things you said through your teeth
[#takanoo, angst, pov kedua takaki, #thingsyousaidprompt, bahasa indonesia.]
“Kau yakin?”
Walau bertanya begitu, justru suaramu yang terdengar ragu. Jemarimu masih bertautan dengannya. Rasanya, tidak ada di antara kalian yang ingin melepaskan.
Jarinya panjang. Lebih lentik. Jauh berbeda darimu yang sedikit kasar dengan kuku yang terlihat pendek. Secara ukuran, tanganmu lebih besar darinya yang ramping. Namun pas untuk kalian mengisi kekosongan dalam sela jemari masing-masing.
“Aku yakin,” jawabnya kemudian, pandangannya tertuju pada jemari kalian. Perlahan, dia memisahkan jemarinya. Melepaskan posisinya satu per satu pada sela-sela jemarimu, mengembalikan kekosongan yang selalu ada di sana. “Karena tidak adil untukmu kalau aku tetap di sini. Apapun yang terjadi, nyatanya aku akan selalu kembali kepadanya.”
“Tidak adil pun tidak apa-apa,” ujarmu cepat, lebih terdengar sebagai gumam yang tidak menyampai telinganya. Tidak sampai pada siapapun kecuali pikiranmu di masa mendatang dengan penyesalan.
Kali ini dia menatapmu, berdiri di depan pintu dengan senyum perpisahan. Kau tidak ingin merelakannya, tapi langkahnya mendahului segala niatan yang ada dalam pikiranmu.
Dia pergi. Kau tidak punya keberanian untuk mengejarnya.