuat adik kembarnya marah lagi.

Juyeon akui sikapnya sangat bodoh kemarin, karena terhasut oleh omongan temannya untuk membeli mobil baru (lagi). padahal, Hyunjae selalu menyuruh dirinya untuk menabung, walaupun ya mereka cukup kaya. tapi apa salahnya untuk tidak mebuang-buang sih? terlebih ia pulang agak larut kemarin, mana ketahuan merokok lagi. akh dasar Lee Bodoh Juyeon.

“kak Jae” panggil Eric dari kursi belakang.

Hyunjae yang daritadi hanya melamun melihat ke arah jendela luar menjadi tersadar. “kenapa, Ric?”

“nanti, kalau misalnya ada pertemuan wali murid, kak Hyunjae, bakal, datang, kan?” ucapnya ragu-ragu.

“bakal dong. nanti kakak luangin waktunya buat kamu ya.”

senyum Hyunjae lah yang Eric dan Juyeon suka. sangat manis, bahkan melebih gula.

“sudah sampai. sana pergi sekolah, hush” usir Juyeon.

“makasih kak Jae, Eric sekolah dulu. nanti jemput ya.” Eric mengecup pipi Hyunjae, lalu pergi begitu saja.

“yak, kenapa aku merasa sedang dibully oleh bocah itu?!”


kini keduanya sudah berada di parkiran mobil kampus.

“Jae.”

“apa?”

“aku tau kamu marah sama aku, tapi jangan diemin aku gitu dong:(”

“aku gak diemin kamu. aku cuma capek.”

“kamu lagi ada masalah?”

“mungkin?”

“kok mungkin?”

“gak tau ah~”

“kamu jadi aneh.”

“kenapa?”

“sejak Eric tidur sama kamu semalem, kamu jadi aneh.” “biasanya kamu kalo marah langsung digas doang, tuh?”

“aku bilang aku capek, Ju.”

“kita udah barengan selama 20 tahun Jae. aku tau kamu nyembunyiin sesuatu.”

“nanti aja aku cerita abis kelas. bye Ju, aku duluan.”

disaat Hyunjae hendak membuka pintu mobil, Juyeon langsung menahannya. “kenapa gak sekarang aja?”

hembusan napas Juyeon terasa di wajah Hyunjae, karena jarak mereka yang sangat dekat.

“terus- tumbenan kamu pake baju turtleneck?” Juyeon menurunkan kain di bagian leher Hyunjae.

skakmat! Hyunjae sudah tidak bisa beralasan lagi.

“J-ju, apaan sih. lepas ah.” Hyunjae menepis tangan Juyeon.

“kamu abis diapaiin sama Eric semalam, hm?” tebak Juyeon langsung to the point.

“diapaiin gimana?”

“kalau ditanya tuh dijawab, bukan malah nanya balik, Jae.”

“aku gak kenapa-napa, Juyeon.”

“yang jujur, Jaehyun. aku gak suka adik kesayanganku bohong kaya gitu.

“gigit-”

“hah?”

“leherakudigigiteric.”

“ngomong yang jelas, Jae.”

“semalem, Eric ninggalin bekas di leher aku hiks.” “m-maaf.”

Juyeon terdiam. ia sangat terkejut atas kelakuan kedua adiknya semalam. gimana ceritanya Eric bisa kaya gitu ke Hyunjae coba?

“sini duduk.” Juyeon menepuk pahanya dengan berniat menyuruh Hyunjae untuk duduk di situ.

“gimana ceritanya, Eric bisa gigit leher kamu, hm?” ia mengelus surai Hyunjae dengan lembut, mengusap air matanya yang masih keluar. Hyunjae mau tidak mau menceritakan yang sebenarnya.

“jadi, Eric udah tau kita kaya 'gitu', terus dia cemburu sama aku, karena Eric suka kamu?”

yang ditanya hanya mengangguk.

sigh

“buka baju kamu.”

mwo?!”

“buka baju kamu, Jae. aku gak suka ada tanda lain, selain punya aku di tubuh kamu. lagian-”

”-dari semalem aku belum dapet jatah dari kamu. jadi sekalian aja sekarang, mumpung di mobil baru.”


“J-ju kita di parkiran loh.”

“biarin aja, gak ada yang lihat ini. kaca mobil aku gak kelihatan dari luar.”

“t-tetep aja, aku malu...” “ahhhng Ju

Juyeon menciumi, menggigit leher Hyunjae. meninggalkan bekas yang baru di atas bekas Eric. lalu ciuman itu turun ke arah nipplenya yang sudah menegang.

“diamlah baby, biarkan aku menikmati sarapanku.”

mmhh

“jangan gerak-gerak Jae. kamu bangunin adik aku nih, jadinya.”

“apa? adikkmu? siapa?”

“bawahku.”

Juyeon menuntun tangan Hyunjae untuk menyentuh adiknya yang masih terbalut celana.

“k-keras.”

“kerasa banget ya?”

“i-iya...”

“manjaiin dulu ya?”

“aku ada kelas, Ju.”

“bolos aja sekali.”

sebelum Hyunjae menjawab, Juyeon sudah mengatur senderan kursi pengemudi ke belekangan, agar tempat mereka bermain dapat lebih leluasa.

lalu ia mengambil dasi yang berada di dashboard. mengikat tangan Hyunjae dengan dasi tersebut.

“Ju?!”

“puasin adikku aku, tanpa pake tangan kamu.”

“gimana aku bisa lepas celana kamu kalo gitu?”

think it babe.”

Hyunjae dengan ide cemerlangnya, berjongkok dihadapan bagian bawah Juyeon. perlahan menarik resleting celana Juyeon dengan mulutnya, lalu, membuka kaitan kancing jeans itu.

you're so sexy, baby“ “biarkan aku yang menurunkannya.”

Juyeon menurunkan celana yang telah Hyunjae 'bukakan'. terpampanglah penis besar itu di hadapan Hyunjae.

now, suck it.”


shh Hyunjae

fuck you're so good ahh

Juyeon terus memaju mundurkan kepala Hyunjae.

ahh terushh sayanggh“ “uhukkk J-uu” Hyunjae terbatuk dirasanya penis Juyeon masuk terlalu dalam hingga kerongkongannya

grhh Jaee, aku mau keluar.”

Juyeon mengeluarkan spermanya di dalam mulut Hyunjae, dan menyuruh kembarannya untuk menelannya.

ride me, Jae” ucapnya sambil melepaskan celana yang Hyunjae kenakan.

“tanpa foreplay?”

“tadi kan sudah.”

“itu kan untukmu??”

“tidak ada penolakan, sayang.”

Hyunjae dengan bersusah payah memasukkan penis Juyeon ke dalam lubangnya, dengan posisi tangan yang masih terikat.

hngh ini susah Ju” pasrahnya.

untung Juyeon berbaik hati untuk membantu Hyunjae yang sedang kesusahan.

“sebentar, pelan-pel— AKHHH.”

ssst sayang. kau ingin satu kampus bisa mendengar suara mu?”

“ini sakit, bodoh.”

“kenapa lubang mu selalu sempit sih?”

“mana ku tau!”

“gerak sayang. sebelum aku yang akan gerakkan.”

akhirnya Hyunjae menaik-turunkan tubuhnya di atas tubuh Juyeon.

sial.


“aku capek.”

“aku masih belum keluar.”

“urus saja sendiri sana— “—akh Ju?!”

Juyeon melepaskan tautan bawah mereka, memindahkan tubuh Hyunjae ke kursi penumpang belakang.

“ngapaiin pindah sih?!”

“biar lebih lega.”

Juyeon mengukung tubuh Hyunjae. memandangi wajahnya yang berkeringat, menambahkan kesan sexy.

“cantik.” “kamu cantik.”

“apaan sih Ju? cringe.”

“serius. aku seneng punya adik kembar kaya kamu.”

“kita cuma beda 1 jam ya.”

“aku gak mau, kamu dimonopoli Eric.” “aku gak suka.”

hadeh, ini gak kakak, gak adik sama aja. sama-sama cemburuan.

“Eric juga gak suka kamu, tuh.”

“dih.”

kkk udah ya? lepasin ikatannya dong.”

“oh iya. nanti dulu, aku mau lanjut.”

Juyeon memasukkan dua jarinya ke dalam lubang Hyunjae. mengeluar-masukkan jari-jari tersebut dengan tempo yang cepat.

ahhhh fasterrhh pleasee” “ahh Ju- aku mau keluar

disaat Hyunjae ingin keluar, Juyeon malah memberhentikan aktivitasnya. dan sebelum Hyunjae sempat protes, Juyeon sudah lebih dahulu memasuki setengah penisnya dalam sekali hentakkan yang membuat Hyunjae menjerit kesakitan.

masuk dalam keadaan sedikit kering itu, agak...

AKHHH“ “Juu sakitthh

Hyunjae tak dapat menahan tangisannya. sungguh ia merasa lubangnya seperti terobek. padahal ini bukan kali pertama kalinya Hyunjae melakukkan hubungan sekskual.

“maaf sayang, sakit ya.”

Juyeon mengecup ngecup dahi serta mata kekasihnya. berharap Hyunjae berhenti menangis. “maaf sayang.” tangannya digunakkan untuk mengelus lembut rambut Hyunjae.

ahh jangan gerak duluu.”

“iya sayang, engga gerak aku.”

“g-gede banget sih punya punya kamu!”

“lubang kamu yang sempit, Jae.” “udah boleh lanjut belum?”

“p-pelan-pelan.”

Juyeon bergerak sedikit demi sedikit, untuk memasukki setengah penisnya lagi ke dalam lubang sempit itu.

nghhhh

“sabar sayang, sedikit lagi.”

ahhhh, stophhhh

bukannya berhenti, Juyeon malah tetap memaksakan penisnya itu untuk masuk.

LEE JUY-

karena tidak mau ada orang lain yang mendengar desahan merdu Hyunjae, Juyeon langsung melumat bibir merah milik Hyunjae

hmphhhhh

bagian bawahnya, ia tetap gerakkan sementara dirinya terus mencium Hyunjae.

ngghh

Hyunjae memukul dada bidang Juyeon, menandakan ia butuh oksigen untuk bernpas.

Juyeon memang melepaskan ciumannya, tetapi ia melanjutkannya dengan mengiggit puting Hyunjae.

s-sakithh Juu

Hyunjae menjerit sakit sekaligus mendesah nikmat. perlakuan Juyeon tak pernah main-main dalam membuat Hyunjae jatuh dalam kenikmatan.

yah biarlah, mereka menghabiskan waktu paginya dengan bercumbu di dalam mobil baru Juyeon, hingga seseorang menghampirnya.

𝙛𝙞𝙣.

#siblings ; milric bagian 2

cw // kinda nsfw 🔞 ( kiss , cigarettes )


sigh

Hyunjae menghela napas lelah. hubungan ia dengan Juyeon memang salah, tapi ia tidak seharusnya melakukkan ini dengan adiknya juga.

“Eric... kakak gak bisa...” ucap Hyunjae ragu-ragu, takut jika salah berbicara sehingga akan menyakitkan adik kesayangannya.

Eric memasang wajah cemberutnya. ia hendak marah jika saja Hyunjae tidak menghentikannya.

”... jangan sekarang. nanti aja, ya?”

“nanti itu kapan?”

“ya, nanti. pas kakak udah siap, oke?”

“siapnya kapan?”

“kakak butuh waktu, Eric.”

“tapi... kak Jae harus janji sama Eric, kalau kakak bakal ngelakuiin 'itu' sama Eric?”

“iya, kakak janji.” mau tidak mau Hyunjae harus mengatakan iya. jika tidak, bisa saja Eric langsung melecehkannya(?) saat ini juga.

mereka saling menautkan jari kelingkingnya. melakukan janji manis, yang entah Hyunjae siap melakukannya atau tidak.

“sekarang tidur ya? udah malem.”

Eric langsung menyamankan dirinya di ranjang Hyunjae, sementara Hyunjae mematikan lampu kamarnya terlebih dahulu.

“kak Jae, tidurnya peluk Eric ya~”

“dasar manja.”

setelah itu mereka berdua terlelap bersama, di bawah selimut yang sama, sambil berpelukkan.


tidak lama, terdapat seorang pria tampan yang melangkahkan kakinya ke arah kamar adik kembarnya, Hyunjae. Juyeon, namanya. yang merupakan kakak tertua dari Hyunjae dan Eric.

“Jae, udah tidur?” ucapnya pelan dari arah pintu yang ia buka sedikit.

heungh Ju? udah pulang? jam berapa sekarang?” Hyunjae terbangun karena suara yang cukup familiar itu masuk ke dalam pendengarannya. terlebih, ada cahaya masuk dari luar kamarnya, yang membuat ia sedikit terbangun.

“jam 11. maaf, aku ngebangunin kamu ya?”

Hyunjae bangun dari posisi tidurnya. memeluk Juyeon yang sudah berada di hadapannya.

“gapapa~ aku juga belum terlalu tidur.”

Hyunjae menaruh dagunya di bahu Juyeon dan menyamankan posisinya. Juyeon hanya mengelus lembut punggung Hyunjae, sesekali ia kecup pipi gembul itu.

“kamu bau rokok, Ju.”

“maaf. aku abis balik dari tongkrongan sih.”

“dasar. aku mau marahin kamu, tapi aku ngantuk. jadi dipending dulu aja marahnya.”

“iya, iya.” Juyeon masih saja mengecupi wajah dan surai Hyunjae, padahal dirinya sama sekali belum membersihkan diri sehabis pergi dari luar.

“udah sana, mandi dulu. aku ga suka sama baunya.” Hyunjae melepaskan pelukkannya, hendak ingin melanjutkan tidurnya lagi.

“cium dulu.”

“gamau~ kamu bau rokok.”

“kan enak. biar ada pahit-pahitnya gitu~”

“ew. sini sekali aja.”

chuup

awalnya mereka hanya berciuman biasa, tanpa ada lumatan sama sekali. tapi semakin lama, Juyeon semakin menuntun Hyunjae untuk memperdalam ciuman itu.

ahh Ju“ “udahh

Hyunjae mendorong Juyeon dengan tenagannya yang tersisa, yang membuat sang dominant bingung.

“tumben?”

“ada Eric, nanti dia denger.”

“oh? aku gak sadar kalau ada Eric karena gelap. kok tumben dia tidur di sini?”

“Eric yang minta.”

“tiba-tiba?”

“entahlah. mungkin dia kangen padaku, kkkk” bohong Hyunjae. “udah ah sanaa bersih-bersih dulu.”

“kalau ada Eric di sini, nanti aku tidur di mana?”

“kan kamu punya kamar sendiri, Juyeon. lagian kamu udah gede.”

“aku juga mau tidur sama kamu.” layaknya  puppy yang ingin dibelai oleh sang majikan, Hyunjae mana tega melihatnya.

“kalo kamu tidur di sini juga, nanti aku kehempit.”

bohong. sebenarnya ranjangnya muat saja untuk 3 orang, tapi Hyunjae mana mau harus tidur sedikit berdesekan dengan dua pria berotot bisep besar itu. hih, nanti yang ada Hyunjae malah jadi mie lidi. mana Eric tidurnya suka tidak bisa diam.

“kalau gitu, kamu tidur di kamar aku aja? kita bisa melakukkan 'itu' juga dengan bebas.”

“tidak. aku gak mau nanti Eric bangun.”

“kamu terlalu memikirkan Eric, Jae.”

“dia adikku.”

sigh

“baiklah. malam ini aja. besok kamu harus tidur bersamaku.”

“ya ya terserah.”

so, no sex for tonight?

“Juyeon!” teriaknya pelan dengan wajah memerah.

kkkk bercanda baby~”

“berhentilah menggodaku, Ju. aku masih marah perhial dua janjimu yang baru saja kau ingkari.”

“maaf, maaf. abisnya kamu terlihat menggemaskan jika ku goda seperti itu~” “jangan marah ya sayang.”

“diamlah. aku mau tidur, Ju.”

“baiklah~ selamat tidur, baby

“hm, selamat tidur Ju.”

Juyeon mengecup kening Hyunjae terlebih dahulu, sebelum ia beranjak pergi. semua percakapan tadi sebenarnya telah didengarkan oleh Eric. ia belum terlalu terlelap, di saat Hyunjae bergerak dari posisi tidurnya yang sempat memeluk Eric. percakapan dan sedikit adegan panas itu tengah disaksikan langsung oleh Eric.

“Eric juga mau nyium kak Jae kaya gitu.”

#siblings ; milric

(top!eric, bot!hyunjae)

cw // kinda nsfw 🔞

Eric Lee, seorang siswa SMA kelas akhir di Creker High School. yang merupakan anak terakhir dari keluarga Lee. memiliki dua kakak laki-laki kembar, Juyeon dan Jaehyun yang biasa dipanggil Hyunjae.


knock knock

“kakk Jaeee, Eric masuk yaaa~”

“iyaa.”

Eric berjalan memasukki kamar Hyunjae. kamarnya memang terlihat minimalist, tapi cantik, seperti sang pemilik.

“kak Jae~ Eric nanti tidur sama kakak yaa” pintanya.

“hm? boleh aja.”

“kakak jangan sama bang Juyeon mulu. Eric gak suka~”

Hyunjae memberhentikan aktivitas bacanya. menatap adik kesayangannya dengan penuh tanya. “kenapa Eric gak suka? Juyeon kan kakak kamu juga.”

“ish iya sih~ tapi Eric ya gak suka aja!”

“loh? gak boleh gitu dong. Eric harus punya alasan kalau gak suka sama orang. kalau gak ada alasannya, Eric gak boleh gak suka sama orang itu” jelas Hyunjae sambil mengelus surai blonde itu dengan lembut.

“ihh. soalnya bang Juyeon itu nyeremin hiih. gak kayak kak Jae yang baik hati.” ia memeluk erat Hyunjae.

yang dipeluknya hanya terkekeh. kenapa adiknya ini bisa semanis ini sih?

“Juyeon gak nyeremin, Eric.”

“hng gatau ah, pokoknya Eric gak mau kak Jae sama bang Juyeon terus.”

“katanya kamu baru ditraktir sama Juyeon. kakak aja gak dibagi~”

Eric menatap ke arah Hyunjae, dengan posisi masih pelukkan. “nanti Ericcc traktir kak Jaeee deh. yang penting kak Jae jangan sama bang Juyeon terus ya. pleaseee.”

Hyunjae hanya menghela napas. adiknya ini memang manis, tapi sifatnya sangat manja dan cemburuan. “iya deh.”

“yeyy!! sayang kak Jae banyak-banyak.”

Eric mendorong Hyunjae tiba-tiba, yang membuat Hyunjae menjadi terbaring di ranjangnya. kini posisinya Eric sedang mengukung tubuh besar Hyunjae.

“Eric?”

alih-alih menjawab panggilan dari sang kakak, ia malah menelusupkan wajahnya di leher Hyunjae. 2 menit posisi mereka seperti itu dan hanya terdiam. lalu, Eric dengan berani menciumi leher tersebut serta meninggalkan tanda kepemilikan di sana.

E-ericc hnghh” satu desahan lolos dari mulut Hyunjae disaat Eric menggigit kuat lehernya.

karena desahan itu pula, Eric menjadi semakin berani untuk bertindak lebih. ia memasukkan tangannya ke dalam piyama Hyunjae, mengelus perut hingga dadanya dengan sensual. tidak lupa, ia meremas nipple Hyunjae.

hnghh Ricc. stophh

Hyunjae menghentikan aksi adiknya untuk tidak bertindak lebih jauh. nyatanya, tangan kiri Eric sudah berada di bagian selatannya.

why?” tanyanya polos.

we shouldn't be like this.

“kenapa gak boleh?”

“karena kita saudara, Eric.”

“tapi... kenapa kalo kak Jae sama bang Juyeon boleh? bukannya kalian juga saudara?”

Hyunjae terkejut atas pernyataan Eric. darimana ia tau 'hubungannya' dengan Juyeon? apakah ia sempat melihat kami bercumbu? pikir Hyunjae.

“E-eric... kamu tau darimana?”

“aku sering liat kakak sama bang Juyeon kaya gitu di kamar tiap malem. Eric gak suka. kak Jae cuma punya Eric!”

“Eric... yang kita lakuiin itu gak bener.”

“terus yang kak Jae lakuiin sama bang Juyeon itu bener?”

“udah ya stop. jangan bahas itu lagi. mending kamu tidur.”

“gak mauu.” Eric mendorong tubuh kakaknya lagi, saat Hyunjae hendak bangun dari posisinya.

“Eric juga mau ngerasaiin punya Eric masuk ke dalam kak Jae.” “boleh ya kak? pleasee

𝙩𝙗𝙘.

video call

jumil

cw // nsfw ( video call sex , solo sex , masturbating )


“Juyeon~!!” teriak Hyunjae antusias di depan ponselnya.

“halo, sayang. udah makan belum?” sapanya dengan lembut.

“udah dong. tadi aku makan pasta sama cream soupnya dari kfc. yang lagi viral ituu, terus dicampur kan. terus enak banget Juuu. kamu harus coba okee!!”

Juyeon terkekeh melihat pacarnya yang terlihat sangat lucu jika sedang mulai menceritakan sesuatu.

“bagus deh kalo udah makan. aku di sini cuma makan nasi kotak saking sibuknya. kangen masakkan kamu~”

“makannya cepetan pulangggg. kamu kalo gak sama aku kan jadi gelandangan, hihi.”

“dih nyebelin banget mentang-mentang aku gak ada di sana. kalo aku bisa pulang cepet mah malem ini udah cuddle sama kamu, sayang~”

“lagian rese banget deh, buat apa coba segala pake business trip segala. siapa sih ketua timnya? Younghoon ya? emang minta disantet tu anak.”

“haha sabar sayang. namanya juga kerja, harus nurut sama atasan dong. iya Younghoon. aku kan kerja biar dapet uang buat bangun rumah tangga sama kamu.”

“iiihh apaan si Juuu.”

“malu yaa. mukannya merah tuh.”

“diem!”

Hyunjae mempoutkan bibirnya. matanya terlihat sembab dan mengeluarkan sedikit air mata.

“ehhh sayangg. bercanda aku kelewatan ya? maaaaff” ucap Juyeon seperti menyesali perbuatannya.

“heung bukan ituu. aku kangen kamu tau, hiks.”

Juyeon terseneyum. “kan aku bilang nanti 3 hari lagi aku pulang. aku kan udah janji mau bawaiin kamu oleh-oleh yang banyak, pinggang aku pegel nih duduk muluu~”

“huh Ju? kamu masih di studio?”

“iya. tadi aku nyelesaiin projectnya sendiri dulu biar cepet.” “kok malah makin cemburut?”

“kasihan kamu, pasti capek~”

“cium aku dong biar akunya semangat.”

“nihhh. cuupp~” Hyunjae menempelkan bibirnya ke layar ponselnya.

Juyeon yang tadinya terus terkekeh karena tingkah laku pacarnya yang lucu, menjadi sedikt merasakan sesak di bagian selatannya. apa ini efek dirinya yang 'kangen' dengan Hyunjae? atau karena bibir merah Hyunjae yang terlihat sangat menawan?

“Jae,” panggil Juyeon dengan nada beratnya. pria itu menarik napas panjang seraya memperhatikan sosok Hyunjae di layar ponselnya.

“hm? kenapa Ju?” Hyunjae menarik sebelah alisnya. bingung kenapa tiba-tiba memanggilnya dengan nada yang seperti itu.

“kamu pake celana pendek ya.”

mampus. Hyunajae lupa kalo Juyeon selalu melarangnya untuk tidur menggunakkan celana pendek, karena bisa menyebabkan dirinya masuk angin. terlebih Hyunjae jarang menggunakkan selimut.

ia menyengir polos. bertingkah seperti tidak melakukan kesalahan. “hehe, iya :D”

nyatanya Hyunjae kini terlihat sexy. wajahnya yang cantik dengan kulitnya yang begitu bersih. leher dan pahanya yang terekspos terlihat sangat mulus, tidak lupa dengan bibirnya yang sangat menggoda. sekali lagi, apakah ini efek dari dirinya yang 'kangen' dengan sang pacar?

Juyeon menelan salivanya dengan susah payah. “Jae. you look so damn hot. bersyukurlah aku lagi gak ada di sana.”

“huh? why I should be grateful?

you make me wanna eat you.”

eat me if you can, hihi.” Hyunjae memainkan bibir serta lidahnya, yang membuat pria di sebrangnya mengerang tak tahan.

grhh, don't you ever try to tease me, babe~

I don't.”

open your clothes, babe. I want to see your naked body.”

tanpa pikir panjang, Hyunjae melucuti semua pakaiannya tanpa menyisakan sehelai benang pun. “like this?” tanyanya dengan sedikit mengejek.

good baby. now, do it by yourself, those things I would do if I were there. you know them well right?.”

then, what you're gonna do, daddy?

I'll just gonna watching you being daddy's good little baby.”


ahhh Jae

Hyunjae kini sedang membelai dadanya sendiri. memainkan dua buah tonjolan itu. memilin dan memutarnya. sedangkan Juyeon, ia sedang sibuk dengan miliknya.

ahngg sayangg, emut jarimu lalu masukkan ke dalam holemu.”

Hyunjae mengikuti semua perintah Juyeon. mengemut jari-jarinya hingga basah, lalu memasukkan dua jarinya ke dalam lubangnya.

moan for me, baby

nghhh, d-daddyy

Hyunjae memejamkan matanya. ia membayangkan bahwa yang memasuki lubangnya saat ini adalah milik Juyeon, bukan malah jarinya. tidak lupa tanganya yang sebelah, ia gunakkan untuk mengocok miliknya sendiri.

Juuu, a-aku mau keluar

“secepat itu?”

Hyunjae mengangguk. geraman Juyeon sangat membuatnya terangsang.

wait for me, babe. aku masih belum.”

hngg p-pleasee Juyeonh

beg for me

d-dadd... I wanna cumhh, can i?

sure

nyahhh daddy

sssh, baby

keduanya saling mendesahkan nama masing-masing hingga mencapai klimaks. mereka terengah, menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

you're so good, babe~ aku sungguh tak tahan ketika melihat tubuh indahmu.”

“hum.”

“capek ya?”

Hyunjae menangguk lemah. ini sudah jam 10 malam yang merupakan jam tidurnya.

“aku mau bersih-bersih dulu. abis itu pulang ke kamar hotel. kamu tidur duluan aja ya? maaf gak bisa nemenin sleep call.”

“gak papa Ju~ kamu juga pasti capek kan di sana. nanti langsung tidur ya. good night, daddy~”

good night too, baby~”

dan video call itu berhenti.

sebenarnya, Juyeon diam-diam telah merekam video tadi ketia Hyunjae sedang memanjakan tubuhnya sendiri, dengan tujuan agar ia bisa melihat tubuh pacarnya secara berulang-ulang.

“kenapa pacarku sangat sexy kkkk~”

𝙛𝙞𝙣.

chicken

— jumil

tw // cw // nswf ( kiss , mouth feeding , making out ), kinda disgusting

bisa diskip ya kalo gak bisa bacanya :)


“Jae, ayamnya dimakan dulu.”

“nantii. kamu gak lihat aku lagi sibuk?”

“tapi kamu belum makan siang loh. sekarang udah mau jam 2.”

“huhu nanti dulu. laporan aku banyak, Juyeooon :(”

“kan kamu yang minta ayam ini, terus masa gak dimakan?”

“ish aku bilang nanti ya nanti! ngerti gak sih?!”

saking frustasinya dengan laporan yang banyak, Hyunjae tanpa sengaja malah membentak Juyeon yang hanya sekedar menyuruhnya untuk makan siang. Juyeon tau bahwa laporan yang harus dikerjakan Hyunjae memang banyak, tapi jika kekasihnya melewati makan siangnya lagi, dapat dipastikan mag Hyunjae akan kambuh seperti sebelumnya. sebenarnya Juyeon tidak mau menggunakan cara seperti ini, tapi mau bagaimana lagi, yang ada Hyunjae gak bakalan makan.

“Jae. siapa yang ngajarin kamu buat ngebentak orang, hm?” Juyeon menarik tangan Hyunjae yang lagi menulis.

“akh Ju, lepass. aku lagi nulis ih nanti kalo kecoret gimana?!”

“makan dulu, Lee Jaehyun.” ia sengaja memberatkan suaranya dan memanggil Hyunjae dengan nama lengkapnya, agar sang submissive tau batasan untuk berperilaku tidak sopan.

“Juyeon nanti laporan aku gak selesai.”

“kalo kamu gak makan lagi, laporanmu bakal lebih gak selesai Jaehyun.”

hiks“ “lepas hiks, aku capek Ju. laporan aku gak selesai-selesai dari kemarin. banyak banget hiks

Hyunjae malah menangis. dia tuh capek banget, udah begadang buat ngerjaiin ini itu, tapi malah gak selesai-selesai. ini gara-gara dirinya yang lebih mementingkan kegiatan-kegiatannya di kampus, sehingga selalu telat atau bahkan lupa untuk makan. maka dari itu, ia sempat sakit lama dan harus rawat inap di rumah sakit. hari demi hari, laporan yang harus Hyunjae kerjakan malah jadi menumpuk banyak.

Juyeon jadi merasa bersalah. biasanya yang mengingatkan Hyunjae untuk makan itu ya Juyeon. tapi, karena akhir-akhir ini Juyeon juga disibukkan dengan kegiatan jurusannya dan lagi memfokuskan dirinya pada turnamen bakset nanti, ia menjadi jarang berkomunkasi dengan Hyunjae.

“udah ya sayang, jangan nangis. aku minta maaf udah kasar sama kamu, tadi. aku minta maaf juga karena sempet lupa ngingetin kamu makan gara-gara akunya lagi sibuk. maaf ya” ujar Juyeon yang kini memeluk kekasihnya.

“cup, cup. jangan nangis lagi ya sayangnya Juyeon. nanti cantiknya hilang loh.” ia berikan kecupan lembut untuk menenangkan Hyunjae.

Hyunjae menangguk di dalam dekapan Juyeon. sebenarnya cacing-cacing di perutnya sudah bernanyi untuk meminta makan. tapi apa daya laporan ini lebih penting, daripada makan. Hyunjae tidak mau waktunya terbuang-buang, walau hanya sekedar makan.

“sekarang makan dulu ya. atau mau aku suapin?”

“suapin~” balasnya sambil memelas.

tanpa menunggu lama, Juyeon langsung mengambil sepotong ayam yang berada di atas meja di depannya. menyuapinya ke dalam mulut Hyunjae.

yang disuapi mengunyah pelan. menikmati setiap kunyahannya. “humm enak~”

“kan. kamu sih gak mau makan. mau lagi?”

“iyaa.”

Juyeon mengambil sepotong ayam lagi. tapi kali ini, ia tidak menyuapi Hyunjae. potongan ayam itu malah ia masukkan ke dalam mulutnya. mengunyahnya sebentar.

“loh Ju?! kok kamu yang makannnn.” Hyunjae merengek kecil. seperti anak kecil yang sedang merengek karena makanan miliknya diambil orang lain.

Juyeon menarik tengkuk Hyunjae, yang lagi merengek secara tiba-tiba.

cup

walaupun ini bukan pertama kalinya bagi mereka, tapi tetap saja jika dilakukan tanpa aba-aba akan membuat Hyunjae kaget.

Hyunjae membulatkan matanya kaget, lalu meronta-ronta agar tautan mereka terlepas. tapi Juyeon malah semakin mendorongkan lidahnya. memberikan kunyahan ayam tadi ke dalam mulut Hyunjae.

seberapa keras usaha Hyunjae untuk mendorong balik Juyeon, tenaganya tidak akan pernah menang.

hmmmphh Juu

memang kunyahan ayam tadi sudah Hyunjae telan. tapi tautannya tidak terlepas. malahan, Juyeon semakin melumat bibir merah itu lebih kasar.

hnghhh Juu“ “t-tangannhya hnghh

Hyunjae semakin dibuat frustasi oleh Juyeon. bisa-bisanya ia dengan santai melumat ganas bibir Hyunjae sambil mengelus sensual paha dalam Hyunjae. memang Hyunjae tidak mengenakan celana panjang, karena demi tuhan celana panjang itu bikin gerah.

mmhh u-udahh

dirasa keduanya telah kehabisan oksigen, Juyeon melepaskan tautannya. menjilati saliva yang keluar dari mulut Hyunjae. “asin, rasa ayam~”

“ih! lagian kamu seenaknya cium. sukurin jadi rasa ayam.”

Juyeon hanya menyengir.

“udah ah aku mau ngerjaiin lagi.”

saat Hyunjae ingin membalikkan badanya ke arah meja, Juyeon malah menahan gerakkan itu. merebahkan tubuh Hyunjae ke karpet, dan menindihnya.

“nanti aja ngerjaiinnya. nanggung.”

hnghh j-jangan digigit

Juyeon terus menerus mencumbu tubuh Hyunjae dengan gigitan kecil di bagian lehernya hingga meninggalkan bekas keunguan.

Juuu“ “udahhh

Juyeon menulikan pendengarannya. protesan Hyunjae sengaja ia tidak dengarkan. dirinya sudah keburu napsu saat bersama sang kekasih.

“nanti aku bantuiin buat ngerjaiin laporanmu. sekarang main dulu sama aku.”

rip waktu berharga Hyunjae untuk mengerjakan laporannya yang sudah numpuk. awas aja kalau Juyeon gak mau bantuiin, siap-siap gak bisa dapet jatah lagi nanti.

𝗳𝗶𝗻.

secret

jumil ♡

cw // nsfw (foreplay, blowjob, sex)


ruang OSIS itu seharusnya menjadi tempat suci, bukannya malah dijadikan tempat untuk melakukkan hal tak senonoh seperti pasangan yang satu ini.

Lee Juyeon, selaku ketua OSIS yang selalu menyalah gunakkan ruangannya. Bisa-bisanya ia dengan santai, melakukan sex dengan kekasihnya itu. Beruntungnya lagi, hampir setiap hari mereka melakukkan hal tersebut, dan tidak pernah ketahuan oleh orang lain.

Lee Hyunjae yang merupakan sang kekasih juga tidak pernah mempersalahkan ini. mereka sama-sama mendapatkan kepuasaan, jadi tidak ada yang dirugikan, kan?


“Ju.”

“hm?”

“tadi Younghoon gangguiin aku lagi~”

“hm? biarin aja, nanti juga capek sendiri dia.”

“Ju, kamu sibuk?”

“iya nih. laporan aku numpuk.” memang sedari tadi Juyeon lagi mengerjakan laporannya sambil memangku sang pacar.

Hyunjae tidak menjawab lagi. ia mempoutkan bibirnya dan menaruh muka cemberutnya di bahu Juyeon. terlihat jelas bahwa Hyunjae lagi ngambek, karena Juyeon lebih memfokuskan dirinya terhadap laporan sial itu daripada Hyunjae sendiri.

Juyeon juga tidak bodoh dengan sifat Hyunjae. karena tidak ingin adanya pertengkaran di antara mereka, Juyeon memberhentikan aktivitasnya. “kenapa sayang?”

“aku mau 'itu'...👉👈” ucapnya dengan malu-malu.

“mau apa, hm?” Juyeon mengusap sensual punggung Hyunjae, lalu tangannya lama-kelamaan semakin turun ke arah bokong kenyal itu. tentu Juyeon tau maksud dari Hyunjae. tapi, apa salahnya jika ia sedikit memancing kekasihnya? bukankah sex mereka nanti akan lebih bergairah?

ahhh Juu“ “jangan pura-pura gatauu hnghh

“aku emang gak tau, tuh?” “coba ucapin yang jelas kamu mau apa. then, i'll fulfill your wish.”

nghhh let's having sex, daddy~

Juyeon mengeluarkan senyum mesumnya. “as your wish, baby


Juyeon mendudukkan Hyunjae di atas meja. mengecup serta menggigit-gigit bibir cherry sang pacar. Hyunjae memejamkan matanya, menikmati perlakuaan manis Juyeon, yang membuatnya terangsang. Juyeon mengabsen deretan gigi Hyunjae satu persatu. mereka saling beradu lidah.

tangannya yang leluasa, ia gunakkan untuk memilin nipple Hyunjae. “hmphh Juu~

merasa kehabiasan napas, Hyunjae memukul dada pelan Juyeon sebagai bentuk signal untuk berhenti. ciuman itu terlepas. sambil Hyunjae mengambil napas banyak, Juyeon tidak berhenti menjamah kekasihnya. sentuhan sensual ia berikan di paha Hyunjae yang masih terbalut celana seragam. membuka kancing kemeja sang kekasih satu persatu. menghisap dalam leher putih itu. Hyunjae dibuat frustasi oleh Juyeon.

mmhhh Juyeonn“ “f-ffuckk mee pleasee

Juyeon melepaskan celana serta dalamannya Hyunjae. terpampang jelas milik Hyunjae yang sudah menegang dan mengeluarkan sedikit cairan precum. Juyeon mengocok penis itu dengan tempo yang cepat, lalu memasukkannya ke dalam mulutnya.

ahhh juyeonhhh hnghhh

dirasanya ingin keluar, Juyeon malah berhenti. Hyunjae mendesah kecewa. “Ju?!”

“sabar sayang. tadi cuma pemanasan.”

Juyeon menurunkan resleting celana seragamnya. menyisakan celana dalam yang memperlihatkan penis berukuran besar. “you wanna try this?

Hyunjae menangguk lucu. Juyeon menuntun tangan Hyunjae ke arah selatannya, “then make it yours

tanpa lama-lama, Hyunjae langsung menurunkan celana dalam Juyeon. mengocok pelan penis besar Juyeon.

sssh fastherr baby

Hyunjae memasukkan penis itu ke dalam mulutnya. memaju-mundurkan kepalanya. ia mengemutnya seperti permen.

haahh babyhh

beberapa menit kemudian, Juyeon sampai dipelepasannya. mengeluarkan spermanya di mulut Hyunjae. tanpa rasa jijik, Hyunjae menelan cairan itu tanpa tersisa setetespun.

good boy~” Juyeon mengecup wajah Hyunjae dengan lembut. “karena baby sudah menjadi anak baik, daddy will give you a present.” “be ready, baby~” bisik Juyeon sensual di telinga Hyunjae.

Juyeon memasukkan penuh penisnya dalam satu hentakkan. Hyunjae sedikit meringis kesakitkan.

dirasanya sang kekasih sudah mulai 'terbiasa', Juyeon mulai menggerakkan badanya dengan pelan. baik Juyeon maupun Hyunjae sama-sama mengeluarkan suara laknatnya itu.

arhnggg fastherrrh Juuu hnggg

Juyeon menambahkan kecepatannya, yang membuat Hyunjae semakin mendesah nikmat.

ahh yeshh thereeeh daddyh” Hyunjae merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika Juyeon mengenai  sweet spotnya.

where is it baby?“ “here uh?

Juyeon menghentakkan kasar penisnya. dirinya benar-benar mengenai sweet spot milik Hyunjae.

ahhh, Juyeonnhh“ “i'm closeee hnggg

wait for me baby~

keduanya lepas secara bersamaan. Juyeon mengeluarkan spermanya di dalam Hyunjae, sementara sang submissive telah mengotori kemeja seragam dominannya.

you're so good baby” wajah Hyunjae dihujani kecupan lembut oleh Juyeon.

“aku capek~”

“ayo bersih-bersih dulu abis itu pulang.”

“males~ kamu ngeluarin di dalem sih.”

“maaf ya sayang. aku yang bersihin deh.”

Juyeon membersihkan kekacuan yang telah dibuatnya. memasangkan kembali celananya serta punya Hyunjae. ia membiarkan Hyunjae tertidur di sofa dulu, selagi Juyeon bersih-bersih.

tanpa disadari, bahwa kegiatan panas tadi telah disaksikan oleh sesorang.

𝙛𝙞𝙣.

#nerd ; bagian 3

cw // nsfw, fingering, sex.


“sayang~~”

“oh? kok bisa masuk?”

“di bawah ada bang Sangyeon.”

“oh yaudah. cemilannya taruh aja di situ. terus kamu cuci tangan, cuci kaki baru boleh ke kasur aku.”

“iya, iya.”


setelah selesai membersihkan kedua tangan dan kakinya, Juyeon mendaratkan tubuhnya di atas Hyunjae yang lagi tengkurep.

“duh Ju~ kamu berat.”

“kamu lagi ngapaiin? tumben pegang hp.”

“lagi nonton. aku pegang hp salah, baca buku mulu salah. capek aku sama kamu.”

“hehe maaf sayanggg.” “kamu udah lihat yang di base sekolah?”

“yang ada foto aku? udah. gara-gara itu aku harus ngaku ke Chanhee, Changmin sama Eric kalo aku pacaran sama kamu.”

“bagus dong? lagian ngapaiin kamu mau backstreetan sih?”

“males. fans kamu ribet nanti.”

“iya sih... tapi kamu gapapa kan?”

“iya.”

“aku males. foto pacarku jadinya kesebar. mana kamu cakep banget lagi, kan jadinya digodaiin~”

tidak ada balasan dari Hyunjae. Juyeon merasa diacuhkan terus. apalagi ketika Hyunjae sedang fokus pada sesuatu, seperti membaca, belajar atau main hp seperti ini. (yaiyalah Ju lo ganggu anjir .gk). bukan Juyeon namannya kalo gak menantang maut. ia malah menggigit sesnual daun telinga Hyunjae.

hngh Jhuu~“ “jangan mancing ih!”

“abisnya kamu ngacangin aku~”

“aku kan lagi nonton. lagian kamu janji cuma kelonan.”

“emang tadinya cuma mau kelonan. tapi abis ngeliat kamu, pengennya main sekalian.” “siapa yang nyuruh pake celana pendek, hm?”

suaranya sengaja ia beratkan, sambil tangannya ia gunakkan untuk meremas pantat Hyunjae.

“k-kan aku cuma di rumah. lagian gerah tauu kalo pake yang panjang” jawab Hyunjae terbata-bata. “udah ah Ju, kalo kamu kaya gini mending pulang aja. aku mau nonton!”

“kiraiin kamu sengaja mau ngegoda aku, hm?”

nghhh Ju~

“ayo main, sayang.”

“ada kak Sangyeon. nanti kedengeran.”

“makannya kamu jangan berisik.” “ya?”


Juyeon terus mengecupi pipi, bibir hingga leher Hyunjae. bagi orang seperti Hyunjae yang gelian, hal tersebut membuat dirinya seperti terangsang.

“YAK- MAU NGAPAIIN?” Hyunjae terkejut karena Juyeon tiba-tiba melepaskan celana pendeknya.

“katanya mau main? ya aku lepas dong. toh ini kan bukan yang pertama kali buat kamu.” Juyeon memasukkan dua jarinya sekaligus ke lubang sempit Hyunjae, sambil dirinya mengemut serta menggigit kecil nipple merah itu, seperti bayi yang menginginkan ASI.

nghhh Juyeonhh

“kapan terakhir kali kamu aku masukkin sih? jadi sempit banget punya kamu, hm.”

ngga tau, pikirhh aja sendiri

Juyeon menambahkan satu jarinya lagi. kini terdapat 3 jari di lubang Hyunjae. Juyeon mempercepat gerakkan jarinya di bawah sana.

ahh Juu, masukkin punya kamu ajaa hng?

Juyeon bersmirk ria terhadap permintaan kekasihnya. “kamu jangan teriak ya.” Juyeon melepaskan celana serta dalemannya. lalu ia langsung memasukkan junior kebanggannya yang berukuran besar dengan paksa.

AKHHH- hmpph

Juyeon dengan cepat melumat bibir Hyunjae, agar kekasihnya tidak berteriak kesakitan. “shhh sayang, kan kamu yang bilang kalo berisik nanti kedengeran bang Sangyeon.”

“k-kamu langsung masukkin tanpa aba-aba. s-sakithh tau.”

“maaf yaa. aku diem dulu deh.” Juyeon mengecup air mata Hyunjae.

setelah menunggu beberapa saat, Hyunjae menyuruh Juyeon untuk memulai aksinya.

ahhhhh“ “hnghh Ju- ahh sakithh“ “nyahh hiyaa di situu enghh

desahan demi desahan terus Hyunjae keluarkan. mereka bermain liar dan melupakan keberadaan Lee Sangyeon yang daritadi mendengar suara tak senonoh itu.

“hhh dasar anak muda.” -lsy

#nerd ; bagian 2

“Jae! udah nunggu daritadi ya?”

“engga kok. aku juga baru sampe tadi.”

“tadi beneran dianter sama bang sangyeon kan?”

“iya astaga. kamu tanya aja sama orangnya sana.”

Juyeon hanya menyengir. emang dirinya terlalu posesif. untung Hyunjae sayang.

kini mereka sedang berada di lobby mall, berjalan menuju toko buku. Juyeon merasa ada yang berbeda dari penampilan biasa Hyunjae.

“loh sayang, kamu gak pake kacamata?”

“engga. males.”

“kenapaaa?:(”

“capek tau Ju pake kacamata. berat gitu. lagian ini kan bukan di sekolah.”

“pantesan daritadi pada ngelihatin kamu. kamu jadi orang kenapa cakep banget sih.”

“alay banget ih, malu aku.” Hyunjae berjalan lebih cepat dari Juyeon. ia malu karena tingkah laku Juyeon, dirinya malah semakin menjadi pusat perhatian orang-orang.

yang tabah ya Jae.


“sayang~”

“hm?”

“abis beli buku, nonton yuk?”

“nonton apa?”

“nonton di bioskop.”

“yaudah, ayok.”

“loh? kamu udahan milih bukunya?”

“iya. kan kamu mau nonton. kalo gak pergi sekarang nanti jam pertamanya keburu mulai. gimana sih?”

“y-yaudah ayo bayar dulu. abis itu nonton.”