binyeoniverse


Gelap, dingin, dan udara langsung menyapa kulit putih mulus tak tertutup kain milik si pemuda manis yang baru saja membuka matanya perlahan. Tangan yang lebih besar darinya berada di atas pinggul, memeluknya dari belakang.

Read more...


Seharian penuh bersama sang kekasih, mengurusnya karena badannya yang lemah pengaruh minuman beralkohol serta melepas rindu setelah hampir satu bulan tak bertemu, akhirnya Soobin kembali ke indekosnya sendiri, membawa tas yang ia bawa dari rumah kemarin.

Read more...


Cahaya mentari yang mengintip masuk dari sela kain berlipat penutup kaca jendela itu, membuat tubuh seorang pemuda yang terlelap di tempat tidurnya menggeliat. Suara ayam berkokok dan burung berkicau menyambutnya kemudian, membawanya kembali ke kesadaran penuh.

Tunggu, kenapa sudah pagi? Bukannya ia sedang berada di kafe bersama mahasiswa jurusan manajemen lainnya di malam hari?

Read more...

“Home”

“Home is where the heart is”
Tag(s) // mention of kissing


4 tahun kemudian

Taman belakang rumah Yeonjun dihiasi dengan banyaknya lampu kecil beserta perlengkapan pesta, dengan banyaknya makanan di meja taman serta alunan musik pembangkit suasana.

Ya, ini pesta perayaan sebelum pernikahan Soobin dan Yeonjun minggu depan.

“Taehyun, tolong ambilin tisu di dapur, dong. Tanya ke Bibi aja dimananya.”

Read more...

“Always Be Together”

“We'll always be together, don't you worry, and I'll always be by your side.”


3 bulan kemudian

Congraduation, Choi Yeonjun!”

Suara teriakan dari seorang alpha di gerbang sekolah itu terdengar hingga bermeter-meter jauhnya. Itu Soobin, dengan wajah ceria berdiri di sana sembari memegang buket bunga cukup besar yang didominasi dengan bunga berwarna putih, jelas itu bunga mawar. Yeonjun yang baru saja selesai dengan kegiatan upacara kelulusannya itu tersenyum lebar.

Benar, hari ini merupakan hari kelulusan Yeonjun.

Setelah kejadian sang ayah yang bunuh diri, Haera dinyatakan bersalah dan dipenjari untuk waktu yang cukup lama. Walau masih ada hari-hari dimana Yeonjun merasa semua itu seperti mimpi, tapi hidupnya harus tetap berjalan. Ia sangat bersyukur memiliki seorang mate yang menemaninya dan membawanya menjadi lebih baik lagi, memberinya semangat untuk menjalani hidup lagi.

Read more...

“Do Us Part”

“I will love you and always beside you, till death do us part”
Tag(s) // Mention of; Suicide, Mourning, Scenting


Berita tersebar begitu cepat. 'Satu Pejabat Tinggi Di Pemerintahan Seoul Bunuh Diri', headline tersebut ada di mana-mana. Tiga hari sudah lewat dari tragedi tersebut, namun tampaknya Yeonjun belum juga bisa menerima kepergian sang ayah.

Pada hari dimana Choi Jinoo melakukan bunuh diri, bukti tentang pembunuhan yang dilakukan Haera tersebar luas bersamaan dengan kabar Jinoo. Tak hanya Soobin, ternyata Kai, sang asisten kepercayaan Jinoo, bahkan diberikan sesuatu dan diamanatkan banyak hal sesaat sebelum Jinoo memutuskan untuk berbicara pada sang istri. Pada hari itu, ternyata Kai diminta untuk mengirim bukti pembunuhan yang ia bawa dalam map coklat ke pihak yang berwajib serta media massa.

Read more...

One-shot Soobjun AU, bxb Yeonjun POV Same universe with 'Without Reason' // hanahaki disease, blood This is purely a fanfiction, means FAKE and FICTIONAL!


“Aku mencintaimu.”

Itu yang dikatakannya sejak awal. Dia bilang dia mencintaiku. Bagaimana bisa? Itu yang dulu aku katakan padanya.

Aku memiliki kekasih, dan dia ... mencintai cinta pertamanya sebegitu besarnya.

Bagaimana mungkin, dia bisa mencintaiku, tanpa mengenal diriku lebih jauh?

Tanpa banyak berbagi waktu untuk bercerita keluh kesah di hidupnya?

Tanpa banyak memberanikan diri menghadapi masalah yang dihadapi, dan justru berlari untuk menenangkan diri?

Read more...

One-shot Soobjun AU // Homophobic Society, Cheating


Hujan, langit sepertinya sedang merasakan sedih yang mendalam hingga airnya berderai begitu lama. Satu jam, dua jam, langit bahkan tak menampakkan cahaya mentari yang masih tinggi, padahal jam masih menunjukkan pukul 2 siang.

Yeonjun hanya menatap nanar hujan yang turun melalui jendela kaca kedai kopi yang saat ini ia tempati. Alunan musik dengan ritme lambat, juga suasana yang cukup tenang, membawanya kembali ke saat-saat dulu, bernostalgia saat ia pertama kali mendeklarasikan hubungan tanpa status dengan temannya di dunia maya.

Choi Soobin, itu namanya.

Read more...


“Papa!”

Yeonjun mengangkat wajahnya saat sang anak, Jee Yeon, memanggilnya sambil membawa sebuah foto dimana disana terdapat tiga orang. Dua diantaranya adalah Yeonjun bersama dengan suaminya, Soobin, dan satunya adalah Jee Yeon yang baru lahir di gendongan Yeonjun. Foto itu diambil di rumah sakit saat Yeonjun baru saja melahirkan anak darinya dan sang suami tentunya.

“Kenapa, Sayang?” tanya Yeonjun memberi senyum manis. Kegiatannya sedang membetulkan taman pun terhenti.

Sang anak yang berumur 6 tahun itu memperlihatkan foto yang ia bawa pada Yeonjun. “Ini foto aku baru lahir, ya?”

Read more...

“No Disappointments”

“Sometimes when you get disappointments, it makes you stronger”
Tag(s) // Gunshot, Suicide, Blood, Mention of; Homicide, Violence


30 menit setelah Yeonjun pergi

Kedua mata sang alpha mengerjap mencoba mengumpulkan nyawanya yang baru saja terbawa kembali ke alam sadar. Menggeliat, badannya terasa sedikit kaku, hawa dingin menerpa tubuhnya yang tak memakai selimut. Soobin memutar tubuhnya, mencoba meraih tubuh sang mate yang terlelap di sampingnya.

Namun saat Soobin berbalik, tak ada sosok siapa pun disana, hanya ada ranjang kosong dengan bantal yang tertata rapi.

Read more...