Rreksuu's Writing

Say the magic spell!

Kujemput ketika waktunya/.

Akhirnya tandanya muncul. Kalimat yang kutunggu datang. Aku akan melaksanakan Plan A, karena Plan B seperti biasa aku hanya coba-coba iseng. Maafkan aku Tuhan.

Sampai jumpa 'wanita paling cantik di FE'. Aku tidak menyerah. Aku akan melaksanakan jalan yang seharusnya. Kita akan berpisah di sini untuk sementara. Kamu akan aku perjuangkan. Karena sejatinya manusia akan hidup bersama dengan orang yang dia perjuangkan (wyna, 2024).

Mari kita mengobrol kembali di Danau Kenanga suatu sore nanti. Akan kujemput kamu dengan motorku nanti. Aamiin.

Aku Mencintaimu, Always.

Senja di ekonomi/.

Ditemani ponsel pintar dan cerita yang aku sedikit relate, sore ku di ekonomi dihabiskan dengan baik. Bagian demi bagian cerita kubaca. Menghasilkan sebuah bayangan dan skenario indah yang akan kulancarkan. Sesekali aku rehat sejenak. Mencerna cerita menjadi ide untuk akal-akalanku nantinya. Semua sudah kupikir matang-matang. Aku tersenyum sesekali karena di semua skenario dia terlihat bahagia.

“Aku baru selesai masssa” “Masih nunggu?”

Dia percaya aku menunggunya. Itu alasan yang lebih dari cukup untukku. Aku bergegas ke tempatnya. Namun, aduhai jantungku malah berdegub kencang. Semua skenario ku tiba-tiba hilang. Aku terkaku penuh.

Aku benar-benar membeku. Kami hanya bisa saling membalas senyum. Entah apa dipikirnya, tapi selalu begini senyumku tiap lihat melihatnya, senyum terbaik yang kupunya. Lagi-lagi jantungku berdetak penuh. Tidak ada hal tengil yang mampu kulakukan.

Ajaibnya ketika dia bercerita, keteganganku menghilang. Aku bisa bercerita kepadanya. Tentang yang hari ini ku alami. Dia juga bercerita. Kami mengobrol penuh pemahaman. Aku tersihir karena sikap polosnya.

Tuhan sangat baik. Malam ini bulan tidak kuperhatikan karena Cantik dan Elok yang dia pancarkan lebih menenangkan. Kekuatanku naik bertingkat dari nol. Senyuman yang kita tukar menutup perjumpaan takdir hari ini.

Danau Kenanga/.

Danau buatan itu bagi semua mahasiswa kampus kuning menyimpan kenangan indah. Termasuk aku yang pernah melukiskan kisah kecil kami di antara ribuan kisah lainnya. Obrolan pertama kita setelah sekian lama bahkan tidak mencapai setengah jam. Namun, itu adalah percakapan paling indah yang pernah aku lakukan dalam semester 3. Aku suka senyum mu dan tertawa kecilmu saat ada hal jenaka yang kita bahas. Aku suka berada di dekatmu di sore yang damai itu dengan pemandangan danau hijau menenangkan. Tidak pernah kusangka hari selasa akan menjadi hari favoritku di tahun ke 3 kuliah ku. Tidak pernah kusangka orang yang akan memenuhi pikiranku adalah manusia favoritku di malam ini, besok, dan seterusnya adalah kamu. Sebagai seorang yang paham sedikit tentang danau, cerita tentang danau manapun kalah indah dengan apa yg aku rasakan denganmu.

Segelas teh dan kopi susu/.

Aku suka sore hari Selasa tadi. Aku meminum teh yang katanya pahit dan Kamu meminum kopi susu. Semua cerita panjang lebar kita jabarkan. Tertawa kecil menghiasi ruang di antaranya. Kita bertukar fakta tentang cerita dunia yang ternyata perbedaannya sangat menggelitik. Kami tersenyum berseri-seri sepanjang percakapan. Aku suka melihat mata mu melalui kedua lensa kacamata mu. Danau Kenanga sore itu kalah indah dengan keduanya. Keluarga, teman, bahkan ikan air tawar kita libatkan dalam percakapan. Maaf aku terlalu egois ketika hampir berakhir. Tapi aku tidak bisa berbohong, aku ingin tadi sore berlangsung selamanya. Semoga kedepannya tidak hanya segelas teh dan kopi susu yang menemani kita, karena hal apapun itu, hanya kamu yang menjadikannya indah.

Hidangan di puncak piramid/.

Bagaimana rasanya? Ada apa disana? Bagaimana makanan di puncak sana?

Enak pasti. Lihat yang sudah di sana. Semuanya tersenyum dari atas. Tidak ada kesedihan di atas sana. Mereka makan sampai kenyang. Manis, pedas, pahit, asam jenis makanan apapun itu semuanya enak di puncak sana. Tidak ada kesedihan. Tidak ada rasa sakit. Semua senang di atas sana.

Tapi repot memang. Puncak sempit. Tidak semua orang bisa di sana. Hanya orang-orang terpilih. Sekarang muncul pertanyaan baru.

Bagaimana ya supaya bisa ke sana?

Sedikit cerita tentang yang sudah di atas. “Kau harus membunuh kemanusiaanmu untuk sampai puncak”

Harta karun yang tidak ingin dicari/.

Tutup mata maka dia akan datang pada waktunya. Begitulah secara sifat. Tidak perlu bahkan jangan dicari. Karena kalau dicari pasti tidak akan ditemukan. Mutiara? Emas? Berlian? tidak, bukan yang seperti itu. Tidak ada yang tau rahasia langit. Sebagai mahkluk bumi cukup bersikap sebagaimana mestinya. Mengintip ke atas itu perbuatan buang-buang waktu. Karena tidak ada ujungnya. Sedikit cuplikan bisa dilihat ke yang sudah pernah merasakan.

'Akan lebih indah ketika waktunya' dia berbisik

Pahami itu. Karena itu sebuah fakta.

Terserah/.

Apalah dunia ini, terlalu sementara untuk dikejar. Semua hal merepotkan ada di dalamnya. Harapan yang kosong, fana, sia-sia, kalian sebutkan sisanya. Bodoh berharap kepada sesama. Karena telah dikatakan-Nya bahwa ia lah yang terhebat. Capek sekali melihat kanan kiri, padahal yg benar sudah ada caranya, cara yang ditunjukkan oleh-Nya. Manusia lemah, payah, bahkan ketika bersedih perlu bersender. Repot. Ubah persepsi sialan. Hanya kepada-Nya lah kita meminta dan kembali. Jauh-jauh dari kebodohan duniawi. Tujuan akhir dari-Nya lebih asik untuk dikejar. Capek buang-buang waktu. Lebih baik siapkan untuk festival masa depan.

Ketika ramai aku mati, ketika sepi aku di ujung tanduk/.

Entah kenapa selalu begitu. Saat ramai adalah ibarat waktu penghakimanku. Aku tidak kuasa berada di sekitar manusia. Lelah. Berisik. Kepalaku mau pecah. Semua hal seakan akan berusaha menunjamkan pedang ke arahku. Aku hampir mati. Napas sedikit terengah engah. Astaga sesak napas. Tolong aku!

Aku berlari kemudian ke arah sepi. Tapi di sepi. Aku tersiksa. Kesendirianku adalah hasil dari sebuah paksaan sebenarnya bukan pilihan. Untungnya aku ada sedikit penangkis agar tidak mati terdorong kesepian.

Apalah aku harusnya berkaca. Sebagai mayat hidup yang punya perasaan harusnya tidak bertingkah. Meledak sajalah!

Takut masa depan/.

Tuhan aku takut dengan semuanya. Perlu ditemani dalam setiap urusanku. Bantulah aku besok, lusa, dan bertahun-tahun berikutnya. Tidak tahu apa yang akan kuhadapi. Tapi yang pasti saat menghadapi apapun Tuhan akan selalu ada. Bantulah aku Tuhan karena tangan kaki kecil ini sangatlah lemah. Lindungilah aku tuhan karena depan belakang badanku sangatlah ringkih. Tuhan bantulah aku tentang hari esok. Karena denganmu tidak ada hal yang perlu ditakuti. Semuanya bisa diselesaikan. Maka dari itu tolong aku tentang masa depan Tuhan. Aku sedikit takut hari ini, berikanlah aku kekuatan tentang hari esok. Keberanian dan kemudahan. Semua hal-hal baik yang aku semogakan semoga engkau kabulkan tuhan. Aamiin.

Untuk mu.

Sebuah penggambaran yang menarik dari tuhan yang maha kuasa. Karya seni yang layak disebut seni. Gabungan antara senyum manis dengan mata sayu yang lembut bahkan cenderung terlihat sedih. Siapapun akan iba dan terpesona oleh karya ini.