warn : NSFW, not safe for children, anal sex, kink sex, bad mouthing, mentioning adult convo, mature convo, adult convo, rimming, local porn words, harsh words, sexual activity, minors BACK OFF.
membaca pesan serta membalas dengan jawaban 'iya' menandakan bahwa isaiah memang berniat untuk mengiyakan keinginan rui nara, untuk yang terakhir kali.
cklek.
setelah pintu terbuka, isaiah sekarang tepat menginjakan kaki pada ruangan pribadinya yang selama ini ia tempati sendiri.
sedikit aneh dan mengherankan, bertamu di kamar tidur sendiri heh?
namun ada satu hal yang membuat isaiah menjadi bingung, si peminta itu? kemana dia pergi? ai tidak melihat presensi rui sama sekali sejak ia menginjakan kaki di ruang tidurnya sendiri.
ingin memanggil namun terlalu gengsi, mereka sedang dalam situasi yang kurang baik dan isaiah tidak mau berpura pura seakan semua sedang baik baik saja, ia bukan tipe seperti itu.
berbeda dengan isaiah yang sedang sibuk mencari keberadaannya, rui justru sedang berkaca di dalam kamar mandi pribadi milik isa.
mengenakan setelah full-pink yang sempat diberikan oleh silas kemarin untuknya, rui mematut bayangan dengan kagum.
gugup namun rasanya mendebarkan, jujur saja silas selalu membelikan setelan seperti ini untuknya karena pria dewasa itu suka dengan segala sesuatu yang berbau feminism sedangkan rui sendiri adalah seorang laki laki tulen.
kalau kalian menganggap rui pernah mengenakan pakaian seperti ini tepat di depan silas, kalian salah besar.
terkadang rui hanya menuruti keinginan silas, lalu setelahnya sudah, tidak ada apa apa lagi. ia akan mengganti bajunya dengan setelan biasa saat selesai mengirimi silas beberapa foto mengenakan baju keinginan lelaki tersebut.
tentang masalah sex dan romantisme lainnya, rui tidak pernah melakukannya dengan silas sama sekali. mereka hanya saling berpelukan dan mungkin silas sedikit menjahilinya dengan mencubit pipi atau bagian gempal lainnya seperti lengan.
ini adalah pengalaman pertama untuknya dan rui mau isaiah menjadi pemiliknya, ia ingin isaiah yang menjamah tubuhnya, merasakan bagian paling inti dari tubuhnya sebelum mereka benar benar berakhir.
“huft, semangat uii, ini yang pertama dan terakhir” kuatnya pada diri sendiri sebelum beralih membuka pintu untuk isaiah yang sedari tadi sudah menunggunya.
“rui? na? kamu di—”
ucapan isaiah terhenti sejenak saat melihat rui keluar dari mandi hanya dengan menggunakan kimono putih miliknya yang selalu ia letakkan di balik pintu.
cahaya temaram di dalam kamar bahkan tidak dapat menutupi kecantikan alami yang dimiliki rui, isaiah melihat itu, dia melihat bahwa pipi rui dihiasi beberapa pemerah wajah, bahkan bibirnya sendiri terlihat lebih merekah dari biasanya.
“hai?? kamu udah dari tadi?”
“rui what is—”
“ssstt, keep calm sir. can I take you to heaven now?”
isaiah yang tadinya hanya membeo ikut termenung sesaat ketika rui dengan berani meletakkan satu jarinya tepat di hadapan bibir tipis miliknya.
lelaki mungil itu bahkan dengan sengaja mendudukan isaiah di tepian tempat tidur tempat mereka berhadapan sekarang, jemari mungilnya dengan terampil membuka ikatan bathrobe yang senantiasa melekat, isaiah yang mengerti kemana kegiatan ini akan berakhir dengan segera menahan tangan rui nara yang justru dihalau keras oleh sang empunya,
“are you of your mind? kamu gila?! jangan jadi rendahan cuma karena kamu udah—”
“ssst, jangan berisik ii, nanti kedengeran sama orang rumah, mau?” katanya sensual sembari menghalau tangan isaiah yang menganggu kegiatannya melepaskan bathrobe tadi.
kedua tangan rui dengan membawa tangan isaiah menuju ikatan bathrobe nya, jika isaiah tidak mau ia menelanjangi dirinya sendiri maka seharusnya isaiah mau jika diminta untuk membantu melepaskan ikatan tersebut bukan,
“open it, I wear something beautiful inside ii, just for you” bisiknya pelan kepada isaiah tak lupa mengecup tengkuk itu pelan. dan sungguh rasanya isaiah akan mati berdiri saat mengetahui tujuan dan maksud rui memanggilnya kemari.
ia ingin menolak, sungguh. tapi semuanya akan sangat sia sia, rui nara tidak akan menyerah secepat itu. lagipula ini keingannya bukan? jadi ada baiknya dituruti dan setelahnya semua akan selesai begitu saja.
“don't regret anything, later. I told you, kitten”
rui mengangguk, tangannya tergerak membuka atasan isaiah, dan wow, damn. seperti yang ia imajinasikan, gentle man. jari jari manisnya tentu tidak bisa diam saja menyaksikan pemadangan yang dirasa terlalu indah untuk dilewatkan.
tanpa keraguan apapun lelaki manis itu menyusuri bentuk tubuh isaiah dengan kilatan seksual yang kian menguar diantara keduanya. mengusap perut berotot milik sang dominan sebelum mengalungkan kedua lengan kurusnya pada bahu lebar isaiah,
“I won't, regret anything if it's you, daddy.”
isaiah tidak menjawab apapun, lelaki kekar itu sibuk memperhatikan wajah rui yang jika dilihat dari sisi manapun memang selalu terlihat cantik, matanya bersinar, bibirnya merah merekah, pipi pualam nya yang selalu terangkat ketika si manis tersenyum, juga hidung bangirnya yang selalu memancing untuk dikecup.
jari jari panjangnya yang sedari tadi bertengger di pinggang ramping rui ia alihkan untuk membuka ikatan bathrobe tersebut dalam satu tarikan.
dan untuk pertama kalinya isaiah tidak bisa menahan diri dari apapun, cantik, cantik, cantik. dan ia suka.
“you're so beautiful na, I like this” katanya sembari menyentuh pinggang rui yang dihiasi oleh pita underwear tipis yang dikenakan rui malam ini.
usai mengusap pinggang rui, isaiah beralih menangkup juga mengusap sesuatu di belakang sana, sesuatu yang tidak boleh dilewatkan dirinya sebagai seorang dominan, “this”
puas dengan bagian belakang, isaiah melepaskan bathrobe yang dikenakan rui sepenuhnya menyiskan tubuh indah itu dalam balutan lingeri pink cantik secantik pemiliknya.
dominan itu kemudian mendudukan dirinya tepat di hadapan rui dengan posisi berlutut, meraih pinggang rui dalam sekejap lalu mulai mengecup bagian bawah perut lelaki mungil perlahan hingga rui berjengit kaget,
“anghhhh, ii”
“sshh, be quiet pretty, I'm enjoying this.”
mendengar perintah isaiah, rui hanya mampu memejamkan matanya pasrah sambil mengusap surai halus isaiah yang sibuk mengecupi bagian perutnya.
selesai dengan kecup mengecup isaiah mendudukan tubuh langsing itu diatas meja rias kamar miliknya. kedua tangannya ia gunakan untuk menyingkap lingerie tipis yang digunakan rui.
baiklah kali ini mereka melakukannya tanpa penetrasi apapun, tanpa pengaman apapun. tidak usah memikirkan resiko yang penting keduanya sama sama mendapat puncaknya,
isaiah memandang rui sebentar, mengelus kedua kaki ramping itu yang tengah melingkari pinggangnya sekarang.
tangan yang lebih kecil tergerak untuk mengelus dada bidang yang lebih muda sembari berbisik sensual...
“fuck me, isaiah.”
“so naughty hm?” sang dominan kembali bertanya.
“just for you”
isaiah dengan sigap menyingkap lingerie yang dikenakan rui hingga bagian bawah lelaki manis itu terlihat jelas.
benar-benar sesuai ekspetasi, rui tidak mengenakan dalaman apapun dibalik lingerie tipis nya. lelaki mungil itu sungguh paham bagaimana cara membangkitkan birahi isaiah sebagai seorang dominan sejati.
lelaki dengan tinggi semampai itu dengan sigap melepaskan bawahannya hingga mereka seimbang sekarang, full naked huh?
rui menarik tengkuk isa mendekat, mengajak lelaki itu untuk saling bertukar saliva.
lidah mereka saling membelit, menyesap indra pengecap satu sama lain, hingga rasanya air conditiner sudah tidak bekerja.
panas, terpaan gairah dari kedua makhluk adam ini sungguh tidak bisa ditandingi.
isaiah dengan tidak sabar meremas bokong sintal itu hingga memerah, mungkin akan meninggalkan bekas juga. tangan rui dengan gesit menjambak rambut belakang isaiah jika dirasa sesapan lelaki itu terlalu kuat.
yang lebih muda satu bulan mengadahkan kepala pertama.
“you ready?”
rui mengangguk.
kedua makhluk adam itu kini berada diatas sofa dengan posisi isaiah yang mengungkung rui dalam presensinya.
yang lebih kecil dengan berani mengalungkan lengannya pada leher sang dominan seraya mendorong kepala itu agar mampu mengecupi bibir tipis yang lebih tinggi dengan leluasa.
”mmhhh”
mereka bahkan memiringkan kepala ke kiri dan kanan agar dapat menikmati lumatan lumatan itu lebih dalam dan intens.
tangan isaiah tak hanya tinggal diam, tangan yang dihiasi dengan urat urat menonjol itu bergerak menggerayangi tubuh rui hingga pria aries itu hampir kehilangan akal sehatnya.
“really? sofa?” tanya rui, tak lupa melepaskan tautan mereka sebentar.
isaiah tidak menggubris, lelaki itu sibuk melepaskan semua busana yang menutupi tubuhnya hingga benar benar full naked di depan rui sekarang.
Tubuh kekar itu dengan serentak kembali menunduk guna membawa rui dalam tautan yang tadi sempat terlepas.
“e-unghh”
tubuh yang lebih kecil bergetar, ia terangsang sekarang oh gosh. Isaiah sungguh seorang good kisser. Tangannya ia bawa untuk menyentuh belakang kepala lelaki diatasnya ini sambil sesekali menjambaknya jika dirasa isa terlalu kuat mengigit bibirnya.
lelaki dengan tinggi 177 cm itu bangun terlebih dahulu, membiarkan rui yang sedang mengeranyi tubuhnya mengerinyit pelan.
“no foreplay, how? aku udah gak tahan, serius”
rui kelihatan berpikir, jika tidak melakukan foreplay maka ia akan kesakitan. Namun ia tak mungkin menyiksa isaiah lebih lama.
“up to you mr.craig, im all yours”
mendengar kalimat terakhir dari bibir sang lawan, tangan isa dengan cepat membuka busana vulgar yang sedang dikenakan oleh rui sekarang.
“pelan-pelan aja, aku gak kemana mana ii”
laki laki itu hanya mengangguk. Setelah melepas lingerie yang dikenakan rui, lelaki tangguh itu membawa kaki jenjang yang lebih mungil untuk dikecupi pelan mulai dari mata kaki hingga pangkal paha.
“aaah” rui mendesah pelan, merasakan bagaimana bibir tipis itu dengan lincah memainkan lipatan pahanya hinga ia pengar sendiri.
isaiah menenggalamkan kepala mungilnya pada selangkangan rui. yang lebih kecil mengulurkan kedua tangannya untuk mengusap surai isa pelan.
“kalau gak mau rimming, kita bis—ahh” belum sempat menyelesaikan perkatannya, ui dikejutkan dengan benda lunak nan basah yang kini tengah bergerak menjilat analnya perlahan.
“isaiah, kotor hhhh”
namun seakan tuli, yang diteriaki malah semakin memperdalam sesapannya pada anal si mungil.
bunyi kecipak kotor menemani kedua insan yang tengah berada di mabuk cinta ini, cinta eh?
selesai dengan kegiatan rimming singkat keduanya, tangan kekar yang terbentuk kokoh itu bergerak mengocok penisnya perlahan hingga mengeluarkan precum.
setelah dirasa cukup tangannya berpindah merengkuh pinggang yang lebih mungil, mengangkat sedikit bokong sintal itu sebelum memasukan penis besarnya kedalam lubang surgawi sang submissive,
JLEBB!
“aahnn, ii, pelan hhhh” desahan pertama lolos dari bibir rui. ini pertama kalinya untuk rui dan memang benar apa yang selama ini ada di dalam bayangan dan pikirannya tidaklah salah, bercinta itu sakit.
“sshhhh, holyfuck so tight, shit!”
lelaki dengan surai hitam legam itu dengan tidak sabar menghentakkan penisnya dalam lubang rui membuat yang dimasukimengeluh pelan.
“hhhhh, ii pelan sshhh”
rasanya penis isaiah masuk terlalu dalam hingga mampu membuat si manis kesakitan walau hanya sebentar.
sang dominan dengan penuh rasa bersalah membawa tubuh yang lebih mungil kedalam pelukannya saat dirasa hentakannya membuat pria aries itu kesakitan.
“im sorry, my bad”
rui hanya mengangguk, tangannya dengan terampil menyugar surai legam isaiah. yang diperlakukan begitu justru semakin melukan, tubuhnya ia rendahkan sejenak untuk mengecup dahi rui, “beautiful, you really are”
rui nara tersenyum malu. mengusap pundak lebar dominan diatasnya perlahan, “move”
isaiah dengan sigap menarik penisnya hingga hingga kepala kemudian menyentaknya lebih dalam, tangan kekarnya menahan pinggang rui sekuat mungkin agar lelaki itu semakin merasakan bagaimana penis gagahnya mampu meleburkan gairah seksual diantara keduanya.
pemandangan anal lapar rui yang sedang menghisap penisnya menjadi pemandangan favorit isaiah saat ini, begitu—sensual.
pekikan serta erangan kenikmatan seakan menjadi lullaby bagi mereka sekarang.
si taurus dengan semangat terus menghentakkan penisnya hingga rui menjadi pengar sendiri, mabuk dengan segala sentuhan yang tercipta diantara mereka malam ini.
tubuh didalam dekapan isaiah bergetar, menandakan sebentar lagi dirinya akan sampai
“ahhhh cum hhh”
“wait, na”
yang lebih tinggi bergerak menyentak tubuh rui berlawanan arah sehingga yang lebih mungil dapat merasakan presensi penis isa di dalam sana, menghentak dengan kasar, menanti kenikmatan seperti apa yang sedang menunggunya.anal itu ia ketatkan hingga isaiah juga dapat mejemput putihnya dengan cepat.
“ahhh, coming hhh na”
tiga hentakan terakhir rui merasakan aliran sperma menuruni paha mulusnya hingga ke kaki. membuat bagian bawah serta perutnya merasa hangat.
rui yang berada dalam gendongan isaiah memeluk lelaki itu dengan erat, seolah tidak ingin ditinggalkan setelah sesi bercinta mereka.
“don't leave me, please. I'm begging you isaiah.”
isaiah mendengarnya, namun lelaki itu enggan menjawab baginya, janji harus ditepati, dan rui sudah berjanji. lebih tepatnya, mereka telah berjanji.