kkumasmom

SPC : Same Person Couple 10

Sore ini Kyla baru selesai nugas dan hangout di rumah salah satu temen ceweknya yang emang lagi pada rame.

Karena sekalian mau nginep di apart Hyunsuk, si cowok menjemputnya selesai urusan dari kampus. Ia segera mengabari Kyla saat dirinya sudah sampai.

Cewek itu berpamitan lalu masuk ke dalam mobil sang pacar. “Hi baby.” Kening dan bibir Kyla dikecup oleh Hyunsuk.

“Hi.” Bales cowok itu, singkat tapi masih tersenyum tipis.

Gak sampe beberapa menit, Kyla langsung sadar sama perilaku Hyunsuk yang mendadak dingin. “Babe, you good?” Kyla mengelus paha Hyunsuk.

Si cowok menghela nafasnya, “I’m not in a very good mood, babe. Sorry.”

“Hah? Kenapa? Tumben?”

“Tadi ada kating yang sotoy, gak sopan tiba-tiba masuk ke music room, dia mainin drum kenceng banget padahal aku udah kasih warning, tau-tau stick drumnya patah satu. Dia gak mau ganti- Ah anjing!” Saat Hyunsuk cerita, dia kebawa emosi sampe mukum setiran mobil.

Tentunya Kyla kaget, “Hyun?” Cewek itu menggenggam tangan Hyunsuk.

“Sorry, sorry. Maaf ya, sayang.” Hyunsuk menenangkan diri sambil mengecup tangan Kyla, selama perjalanan ia mengelusnya.

Kyla di antara nekat atau emang lagi pengen, ia melepas hoodie yang dipake sekarang, menyisakan crop top biasa yang ngefit, ditambah celana pendeknya.

Hyunsuk baru menyadari hal tersebut, ia hanya menggigit bibir bawahnya diam-diam sambil memarkir mobil.

Keluar mobil, Hyunsuk langsung menarik tubuh Kyla agar lebih nempel, ia memeluk pinggang si cewek sambil jalan ke arah lift.

Kyla beberapa kali menelan ludahnya, tapi she’s lowkey enjoying it.

Pintu lift tertutup, Kyla berdiri di depan Hyunsuk, mengalungkan leher cowok itu dengan kedua lengannya. “Hyun.” Panggil Kyla.

Hyunsuk mengangkat alisnya sebagai tanda “Apa?”.

“I can help you out, for sure. Mau gak? Besok aku day off.” Tengkuk Hyunsuk dielus.

“Hm? You sure?” Hyunsuk juga melingkari pinggang Kyla dengan kedua lengannya.

Kyla ngangguk, ia perlahan sedikit naik untuk mencium cowoknya itu. Di sela-sela ciuman, Hyunsuk tersenyum miring.

Pinggang Kyla sempat diremas sama Hyunsuk saat cewek itu memggigit bibir bawahnya. “Baby, wait.” Si cowok segera mengubah posisi saat liftnya berhenti.

Bener aja, ada beberapa orang masuk.

Keduanya gak sabar menyentuh lantai kamar Hyunsuk karena tadi lagi panas-panasnya.

Saat masuk kamar, Hyunsuk melempar tasnya lalu menggendong tubuh Kyla ke dalam kamar.

Untung apart lagi sepi.

Si cowok membanting tubuh Kyla dengan pelan ke kasur. “Baby, slap me twice or more kalo aku terlalu kasar ya.” Ujar Hyunsuk, dirinya sudah berada di atas Kyla.

Mereka lanjut berpagut, kalung Hyunsuk bergelantungan di atas leher Kyla.

Geraman terdengar saat tangan Kyla mengelus, sesekali meremas milik Hyunsuk yang mengeras di balik celananya.

“Kamu needy daritadi atau gimana sih, hm?” Tanya Hyunsuk setelah melepas kaos jerseynya.

“You look extra hot with black hair, daddy. I can’t help it.” Kyla menatap Hyunsuk dengan dalam dan sensual.

“Oh really? Thank you, sayang.” Kepala Kyla diusap sebelum jemari Hyunsuk melepas celana dan daleman Kyla.

Gak pake aba-aba, Hyunsuk memasukkan jemarinya ke dalam si cewek. Gerakannya langsung brutal. “Fuck, i love your wet pussy so much, baby.”

“Ahh astaga.. Hyun.. Ahh sir.. Sir fuck..” Kyla menahan pahanya agar tidak merapat.

Melihat jemari Kyla meremas bed sheets, Hyunsuk memindahkannya ke pundaknya. “You like this, huh? Are you close already?”

“Daddy yes… Keep going please..” Kyla mendesah dengan kencang, padahal baru mulai.

“Cepet banget deketnya.” Hyunsuk mendecak pelan sambil tersenyum miring.

“Cum, clench around my fingers.” Suruhan Hyunsuk yang frontal membuat Kyla langsung mencapai klimaks pertamanya.

Hyunsuk menghisap jemarinya sambil tersenyum. “Babe, baru mulai loh.”

“Masih mau lanjut, hm? Atau enggak? Udah cum kan?” Tanya Hyunsuk. Jarang-jarang.

Kyla masih mengatur nafasnya, ia mengangguk.

Plak!

Tamparan mendarat di salah satu paha Kyla. “Use your words for me.”

“Iya, sir. Masih mau lanjut, boleh ya? Aku masih bisa.” Kyla pun merangkai kata-katanya dengan baik.

“Okay, then.” Si cowok berdiri sebentar untuk melepas celana jeans dan boxernya.

Selagi menurunkan bawahannya, Kyla memanggil Hyunsuk. “Daddy, do you want me to take off my crop top?”

Cengiran Hyunsuk terlihat, “Such a good girl, my good girl. Please do, sayang.”

Kyla pun melepas crop topnya, membuat Hyunsuk tersenyum bangga. “Fucking hell, my kitten.” Gumamnya pelan, keduanya udah full-naked.

Hyunsuk kembali berada di atas Kyla, tadinya cewek itu mau mengocok milik Hyunsuk, tapi cowok itu menahan tangannya.

“Kalo mau ngocok, nanti ya, sayang.” Kedua tangan Kyla ditahan di atas kepala si cewek, lalu diiket oleh Hyunsuk dengan iket pinggang yang ada di nightstand.

Kyla sempet merapatkan bibirnya karena takut, tapi ujung-ujungnya dia salfok lagi sama Hyunsuk. “Oh fuck daddy you look so good.” Pinggul cewek itu naik beberapa kali.

Hyunsuk sempet ngeliat ke bawah lalu menatap Kyla. “Sabar, sayang.”

Si cowok mencium ceruk leher sampe ke dada Kyla, pelan-pelan ia ngemasukin miliknya yang udah keras ke dalam ceweknya.

Otomatis Kyla memejamkan kedua matanya, “F..Fuck.. Hyunsuk..”

“Hey, you don’t call me that, remember?” Baru setengah masuk, Hyunsuk berhenti.

Kyla langsung menatapnya, “I’m sorry, sir. Please continue. Maaf- Ahhh!”

Punya Hyunsuk udah fully masuk. “Tight, as usual.”

Lagi-lagi, Hyunsuk langsung bergerak dengan agresif. Tangan satunya meremas bantal di samping Kyla. “Ah anjing!” Geram cowok itu.

“Fuck, fuckk.. Daddy it feels so good, kamu gede banget aaah..” Kyla sama sekali gak menahan desahannya.

“Ah shit.. Sayang.. Aku keras gara-gara kamu fuck..” Hyunsuk nyaris mendongak saat melihat miliknya nembus keliatan di perut Kyla.

Tangan Hyunsuk pindah untuk meremas paha Kyla, “Baby fuck, kamu cantik banget.”

“T-thank you, sir.. Ah.. Sir, can you please.. Ahhh..” Kyla bahkan gak bisa melanjutkan kalimatnya.

“Please apa, sayang?” Tanya Hyunsuk di dekat telinga Kyla.

“Tangan aku- Aahh..”

“Poor baby, you can’t even talk, iyaa ini aku lepas ya..” Ujar Hyunsuk sembari terkekeh.

Iket pinggang itu gak bertahan lama di pergelangan tangan Kyla, kini cewek itu menjambak rambut hitam Hyunsuk, satunya meremas punggung cowoknya.

Gerakan Hyunsuk tetep stabil, semakin agresif malah.

Mata Kyla juga berair. “Daddy.. Daddy i wanna cum..”

“You wanna cum? Hm? For the second fucking time?” Hyunsuk gemes sendiri, ia menghentakkan pinggangnya dengan kenceng di tiga kata terakhirnya tadi.

Krak!

Entah bagian mana, kasur si cowok sampe bunyi.

Air mata Kyla keluar, “Aahh, Hyun.. Hyunsuk.. Fuck daddy ini aku udah deket banget..”

“Cum. Keluarin. Suara kamu jangan ditahan.” Perintah Hyunsuk, ia menatap Kyla dengan tajam dari atas.

Karena Kyla menjambak rambut si cowok, udah pasti kepala Hyunsuk lebih turun. Ia mendesah persis di sebelah telinga sang cowok. “Ahh! Daddy fuck..”

“Fuck you sound so hot, my fucking good girl.” Hyunsuk mencekik leher Kyla selagi ia mengejar puncaknya.

Kyla nyaris, nyaris mengeluarkan safeword. Tapi dia tahan. “Cum inside of me, sir.”

“Ahhh.. Bangsatt..” Desah Hyunsuk saat badannya dielus sama Kyla dengan sensual.

Cowok itu pun memaksa dirinya untuk tidak keluar saat itu juga. Hyunsuk mengeluarkan miliknya dari Kyla.

Nafasnya beneran terengah-engah.

“Hyun? Kok kamu keluarin?”

“Fuck.. Bentar babe..” Hyunsuk menyisir rambutnya ke belakang yang udah berkeringat.

Mereka pun sama-sama mengatur nafas selama beberapa saat.

Karena crop top Kyla udah gak tau ada dimana, Hyunsuk memakaikan jerseynya ke Kyla.

Cowok itu senderan di headboard, ia membantu Kyla untuk senderan juga, tapi di badannya. Karena masih lemes, Kyla go with the flow aja.

Tangan cewek itu diarahin ke milik Hyunsuk yang masih keras. “Do it.” Suruh Hyunsuk.

Tanpa disuruh lagi, Kyla mengocoknya, perlahan badannya lebih turun, kini ia menghisapnya juga.

Hyunsuk memejamkan kedua matanya sambil mengontrol kepapa Kyla. “Uhh yess.. Baby.. Fuck keep going..”

“Your mouth ah anjinggg..”

Kyla tersedak beberapa kali.

Mereka bertatapan selagi Kyla melakukan pekerjaannya. “Babyyy.. Fuuuckk..”

Sebelum Hyunsuk mencapai klimaksnya, Kyla membuka selimut yang menutupi setengah badan mereka lalu ia duduk di atas Hyunsuk.

Emang nekat berarti.

Milik Hyunsuk seketika berada di dalam Kyla, lagi. “Ah baby!” Cowok itu meremas paha samping Kyla.

“Daddy please cum inside of me..” Cewek itu meminta Hyunsuk yang udah gila.

Selagi Kyla bergerak, Hyunsuk meremas kedua buah dada cewek itu lewat jerseynya.

“Fuck, i’m cumming.”

“Ah ah shit..” Suara Hyunsuk terdengar serak.

Beberapa detik kemudian, Hyunsuk langsung menarik Kyla ke dalam pelukannya. “Baby..”

“Hyun i’m okay.” Ujar Kyla di ceruk leher cowoknya.

“You’re the hottest. I’ll take care of you after this okay? Kiss dulu sini.”

#LouHwang10

Selesai Kyla ketemuan sama coach di kampus, dia langsung ke parking lot, meanwhile Intak lagi nungguin cewek itu di dalem mobil.

Pas udah ngeliat Kyla, Intak membuka jendela, “Sayang!”

“Heh, ngapain si buka-buka jendela?” Kyla terkekeh.

“Lewat sini.” Ujar Intak, ia menyuruh Kyla untuk ke arah pintu mobilnya.

Yang biasanya langsung duduk di passenger’s seat, Kyla malah udah duduk di pangkuan Intak sekarang.

Intak mengelus paha Kyla yang duduknya menyamping, “How’s your day?”

“Pretty good, kamu?” Setelah melempar pelan tas kecilnya ke tempat duduk samping, Kyla mengelus tengkuk Intak sembari menatap wajahnya.

Baru aja Intak mau ngejawab, Kyla keinget sesuatu, “Oh iya, tadi aku sempet beli liptint baru, the quality is very good.”

“Mana coba liat.” Bales Intak, Kyla langsung mengambil liptint barunya di tas.

Si cewek memakainya buat dikasih tau ke sang pacar. “See? Natural banget warnanya kek bagus aja.”

“Cantik amat sih.” Salah satu pipi Kyla dicubit pelan.

Kyla tersenyum tipis, “Hehe thank you. By the way, tadi kamu mau jawab apa? About your day?”

Cowok itu tersenyum miring, sempet terkekeh pelan, “To be honest, pretty needy, gak tau pokoknya daritadi pagi.”

“Tuh kan suka gitu.” Kyla langsung malu buat eye-contact sama pacarnya.

“Lah? Kan kamu nanya juga tadi, ya aku jawab jujur dong.” Tangan Intak mulai nyasar ke leher Kyla.

“Needy kenapa lagi sih, Tak?” Si cewek menelan ludahnya.

“I was just thinking about that night at Zuha’s party, you were such a slut, sayang.” Salah satu buah dada Kyla diremas oleh Intak.

Lenguhan pelan keluar dari tenggorokan Kyla. “Tak..”

“Come here.” Intak menarik wajah Kyla untuk berpagut dengan agresif, membuat suara lumatan bibir mereka terdengar jelas di dalam mobil.

Bekas liptint di bibir Intak membuat Kyla gak tahan lagi untuk menciumnya.

Di sela-sela lagi ciuman, Intak sempet melepas beanienya lalu menyisir rambutnya ke belakang, masih sambil berpagut.

Jemari Intak mulai melepas kancing celana Kyla yang perlahan duduknya berhadapan dengannya. “Take your panties off, boleh, sayang?” Intak meremas bokong Kyla, celana cewek itu udah di bawah.

“Just for you.” Kyla pun melepas dalemannya, dibantu dengan Intak.

“Fuck, you look so hot while making out with me.” Puji Intak, ia juga melepas outernya.

“So are you, baby.” Kyla maju untuk melanjutan makeout session mereka.

Di sela-sela ciuman, Kyla mendesah saat dua jari Intak masuk ke dalam area sensitifnya dengan tiba-tiba, sementara, Intak tersenyum miring.

Lengan cowok itu diremas kenceng saat gerakan jemari Intak lebih cepat, “Intak, ahhh..”

“Anjing.. Enak banget..” Gumam Kyla.

“Baby, don’t stop kissing me.” Pinta Intak sebelum mereka kembali berpagut.

Tanpa sadar selama apa, kaki Kyla bergetar, “Holy fuck, i’m cumming..”

“So wet just for me..” Intak menggigit bibir bawahnya selagi menatap Kyla yang sedang memejamkan kedua matanya.

Kyla pun keluar, “Oh my fuck.. Maaf, sayang.. Celana kamu jadi kotor.”

“It’s doesn’t matter, cantik. Enak gak tadi, hm? Ah fuck, aku makin keras ngeliat kamu cum barusan.” Pipi Kyla diremas gemas oleh jemari Intak.

“So good, but i need your dick, please.. Need you to be inside of me right now.” Nafas Kyla mulai terengah-engah, namun nada bicaranya semakin sensual.

Intak udah pasti semakin menggila, ia menampar pelan pipi Kyla sebelum memegang lehernya, “Want to ride me?”

Kyla menggeleng, “Aku mau kamu yang gerak aja, boleh gak?”

“Apa sih yang enggak buat kamu? Hahaha, i’m gonna fuck you so good.” Si cowok lagi-lagi terkekeh, dengan pelan memundurkan kursi, sekaligus memindahkan posisi Kyla jadi berada di bawahnya.

Celana dan boxer yang dipake Intak, langsung dia turunin, “Nih, mikirin kamu jadi sekeras ini.”

Tangan Kyla nyasar ke milik Intak, ia mengocoknya dengan pelan. “It’s so big, daddy.”

Rahang Intak mengeras, ia turun lalu mulai memasukkan miliknya ke dalam Kyla dengan pelan. “Fuck….”

“Ah.. Oh my- Ahh shit.. Daddy..” Kyla mendongak, padahal milik Intak belom sepenuhnya masuk.

“Are you okay?” Intak mengecup kening Kyla.

“Langsung masukin aja please.” Kyla menatap Intak.

Walaupun sebenernya gak tega, Intak menghentakkan miliknya langsung dengan kencang sesuai permintaan gadisnya.

Rambut belakang Intak dijambak sama jemari Kyla, tangan satunya meremas punggung si cowok. “Fucking hell! Mmmhh…”

“Aku gerak ya, cantik.” Izin Intak, Kyla mengangguk sebagai balesan.

At first, gerakan masih slow and steady, mereka sesekali berciuman. “Aku gak tahan fuck, kamu cantik banget.” Ujar Intak, tersenyum walaupun ngos-ngosan.

“Thank you, daddy- Ahh.. Can you move faster?”

Lagi-lagi Intak menuruti permintaan Kyla. “Fuck.” Geram cowok itu yang kini sedang mendekor leher Kyla.

Tadinya Kyla sedang mengelus leher belakang Intak, tapi jemarinya mulai nyasar ke abs si cowok lewat kaos putihnya yang dinaikin.

Geraman kembali terdengar, namun gerakan pinggul Intak masih stabil. Cowok itu dengan inisiatif membuka kaosnya.

Jemari Kyla dipindahin ke abs nya lagi. “Yours, baby.” Bisik Intak, hentakan semakin agresif.

“Ah! Aahhh Intak.. Deeper.. Fuck.. Choke me please..”

Intak kembali menatap Kyla setelah mengecup lehernya. “Shit, kamu jadi needy banget ini, sayang..” Intak mencekik leher Kyla.

Saat Intak menghentakkan miliknya lebih kencang, Kyla menutup matanya. “Fuck!”

“Keep your eyes on me, sayang.” Suruh Intak, nadanya pelan tapi tegas.

Mereka kembali bertatapan, mata Kyla mulai berair. “Daddy ahh..” Desah cewek itu.

Intak semakin gemas. “Hm? You like this? Fuck.” Cowok itu menggertakkan giginya.

“Aku deket.. Ahh anjingg.. Please, mau cum lagi..” Lengan Intak yang berada di samping Kyla, ia remas.

“Bisa tunggu bentar, sayang?”

“I don’t think i can..” Kyla pun mengeluarkan air matanya.

Intak berhenti bergerak, “Turn around. I wanna fuck you from behind.”

Kyla terengah-engah setengah mati, frustasi dengan keadaan. “Ah fucking hell..”

Dibantu sama Intak lagi, cewek itu menungging setelah kursinya diadjust.

Dari belakang, Intak kembali bergerak. Kali ini jemarinya sambil melepas tali baju crop Kyla. “You’re driving me insane with this..” Geram Intak.

Kedua buah dada Kyla dimainin dari belakang.

Beberapa saat kemudian, Kyla mulai terisak. “Tak.. Intak.. Please mau cum.. Aku deket lagi..”

“Iya sayang, you can cum..” Bokong Kyla diremas pelan.

Kyla pun mencapai klimaksnya beberapa detik kemudian. “Aaahh!”

Intak menggigit bibir bawahnya lagi, “Fuck fuck fuck, i’m close..”

“Cum inside, sir.” Pinta Kyla, suaranya udah lemas.

Gak tahan, Intak menyusul klimaksnya. “Bangsattt…” Ia mendongak.

Takut Kyla kenapa-napa, Intak langsung mengubah posisi jadi posisi awal tadi setelah kursinya dimajuin lagi.

Cowok itu menarik Kyla ke dekapannya. “Sayang, are you good?”

Kyla masih terisak. “Perih dikit..”

“I’m sorry baby.” Punggung Kyla diusap.

Dengan pelan, Intak mengambil daleman mereka kemudian ia memakaikan ke Kyla.

Pipi Kyla diusap. “Aww.. Maaf ya.. Maaf banget.. You should’ve stopped me tadi.”

“It’s okay, i enjoyed it so much makanya sampe kayak gini.” Kyla memanyunkan bibirnya, membuat Intak nyosor.

Padahal tadinya mau quick kiss aja, tapi jadi lanjut lagi.

Di sela-sela, Intak melepas kacamatanya. “Lupa lepas tadi hehe.”

“Ganteng.”

“Hehe, thanks, cantik. I love you.”

Kyla mendusel ke leher Intak. “I love you too.”

KYUKIL : Bestest Friend 5

Sebenernya Junkyu masih sempet ngira kalo Kyla lagi bercanda or doing some kind of prank, tapi ternyata enggak pas dia ngeliat sahabatnya itu cuman pake kaosnya pas ngebukain pintu.

Sering terjadi.

Junkyu terkekeh, “Lo bercanda ya?”

“Huh? Bercanda apaan?” Kyla masuk, diikuti Junkyu di belakangnya.

Setelah menaruh tas di gantungan pintu, Junkyu menarik pergelangan tangan Kyla agar tubuh cewek itu mendekat.

Keduanya saling menatap beberapa detik sebelum pecah terkekeh, “Apaan sih, Kyu?”

Sebelum Kyla menghindar, Junkyu kembali menariknya. “Jadi makan gue gak?”

Mereka bertatapan lagi, kali ini udah tau arahnya kemana. Si cewek menarik tengkuk Junkyu ke bawah, bibir keduanya pun bertemu.

Kedua tangan Junkyu memegang pinggang Kyla, sesekali dielus naik turun. “Di lo jadi oversized banget kaosnya.” Ledek Junkyu.

“Hm.” Bales Kyla singkat, dia lanjut mencium Junkyu.

Selagi berciuman, mereka perlahan pindah ke spot dinding deket sofa. “Kil?”

“Apaan lagi, Kyu?” Kyla sedikit ngegas karena terganggu pas lagi berpagut.

“Lo sengaja gak pake panties?” Tanya Junkyu, nadanya pelan namun tatapan ke Kyla serius.

Baru aja mau jawab, Kyla melenguh pelan saat bokongnya diremas. “Sehorny apa coba lo?” Junkyu mendengus.

“Kyu udah, masih mau lanjut..”

Si cowok terkekeh lalu maju lagi, mereka kembali berciuman selama beberapa menit.

Junkyu iseng mengusap milik Kyla, lagi-lagi cewek itu melenguh. “So wet.” Ujar Junkyu, bibir mereka masih bersentuhan.

Gak tahan, Junkyu menggendong Kyla dan pindah ke sofa. Cewek itu berada di atas paha Junkyu. “Fuck, lo ganteng banget anjing.” Ujar Kyla, tergesa-gesa melepas leather jacket Junkyu.

“Makasih ya, cantik.” Pipi Kyla dielus oleh jemari Junkyu.

Kyla pun turun ke karpet, ia berlutut selagi melepas iket pinggang, celana, sekaligus boxer sang cowok. “Keras ya.” Goda Kyla sambil mengocoknya pelan.

“Mmh.. Kil..” Junkyu auto menahan desahnya.

Daritadi Kyla cuman mengocoknya, tumben. “Enak gak, Kyu?”

“E-enak.. Fuck, lo gak masukin ke mulut lo?” Si cowok bener-bener nahan diri buat ngegerakin pinggulnya.

“Nanti aja.” Jawab Kyla.

Selama beberapa menit Kyla terus mengocoknya, matanya terus menatap Junkyu. Sebelum Junkyu mencapai klimaksnya, Kyla menjauh.

Cowok itu langsung menyender ke belakang sambil menghela nafasnya. “Anjing..”

“Kenapa sih, Kyu?” Kyla pelan-pelan duduk di pangkuan Junkyu lagi.

Leher Junkyu dikecup cepat sama bibir Kyla. “Lo keringetan tipis gini bikin gue makin horny anjir..” Ujar Kyla, perlahan memasukkan milik Junkyu ke dalamnya.

Si cowok langsung menatapnya, salah satu jemarinya meremas bantal sofa. “Kil, Kil anjing.. Sempit banget lo..”

“Ahhhhh…” Kyla mengeluarkan desahannya, kedua matanya terpejam.

Melihat itu, Junkyu mengeraskan rahangnya. Yang tadinya meremas bantal, kedua telapak tangannya kini masuk ke dalem kaos yang dipake Kyla, meremas dua buah dada cewek itu.

“Kyu.. Lo gede banget fuckk..”

“Slow down, cantik..” Pipi Kyla dikecup sama Junkyu.

Pelan-pelan Kyla bergerak naik turun. “Ah anjing.. Enak banget bangsaaaat…” Desah Kyla, sekilas mendongak.

Karena gerah, Junkyu melepas kaosnya. “Fuck.” Gumamnya pelan.

Kyla yang salfok, langsung mendekor dada si cowok, jemarinya mengelus abs Junkyu. “Kyu.”

“Apa, sayang?” Nafas Junkyu udah gak teratur.

“Ini punya aku ya.” Ujar Kyla dengan sensual.

Junkyu can’t help it, dia ikut menggerakkan pinggulnya ke atas. “Cantik.. Ahhh.. You’re so wet..” Ujar cowok itu.

“Ah! Kyu.. Ah fuck..” Kyla langsung meremas lengan Junkyu karena hentakan cowok itu sempet kenceng.

Ikutan gerah, Kyla mundur sebentar untuk melepas kaosnya. Ia juga menyisir rambutnya ke belakang. “Ah fuck..” Keringet tipis di tubuh Kyla dan helaan nafas cewek itu caught Junkyu off guard pastinya.

Hentakan pinggulnya memelan. “Kil kamu cantik banget astaga..” Junkyu memegang leher Kyla lalu menariknya untuk berpagut.

Selagi melumat bibir, Kyla mulai bergerak naik turun lagi, lebih agresif kali ini. “Mmhh..”

“Sayaang fuckkk..” Geram Junkyu yang kini berada di ceruk leher Kyla.

“I’m close..” Junkyu meremas paha Kyla.

Cewek itu langsung berhenti, kekehan pelannya terdengar walaupun udah mau tepar.

Diedge lagi, Junkyu pun menggendong Kyla ke kamar. Both of them are fully naked, jadi udah gak ribet.

Tubuh Kyla dibanting dengan mudah ke kasur sama Junkyu. “Fucking brat.”

Cowok itu di atasnya, mencekik leher Kyla. “I’m gonna fuck you rough.”

Sebelum Kyla membalasnya, ia mendesah kencang karena tiba-tiba milik Junkyu udah masuk dengan kencang. “AHH!”

“Fuck.. Enak, sayang?” Salah satu jemari Junkyu menyatu dengan jemari Kyla di samping tubuh si cewek.

“Ah Junkyu… Fuck… Ahhhh..” Kyla mendongak lagi, gantian, Junkyu yang mendekor lehernya.

Punggung Junkyu menjadi target remasan jemari Kyla.

Suara hentakan kasur gak kalah gede sama suara desahan mereka. “Bangsattt…” Gumam Junkyu saat melihat Kyla dari atas.

Pipi Kyla ditampar pelan sama Junkyu. “Mau cum?”

“Mau.. Please..” Ujar Kyla, air mata jatuh di pipinya.

Junkyu terkekeh pelan, “You go first.”

“Ahhhh Junkyu…Fuckkkkk….” Kyla menjambak rambut belakang Junkyu.

“Kyu ahh.. Kyu jangan dikeluarin please.. Di dalem aja..”

“Fuck, seriusan?” Junkyu terengah-engah, gerakannya masih stabil.

Kyla pun mengangguk dengan cepat.

Beberapa hentakan kemudian, Junkyu pun mencapai klimaksnya. Ia menyisir rambutnya ke belakang. “Anjing anjing anjinggg…”

“Duduk Kyu.” Pinta Kyla yang langsung dituruti.

Walaupun lemas, mereka mengubah posisi jadi Junkyu duduk dan senderan di headboard. “Mau ngapain- Ah shit…” Junkyu meremas bed sheets ketika Kyla menghisap miliknya.

Junkyu mengusap kepala Kyla, “Kil.. Sayang udah..”

“Bentar Kyu..” Kyla sempat hanya mengocoknya saat berbicara.

“Fuck, kamu hot banget..” Ujar Junkyu, ia mengambil handphonenya dan membuka kamera.

Beberapa menit kemudian, Kyla pun mengusap area mulutnya yang basah. “Udah? Puas? Hm?” Tanya Junkyu, merapikan rambut Kyla.

Kyla menyender di dada Junkyu, menarik selimut. “Sebenernya belom, tapi istirahat dulu deh. Nanti abis makan malem, lanjut ya?”

“Iya elah.”

#117

Karena emang pengen dibikin nangis udah dari lama, sepanjang perjalanan, Kyla merekam suaranya dimana ia lagi bermain sendiri, ke Haechan.

Cewek itu tau betul, Haechan pasti kalo on the way home, bakal pake airpods.

Haechan mengeraskan rahangnya beberapa kali sembari tergesa-gesa naik dan membuka pintu apart. “Anjing lah.” Gumamnya pelan.

Baru naro barang di ruang tengah, ia medapati Kyla sedang tengkurep di kasurnya, hanya memakai kaosnya. Sebenernya Kyla pura-pura gak tau kalo cowok itu udah dateng, ia hanya tersenyum miring.

She’s lowkey scared yet excited.

“Bener-bener lo ya.” Si cowok mendengus sambil memutar balik posisi Kyla dengan mudah, ia menahan badannya sendiri di atas Kyla walaupun badan mereka nempel.

Baru tatap-tatapan selama beberapa detik, Haechan langsung melumat bibir Kyla.

Cewek itu yang lagi tersenyum di sela-sela ciuman, dibuat kaget sama Haechan yang tiba-tiba merobek dalemannya.

Kyla langsung meremas pundak Haechan setelah jemari cowok itu masuk, “Chan, anjing! Ahh…”

“Gak usah sok lo, tadi juga udah main sendiri kan? You make me so fucking hard.” Ujar Haechan dengan gemas.

Tumben, Kyla sampe susah ngerangkai kata-kata. “Chan- Chan udah please.. Wanna cum while you’re inside..”

“Bentar lagi, sayang. Ini jari gue lagi enak gerak.” Goda Haechan, sesekali dipelanin temponya, tapi abis itu lanjut dicepetin.

Terlalu nikmat, Kyla akhirnya mengikuti flow Haechan. Matanya terpejam sesaat, “Fuck.”

“Keenakan lo?” Haechan menatap Kyla dari atas.

Karena Kyla gak jawab, Haechan mengeluarkan jemarinya. “Kok pertanyaan gue gak dijawab?” Tanya Haechan sehabis menghisap jemarinya.

“Chan, gue udah deket tadi-“

“Katanya mau cum kalo gue udah di dalem?” Ledek Haechan.

“Just fuck me already-“

Kalimat Kyla kembali dipotong sama si cowok yang menamparnya pelan. “Kok gitu bilangnya?”

“Daddy please… Fuck me.. Make me cry, sesuai permintaan aku kemaren.” Lengan Kyla melingkar di leher Haechan.

Haechan mengecup bibir Kyla dengan cepat sebelum meremas pipinya. “Cantik banget sih.”

Tangan cowok itu melepas iket pinggangnya, dibantu sama Kyla sampe akhirnya sang cowok half naked. “Aku masuk ya, cantik.”

“Iya- Ah anjing!”

“Ini kamu yang kesempitan atau aku yang kegedean sih, yang?” Padahal nafas Haechan terengah-engah, tapi dia masih bisa terkekeh selagi bergerak.

“I don’t even fucking know, daddy.. Ahh keep going..” Desah Kyla di ceruk leher Haechan.

“Akhirnya bisa dengerin desahan kamu secara langsung- Ah fuck… Anjingg ahhhh..” Kedua mata Haechan terpejam.

Plak plak plak!

“Ahh Kil… Sayang ahh..”

“Feels so good, daddy..”

“Want me to go deeper?”

“Mau.. Ahhh..”

Sangking gemesnya, suara decitan kasur sampe segede itu. “Daddy…. Mau cum..” Air mata mulai terkumpul di mata Kyla.

“Nanti ya hahaha...” Diedge lagi, Kyla lemes. Air mata keluar dari pipinya saat Haechan mengeluarkan miliknya.

Cowok itu turun untuk mencium Kyla lagi, tangannya berada di kanan-kiri sang cewek. “Tadi udah deket banget…” Ujar Kyla dengan isakan pelannya.

“I know, makin sempit kok, kerasa banget. Aku udah bikin kamu nangis, sekarang pindah keluar, ya? Jadi ride aku kan?” Leher Kyla digenggam, sesekali dielus sama ibu jari Haechan.

Kyla mengangguk, ia menarik Haechan untuk berpagut selama beberapa menit sebelum mereka keluar.

Sleeves hitam cowok itu, dinaikin sama Kyla supaya lengannya bisa dielus dan diremas beberapa kali.

Gak mau nunggu lama lagi, perlahan Haechan menggendong tubuh Kyla keluar sambil berpagut. Jemari Haechan ada di bokong Kyla, sesekali ditampar.

Sampe di ruang tengah, Haechan pun duduk, dan Kyla udah pasti berada di atas pahanya. “Ride me, sayang.” Pipi Kyla dielus.

“Not so fast, Hyuck.” Entah gimana caranya, senyuman licik muncul di wajah Kyla. Milik Haechan yang masih keras, dikocok sama Kyla.

Desahan langsung keluar dari tenggorokan Haechan. “Oh shit.. Oh shitttt…”

Baru aja mau mendongak, Kyla meremas pipinya. “Liat aku, bisa?”

“Bisa- Ahhh..” Haechan salah fokus sama tangan Kyla yang sedang memainkan buah dadanya sendiri.

“Bisa apa?”

“Bisa.. Mommy.” The situation changed very quickly.

Kyla terkekeh, padahal nafasnya juga belom teratur. “Good boy.”

Udah terlalu sering ngelakuin kegiatan panas kayak gini, Kyla hafal kalo Haechan udah deket kayak gimana. “You can cum later with me ya, ganteng.”

“Fucking hell…” Desah Haechan, ia meremas salah satu paha Kyla.

Seketika Kyla memasukkan milik Haechan ke dalamnya. “Fuck!”

“Ah anjing!” Otomatis, Haechan meremas bantal sofa.

Dengan pede, Kyla bergerak naik turun dengan cepat. “Fuck fuck fuck! It feels so good, Hyuck…”

“Yes.. Ahh sayang..” Haechan menggigit bibir bawahnya.

Kyla kembali meremas pundak Haechan. “Your dick is so big, Hyuck, what the fuck? Ahhh….”

“It’s because of you, sayangku… Holy fuck..” Haechan melepas kaos yang dipake Kyla.

Jemari dan mulutnya bermain di daerah buah dada cewek itu. “Suck, Hyuck, suck.” Kyla menekan kepala Haechan dengan pelan.

Beberapa menit berlalu, Kyla mendorong tubuh Haechan. “Wanna give you some hickeys too.” Kaos lengan panjang hitam Haechan, dilempar setelah lepas dari tubuhnya yang semakin buff.

Leher dan dada Haechan kini menjadi canvas kosong bagi Kyla yang terus bergerak dengan cepat.

“Hyuck i’m cumming…”

“Keluarin aja, sayang.”

Sumpah, nafas mereka beneran gak teratur, tapi masih bisa bertahan sangking nikmatnya. “Anjing, Hyuck! Hyuck ahh..”

“Enak, sayang? Hm?”

Kyla mengangguk dengan lemas.

Kesekiannya dibuat kaget, Haechan memindahkan tubuh mereka ke bawah. Lebih tepatnya di karpet. “You look so hot.” Puji Haechan.

“Fuck, Hyuck.” Kyla is actually enjoying her position right now.

Haechan menumpu badannya dengan kedua lututnya, sedangkan Kyla menahan dengan kedua tangannya.

Cewek itu menungging.

Haechan bergerak lagi, kali ini sambil menampar bokong Kyla dengan mudah. “Fuck, i’m cumming.”

“Fill me up, Hyuck.. Cepetan.. Aku juga mau cum lagi.”

“AHHH!”

“Bangsattt!”

Selama beberapa detik, ruangan itu hanya kedengeran sama suara nafas mereka.

Sampe tiba-tiba, “Hyuck, mau aku suck gak?”

KYUKIL : Bestest Friends 4

Giliran begini, sisi posesif Junkyu terlihat sedikit saat Kyla mengirim fotonya lewat chat yang hampir terlihat sama rekan sekelasnya.

Padahal, pacaran aja enggak.

Cowok itu segera pulang ke apart Kyla, untung jalanan gak terlalu rame hari ini, jadi Junkyu bisa ngebut.

Baru juga parkir di deket mini market bawah, Junkyu dibuat kaget sama keberadaan Kyla yang baru keluar dari sana.

“Anjing.” Gumamnya saat menyadari bahwa Kyla hanya memakai kaosnya dan celana pendek.

Dengan cepat, Junkyu ngechat Kyla, “kil, liat mobil gue ga?

anjg cepet bgt lo nyampenya?

buruan sini.

pdhl gue mau jajan di kamar anjirr

Beberapa detik kemudian, Kyla membuka pintu mobil. “Kenapa?” Tanya cewek itu selagi menaruh jajanannya di tengah depan mereka.

“Harus banget pake kaos gue?” Junkyu melepas seatbeltnya.

Kyla pun mendengus, “Yaudah gue buka nih, elah.” Cewek itu beneran melepas kaos Junkyu yang dipake sama dia, menyisakan dirinya dengan atasan hitam yang terbuka.

Mata Junkyu auto salfok ke tubuh Kyla. “Lo kenapa sih?”

“Apaan siii?” Kyla terus meledek cowok itu, sok gak salfok sama penampilan Junkyu hari ini.

Gak pake lama, Junkyu menggenggam leher Kyla lalu ia tarik agar keduanya berpagut.

Hanya dengan suara lumatan, bikin mereka semakin turned on, pastinya. “Pindah belakang.” Suruh Junkyu.

“Kyu?-“ Kyla terdiam sendiri saat ia melihat tatapan Junkyu yang emang udah gak main-main.

Cewek itu pun pindah ke belakang, disusul sama Junkyu yang barusan ngelock semua pintu mobil. “So fucking hot.” Gumam Junkyu lagi dengan pelan namun gemas.

Saat Junkyu berada di atas Kyla, kalungnya bergelantungan, tapi gak lama karena Junkyu kembali memagut bibir cewek itu.

Jemari Kyla menyisir rambut belakang si cowok. “Ganteng.” Ujarnya di sela-sela ciuman, membuat Junkyu terkekeh.

Bibir bawah Kyla digigit saat Junkyu menjauh. “Bangsat, hot banget sih lo.” Ujar Junkyu setelah ia menampar pipi Kyla dan diremas.

Celana pendek Kyla dilepas, “No fucking panties, Kil?”

“Masukin aja jari lo, please.” Pinta Kyla dengan tergesa-gesa karena Junkyu baru mengusapnya beberapa kali.

“Masukin?”

“Iya- AHH.. Anjing.. Ahh..” Desahan Kyla langsung keluar, pinggulnya ikutan gerak.

Rahang Junkyu mengeras, “Basah nih. Basah banget.”

“Kyu, mau dipangku lo please. Wanna ride your thigh..” Kyla sekilas mendongak.

Junkyu pun mengubah posisi jadi dia yang duduk biasa sedangkan Kyla berada di pangkuannya. “Enak, Kil..” Junkyu menghisap jemarinya yang masuk ke dalam Kyla tadi.

Kedua mata Kyla terpejam, cewek itu bergerak dengan cepat. “Kyu astaga.. Ahhh.. Gue deket..”

“Make a mess- Fuck basah banget anjing..” Pinggang Kyla diremas oleh Junkyu yang membantu pergerakannya.

“I’m cumming..” Kyla menjambak rambut belakang Junkyu saat sedang mencapai klimaksnya.

Si cowok menggigit bibir bawahnya. “Mau gue yang gerak atau lo? Ah fuck ini gue keras banget, Kil.” Bokong Kyla diremas pelan.

“Fuck me, Kyu.” Kyla meminta dengan frontal.

Dengan mudah, Junkyu memutar posisi jadi Kyla yang di bawahnya, lagi.

Si cewek menarik Junkyu untuk berciuman, selagi cowok itu melepas kancing kemeja denim yang dia pake satu per satu.

Baru aja shirtless, Kyla langsung meraba badan sahabatnya itu. “Fuck, punya gue.”

“Iya, sayang.” Junkyu menahan senyumnya, padahal nafasnya udah gak teratur.

Celana dan boxer Junkyu udah diturunin juga sama Kyla. “Ayo..”

“Kyu, cepetannn.. Masukin..” Pinta Kyla, membuat Junkyu yang lagi mengocok miliknya untuk siap-siap masuk, semakin gak kuat.

“Daddy put it in..” Jemari Kyla mengelus abs Junkyu dengan sensual.

Di saat Kyla menatap Junkyu dengan fokus, dirinya dibuat kaget saat milik Junkyu udah fully masuk. “BANGSAT!” Desahnya kencang.

“Ini kan yang kamu mau?” Goda Junkyu, pinggulnya bergerak dengan sangat pelan, sengaja untuk ngetease Kyla.

Kyla berusaha untuk ngomong, “F-faster..”

“Apa?” Si cowok turun agar bisa mendengar kalimat Kyla.

“Move faster please, sir- Ahhh!” Lagi-lagi, Kyla dibuat kaget ketika Junkyu bergerak dengan brutal.

Punggung Junkyu diremas oleh kedua jemari Kyla, “Daddy fuck!” Jarang nyebut itu, gerakan Junkyu semakin cepat. No one’s around yang merhatiin mobil mereka, untungnya.

Atasan Kyla dinaikin sama Junkyu supaya cowok itu bisa bermain sama buah dada Kyla. “Kamu sempit banget, cantik.”

“Ahhh, sir..” Tanpa sadar, Kyla memindahkan salah satu tangan Junkyu ke lehernya.

“Fuck, mau isep jari aku, hm?” Tanya si cowok dengan gemas.

Kyla mengangguk, air matanya keluar. “Mau, daddy..”

Cewek itu mulai menghisap jemari Junkyu, sementara Junkyu menahan diri untuk mendongak. “Cantik, ini kamu basah banget..”

“Buat kamu, daddy- Ah..” Kyla udah terlalu mabok situasi.

“Deeper.. Oh my fuck..” Kyla mendongak, sahabatnya pun mengambil kesempatan untuk mencium lehernya.

Selagi Junkyu mendekor leher Kyla, cewek itu menyisir rambut Junkyu. “Enak ahhhh…”

“Anjing anjing! Kamu makin sempit, sayang. Are you close?” Kedua mata Junkyu sempet terpejam selama beberapa saat.

“Mau cum.. Mau cum sama kamu..” Pinta Kyla, jemarinya sembaru mengelus punggung bawah Junkyu.

Suara dan ekspresi Kyla selalu membuat Junkyu menggigit bibir bawahnya terus menerus sambil memejamkan mata. “I’m close too, cantik. Kamu duluan aja.”

“Daddy, ahhh fuckkk! Ah!” Gak sanggup menahan, Kyla mencapai klimaksnya duluan.

Junkyu terus fokus bergerak, “Fuck..”

“Cum, cum inside of me.” Kyla kembali menarik Junkyu untuk saling melumat bibir.

Saat Junkyu mencapai klimaksnya juga, ia mendesah pelan di sela-sela ciumannya. “Holy shit…” Junkyu terengah-engah.

“Enak banget, anjinggg..” Ujar Kyla, ia sedang mengatur nafasnya.

Junkyu segera mengelap air mata yang daritadi jatuh di pipi Kyla. “Gapapa?”

“Perih, bego.” Kyla setengah bercanda, membuat keduanya terkekeh namun lanjut berpagut sampe posisi mereka berubah lagi jadi Kyla yang ada di atas Junkyu.

Lengan Junkyu melingkari pinggang Kyla. “Sumpah lo cantik banget anjing, besok pagi gue mati deh kayaknya ngeliat afterglow lo.”

“Apaan sih?” Kyla menahan salting.

“Hahaha seriusan.” Junkyu meraih celana pendek Kyla.

Setelah Kyla memakai celana pendek dan Junkyu memakai boxernya, mereka mengatur posisi, Kyla tiduran di paha Junkyu.

Cowok itu membuka jendela sedikit supaya asep rokoknya gak bikin Kyla eneg. “Random banget kita nganu tadi.” Ujar Junkyu setelah menghisap rokoknya.

Kyla menatap sang cowok dari bawah, “Ya biasalah.”

“Nanti langsung tidur atau mau bersih-bersih dulu?” Junkyu menyisir rambutnya ke belakang sebelum menatap Kyla.

“Cuddle.” Jawab Kyla, salfok sama Junkyu.

“Yah, lucu lo.”

NaKil : FWB Relationship.

Sehari setelah perayaan anniversary mereka yang pertama as a couple, Jaemin ada solo photoshoot, yang udah pasti ditemani Kyla.

Karena hari ini mereka dianter manager, mereka kaget sendiri pas udah ditelfon. “Oh shit, aku lupa hari ini sama manager.” Jaemin mengeluarkan hape dari kantong celananya.

Kyla auto menghapus sisa liptint di sekitar bibir cowoknya. “Oh iya- Yaudah, Na. Ayo turun sekarang aja.”

“Lagi enak ciuman sama kamu padahal.” Si cowok ngepout lalu mengecup bibir Kyla dengan cepat sebelum keduanya turun.

“Nanti lanjut, sayang.” Ujar Kyla dengan manis, membuat Jaemin terkekeh saat rambutnya disisir pelan.

Selama perjalanan, Jaemin mengelus paha Kyla yang tumben kali ini pake rok hitam. “Cantik deh, yang.” Bisik Jaemin sembari meremas paha ceweknya.

“Ck, makasih. Tapi ini stop dulu, Na.” Kyla menahan saltingnya.

“Hahaha okay.” Walaupun berhenti meremasnya, tangan Jaemin tetap berada di paha Kyla.

Sampe lokasi, seperti biasa hairstylist dan makeup artist udah siap buat dandanin sang cowok. “Yang, kok diem?” Tanya Jaemin lewat kaca, Kyla duduk di kursi lain namun di sampingnya.

“Hm? Gapapa kok.” Jawab Kyla, sok cool, padahal dia kepikiran makeout session mereka sebelum pergi tadi.

Beda dari yang dulu, sekarang Jaemin lebih berani buat PDA, ia menggenggam salah satu tangan Kyla.

Cewek itu awalnya kaget, tumben Jaemin se-touchy ini. “Na, Jeno gak jadi dateng?”

“Gak tuh katanya di group. Acara keluarga hahaha kasian banget tuh anak setiap kali gak bisa gara-gara acara keluarga.”

“Aduh iya lagi.” Kyla menutup mulutnya, seakan-akan kasian sama Jeno.

Selama photoshoot, Kyla menemani sang cowok dari belakang kamera. Sesekali ia juga foto pake hapenya sendiri.

Outfit Jaemin ada beberapa, dan semua yang kerja udah pasti dikasih istirahat sesaat. Ada yang ngecek hasil foto, ada yang makan, dan sebagainya.

Kyla yang dari luar abis beli minuman, dibikin kaget saat melihat Jaemin sedang jalan masuk ke dressing room, hanya memakai daleman kaos tank top khusus cowok yang ngefit di badannya.

Pas banget Kyla mau masuk, ada staff yang baru beres bersih-bersih, keluar.

Pintu auto tertutup dan terkunci. “Na?”

“Hehe, hasil workout aku makin keliatan ya?” Cowok itu ngeflex ototnya.

“Kamu enak bisa pamer, aku sendiri gimana kabarnya?” Kyla memasang muka betenya sambil duduk menyamping di pangkuan Jaemin, di sofa.

Pinggang cewek itu dielus sama Jaemin, “Kamu kalo horny juga gak ada yang tau, yang. Kalo aku, bisa nyetak lewat celana gara-gara mikirin kamu.”

“Na apaan sihhh?” Saltingnya Kyla bikin cowoknya terkekeh, tapi sambil ngeliatin bibir cewek itu.

Gak pake basa-basi, Jaemin menarik wajah Kyla untuk dipagut. Dengan senang hati juga Kyla bales, of course.

Suara lumatan bibir mereka membuat situasi semakin panas.

Selagi berciuman, Kyla meremas otot cowoknya. “Aku pamer tapi yang bisa pegang cuman kamu, kan?”

“Ya emang aku doang yang boleh selain tangan kamu sendiri.” Jiwa posesif Kyla keluar sedikit.

Si cowok maju lagi, saat menjauh juga Jaemin menggigit bibir bawah ceweknya. “Mau ride aku, hm?”

Jemari Kyla sambil mengelus dada Jaemin, “Mau, daddy.” Nahkan. Sorot mata Jaemin langsung berubah jadi lebih tajam.

Saat rok Kyla diturunin sama Jaemin, cowok itu tertawa pelan. “Slut. Kapan kamu lepas pantiesnya?” Bokong Kyla ditampar pelan.

“Mmh! T-tadi… Aku main sendiri tapi gak sampe cum.. I can’t help it, sir..” Jawab Kyla, melepas kancing celana cowoknya sampe keduanya half-naked.

“Dirty fucking kitten, dasar. Masih kurang ya tadi pagi- Oh fuck..” Saat Jaemin sedang berbicara, Kyla mulai memasukkan milik cowoknya yang beneran sekeras dan segede itu.

Pundak Jaemin menjadi target remasan jemari Kyla, “K-kamu ganteng- Ahhh.. Fuck it hurts.. Perih, daddy.. Kamu gede banget.”

Punggung Kyla diusap sama Jaemin, cowok itu pastinya membantu. “Slow down, sayang. Kita masih punya banyak waktu kok.”

“Oh my fuck.. Ah gila..” Kyla memejamkan kedua matanya, belom apa-apa, keningnya udah mulai berkeringat. Air matanya juga perlahan terkumpul.

Dari kepala, ke pipi, sampe ke pundak, dielus jemari Jaemin. “Terus mau gimana, cantik? Aku aja yang gerak?”

“Bisa kok, daddy. I’ll try- Ahhh..”

“Such a good little kitten.” Leher Kyla dicekik pelan.

Cewek itu akhirnya mulai bergerak naik turun. “Fuck.. Fucking hell..” Kyla memeluk si cowok dengan erat.

“Yes.. Ah fuck.. It feels so good..” Desah Kyla di dekat telinga Jaemin.

Si cowok juga memeluk pinggang Kyla, sesekali membantu pergerakannya. “Sayang fuck.. Kamu sempit banget..”

Perlahan, gerakan Kyla semakin cepat. “Daddy..”

“Apa, sayangku? Want daddy to take over?” Kedua jemari Jaemin, meremas bokong Kyla. Pinggul cowok itu juga ikutan naik.

“Masih mau ride kamu- Uhhh.. Tapi- ahhh..” Kyla yang gak tahan menahan suaranya, membuat Jaemin gemas sendiri sampe akhirnya ia menggendong Kyla ke atas meja rias.

Salah satu telapak tangan Jaemin berada di belakang kepala Kyla. “I’m gonna fuck you rough and good, okay?”

Kyla mengangguk, tamparan pelan di pahanya kena dari Jaemin. “Udah gak punya mulut lagi, cantik?”

Air mata Kyla jatuh, “Yes daddy.. Please fuck me rough and good.”

“Nah gitu dong, sayang.” Kening Kyla dikecup lagi, kali ini sambil mengusap air mata gadisnya.

Sesuai permintaan Kyla tadi, Jaemin melakukannya dengan baik. “Enak, hm? Fuck. Ah anjing!” Si cowok menggertakkan giginya saat melihat ekspresi Kyla.

“Enak, sayang.. Daddy fuck..” Kyla masuk ke ceruk leher Jaemin, rambut belakangnya ia jambak dengan jemarinya.

Cowok itu pun mendongak. Kyla mengambil kesempatan untuk mencium leher dan jakunnya yang tajam.

Untung Jaemin segera mengangkat tubuh gadisnya dengan mudah ke sofa lagi, sebelum meja rias itu rusak.

Perlahan, Kyla ditidurin sebelum Jaemin memulai hentakannya kembali. “AH! Oh my- I’m close..” Punggung Jaemin jadi target remasan Kyla yang kesekian.

“Mmh. Fuck. Your cunt is so wet, sayang.. Ahh..”

“Daddy, i wanna cum..”

“Wait.”

“Na- Na fuck.. I’m cumming.. Mau kiss..” Permintaan Kyla langsung dituruti sama Jaemin yang lagi mendongak tadi.

Selagi berpagut juga tangan besar Jaemin meremas buah dada Kyla bergantian.

Desahan Kyla terdengar lebih kecil karena bibirnya sedang menyatu dengan bibir sang pacar.

Jaemin pun terus bergerak karena dirinya semakin dekat. “Fuck fuck fuck! Cantik, aku juga mau cum..”

“Na.. Leo..Leo..” Safeword keluar. Kyla sendiri udah menduga dariawal karena dirinya belum banyak persiapan.

Si cowok segera mengeluarkan miliknya, sebelum duduk, Kyla menahannya lalu mengocok milik Jaemin. “Cum, daddy. Cum inside my mouth.”

Urat di leher cowok itu terlihat jelas, kedua mata Jaemin pun terpejam. “Uhh.. Bangsat…”

“Anjing..”

“Sayang fuck.. Kamu cantik banget..”

“Ahh.. Telen, sayang.” Suruh Jaemin dengan pelan, jemarinya mengusap keringet dan rambut Kyla dari atas.

Setelah mencapai klimaksnya, Kyla menelan semua dan memberitahu si cowok. “Ah yes.. My good girl..”

Masih ada sisa 15 menit.

Jaemin langsung membersihkan Kyla, sekalian memakaikan daleman dan rok milik ceweknya. “Kata ‘maaf’ gak cukup, ya?” Tanya Jaemin tiba-tiba.

Kyla yang lagi merem dan mengatur nafasnya, menatap Jaemin. “Maksud kamu?”

“Safeword keluar lho, cantik.. Aku beneran ngerasa bersalah. Ah goblok anjing.” Jaemin menyisir rambutnya ke belakang dengan frustasi.

“Na, ini perihnya cuman sementara kok. Aku masih bisa nahan.”

“Aku ngerasa bego kalo safeword sampe keluar dari mulut kamu, cantik. Pokoknya aku minta maaf, i’ll do whatever you want, ya?” Paha Kyla diusap.

“It’s okay, ganteng.. Lagian kita sama-sama needy kan tadi? Gapapa udah, Na.” Kyla kembali menyisir rambut Jaemin.

Cengiran muncul di wajah sang cowok. “Once again, i’m sorry. Aku selalu ngerasa bersalah tapi ujung-ujungnya bakal keulang.”

“Thank you juga ya, sayang.” Kening Kyla dikecup.

“Thank you juga tadi kamu langsung ngeluarin pas aku udah gak kuat, hehe. Udah sana kamu minta benerin rambut dulu.”

Bibir Kyla dicium selama beberapa detik. “I love you.”

“I love you too.” Pipi Jaemin diremas sama Kyla.

“Kamu tidur, nanti kalo udah selesai aku bangunin, lanjut tidur di mobil ya, cantik.”

“Iyaaaa bawellll..”

Jaemin terkekeh, ia mengecup bibir Kyla beberapa kali dengan cepat sebelum kabur keluar karena diomelin sama si cewek.

3SWKL

Baru kali ini, pulang dari party temen Kyla bete sama Sunwoo sampe ngediemin, walaupun Kyla udah kasih tau ke Sunwoo tapi dia tetep aja kesel.

Cowok itu gak ngerespon apa-apa, ia cuman tersenyum miring karena tau apa yang bakal terjadi pada akhirnya.

Saat mereka masuk, Kyla ngeluarin wine lalu dia duduk di sofa sambil nyalain TV. “Ambil gelas lagi aja kalo kamu mau.” Suruhnya dengan dingin.

“Sharing aja.”

“Gak, ambil sendiri.” Ujar Kyla, nyari playlist spotify yang emang buat relax.

“Hahah, kamu tuh kenapa sih, yang? Tumben marahnya sampe kayak gini?” Sunwoo ikutan duduk di sebelah Kyla, salah satu lengannya merangkul pundak Kyla.

Kyla diem aja, tapi jantungnya berdetak. “Aku udah kasih tau juga.”

“Aku kan cuman ngemesenin minuman, apa salahnya sih? Lagian kamu juga biasanya santai-“

“The problem is, kamu malem ini extra hot, tau gak? Kalo tuh cewek baper, gimana? Tadi dada kamu kemana-mana, dia ngeliatin loh.” Jelas Kyla, lagi, kali ini sambil meneguk wine.

Sunwoo lagi-lagi terkekeh sambil memperhatikan bibir Kyla dan pahanya yang terekspos. “I bet, each guys yang ada disana, salfok sama ini.” Tangan satunya Sunwoo, meremas paha Kyla.

Helaan nafas pelan, keluar dari tenggorokan Kyla. “Ngapain sih remes-remes?”

“Lah kamu biasanya suka?”

“Sunwoo udah ah, you’re making me horny.” Cewek itu dengan frontal, ngomong, tangannya mencoba untuk menepis tangan Sunwoo setelah menaruh gelasnya di meja.

Bukannya dilepas, tangan Sunwoo malah makin naik, dress Kyla juga dia naikin sedikit sebelum dalemannya diturunin. “Basah nih, yang.” Jemari Sunwoo mengelus milik Kyla dari luar.

Kaki Kyla auto merapat tapi ditahan sama Sunwoo. “How am i supposed to do it kalo kaki kamu gak kebuka lebar, sayang?”

Terlalu desprate, Kyla melebarkan kakinya sambil melihat Sunwoo. Cewek itu menggigit bibir bawahnya saat sang pacar mulai menggerakkan jemarinya.

Pundak Sunwoo diremas kencang oleh Kyla, “S-Sunwoo…”

“Mmmhhh.. Ahhhh….” Desahan Kyla membuat Sunwoo yang lagi fokus, tersenyum miring. Padahal dibalik celananya juga udah keras.

Suara kocokan jemari Sunwoo membuat keduanya semakin turned on, ditambah desahan Kyla. “Sayang ahh, mau kiss..” Pinta Kyla.

Dengan senang hati, Sunwoo menatap Kyla sebentar lalu bibir keduanya bertemu. Rambut si cowok dijambak oleh jemari Kyla. “Fuck.” Ujar Sunwoo di sela-sela ciuman.

Bibir bawah Kyla digigit sama Sunwoo berkali-kali. “Sunwoo fuck, i’m cumming..”

“Hahah iya sayang.” Masih berciuman, Sunwoo tertawa pelan sebelum mengeluarkan jemarinya dan dihisap. “I’ll clean the whole thing later, okay?”

Kyla yang masih mengatur nafas, hanya ngangguk-ngangguk dengan lemas. “Mau kamu.” Nada Kyla yang berlagak innocent, membuat Sunwoo gemas. Ia buru-buru melepas celana dan boxernya.

Sunwoo segera menggendong tubuh cewek itu selagi berpagut. “Fuck fuck fuck, aku keras banget.” Ujar cowok itu.

“I can tell, sayang.” Ledek Kyla sambil mengocok milik Sunwoo dengan pelan.

Geraman terdengar dari Sunwoo.

Mereka terus berpagut, si cowok menyenderkan badan pacarnya ke tembok deket balkon. “Forget the bed, let’s just fuck here.”

Sangking turned on-nya, Sunwoo memasukkan miliknya dengan kencang dan cepat. “Mmmh!”

“FUCK SUNWOO!” Kedua jemari Kyla meremas punggung cowoknya.

Mata Sunwoo terpejam selagi menghentakkan pinggulnya ke atas. “Ah anjing! You like this, baby?”

“Yes, sir. Ahhh.. Feels so good..” Desah Kyla di ceruk leher Sunwoo.

Kini Sunwoo meremas bokong Kyla, sesekali menamparnya. “My tight slut, ah fuck…”

Tanpa sadar, Kyla mencium sekalian mendekor leher Sunwoo, spot sensitif di jakun sang cowok dijilat beberapa kali. “Ahh sayang.. Sayang please..”

“You’re mine, sir.”

“Iya, all yours, cantik.” Salah satu buah dada Kyla diremas pelan sama Sunwoo, pipi si cewek juga dikecup cepat.

Beberapa menit kemudian, Kyla menjauh lalu menyender ke tembok. “Sir, you look so hot.” Ujar Kyla karena Sunwoo menghentakkan pinggulnya semakin brutal.

“Thank you, yang, ini kamu makin sempit- Ahhh.. Fuck..” Si cowok menggigit bibir bawahnya setelah melihat ke arah bawah yang sedang menyatu berkali-kali.

Rambut belakang Sunwoo disisir pelan sama jemari Kyla, “Mau ride kamu, please..”

“Mau ride aku, hm?”

“Please.” Kyla memanyunkan bibirnya sebelum mencium bibir Sunwoo.

Padahal udah terengah-engah, Sunwoo masih bisa terkekeh. “Mau dimana, sayang?”

“Sofa aja- AHH.. Kamu punya makin gede fuckkkk..” Kyla sempet mendongak, dan itu selalu bikin Sunwoo mengeraskan rahangnya.

Sunwoo pun dengan pelan, duduk kembali di sofa lalu tiduran di inside arm sofa. “Ayo, ride me. Sepuasnya kamu, make me cum inside of you.” Tangan Sunwoo mencekik leher Kyla, mengikuti cewek itu bergerak.

“Fuck fuck fuuuckkk… Ahhh Sunwoo…” Ujar Kyla, ia bergerak naik turun sambil mendongak.

Sunwoo terus meremas bokong ceweknya. “Fuck- Ah yes.. Keep going, cantik. Anjing..”

“Punya kamu gede banget, Sunwoo.. Holy shit.. Ahhh..”

Selagi Kyla bergerak dengan brutal, ia tidak memperhatikan Sunwoo yang mengambil pod di meja deket mereka.

Saat ada asap dengan wangi kesukaan Kyla, cewek itu langsung salah fokus dan bertatapan dengan Sunwoo. “Gapapa kan, sayang?”

“Ahh gapapa- Fuck.. Tapi aku makin gak- Ahh gak kuat ngeliat kamu.. Ahh.” Desahan Kyla jauh lebih brutal, sesuai gerakannya.

Jelas aja Sunwoo bangga, dia doang yang bisa mendapati view serta suara-suara merdu dari Kyla. “Ah fucking hell..” Cowok itu mendongak sambil terkekeh, asap pod keluar dari mulutnya.

“Sunwoo aku mau cum..”

“Aku juga sayang, kamu duluan, gih.” Paha samping Kyla, ditampar pelan dan diremas.

Sunwoo segera menatap Kyla, “Cum, cum for me, cantik.” Pipi Kyla dielus.

“SUNWOO FUCK!” It felt too good, Kyla beneran mendesah kencang.

Saat Sunwoo ingin mencapai klimaksnya, pelan-pelan ia menarik Kyla supaya bisa bepagut. “Mmmh anjing!” Desah Sunwoo, Kyla juga ikut melenguh. Lengan Sunwoo diremas lagi oleh jemari ceweknya.

“Hahh.. Hahh.. Ah aduh..”

“Fuck, that was so good.. Ahh..”

Mereka mengatur nafas terlebih dahulu selagi punggung Kyla diusap Sunwoo. “You okay?”

Si cewek hanya mengangguk, air matanya keluar. “Enak banget emang.”

Pod yang dipegang Sunwoo, ia taruh kembali di meja. “Bentar, sayang.”

Perlahan, posisi mereka jadi Kyla duduk biasa, Sunwoo turun ke sela-sela pahanya. “I’ll clean this up.”

Kepalanya maju, mulutnya menghisap milik Kyla.

Rambut Sunwoo menjadi target jambakan Kyla, lagi. “Sunwoo! Ahh!”

“Please, aku gak mau cum lagi..”

“Ahh..” Kyla menyender ke belakang.

Masih sedikit sensitif, Kyla mecapai klimaks untuk terakhir kalinya di malam itu. “Oh my fuck! Sunwoo, udah.”

“Iya, udah sayang.” Balas Sunwoo, mengusap mulutnya.

“Eh tapi kotor lagi?” Lanjut si cowok.

“Ah udah ah! Kamu suka git-“

“Iya, udah kok, sayang. Maaf ya kalo tadi aku terlalu kasar atau too much, yuk bersih-bersih. Biar abis itu langsung tidur.” Sunwoo menggendong tubuh Kyla ke kamar mandi.

Kyla melingkari pundak Sunwoo dengan lengannya. “Thank you though, maaf tadi aku lebay ngambeknya.”

“Kamu mah kalo ngambek, lucu.”

“Eh tapi boleh gak mandinya nanti aja?”

“Bersih-bersih aja sekarang, abis itu kamu tidur, aku beresin gelas sama wine, ya, cantik? Sini kiss. Makasih yaa.” Sunwoo tersenyum tulus, jarang-jarang cowok itu downward smile.

Pipinya dikecup sama Kyla, “Kok ganteng?”

“Iya pacarmu loh ini.” Sunwoo nose scrunch, badan Kyla ia turunin du bathtub dengan pelan.

“Gak jelas hahaha.”

“I love you.”

“Iya, i love you too.”

#LouHwang9

Di saat lomba kayak gini, emang paling sering dan udah pasti Kyla sama Intak dipasangin. Yang bikin beda kali ini, mereka pacaran.

And of course, status tersebut gak bikin mereka jadi unprofessional, malahan chemistry mereka lebih bagus saat tampil di stage.

Tampilan ‘Please Me’ kali ini beda dari yang sebelumnya mereka pernah coba. Koreografi baru yang mereka bikin sendiri sampe bikin penonton teriak-teriak kegilaan.

Sementara dua orang ini fokus dance dan fokus memperhatikan sesama.

Ada satu momen dimana Kyla menarik dasi Intak, sampe cowok itu mengeraskan rahangnya karena bukan part of the choreo.

Gak heran mereka juara 1. Ditambah penonton nyorakin mereka yang harus menang.

Bangga, iya. Turned on seketika, iya. Itu yang dirasakan Intak sekarang, miliknya mulai mengeras.

Setelah dance coach mereka pamit pulang, Intak menarik Kyla ke dalam ruangan ganti yang begitu luas.

Tubuh Kyla didorong Intak agar ia terduduk di sofa. “Sengaja?” Tanya Intak, sembari melepas jas hitam yang ia pakai selama perform.

“Sengaja apa, Tak?” Bukannya jujur, Kyla malah menggoda membuat cowoknya mendengus.

Intak mendekati Kyla, ia hanya tersenyum miring melihat ceweknya menelan ludah saat sadar kalo milik Intak sampe keliatan lewat celananya.

Dagu Kyla diangkat sama jemari Intak agar mendongak, “Cute.”

Pipi Kyla kena tampar sebelum diremas. “I’m gonna fuck you so good.”

“Tak- Mmhh!” Nafas Kyla tercekat saat Intak menciumnya dengan agresif.

Leher Kyla dicekik pelan oleh Intak, masih berpagut dengan agresif.

Beberapa detik kemudian, Intak mengangkat tubuh Kyla lalu ditaruh ke atas meja rias yang udah kosong. “Fuck, cantik banget sih kamu.” Puji Intak selagi menurunkan daleman Kyla.

Sebelum memasukkan jemarinya ke area sensitif Kyla, Intak menggulung lengan kemeja putihnya.

Tangan Kyla auto meremas lengan Intak. “Intak fuck! Langsung aja aaahhh.. Gak usah disia-“

Intak mengecup bibir Kyla pelan lalu is terkekeh. “Pelan-pelan aja, sayang..”

“You like this, right? Ah gila kamu basah banget ini.” Lanjut cowok itu selagi mempercepat gerakan jemarinya.

Kyla mendongak, kedua matanya terpejam. “Ahhh, please…”

“Kalo udah deket, keluarin aja ya, sayang.” Intak menatap Kyla terus menerus.

Suara kocokan tersebut membuat keduanya semakin terangsang. Ditambah suara kecupan-kecupan. “A-aku deket.. Daddy ah fuck..”

“Cum for daddy, then.” Suruh Intak, menggertakkan giginya.

“Ah anjinggg!” Secepat itu Kyla keluar.

Mengatur nafas sebentar, gak lama Kyla menarik dasi Intak untuk kembali berpagut. Sedangkan tangan satunya melepas iket pinggang cowoknya.

Kyla mengelus milik Intak yang kini hanya memakai boxer. “Fuck.”

Saat Kyla akhirnya menurunkan boxer Intak, tangannya langsung gantian mengocok milik si cowok. “Enak, daddy? Mau pake mulut aku gak?” Goda Kyla.

“Feels so fucking good.. Ahhh.. You’re such a slut just for me.” Intak menggigit bibir bawahnya.

Gak lama kemudian, Kyla memanggil sang cowok dengan sensual. “Sayang..”

“Apa, cantik- Ah..”

“Can you cum inside of me?”

Pertanyaan frontal Kyla membuat Intak semakin gak kuat, ia pun menaikkan rok hitam si cewek lalu ngemasukin miliknya. “Ah shit..” Geram Intak.

“FUCK! Kamu- Aahh.. You’re so big..” Ujar Kyla di ceruk leher Intak.

Kedua lengan Kyla melingkari leher Intak. “Ah yes! Enak banget sir- Fuck..” Ujar Kyla dengan puas, punggung dan leher belakang Intak diremas.

“Yeah?” Intak menjauh untuk menatap Kyla, salah satu alisnya naik.

Kyla mengangguk, “Can you move faster, please?”

“Not so fast.” Intak mengeluarkan miliknya sehingga air yang terkumpul banyak di mata Kyla, jatuh.

Cowok itu menurunkan tubuh Kyla dengan mudah, posisinya Kyla di depan, keduanya berhadapan sama kaca. Saling menatap. “Put it in, Tak. Please.”

“Sabar, cantik.” Pipi Kyla dikecup cepat sama bibir Intak, selagi cowok itu melepas dasi hitamnya lalu ia pakai untuk mengikat tangan Kyla di belakang.

Intak menghentakkan miliknya lagi, kali ini lebih kencang. “FUCKING HELL.. Daddy.. Ahh.. Sumpah kamu gede banget..”

“Kamu juga sempit banget, sayang- Aahh.. Bangsat..” Gumam Intak, kedua telapak tangannya berada di buah dada Kyla. Sesekali meremasnya dari belakang.

Kyla hanya bisa mendesah dan pasrah, kepalanya juga menyender ke dada Intak. “Ah Intak.. Deeper..”

Permintaan Kyla langsung diturutin sama Intak. “You like this, baby? Hm? Kamu enak banget fuck.. Taking me so good..” Ujar Intak sesuai hentakannya yang gemas.

Tangan satunya Intak kembali mencekik leher Kyla. Lama kelamaan naik sampe akhirnya jemarinya dihisap sama Kyla.

Otomatis Intak jadi semakin dekat. Ia menampar bokong Kyla, “Ah sayang..”

“Daddy i’m so fucking close..” Ujar Kyla, ia menatap Intak dengan desprate lewat kaca.

“Cum, sayang.. Fuck!” Intak bener-bener menggila saat melihat ekspresi Kyla lewat kaca.

Sebelum Kyla mencapai klimaks, Intak melepas dasinya yang ada di pergelangan tangan ceweknya, “Ah baby, your fucking pussy is so wet.”

“Tak.. Intak.. Ahhhh.. I’m cumming..” Selagi mencapai puncaknya, Intak memindahkan salah satu tangan Kyla ke rambutnya agar bisa ia jambak.

“Fucking hell.. Sayang aku juga mau cum..” Desahan Intak gak kalah sama suara hentakan.

“Fill me up, please.” Pinta Kyla, udah pasti Intak menurutinya (lagi).

“Ah anjing enak banget..” Desah Intak selagi keluar, matanya terus menatap Kyla.

Entah sekuat apa, Kyla balik badan lalu lanjut melumat bibir Intak. Jemarinya melepas kancing kemeja Intak satu per satu.

Tangan Intak memegang belakang kepala gadisnya, “Sayang, fuck.. Kamu masih mau lanjut?”

“Mau suck..” Kyla ngepout.

“Go ahead, kalo gak kuat, jangan dilanjut.”

Bibir Kyla mulai mengecup dan menjilat leher Intak, sampe dada, turun ke abs dan akhirnya sampai di tempat tujuan.

Mulutnya langsung menghisap milik Intak, “Bangsaaatt..” Desah Intak, ia mencoba untuk sepelan mungkin.

Kyla sekaligus membersihkan sisa klimaks di milik cowoknya. “Enak, ganteng?” Nafas cewek itu beneran terengah-engah.

“Enak, sayangku. Ahhh.. Sini naik, kiss me more.”

Saat Kyla perlahan berdiri, badannya kembali diangkat sampe keduanya duduk di sofa. Kyla di pangkuan cowoknya.

Keduanya makeout selama beberapa menit.

“Cantik, bersih-bersih dulu yuk? Kalo mau lanjut, nanti aja. Kasian kamu capek.” Ucap Intak dengan halus, sambil mengelus punggung Kyla.

Si cewek memainkan rambut Intak, “Hmmm yaudah..”

Cengiran Intak keluar, “Makasih ya buat hari ini. And congratulations buat kita hahaha..”

“Makasih juga, ganteng. We did so well today.” Bales Kyla, ia tersenyum.

Mereka bertatapan selama beberapa detik sebelum Kyla memanyunkan bibirnya, kode buat dicium.

Cup!

“I love you.” Ujar Kyla.

Seketika pipi Intak memerah, ia membeku sebelum mengecup kening Kyla dan tertawa senang. “I love you more, udah dari lama.”

#LouHwang8

Gak ada angin, gak ada ujan, tiba-tiba kedua orang ini pengen ketemuan dan melakukan hal yang mereka pengen lakuin dari kemaren-kemaren.

Sebenernya karena Intak yang duluan ngechat Kyla kalo dia keras karena nontonin video-video hidden mereka sih.

Saat bel kamar Kyla bunyi, cewek itu tersenyum miring.

Sang cowok yang lowkey tergesa-gesa, juga gak bisa menahan senyumnya saat melihat Kyla. “Baru beli?”

“Kok sadar sihh?” Kyla lamgsung memerhatikan detail lingerie hitam yang dipake olehnya.

“I know my girl, pasti lo bakal beli yang item terus tapi beda style.” Intak jalan ke arah Kyla yang lagi duduk memanjang di sofa.

Sebelum cowok itu ngapa-ngapain, Kyla langsung menarik Intak lalu pindah ke atas pahanya. Otomatis kedua lengan Kyla melingkari leher Intak sedangkan si cowok juga melingkari lengannya di pinggang Kyla.

Mereka saling menatap selama beberapa detik. “Apa?” Goda Kyla, ia menahan senyumnya.

Si cowok terkekeh, “Cantik.”

“Black suits you.”

Intak pun maju untuk mencium bibir Kyla, mereka berpagut dengan pelan namun lama. Suara lumatan membuat keduanya semakin needy.

Kyla sempat menjauh untuk menyisir rambutnya ke belakang, membuat Intak menggigit bibir bawahnya sendiri.

Badan Intak didorong pelan, kini Kyla mulai mengecup lehernya. “Yes.. Mark me up..”

Beberapa hickeys bermunculan di leher Intak, ia mengeluarkan helaan nafasnya saat Kyla mencium jakunnya. “It’s my turn now-“

“Not yet, sir.” Kyla mengecup bibir Intak cepat, membuat cowok itu mendengus pelan.

Intak memegang belakang kepala Kyla, sesekali menjambak rambut cewek itu dengan pelan. “Ahh..”

Setelah beberapa menit, Kyla pun turun dari pangkuan Intak. “Mau suck, cantik?”

Si cewek mengangguk sembari melepas iket pinggang dan menurunkan celana sekaligus boxer Intak. “Fuck my mouth.” Pinta Kyla sehabis ia mengecup milik Intak cepat.

Tadinya, Intak mau menolak karena terakhir kali, Kyla tersedak beberapa kali. Tapi melihat perilaku Kyla sekarang, malah semakin pengen.

Rambut Kyla dijambak oleh jemari Intak, selagi cowok itu ngegerakin gadisnya. “Mmh fuck fuck.. You’re driving me insane…”

“Oh fuck yes.. You’re doing so good.. Enak banget mulut lo anjinggg… Ahh” Desahan Intak semakin terdengar saat Kyla tiba-tiba menatapnya dengan sensual.

Suara mulut Kyla yang nyaris tersedak berkali-kali bikin situasi semakin panas. Apalagi Intak, ia menggila melihat pemandangan dari atasnya.

Saat Intak udah deket, ia berhenti lalu mengarahkan kepala Kyla untuk mendongak, masih menjambaknya, “My good girl.” Ucapnya sebelum menyatukan bibir mereka.

Posisi balik ke awal, Kyla yang udah duduk di atas Intak, melepas denim outer dan kaos putihnya. “Ganteng banget sih.”

“I love how i’m the only one who can see this.” Ujar Kyla selagi mengelus badan Intak.

Cowok itu tersenyum bangga, menatap Kyla. “Thank you, and you’re exactly right.”

Tadinya Kyla mau menggoda Intak dengan memegang miliknya yang masih keras, tapi tangannya ditahan sama Intak. “Nanti lanjut lagi ya, cantik.”

Kini badan Kyla ada di bawah Intak setelah diubah posisinya dengan mudah sama si cowok. “Sayang.”

“Hm?” Kyla memainkan kalung Intak yang bergelantungan di atasnya.

“Touch yourself.”

“K-kamu serius?” Kyla meyakinkan.

“Don’t make me tell you twice.”

Kyla pun menaikkan lingerienya, dibantu oleh Intak.

Si cewek mulai bermain sendiri, membuat Intak kembali menggigit bibir bawahnya selagi mengusap kepala Kyla.

“Ahhh.. Intak..”

“Ah please… Please… Ahhh..”

Paha Kyla dielus sama jemari Intak, yang perlahan naik ke buah dadanya. “Cantiknya aku, doing so good for me.”

“Aku deket..” Kyla salah fokus ke tangan Intak yang sedang mengocok miliknya sendiri.

“Keep your eyes on me, Kil.” Ujar Intak yang daritadi gak ada hentinya menatap Kyla.

“Intak please, aku deket..” Sekali lagi Kyla ngomong, kali ini sambil menatap Intak.

“Keluarin aja, sayang.” Bibir Kyla dikecup selama beberapa detik.

Baru mencapai klimaks, Intak langsung siap-siap untuk memasukkan miliknya ke dalam Kyla.

Cewek itu juga masih mengatur nafasnya. “Tak.. Int-AHH!” Desahnya kencang saat Intak masuk, membuat cowok itu tersenyum miring walaupun dia sedikit khawatir.

Kyla auto menjambak rambut Intak, tapi lama kelamaan turun ke pinggang si cowok, mengikuti gerakan pinggulnya.

Selagi bergerak juga Intak meremas inside arm sofa yang ada di atas kepala Kyla, kedua matanya terpejam beberapa kali.

“Intak..” Panggil Kyla.

“Apa sayang? Want me to slow down?” Keringet tipis yang ada di kening Kyla langsung diusap sama Intak.

“Enggak, Ahh.. Mmmh- Mau peluk..” Kyla melebarkan tangannya.

Dengan cepat, Intak langsung turun ke bawah lalu masuk ke pelukan si cewek. “Fuck fuck fuck.. You take me so well.”

“You’re so big..”

Intak mejauh untuk mencium Kyla. Jemarinya meremas buah dada cewek itu. “Enak banget, sayang.” Ujar Kyla dengan sensual.

That caught Intak off guard of course, gerakannya lebih brutal dan agresif, sampe cowok itu gak tahan untuk merobek lingerie Kyla.

Bibirnya langsung mendekor badan gadisnya. “Mine.”

“Ah anjing..” Kyla semakin kacau ngeliat back muscles Intak yang lebih keliatan jelas di posisinya sekarang.

Kecupannya naik satu per satu sampe bibir Kyla lagi. “Ahh can’t get enough of you.”

Sangking brutalnya, sofa Kyla sampe kegeser. “Aku deket lagi..”

“Me too, sayang.” Kening Kyla dikecup.

“Tak.. Intak.. I’m gonna cum..” Kyla mendesah dengan lumayan kencang.

Rahang Intak mengeras, ia gemas saat menghentakkan pinggulnya. “AHH! Fuck! Can you slow down, please?” Air mata Kyla keluar.

Belom sadar, Intak masih bergerak.

Kyla pun mencapai klimaksnya. “Ahh Hwang!”

Si cowok mengeluarkan miliknya lalu mengocoknya di atas badan Kyla, “Ah anjing!” Cowok itu mendongak.

Keduanya saling mengatur nafas.

Intak menyisir rambutnya ke belakang sebelum memberi semua perhatiannya ke Kyla. “Cantik?”

“Sebentar.. Aku atur nafas dulu..” Kedua mata Kyla terpejam.

“Okay.. Aku minta maaf ya. Wait here.” Intak mengecup kening Kyla lagi sebelum memakai boxernya.

Ia jalan ke arah dapur lalu mengambil air untuk Kyla. “Aku taro disini ya.” Pipi Kyla dielus. Intak pun ke kamar mandi untuk mengambil handuk kecil yang dia basahin sedikit pake air anget.

Badan Kyla diusap dengan pelan.

“I’m truly sorry, aku telat sadar tadi.”

“Iya, Tak. I’m okay now. Thank you for always taking care of me.” Lengan Intak ditepuk-tepuk membuat cowok itu nyengir.

Gak lama, Kyla dibantu duduk supaya bisa minum air yang dibawain Intak tadi.

“You deserve to know, honestly.” Intak bergumam dengan pelan selagi mengusap paha Kyla.

“Hah? Kenapa Tak?”

“Eh kenapa? Gak kok.” Jawab Intak yang kini merapikan pakaian yang ada di lantai.

“Ohh..”

Puncak kepala Kyla dikecup sebelum Intak mengambil gelas Kyla dan menaruhnya di dapur lagi.

“Sini gendong, cuddle yuk.”

“Disini aja, mau sambil nonton.”

“Oke cantik, once again sorry ya tadi terlalu kasar. Makasih juga.”

“Iyaaaa ganteeenggg..”

They’re literally soulmates.

#LouHwang7

After a pretty long day, Kyla pulang juga akhirnya. Mustinya hari ini dia santai sama Intak yang lagi nginep di apartnya, tapi karena ada kelas dadakan dan tambahan tugas, jadi harus lebih lama di kampus.

Baru buka pintu, Kyla langsung tersenyum dengan tipis saat melihat Intak yang lagi buka plastik makanan yang baru dateng. “Hai.”

“Hai cantik. Ya ampun.. Kasian amat sih lo keliatan kusut begini, pasti tugas ditambahin yak?” Intak menarik kepala Kyla ke dadanya supaya bisa diusap.

Si cewek mengangguk, “Gue rendeman dulu ya, kalo mau makan, silahkan loh.”

Kyla pun jalan ke kamarnya untuk siap-siap rendeman di bathtub. Karena kamar mandinya ada di luar kamar, mata Intak sempet salah fokus ke cewek itu yang hanya memakai handuk di badannya.

Si cowok membasahi bibir bawahnya lalu tersenyum miring, ia berpikir sejenak sebelum akhirnya masuk ke kamar Kyla.

Beberapa menit kemudian, pintu kamar mandi terbuka.

“Kenapa, Tak- Lho? Ngapain lo?” Kyla yang tadinya mau nanya dengan santai malah dibikin kaget pas ngeliat Intak cuman pake handuk di bagian pinggangnya.

“May i join?” Karena Intak senyumin Kyla, cewek itu ikutan senyum. “Sure.”

Intak melepas handuknya lalu ikut masuk ke dalam bathtub, posisinya dia di bawah Kyla, senderan ke ujung bathtub yang ada pad khusus buat kepala.

Lengannya memeluk pinggang Kyla, sesekali jemarinya mengusap punggung sampe bokongnya Kyla yang terkena sabun. “Tak…”

“Hm?”

“Emang gak aneh apa begini?” Tanya Kyla, kepalanya menyender di dada Intak.

“Lo gak nyaman ya? Kalo gak nyaman pindah posisi aja atau kalo mau sendiri juga gapapa.”

Kyla langsung bangun sedikit untuk menatap Intak. “Eh bukan, bukan.. Lo nya bukan gue.”

“Santai. Enak kok.” Rambut Kyla disisir ke belakang telinganya sama jemari Intak sebelum kepala si cewek rebahan di dadanya lagi.

Selama beberapa menit mereka relax, sesekali ngobrol.

Tiba-tiba bibir Kyla nyasar ke leher Intak, “Uhh..” Helaan nafas terdengar dari mulut Intak saat jakunnya dikecup.

Tanpa sadar, Intak menggoyangkan pinggul Kyla, “Fuck.. Just like that..”

“Ah, Tak.. Feels so good..” Kyla juga perlahan ikut ngegrind sendiri.

Selagi Kyla mendekor dada Intak, cowok itu mendongak sambil memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya.

Ia juga meremas bokong Kyla beberapa kali. “Tak.. Aduh Tak..”

“Sini sayang.” Salah satu tangan Intak menarik wajah Kyla agar berpagut.

Suara air yang mulai turun dari bathtub sama suara lumatan bibir mereka terdengar kencang dan bikin situasi semakin panas.

Sangking agresifnya, mereka tetep di posisi yang sama tapi bedanya mereka duduk, “Ngh Tak..”

“Keep grinding on my thigh, sayang.” Gemes sendiri, Intak memegang leher Kyla selagi masih berciuman.

“Sir, just fuck me already.” Leher belakang Intak diremas pelan oleh jemari Kyla.

“Ah gila gue anjing.”

Mereka pun keluar dari bathtub, Kyla duduk di atas tembok wastafel. Otomatis, Intak melebarkan paha Kyla. Ia mengusap milik gadisnya sesaat. “Wet as fuck.”

“Ah anjing!” Desah Kyla saat dua jemari Intak masuk ke dalam area sensitifnya.

Pinggul Kyla juga ikut bergerak, “My needy fucking kitten..” Ujar Intak, gerakan jarinya semakin cepet.

“Ah! Belom mau cum..” Cewek itu berusaha menahan Intak.

“You can cum twice, or even more, sayang.” Pipi dan rahang Kyla dikecup oleh bibir Intak.

Lama kelamaan, Kyla yang ngerasa nikmat, memejamkan kedua matanya, “Shit, i’m cumming.”

“Yeah?” Walaupun Kyla gak lagi ngeliatin Intak, cowok itu terus menatap Kyla dengan dalam.

“Fuck.. Fuck fuck!” Kyla pun mencapai klimaks pertamanya.

Intak mengeluarkan jemarinya lalu menghisapnya sebelum mencium Kyla. “Want me to fuck you?”

“Please.” Kyla akhirnya menatap Intak lagi, matanya sedikit berkaca-kaca.

Sekali lagi bibir Kyla dikecup sebelum Intak menggendong tubuh cewek itu ke kamar.

Dengan mudah, badan Kyla dibanting ke kasur. Gak terlalu peduli sama keadaan mereka yang masih lumayan basah.

Intak menyatukan jemarinya dan jemari Kyla di kanan-kiri si cewek selagi dia masuk ke area sensitif Kyla. “Fuuckkkk….”

“Your dick is getting bigger, Tak..”

“Ini karena terlalu keras, sayang. Aku nahan dariawal masuk bathtub tadi.” Kening Kyla dikecup.

“Aku mulai gerak, boleh ya?” Intak izin terlebih dahulu.

Kyla mengangguk, “Iya, Tak.”

Hentakan awal masih pelan, Kyla juga hanya melenguh. “Cepetin aja, Tak..”

Selagi menatap Kyla dari atas, Intak mulai bergerak dengan brutal. Suara decitan kasur gak kalah sama suara desahan mereka.

“Ah ah.. Ah fuck, Tak.. Enak banget.. Ahhh..”

“I love your tight cunt so much.” Intak menggertakkan giginya.

“Ah fucking hell, Intak.. Sir.. It feels so good.” Kyla menaruh salah satu tangan Intak di buah dadanya.

Of course Intak memainkannya dengan pro, sesuai kemauan Kyla seperti biasanya.

Jemari Kyla juga sempet mengelus abs Intak, lalu perlahan naik untuk mengelus belakang kepala si cowok.

Sangking enaknya, si cowok menganga, kedua matanya terpejam masih sambil bergerak. Tentunya membuat Kyla yang memerhatikannya, semakin deket.

Saat Kyla ikut bergerak dari bawah, Intak mengeluarkan desahan pelan. “Ahh..”

Gak kuat, Kyla mencapai klimaksnya. “Sir, fuck! Ah shitttt kamu hot banget, Tak..”

“Kamu cum tadi?” Intak terkekeh bangga, padahal nafasnya udah gak teratur.

Kyla mengangguk, ia menyisir rambut Intak ke belakang.

Intak turun untuk mencium sekaligus menjilat leher Kyla, “Masih kuat, cantik?”

“Masih..” Jawab Kyla dengan lemas.

Beberapa detik kemudian, Kyla memanggil Intak. “Sayang..”

“Hm?” Si cowok menjauh dari lehernya dan kembali menatap Kyla.

“Make me cum again.. Ahhhh pleasee..” Lengan Kyla melingkari leher Intak.

Rahang Intak mengeras, ia memutar posisi jadi dia yang di bawah (lagi), kepalanya nyender ke headboard kali ini.

Sebelum Kyla yang bergerak naik turun, Intak udah duluan bergerak dari bawah. Thrusting his hips upwards.

“Mmh fuck. Enak, sayang?” Ujar Intak dengan gemas.

“Ah.. Ah.. So fucking good..”

Bokong Kyla ditampar, “I’m close.” Ujar Intak.

“Mmhh aku mau cum juga..”

“You go first, baby.” Bibir Kyla dikecup.

Untuk ketiga kalinya, Kyla mencapai klimaksnya.

Sekalian membantu Intak, Kyla turun lalu mengocok milik Intak. “Enak?”

“Fuck fuck fuck! Keep going.. Ahh aku mau keluar..” Intak meremas bantal di sebelahnya, bibir bawahnya ia gigit setelah itu.

Saat ia mencapai klimaksnya, Kyla udah menghisapnya, Intak udah mau gila. “Sayang.. Ah anjing! Enak banget..”

Kyla menelan semua sisa klimaksnya, membuat Intak menggeram lalu mengusap kepala si cewek.

“Aku masih mau suck sebentar, boleh gak?” Kyla memberikan puppy eyesnya ke Intak.

Si cowok auto menelan ludahnya, “G-go ahead, cantik.”

Selagi mengatur nafasnya, Intak memindahkan kedua lengannya di belakang kepalanya.

“Sayang, udah sayang.” Intak pun udah gak sanggup saat melihat Kyla yang masih bekerja di bawah sana.

“Hehe.. Oke.” Sembari naik, Kyla mengecup abs Intak.

“Makasih ya, it felt so so good.” Ujar Kyla beberapa saat kemudian.

Puncak kepala Kyla dikecup selagi Intak bangun dari kasur. “Makasih juga udah bolehin aku join tadi ya hahaha.. Sini gendong, bersih-bersih abis itu makan ya..”

“Gak mau cuddle bentar? Atau kamu udah laper?”

“Aku tau disana kamu makannya sedikit, kalo mau cuddle, abis makan ya. Sini cantiknya Intak.” Si cowok pun menggendong Kyla ke kamar mandi untuk bersih-bersih.

Untung aja Kyra sama Shota gak jadi mampir ke apart Kyla.