inibukansakura

“Hoaaam!”

Jean menguap lebar sambil meregangkan badan. Sudah hampir tengah malam. Ia dan Armin baru selesai membahas latihan soal. Mempersiapkan diri untuk post-test Fisika. Tidak seperti dua teman kamarnya yang lain-Eren dan Connie-yang sudah tertidur dari jam 8 tadi.

Read more...

“HAH?!”

Masih dengan teriakan yang sama, Mikasa berlari ke luar kamar. Berharap menemukan abangnya sedang duduk di ruang tamu atau menyeduh teh di meja makan. Sayangnya tak ada siapapun.

Read more...

69

Sepulang dari ujian tesis, harusnya Hanji berbahagia. Melakukan selebrasi kecil atau apa. Ini malah diem-dieman gara-gara Levi ngambek. Bahkan suasana mengerikan itu masih bertahan hingga esok harinya.

Read more...

61

Hanya terdengar hela napas Levi yang berat. Ada saja yang menguji kesabaran di kala dirinya sedang lelah. Padahal ia berharap di rumah bisa melepas penat dalam dekapan istri. Ternyata tingkah istrinya malah begitu.

Read more...

pra.ha.ra

(n.) kejadian yang bersifat sangat menghancurkan

Read more...

“Levi, kamu sadar nggak?” Hange menggerakkan perlahan sebuah boneka tangan di hadapan wajah putranya, “sepertinya Udo pendiam bukan karena mewarisi tabiatmu.”

Read more...

“Abang.”

Samar-samar Levi mendengar suara seseorang memanggilnya. Ia baru saja jatuh terlelap dan sudah ada yang membangunkannya. Sudah tentu ia akan sulit untuk tidur kembali sampai pagi menjelang.

Read more...

“Oh, ayolah. Aku ingin melangkah dengan sekeren mungkin. Jadi, relakan aku pergi ya?”

Read more...

“Langsung ke rumahku aja gapapa, Ko. Daripada mondar-mandir. Satu gang lumayan loh kalo jalan kaki.”

Read more...

“Ayah nggak jelas banget sumpah. Akhir-akhir ini intensitas ngomelnya meningkat hampir dua kali lipat. Lagi ada masalah di kantor apa gimana sih? Apa lagi patah hati kali ya? Capek banget aku. Ngatur-ngaturnya itu loh. Masa aku make uang saku sendiri ga boleh? Kan aneh.”

Read more...