Warn :
INI ANGST. JANGAN BACA.
Fantasi
Mpreg
I warn you sweetie
lokasi Pemotretan
“Cut! oke sekian pemotretan hari ini, terima kasih semuanya...” ucap photograper sembari berdiri dan membungkuk sedikit kepada staff dan talent
Terlihat Tay masih dalam pose-nya memandangi New di bawahnya. ya tema pemotretan hari ini sedikit dewasa, dimana Tay berpose diatas New. New pun menepuk bahu partner-nya pelan, “Tay, menyingkir dari atas ku... kau berat!” Namun Tay tetap tak bergeming sedikit pun. ia malah tersenyum memandangi New. New terlihat manis dibawahnya dengan rajukannya.
“hin, kamu manis. tadi sarapan apa?” gombal Tay yang terdengar seperti lelucon bagi New. New pun mendorong Tay dengan kuat hingga Tay terjungkal. New yang diperlakukan seperti itu, jengah.
New berdiri dan meninggalkan Tay yang masih meringis karena terjungkal cukup kenjang akibat terjangan New. wajah New memang sangatlah manis, tapi tenaganya tak ada yang menandingi kuatnya.
Ketika New berjalan, terlihat kekasih aslinya datang dan membawakan bunga. New tersenyum dan memeluk sosok kekasihnya, Off Jumpol Adulkittiporn. Ceo Jumpol Co.Ltd. sebuah perusahaan yang bergerak di bidang property dan real estaste. tidak, mereka tidak mempublikasi hubungannya.
“kok kesini? tumben banget” New menerima bunga mawar putih yang Off bawa, Off tau kekasihnya ini pasti sebal dengan kesibukan dirinya mengurus perusahaan. bukannya menjawab, kini Off malah memeluk lebih kencang lagi kesayangannya, ia gemas. terlampau gemas malah.
“ASTAGA KAK!! A-aku gabisa nafas ini, KAK OFF!!!! lepasin ih...” Off kini tertawa dengan keras dengan teriakan kecil New, “iya-iya ini dilepas, jangan gemes gini sayang, aku culik nanti” ucapan gombal Off berakhir dengan cubitan kecil New di pinggang Off.
“ih udah jangan gitu.”
“gitu gimana sih? aku ngapain emangnya hm?”
“jangan gombal, udah tua juga.” Off mencubit kedua pipi kekasihnya dengan kencang, “uh tu tu tu, emang gemes kok pacarnya aku, masa dibilang gombal. tuh liat pipi kamu aja kaya mochi tau haha” New melotot lucu, “AKU TAMPAN, AKU GA GEMES TAU”
“manis”
“ish tau ah sebel, LEPASIN GA PIPI AKUNYA”
“ga mau”
New maju dan sedikit berjinjit lalu mengecup bibir sexy kekasihnya. ia senang menjahili Off, baginya itu hiburan tersendiri. dan kini keduanya berciuman. 'dasar tidak tau tempat, bermesraan'.
Off menyudahi dan mengusap saliva yang turun dari bibir New. New yang diperlakukan seperti itu mau tidak mau tersenyum hangat. Off adalah pria romantis dengan bentukan kulkas di luarnya. tak banyak yang tau jika sifat Off aslinya sehangat ini, dan New bersyukur bisa melihat sifat aslinya.
Sementara itu disisi lain, ada Tay yang memandang keduanya sendu. tidak, ia tidak marah, hanya kecewa mungkin. New dan saudara tiri-nya, Off Jumpol itu terlihat serasi. Tay bagaikan matahari dan New adalah bulan, tak pernah ditakdirkan bersama. Tay mencintai New, sangat malah! hanya saja dulu 3 tahun lalu, ia denial ia berkilah dan bertindak bodoh. dan disaat itu ada Off yang secara terang-terangan memberi perhatian kepada New sahabat dan partner-nya. seharusnya ia saat itu berani mengungkapan rasa cintanya pada New, tapi Tay terlalu takut akan perubahan status yang dulunya sahabat kelak menjadi kekasih, yang berarti jika putus hubungan mereka pun akan canggung 'terlihat alasan bodoh Tay Tawan'.
Dunia mengenal Tay Tawan dan New Thitipoom adalah pasangan kekasih, tapi ternyata itu hanyalah tameng pada media. New sudah memiliki Off sebagai kekasih aslinya dan Tay hanya partner-nya tak lebih. mirisnya adalah, kenapa harus Off? saudara tiri-nya? semesta sedan bercanda mengujinya. Baik Off maupun New tidak ada yang tau tentang perasaannya Tay. ia menyimpan fakta ini rapat-rapat. miris bukan ya itu lo sendiri Tay, itu elo bangsat batinnya memaki.
Tay terlihat menenangkan diri, lalu berjalan ke arah Off dan New berbincang, ah bukan berbincang tapi setelah berciuman. poor Tay! Tay merangkul keduanya dan berlaku sok-asik di depan saudara dan orang yang ia cintai. 'kau menyedihkan Tay, bagaimana bisa kau bertindak seperti orang paling bahagia? kau terlihat lucu' pikirnya dalam hati sambil tersenyum dengan riang. bodoh
“WOAH OFF JUMPOL SAUDARA KU... sedang menjenguk kekasih mu?” ucap Tay dengan intonasi tidak santai membuat Off menempuk pelan kepala Tay, “ya masa aku menemuimu? apa untungnya bagi ku?”
“kau ini tidak pernah menyanyangi ku memang Off, sudahlah aku pergi dulu. ingat, jangan bermesraan di sini bodoh, ada banyak orang yang melihat. aku pamit” ucap konyol Tay itu membuat Off dan New geleng-geleng kepala, ada benarnya juga omongannya.
“ayo keruangan istirahat ku, kau tak dengar tadi kata saudara mu? 'kita tak boleh bermesraan disini' sayang”
“memang mau melakukan apa?” Off memancing, membawa pinggang New mendekat, lalu mengusap seductive
“2 ronde cukup ga? aku lelah sebenernya, tapi aku menghargai mu datang kesini setelah tak bertemu dengan ku sebulan ini karena sibuk, menyebalkan! bagaimana?” New memang ajaib dengan pola pikirnya dan itu membuat Off gemas.
“ayo keruangan mu, tapi tidak dengan berincinta aku sedang tidak ingin sayang.” Off merangkul New dan berjalan menuju ruangan New.
“yakin? tumben banget..”
“iya sayangku, aku sekarang hanya ingin memelukmu dan melepaskan rindu ku saja. kau ini kenapa kotor sekali pikirannya, dasar beruang nakal”
“hehe kirain kan, tapi ayo kita berpelukan semau mu dan selama yang kau mau. aku akan ijin ke mae untuk menunda jadwal berikutnya, ah aku juga merindukan mu haha”.
“Dasar”
Apartemen Tay
Arm datang ke Apartemen Tay, atas permintaan Tay, katanya ia sedang butuh teman ngobrol.
Arm terkejut melihat apart temannya, ini terlihat seperti 'kandang ayam' dibandingkan tempat tinggal manusia. terlihat tisu bertebaran, makan sisa menumpuk dan baju kotor berhamburan. Arm melihat penampakan buntelan besar di lapisin selimut 'orca whales' selimut pemberian New ke Tay saat mereka pertama di pasangkan dalam series yang mampu mengantarkan keduanya meraih kesuksesan besar hingga sekarang.
Arm menendang buntelan yang ia duga Tay sahabat tololnya.
“masih hidup kan lo njing?! bangun tolol, lo kenapa dah berantakan gini? New lagi?”
Tay memunculkan kepalanya dari selimut dan mengangguk pelan,
“gue harus gimana Arm?” lalu dijawab Arm, “gimana sat? bukannya lo ga pernah mau dengerin saran dari gua? ngapain nanya ke gua harus gimana? ngelawak nih biawak”
Arm menuju kulkas dan membawakan beer berserta beberapa makanan ringan. ia tau Tay akan cerita panjang bak kereta yang beroperasi jadi ia sudah mempersiapkan diri. classic Tay Tawan.
“gue nyerah, gue CEMBURU! h-hiks..” Tay menangis menye dan ditoyor Arm pelan.
“kan apa gue bilang wan, lo itu cinta sayang suka ke New tapi lo ngehindar terus. tinggi hati sih lo, rasain! lo makan tuh denial” Arm dengan santai membuka kaleng beer lalu menyalakan Netflix dan menonton sweet home. ia akan menonton kekasihnya, song kang. ah ia jadi kangen dengan pacar nya di negeri ginseng sana. ldr tai kucing menyebalkan.
Tay menghela napas, ucapan Arm ada benarnya. ia memang pengecut waktu dulu, dengan naif nya ia bilang ia tak mencintai New dan akhirnya ia kena karmanya.
Arm tak konsen melihat netflix karena ia melihat Tay menghela napas sedari tadi dan itu menyesakan untuk di saksikan Arm. ia memberi Tay beer, “nih minum” Tay hanya menoleh dan menghela napas lagi, Arm jengkel melihatnya.
Arm tak tahan dan segera menelfon New untuk kesini. sudah saatnya New tau tentang perasaan Tay padanya. walau terlambat, Arm berharap keduanya bisa menyelesaikannya, terutama Tay. 'pria itu seakan hidup tak mau, mati pun sengan miris!'
Arm menyenggol kaki Tay pelan, “lo beneran jatuh cinta yang jatuh sejatuhnya banget wan?” dan Tay hanya mengangguk sebagai jawabannya.
Tay mengambil beer itu dan meminumnya, ia setres. ia sejatinya sangat anti sama dengan alcohol mau berapa persen pun. tapi, lihatlah dia sekarang? meminumnya tanpa henti, bahkan Arm sudah terlalu malas untuk mencegahnya, biarkan sahabatnya ini melampiaskannya.
“manis...” Tay tersenyum melihat beer ditangannya. Arm menoleh, “sinting!” dan geleng-geleng kepala melihat tingkah absurd teman tololnya. ah tepatnya, orang tolol yang sedang patah hati.
Tak lama terdengar suara bel dan pintu terbuka,
ting
Terlihat New datang dan ia sedikit banyaknya terkejut dengan apa yang dia lihat sekarang, kacau dan berantakan. Tay melihat New datang hanya menyapa, “hai New, ada apa kemari? tumben banget hehe” Tay menyengir di setengah mabuknya. beer itu nampaknya membuat Tay sedikit kehilangan kesadarannya.
New maju dan segera membersihkan ruangan yang mirip seperti medan perang ini, “kau tanya pada Arm, kenapa aku ada disini. katanya ada hal penting, makanya aku datang dan eum melihat kalian.... ah sudahlah.” Arm sedikit banyaknya tau tentang New Thitipoom, rekan satu artis nya dan berstatus kekasih media Tay Tawan. lucu bukan? kekasih media. haha
“kau mabuk kak Arm?”
“tidak New, hanya sedang ingin minum saja kalau kau tanya kenapa aku minum beer“
“Oh, kukira kalian berdua ternyata hanya Tay, dia kenapa?”
“entahlah, mungkin karena dirimu, New”
New sejenak berhenti membersihkan meja itu dan menoleh ke arah Tay, 'hal apa yang sudah kulakukan pada dia? hingga semenyedihkan itu Tay Tawan, perasaan aku tidak berbuat ulah apapun' pikir New sesaat.
“aku kenapa emangnya? ngaco banget haha”
Arm menaruh beer nya di meja dan menopangkan tangannya pada dagu lalu melihak sosok New sebentar, “kau tidak sadar? ah tidak, memang Tay yang tolol, jadi wajar kau tidak sadar.” New mengernyit, “sadar apa? Tay kenapa memangnya?”
Arm mengambil beer nya dan bersandar di sofa kembali dan menaikan salah satu kakinya. “pria bodoh di sampingmu itu, Tay Tawan Vihokratana. dia menyukaimu. ah tidak, dia mecintaimu sejak 3 tahun lalu.” jawab Arm santai dengan memakan cemilannya dan menyalakan netflix kembali. 'bisa-bisanya dia mengurus kisah cinta orang lain, sedangkan dirinya sendiri bingung menyelesaikan perkara ldr dengan si monster manis di layar netflix itu, kan anjing.' New yang mendengar celoteh itu langsung terdiam dan membeku.
“B-bagaimana... bbisa? seorang Tay Tawan? kau bercanda kak. mana m-mmung...” New melemas dan melihat Tay yang sudah tertidur pulas di meja. New mengusap rambut Tay lembut, “Tay, kenapa tidak pernah bilang hm?” Arm hanya melirik dan melihat New ikut menaruh kepalanya ke meja dan memandangi Tay.
Arm berdiri, “aku sudah selesai, sekarang bagian kalian berdua. aku tidak akan ikut campur lagi, ini masalah kalian, jadi selesaikan dengan baik dan bijak, New aku pamit dan titip Tay.” ucapan retoris Arm hanya dianggukin New.
Setelah kepergian Arm, kini hanya tersisa Tay dan New di apartemen Tay.
New masih memandangi wajah polos Tay yang sedang tidur nyenyak di meja. “kenapa tidak pernah bilang? aku juga mencintai mu Tay...”
Tay mengeliat dan kembali menyamankan posisinya. “tapi dulu. kalau saja dulu kau tidak denial mungkin kita tidak hanya sebatas kekasih media Tay, aku harus bagaimana melihat mu besok? kau orang baik. aku sayang padamu sungguh. tapi aku juga tidak bisa melepaskan Off demi dirimu yang sudah menolak ku waktu dulu. kau tau Tay? aku masih ingat penolakan mu waktu dulu, 'aku tidak mencintaimu hin, maaf... aku tidak bisa. ' iya itu kata yang kau lontarkan padaku waktu dulu di rooftop saat aku menembak mu. bagaimana aku bisa lupa? itu menyakitkan Tay. dan disaat aku rapuh olehmu di waktu dulu, aku bertemu kakak tiri mu, Off jumpol. dia yang membuat ku bahagia, membuatku bangkit dan memulai kembali menata kehidupan ku. aku tidak bisa membuang malaikat penyembuh ku Tay. maaf dan terima kasih telah mencintaiku walau terlambat, tidak apa.” setelah New melontarkan kata-kata panjangnya ia membawa Tay ke kamar dan membantu Tay untuk tidur nyaman, lalu di akhir ia menyelimuti Tay dan mengeceup kening Tay lama dan berpamitan pergi.
“aku pulang Tay, selamat malam sun mimpi indah”
Air mata New menetes dan ia menyekanya lalu berjalan keluar kamar. tanpa New tau, sedari tadi Tay tidak tidur, ia hanya berpura-pura. tak tahan kini air mata Tay mengalir deras, ia mendengar semua ucapan pilu New untuknya. iya, untuk bajingan sepertinya. ia tak pernah tau, New pernah rapuh karena dirinya dan itu menyakitkan. sungguh rasanya sangat sakit. Tay duduk dan membuka nakas di sebelah kasurnya lalu ia ambil album foto disana.
Tentang Te dan Hin ia itu judul yang ada pada album foto tersebut. perlahan tapi pasti Tay membukanya.
Halaman pertama, ada figur dirinya dan New sedang menatap kamera dengan ceria, dan tak lupa rangkulan bahu di keduanya. terlihat manis dan menyenangkan saat itu. Tay mengusap dan tak sadar air matanya kini kembali jatuh dan membasahi halaman foto itu. Tay menangis, ia ingat foto ini adalah foto pertamanya mengenal New. ternyata sudah 7 tahun berlalu, cepat sekali.
Halaman kedua, hanya ada New di sana dengan memegang ice cream cone vanilla kesukaan New dan tersenyum sangat lebar. Tay ingat, itu ia yang mengabdikannya secara langsung melalui bidikan kamera antiknya. ia benar Tay suka dengan dunia photography sangat malah. Tay tersenyum singkat dan memberi notes di samping foto New, Thitipoom sangat menggemaskan ia tulis dan beri hati biru di sampingnya. manis
Halaman demi halaman Tay buka, dan ia terhenti pada halaman terakhir, disana tertulis untuk Te dari hin, jangan baca haha aku malu kalo kamu baca... Tay sudah lama tak melihat album ini jadi ia tak tau dengan halaman ini
Pesan yang New sampaikan adalah ,
” 2017, July 20.
halo Te! selamat ulang tahun sahabatku, partnerku, mentorku, dan matahariku, Tay Tawan Vihokratana. eum pertama-tama aku mau bilang dulu, kalo ini jangan sampai kamu bacanya ya? ini sangat memalukan dan mungkin terdengar alay haha. baiklah aku mulai saja.
Tay, terima kasih sudah ada di hidupku hingga hari ini, aku bersyukur akan itu. aku harap untuk kedepannya kita akan terus bersama selamanya. eum Tay sebenernya aku mencintaimu, aku akan mengungkapkanya nanti saat pergantian tahun di rooftop kau suka kan? hehe liat nanti ya, aku bakal kasih kejutan yang bagus banget loh haha astaga aku seperti anak remaja, tolong jangan menertawaiku ya! awas kalo iya, aku gebuk kamu...” Tay tertawa mendengar ancaman lucu itu dan mengingat bagaimana manisnya New saat menulis pesan ini.
“ya intinya nanti, 31 desember 2017 aku akan mengutarakan semuanya, sampai nanti Tay, mungkin agak lama dari aku menulis ini tapi aku sangat menantikan momen itu. Tay, teruslah tersenyum aku menyukai itu dan semua orang menyukai itu. kalo kamu lelah, kamu bisa ke aku tay, kalo kamu capek, bisa bersandar ke aku dan kalo kamu pengen istirahat, ada aku tay! cari aku yaaaa jangan lupa, kita semua sayang Tay Tawan. sehat-sehat ya Tay. jangan begadang terus tauk, badan kamu itu bukan mesin Tayyyyy. tuhkan jadi bawel akunya. yaudah deh itu aja yang aku mau sampaikan. selamat ulang tahun yang ke 26 tahun Tay Tawan Vihokrtana, New Thitipoom sayang Tay hehe. “ Tay sudah tidak tau lagi sudah berapa kali air matanya menetes malam ini. kini hatinya semakin sesak dan rasa bersalah terlalu besar. Tay ingin memutar waktu seandainya bisa, tapi ia sadar ini bukan webtoon Tay pasrah dan sekarang ia lelah. ia hanya ingin malam ini cepat berlalu dan akhirnya Tay pun terlelap.
Pagi hari
Tay terbangun karena diluar sedang hujan sangat deras.
“Hujan anjing! kenapa harus pagi sih datangnya? Ah elah... pusing banget pala gue kebangun kaget gini. tai” Tay berjalan ke kulkas dan meminum jus jeruknya.
Malam yang panjang telah Tay lalui. Dan kini ia sangat pusing karena tebangun sangat pagi gara-gara hujan badai diluar.
Sesaat Tay sedang ingin menonton tv, ia mendengar petir sangat keras diluar dan listrik mati. ah sial, kenapa harus sekarang, bangsat batinnya.
Ia membuka hordeng dan terkaget dengan apa yang dia lihat. Di depan sana ada mall yang setau Tay sudah tidak ada 1 bulan ini karena bangkrut, lalu kenapa ada lagi? Apa yang salah dari pengelihatan ku? Tay bertanya pada diri sendiri yang terlihat bingung.
Tay mengucek-ngucek matanya dan tetap saja melihat mall itu bediri kokoh dan ramai pengunjung. ada apa dengan hari ini? pikirnya.
Tak lama telfon Tay berbunyi. Itu dari mamanya, “halo ma? Ada menelpon pagi sekali?”
Terdengar teriakan dari sang penelpon, “ YA TAY TAWAN! KAU LUPA MAMA MU MENIKAH HARI INI? KAU DIMANA ANAK NAKAL? SUDAH JAM 7 KAU BELUM KESINI. CEPAT KESINI.” Tay bingung, hah? Mama bukannya menikah 3 tahun lalu? Ini kenpasih Arghh GUE KENAPA?? Tay terlihat frustasi dan menelpon telfon itu.
Tay termenung untuk sesaat. Pagi ini sangat aneh, rasanya Tay seperti 3 tahun lalu. Tapi itu tidak mungkin. Kebingungannya semakin menjadi dengan mall yang berdiri kokoh dan mamanya menikah lagi. Ini maksudnya bagaimana? Tay bingung.
Tay memutuskan mandi air hangat guna merileks kan pikirannya.
Setelah mandi, Tay pun memakai dasi dan jas mahalnya. Baiklah Tay akan mengikuti alur dulu, ia masih terlalu malas untuk berpikir di pagi hari ini.
Setelah mendapat lokasi tempat mamanya menikah, kini ia sudah sampai di aula pernikahan. Tay masuk, dan bahkan terkejut dengan suasanannya. Ini sama dengan tema pernikahan mamanya tahun lalu.
Tay melemas, “ini sebenarnya ada apa ya tuhan? Aku yang gila atau aku menjelajahi waktu? Tapi itu mustahil.” Tay benar-benar tidak tau harus berbuat apa.
Off datang dan menepuk bahu Tay. “Kau kenapa Tay? Sakit? Wajahmu pucat.”
“Off bilang padaku, kalau ini bukan pernikahan papamu dan mamaku? Off please...” Tay berspekulasi jika ia memang benar terlempar ke masa lalu atau menjelajahi waktu tepatnya, maka Off akan mengatakan iya.
Tay berharap-harap cemas sekarang. Ia keringat dingin. Off yang melihatnya mengernyit, “kan memang iya Tay. Mamamu dan papaku menikah hari ini. Kau kenapa? Tidak biasanya seperti ini.”
Ok, Tay mundur dan lari dari situ. Off pun tak luput meneriaki Tay dengan keras, “TAY MAU KEMANA? ASTAGA TAY TAWAN! PERNIKAHAN SEBENTAR LAGI. TAY...”
Sudah cukup. Tay yakin jika dirinya terlempar ke masa lalu. Tapi kenapa bisa? Dunia bercanda kah? Atau semesta sedang bermain? BAGAIMANA MUNGKIN? udah gila. Tay sudah tak habis pikir. Dan sekarang dirinya ada di jembatan. Melihat pemandanga pagi ini di tepi sungai luas memanglah menyejukan.
“Hah udara nya enak.” Tay menghirup udara bersih itu.
“Sebentar, kalau gue balik ke masa lalu, itu berarti.....” Tay tampak berpikir, “gue bisa perbaiki kesalahan gue sama new dong? ah i got it! terima kasih tuhan. Terima kasih banyak. Gue ga akan buang kesempatan kedua ini.” Tay tersenyum seperti orang bodoh.
“Baiklah, sekarang tanggal berapa, hmm...” Tay terlihat membuka hp nya dan melihat tanggal. “31 Desember 2017, ah ini kan waktu New nembak gue di rooftop malam nanti? Iya kan? TUHAN TERIMA KASIH BANYAK. AKU MENCINTAIMU.”
Akhirnya Tay menerima kejadian aneh dan ajaib ini. Maka ia memutuskan untuk kembali ke pernikahan mama dan papa Off.
Ruangan pengantin wanita
Mamanya sudah khawatir dan mondar mandir tidak jelas. Tay pun masuk dan memeluk mamannya erat, “happy wedding mama Tay yang cantik. Maaf Tay tadi ada urusan mendadak hehe. Ciee yang pengantin baru. Ah manis banget mamanya Tay ini.” Tay memeluk dengan kencang.
Mamanya lantas memeluk balik, “terima kasih Tay. Mama pikir kamu tidak menerima pernikahan ini. Mama tadinya sudah mau membatalkannya kalau kamu tidak suka sayang tapi syukurlah tadi salah paham aja.” Mamanya hampir menangis.
“Jangan menangis ma, nanti riasannya luntur. Tay selalu percaya apa yang mama pilih itu yang terbaik. Lagian papa Off juga baik. Udah jangan sedih lagi. Mama cantiknya Tay.”
Pada akhrinya pernikahan telah selesai di gelar dan kini Tay menuju ke rumah lalu berdandan setampan mungkin. Ini hari bersejarahnya. Ah Tay tidak sabar.
Telfon Tay berdering dan penelfon itu adalah Thitipoom. Tay langsung mengangkat dengan senyum lebar, pasti New mengajaknya bertemu di rooftop, “Tay kau sudah pulang dari acara nikah mamamu?”
Tay tak bisa menyembunyikan senyumnya, ia tersenyum sangat lebar sekarang.
“Ah aku sudah pulang New. Ada apa?”
“Mau bertemu di Rooftop tidak? Ada yang mau aku bicarakan, bisa?”
Tay sumringah, ini dia yang ia tunggu-tunggu, “BISA NEW BISA. AYO SEKARANG!”
New kaget “kau kenapa Tay semangat sekali? Yasudah sampai nanti.”
“Eum New, jangan datang jam 10.00 malam, aku kesepian nanti haha”
“Eh? Kok tau aku datang jam segitu? Aku baru beres syuting jam 8.00 malam sih, tapi baiklah aku akan datang jam 9.00 malam saja. see you“
“see you too“
Rooftop
11.00 PM.
Tay sudah datang dari jam 08.00 PM tadi. New sudah terlambat 2 jam dari perjanjian nya. Tay khawatir dan menelfon New namun tidak diangkat.
Tak lama berselang, telfon Tay berdering, nama Arm tertera disana.
“TAY, NEW KECELAKAAN. CEPAT KEMARI. ALAMATNYA AKU KIRIMKAN.” Arm terlihat panik dan Tay melemas.
Ya tuhan apa maksudmu dari semua ini? Jangan bercanda padaku. Ucap tay pada dirinya sendiri.
Tay bergegas ke Rs yang disebutkan Arm dan menuju ruang operasi. Terlihat ada Arm disana dan papa barunya, tuan Adulkittiporn.
“Pa, papa bagaimana bisa ada disini? Ada apa dengan New? Ini sebenernya kenapa?” Tay bertanya beruntun pada papanya. Setau Tay di tahun 2017 New tidak mengalami kecelakaan seperti ini. Tay heran.
“Tadi papa sedang bersama Off membeli kue kesukaan mamamu dan tepat di seberang kami melihat New digerubungi warga dan ternyata dia ditabrak lari nak.” Penuturan papa nya membuat Tay melemas dan hampir merosot kebawah andai saja tidak di tangkap Arm.
Papa nya memeluk Tay yang menangis pilu dan menenangkannya.
“Tay tenanglah. New pasti selamat. Kita doakan yang terbaik ya sayang.” Papanya mengecup kepala Tay dan mengusap punggung Tay guna menenangkannya dan berhasil Tay berhenti menangis.
Terdengar derap langkah, ya itu Off yang baru saja datang setelah usai mendonorkan darahnya pada New. Teman Tay, saudara Tiri-nya.
Tay yang diberi tau Arm bahwa Off mendonorkan darahnya ia berterima kasih dan memeluk Off sangat kuat, “terima kasih Off, jasa mu akan kubalas nanti. Terima kasih. Terima kasih sekali lagi.”
“Bukan hal yang besar, selagi aku bisa membantu ya aku bantu. Lagian dia teman saudara ku. Sudah jangan menangis lagi”
Tak lama dokter pun keluar dan memberitahukan keadaannya. Bahwa kini New selamat dari masa kritisnya tapi sayang New harus mengalami kebutaan akibat benda asing yang mengenai retinanya saat kecelakaan terjadi. Baik Tay atau semuanya kini melemas. Tay yang paling terpukul. Pasalnya ia yang menyuruh New datang lebih awal dari yang seharusnya terjadi.
“Apa balik ke masa lalu adalah keputusan yang tepat? Lihat, karena mu kini New buta. Kau menghancurkan hidup seseorang Tay. Kau pembunuh Tay Tawan. Sekarang cinta sudah tidak penting lagi, kau harus membahagiakan New sebagai gantinya.” Tay bertanya pada diri sendiri.
Hari sudah gelap, Tay pun pulang. Semoga pas bangun ini hanya mimpi. persetan dengan cinta kalau mencintai New itu melukainya maka aku akan berhenti mencintainya dan kumohon kembalilah seperti semula. Batinnya berbicara.
30 Januari 2018
1 bulan setelah kecelakaan itu, kini New menatap jendela dengan buta pada matanya. Mau tidak mau New harus menerima ini.
New menghela napas, “apa sekarang sudah pagi, dunia ku terasa sama saja, gelap dan menakutkan.” New meraba-raba sekitar dan balik ke kasur nya.
Terdengar derap langkah dan pintu di buka, “New, selamat ulang tahun! Semoga di tahun ini selalu diberi kebahag-” New menekuk lututnya dan Tay pun menaruh kuenya dan meraih bahu New.
“Hey, kenapa? Ini hari bahagia mu New, jangan bersedih...”
“Aku tidak bahagia. Tahun depan tidak perlu merayakan ulang tahun ku Tay. New sudah tak mati. Dunianya sudah tak ada. Aku hanya beban kalian. Kenapa harus membahagiakan seorang beban? Ken-”
Tay membawa New ke pelukannya, ia dekap, ia usap bahu bergetar New.
“Kenapa harus aku Tay? Ak-ku a-ku hiks..” New menangis kencang dan memeluk Tay juga.
“Tidak apa, menangislah New. Aku disini. Kamu bukan kita New. Kamu adalah malaikatnya kami. Sosok kuatnya kita, dan berlian nya kita. Kamu hebat sudah berjuang sebelumnya. Papa mama pasti bangga sana kamu. Ayo sekali lagi berusaha New. Bareng aku dan yang lain. Kamu ga sendiri lagi survive ada kita disini. Ada mama ada papa di sini, ada aku, ada arm, ada alice, ada semuanya. Kita disini buat kamu. Jangan bersedih lagi New. Kita sayang kamu.” Tay mengusap air mata New dan mengecup keningnya.
“Kita juga sayang kamu New Thitipoom, selamat ulang Tahun Newwiee! I love you!” Tanpa New sadari, semuanya ada disini. Semuanya tanpa terkecuali. New bahagia untuk sesaat dan berusaha meraba-raba mencari keberadaan mereka. Dan mereka pun mendekat.
“New sayang kalian semua. Maafin New ya! New janji ga akan sedih lagi. Bantu New ya teman-teman. Kalo New boleh tau, ini siapa aja disini? Maaf New masih belum bisa melihat. Tapi New janji akan belajar mengenali suara kalian semua.” New dengan rabaannya mencoba mengenali dan itu membuat semuanya menangis dalam diam. Semua tersadar, New benar-benar kesulitan dan itu membuat mereka bersedih.
“Hey, kamu Gun ya? Jangan menangis Gun. Ih kok makin deres turun air matanya... Gun, terima kasih ya sudah datang. New ingin meluk Gun boleh?” New mencoba menghapus air mata Gun, walau tak tepat letaknya, tapi Gun merasa tersentuh dan langsung memeluk New lalu menangis.
New tersenyum, “jangan menangis, nanti hilang muka manisnya loh. Haha. Sudah Gun jangan menangis. New ga apa-apa kok.”
“New, kita semua disini bisa menjadi mata mu. Kalo perlu apa-apa datang ke kita ya.” Singto yang berbicara mewakili semuanya.
“Terima kasih semuanya. Maaf kalo New nanti sering merepotkan kalian. Ayo dong berhenti nangis. Nanti New ikutan nangis gimana ih”
Nyatanya mereka masih menangis tanpa New tau. New adalah manusia kuat. Bahkan sebelum kecelakaan pun, semua rekannya tau baiknya New seperti apa, pekerja keras New seperti apa. Dan sekarang ditambah ini, manusia mana yang bisa melewatkannya? New spesial, ia bahkan terlalu kuat untuk disebut manusia. Semua orang tau itu. Makanya banyak orang yang sayang New. Terlepas dari sikap pendiamnnya.
‐——————————————————————
28 Februari 2018,
Tay masih terjebak di masa lalu, lebih tepatnya ia menjelajah waktu sudah hampir 2 bulan ini. awalnya ia merasa senang karena bisa memperbaiki keadaan, tapi nyatanya ia kemasa lalu hanya berdampak merusak semuanya. New buta karenanya, New lebih menderita karenanya, dan New pensiun dari dunia hiburan juga karena Tay. Yang menyesakan bagi Tay adalah ia tak bisa membicarakan perihal perjalanan waktunya, bukan di anggap masuk akal malah yang ada Tay akan dianggap aneh oleh New.
Tay saat ini sedang menemani New berjalan di sekeliling taman. ia menuntut New dengan sabar.
“Tay, maaf merepotkan mu.” pandangan New kedepan namun berpengang kuat pada lengan Tay.
Tay menoleh, New, harusnya aku yang minta maaf. semua ini terjadi karena kesalahan ku. New maaf... batin Tay berbicara dengan lirih.
“tidak apa New, lagi pula aku sedang libur”
“ah begitu, baiklah ayo temani aku berjalan. aku butuh udara segar”
Mereka berjalan, hanya diam tak lebih. Baik New atau Tay kini keduanya terlarut dalam pikirannya masing-masing.
Setelah lama berjalan menelusuri taman itu, kini keduanya istirahat di salah satu ayunan yang ada di sana. Lebih tepatnya hanya New dan Tay yang mengayunkan. Terlihat New tertawa dengan perlakuan Tay itu. awalnya New takut duduk di ayunan itu karena keadaannya, tapi Tay mampu menyakinkan New dan akan menjaga New agar tidak jatuh dan ya akhirnya New menurut.
“Tayyyy lebih kuat ayun nya, haha astaga ini menyenangkan haha” New tertawa dengan keras dan itu membuat Tay tersenyum.
“Siap Captain! 1 2 3...”
“AAAAAAAAAA Tay hahaha astaga lagi, ayo lagi.. haha”
Setelah bermain ayunan, kini keduanya berhenti dan berbincang sedikit sebelum pulang, “menyenangkan bukan?” Tay memandang New tanpa sepengetahuan New. ia menatap manik mata indah orang yang ia cintai
“Sangat. terima kasih Tay sudah meluangkan waktu mu, ternyata tidak seburuk itu menjadi buta haha. aku bebas kemanapun tanpa khawatir kerjaan. mungkin sudah saatnya aku menikmati hidup seperti ini setelah kerja keras yang kulakukan belakangan ini tanpa liburan. aku bahagia dan bersyukur pada Tuhan, karena ia masih menyelamatkan ku saat itu.” New mengucapkan dengan senyum tulusnya. Senyum yang benar-benar sangat jarang Tay lihat.
Air mata Tay jatuh ke tangan New, dan New mencari keberadaan Tay, “Tay kau disebelah mana? kiri atau kanan? kau sedang menangis ya? sini mendekat ke aku Tay” New dengan meraba dan akhirnya menemukan Tay.
“Jangan menangis, aku tidak apa sungguh.”
“New bagaimana bisa kau setegar ini? New... maaf, maaf untuk semuanya.” Tay memeluk New erat dan dibales New. “iya aku maafkan, walau aku sendiri tidak tau apa kesalahan mu.”
“Mm.. Tay, hari itu pas 31 Desember 2017 lalu, sebenernya ada yang mau aku sampaikan, masih mau mendengar?”
aku tau New
jangan takut New, ada aku disini.
“sebelumnya, aku mau menyampaikan sesuatu juga, aku duluan ya?”
“ah baiklah, ayo apa?”
“Aku Tay Tawan Vihokratana, mencintai mu New Thitipoom. maukah menua bersama ku, berjalan dengan ku seumur hidup, dan New maukah percaya padaku lalu memulai semuanya dari awal. semuanya.”
New kaget dan tak menyangka, ia pikir hanya dirinya yang jatuh cinta tapi Tay pun begitu. New tidak tau harus meresponnya. ia bingung.
“Tay, tapi aku cacat, aku hanya akan menyusahkan mu.”
Tay mengengam tangan New dingin dan mengusapnya pelan, “tidak New. kamu sempurna buat aku. kamu lebih sempurna dari siapapun di dunia ini bagi ku. aku menyanyangi mu. aku ingin menjaga mu dan membahagiakan mu New. aku sungguh tidak apa dengan semuanya asal selalu ada kamu di setiap langkah ku. maka dari itu, ayo melangkah bersama ku dan kembali menata hidup baru. bagaimana?”
“kau yakin?”
“aku yakin, sangat yakin.”
New menghela nafas dan “baiklah Tay, aku mau. tolong jangan meninggalkan ku. jika aku bersalah, perbaiki aku. jika aku menyakitimu secara tidak sengaja, bilang padaku dan jangan pergi. aku mencintai mu juga.”
Tay mencium New dalam, tidak ada nafsu. hanya ada rasa rindu, rasa terluka dan harapan baru.
“Terima kasih telah datang padaku. aku lebih mencintaimu hin”
END
EPILOG
Tay terbangun dari tidur nya. malam hari ini hujannya deras sekali. Tay bangun niatnya mau mencari air minum guna menghilangkan rasa hausnya.
Sewaktu Tay ingin keluar kamar, ia tekejut. ia melihat anak kecil mendekat ke dirinya dan, “ayah, ayah ayooooo temanin nanon main playstation” anak kecil itu bernama nanon. terlihat anak itu menarik jari kelingking ayahnya, Tay Tawan.
Tay mengekor dan tak sempat bertanya. lebih terkejutnya lagi, Tay melihat dua orang lelaki remaja berusia kisaran 13 tahun dan 15 tahun. sebenernya siapa mereka ini? dan kenapa memanggil Tay dengan sebutan ayah.
“ayah sudah sembuh? masih demam tidak?”
“ayah? siapa? aku? astaga kalian mengigau, aku bukan ayah kalian. aku bahkan baru melamar pria-ku kemarin, bagaimana langsung jadi 3 biji kecambah secepat ini?”
Nanon teriak, “ PAPAAAAAAAA, AYAH SUDAH GILA... CEPAT KEMARI PA!”
“hei bocah aku tidak gila, kalianlah yang gila. apa-apaan aku masih muda kalian sebut ayah.”
Anak yang terlihat berisi itu menyentuh kening Tay, “ayah kau sudah tidak demam, tapi ucapan mu sungguh aneh. kita ini anak ayah sama papa. masa tidak ingat? aku Pluem, disamping ayah itu Frank dan yang tadi berteriak itu Nanon, ayah.”
Tay bingung dan, “sekarang tanggal berapa? ah tidak, tahun berapa sekarang?” Tay pikir dirinya menjelajahi waktu lagi, seperti dulu.
Ada pria dewasa membawakan cemilan buah, beberapa makanan pedas dan minuman dingin, “2036”
“2036 apa?” Tay terkejut melihat New datang dan menjawabnya,
“kau tadi tanya tahun berapa kan sekarang? ya sekarang tahun 2036 sayang“
apa aku benar menjelajah waktu untuk kedua kalinya? terus New sejak kapan bisa melihat kembali? Tuhan, jika ini mimpi tolong jangan bangunkan aku. batin Tay berbicara.
“S...sayang, mm.. Hin, aku merindukan mu” Tay memeluk New kencang dan mengecup New berulang kali, bahkan sekarang Pluem sudah menutup mata Nanon, adik bungsunya atas kejadian bucin barusan. ia tak ingin Nanon yang masih kecil melihatnya.
Frank berdiri dan memisahkan kedua orang tuanya, “YAH PA, KALIAN INI SUDAH TUA. JANGAN BERMESRAAN DEPAN ANAK-ANAK. ASTAGA DASAR BUCIN“
Tay menyengir dan New mengaruk kepalanya yang tak gatal lalu memakan cemilan pedasnyaa.
Tay menjauhkan cemilan pedas itu, dan New kaget “HIN SEJAK KAPAN KAU SUKA PEDAS? ASTAGA INI KAN KAMU GABISA MAKANNYA”
New mendelik dan merebut kembali cemilannya, “sejak, aku mengandung benih mu yang ke dua. sudah jangan ganggu aku makan pedas. sana, ambil sendiri punyamu.”
“berarti frankie ayah suka pedas ya?” Tay tampak orang bodoh disitu, “tidak, aku sukanya uang hehe” frank menjawab sekenanya.
“ayah aneh!” Nanon dengan mulut pedasnya.
Tay membawa nanon di pangkuannya, “gemes banget sih, anak siapa sih ini haha”
“Anak papa wlee” celetuk anak 7 tahun itu.
Hal itu membuat Tay cemberut dan membuat yang lain tertawa sangat kencang, tak terkecuali New sendiri. lalu ia mencium nanon, “ululu anak pintar. papa bangga sama nanon.”
dan tamat.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA ONESHOT 5K+ INI, LOVE YOU ALL!
With love, Bundanyuwi 💙