kikiyay

Instagram, Twitter: @_kikiyay | Wattpad: kikiyay | Blogspot: alittlebrumous.wordpress.com

a.k.a. *mencintaimu dengan sat set sat set

Anak-Anak Damkar


“Mau ngomong apa?” Jiyeon menggosok biolanya sambil melirik Seungjo sebentar. Udah hafal banget kalau pacarnya berhenti bicara dan diam dengan serius, tandanya ada hal genting yang mau diomongin.

“Saya lulus tes akhir pemadam kebakaran.”

Read more...

Lee Joo Young x Lee Joon Hyuk

Warn! Inaccurate medical terms


“Kak, ini mah dua kali jarak markas ke rumah!” ujar Jooyoung sewot sambil melepas helmnya.

“Kan sekalian gue pulang ke rumah,” Seungjo mengangkat bahunya. “Gue anterin lo ke PMI sini karena ada yang lagi donor juga di sini. Biar lo pulangnya bareng nanti sama dia.”

“Anak damkar? Siapa?”

Read more...

Song Seungheon


Seungheon berhenti di depan sebuah ruko tua dengan cahaya remang di depan tapi terlihat terang di dalam. Ia melirik jam tangannya. Dia belum terlambat.

Seungheon membuka pintu toko itu dengan perlahan.

“Selamat datang~”

Read more...

Lee Hana


Selain senang bercocok tanam, Hana juga senang tempat yang tenang dan menata barang. Makanya, ia merasa bangga dianggap city girl sekaligus country girl. Di kampung halamannya, dia bisa menghabiskan seharian berkeliling kebun untuk memanen buah sunkist. Di kota, ia bisa menghabiskan 24 jam dalam toko buku, menata urutan dan memandang jalanan di depan sambil menunggu pengunjung datang. Itu yang sedang dilakukannya hari ini.

Ini bukan hari libur, tapi ia sudah membuka toko bukunya sebelum matahari naik utuh di Kota Seoul yang sedang dingin. Hari ini hari yang spesial, hari yang Hana sendiri tidak tahu apakah dia harus senang atau bersedih.

Read more...

Lee Joo Young & Lee Joon Hyuk


“Siapa lagi yang belum dateng?” Tanya Jaewook sambil duduk dan kipas-kipas. Gerah habis bolak balik angkat galon.

“Bang Seungwoo lagi jemput Mbak Doona. Kapten otw, pulang dulu katanya ambil buah. Mbak Yumi sama istri gue lagi shift,” kata Jehoon.

“Oh, iya. Sisain buat yang lagi shift,” kata Jaewook.

Joonhyuk menghela napas dan duduk di samping Jaewook, mengipas-kipas badannya dengan kaos lepek yang dipakainya.

Hari ini unit damkar lagi mau mengadakan syukuran atas banyak banget hal yang terjadi. Hyunchul yang setelah 1 tahun akhirnya selesai terapi patah tangan, Seungwoo yang istrinya hamil anak pertama, Minki yang pertama kalinya ambil cuti selama jadi damkar, Joonhyuk yang dapet IPK bagus dan akhirnya bisa libur semesteran, dan yang paling perlu dirayakan: kenaikan gaji damkar.

Biar enggak ribet, syukurannya diadakan di panti asuhan tempat kapten dan Joonhyuk tumbuh besar.

“Oh, Jooyoung mana?” Tanya Jaewook.

Read more...

Lee Joon Hyuk & Lee Joo Young


Langit kota mulai turun perlahan. Kalau kata Sungcheol, ini golden hour. Gak boleh disia-siakan, alias harus dipake buat foto estetik.

Jooyoung masih di atas truk damkar, menepuk pelan dada Joonhyuk yang kini tidak terdengar suara tangisnya. Matanya sekarang terfokus pada Seungjo dan Yumi yang lagi beli cireng di pinggir jalan.

Joonhyuk terduduk cepat, membuat Jooyoung otomatis menarik tangannya sambil menoleh pada Joonhyuk.

Read more...

Lee Joo Young & Lee Joon Hyuk


Jooyoung tengkurap sambil bersenandung melantukan lagu lama yang kembali viral akhir-akhir ini. Wajahnya disanggah tangan yang bertumpu siku pada atap truk pemadam kebakaran. Jooyoung sedang menonton apapun yang ada di bawah.

Hari ini seperti biasa, damkar sepi panggilan darurat. Jooyoung aja sejak pagi baru jalan dua kali, satu orang kakinya nyangkut di jembatan, satu lagi ular peliharaannya kabur ke rumah tetangga.

Di bawah, jalanan sedang lancar. Alun-alun kota juga mulai ramai. Ada beberapa anak damkar yang Jooyoung tahu dari seragam oranyenya lagi di alun-alun, kayaknya lagi jajan atau sekedar menunggu matahari terbenam.

Walaupun di dataran rendah, menonton senja dari alun-alun kota itu bisa bikin nangis. Langit kotanya indah banget, ditambah sayup-sayup suara orang jualan, suara orang ngobrol, gelembung-gelembung sabun tukang jualan, juga bunyi dan bau makanan yang dimasak.

Tapi Jooyoung sendiri jarang menikmati senja di alun-alun. Kalau badannya udah nempel sama truk damkar, lihat senja sambil berbaring saja udah cukup menyenangkan. Ditambah lagi, kalau di alun-alun, lebih enak menikmati senja bersama orang lain.

“Jooyoung.”

Read more...

Cho Seung Woo x Bae Doona, Jang Seung Jo


“Martabak kacang coklat, Mas,” Seungjo tiba-tiba sudah duduk di sampingnya, menawarkan martabak benar-benar di atas wajah Seungwoo.

“Buset.”

Seungwoo menghindar sebentar sebelum akhirnya mengambil martabak dari tangan Seungjo. Ternyata dia bawa satu piring ke sini.

“Ini dari Doona?”

Seungjo menggigit sepotong dan mengangguk, “Tapi ini beli, katanya. Yang tempe mendoan masak sendiri, udah habis sama anak-anak.”

“Saya kira, mas jadian sama Mbak Doona,” lanjut Seungjo.

Read more...

Lee Joo Young & Lee Joon Hyuk


Suasana markas hari ini sepi. Kemarin banyak panggilan, hari ini cuma ada satu, itu pun yang pergi cuma Minki dan Jehoon karena gak parah.

Ini masih dekat jam makan siang, tapi langit udah berasa mau sore. Awannya tebal. Musim hujan bulan ini agak ekstrem.

Read more...

Ji Jin Hee, Jang Seung Jo


Kepala dan bahu Seungjo bergoyang ke kanan ke kiri kayak orang lagi dengerin lagu dangdut sambil berjalan keluar dari ruang istirahat laki-laki. Padahal, dia lagi dengerin rekaman istrinya ngelatih anak-anak buat konser musik klasik.

Berjalan menyeberang taman buat ngasihin es teh manis titipan ke Jooyoung yang lagi sedih karena tadi ada korban yang gak bisa mereka selamatkan, kaki Seungjo seperti menendang batu.

Dia menoleh ke bawah dan menemukan sebuah ponsel yang sekarang ada di atas rumput. Layarnya masih nyala.

Seungjo berjongkok dan melepaskan headset-nya.

Read more...